juga sudah terbiasa melakukan aktivitas jual beli sebagai penjual maupun pembeli sehingga masyarakat suku Madura di Kota Situbondo memungkinkan untuk jadi
subyek penelitian 2.
Belum pernah dilakukan peneltian yang sama di Kabupaten Situbondo 3.
Waktu, jarak dan biaya yang dimiliki peneliti. Subyek penelitian adalah orang yang dapat memberikan keterangan,
penjelasan, terhadap suatu permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini, subyek penelitiannya merupakan 4 orang yang merupakan pembeli dan 3 orang yang
berprofesi sebagai pedagang. Ketujuh subyek penelitian tersebut dipilih secara acak.
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional ini bertujuan memberikan batasan pengertian terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian agar tidak menimbulkan anggapan lain.
Berikut dipaparkan definisi operasional setiap variabel yang ditulis dalam penelitian : a.
Eksplorasi dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menggali aktivitas etnomatematika masyarakat suku Madura di Situbondo dalam
transaksi jual beli. b.
Etnomatematika merupakan matematika yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan tertentu dan dipengaruhi atau didasarkan oleh kebudayaan tersebut
serta dengan mempertimbangkan cara yang berbeda dalam aktivitas masyarakat. Pada penelitian ini, aktivitas yang akan diteliti merupakan aktivitas membilang
dalam transaksi jual beli. c.
Masyarakat Suku Madura di Situbondo adalah masyarakat yang secara tradisional berbicara menggunakan bahasa Madura dalam kehidupan sehari-hari sebagai
komunikasi antar suku dan berdomisili di Kabupaten Situbondo.
3.4 Rancangan Penelitian
Rancangan peneltian adalah suatu kesatuan rencana terperinci dan spesifik mengenai cara memperoleh, menganalisis, dan menginterpretasikan data sesuai dengan
tujuan penelitian yang akan dicapai. Agar dapat memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian sebagai
berikut : 1.
Pendahuluan Tahap pendahuluan ini terdiri dari menentukan daerah serta memilih aktivitas
etnomatematika yang dilakukan oleh masyarakat suku madura di Situbondo. 2.
Membuat pedoman observasi dan pedoman wawancara. Pedoman observasi yang dibuat berisi kisi-kisi pertanyaan tentang apa saja yang
harus diamati. Sedangkan pedoman wawancara digunakan untuk menuliskan garis besar pertanyaan yang akan diajukan maupun hal-hal yang ingin diketahui
oleh peneliti mengenai penelitian yang dilakukan. 3.
Pelaksanaan Tahap pelaksanaan ini terdiri dari tahap pengumpulan data melalui observasi,
wawancara dengan 4 orang yang merupakan pembeli dan 3 orang yang merupakan penjual yang melakukan aktivitas membilang pada transaksi jual-beli
yang dilakukan oleh masyarakat suku Madura di Situbondo dan sbuyek penelitian tersebut dipilih secara acak.
4. Verifikasi data
Memverifikasi hasil pengumpulan data secara langsung terhadap subjek penelitian, baik verifikasi hasil observasi, dan wawancara. Verifikasi data pada
pedagang dilakukan dengan cara mengamati pedagang tersebut pada saat melakukan transaksi jual beli, serta melihat apakah pedagang tersebut benar-
benar melakukan sesuai dengan hasil wawancara. Sedangkan verifikasi pada pembeli dilakukan dengan cara mengamati pembeli lain pada saat melakukan
aktivitas membilang pada transaksi jual beli tersebut. 5.
Analisis data Menganalisis hasil observasi maupun hasil wawancara mengenai aktivitas
membilang yang dilakukan oleh masyarakat suku Madura di Situbondo.
6. Membuat kesimpulan
Membuat kesimpulan dari analisis data yang didapat mengenai bentuk aktivitas membilang yang dilakukan oleh masyarakat suku Madura di Situbondo.
Rancangan penelitian secara jelas digambarkan dalam Gambar 3.1 di bawah ini:
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian dimodifikasi dari Nursyahidah, 2013
3.5 Metode Pengumpulan Data