Mekanisme Penyaluran Dan Pengambilan Kredit

2.2.6.1 Mekanisme Penyaluran Dan Pengambilan Kredit

1. Blanko pengajuan kredit dari KUD diisi berdasarkan RDK Rencana Definitif Kelompok Tani dan tertera dalam RDKK Rencana Definitif kebutuhan Kelompok Tani oleh ketua kelompok tani. Setelah itu ketua kelompok tani menyerahkanpada petani untuk diisi sesuai dengan kebutuhan nyata yang diperlukann untuk membiayai usahataninya serta kemampuan untuk mengembalikan. Pengisian ini dibimbing oleh ketua kelompok tani, PPL dan pengurus KUD serta diketahui oleh kepala desa. 2. Petani yang mengisi formulir juga menyertakan Surat Kuasa Garapan. RDKK Rencana Definitif kebutuhan Kelompok Tani disertakan oleh KUD dan direkab oleh KUD dengan sepengetahuan Mantri Pertanian Tanaman Pangan, Ketua KUD, Manager KUD dan Tenaga Tehnis Administrasi BRI. 3. Kebutuhan Kredit yang telah dihimpun itu kemudian diajukan ke BRI Kantor Cabang pemberi kredit setempat dilampiri surat permohonan, blanko 72 kop, rekapitulasi Surat Berita Acara RAT Rapat Anggota Tahunan, RPPK Rencana Pencairan dan Pengembalian Kredit, Salinan Akte Pendirian, SIUP TDP, Surat Bukti Bayar Pajak terakhir denan tembusan BRI, Kantor Departemen Pertanian, Bupati. 4. Berdasarkan permohonan kredit tersebut BRI mengadakan pemeriksaan dan penilaian atas kredit yang diajukan KUD, selanjutnya BRI menerbitkan surat keputusan. Setelah kurang lebih satu minggu KUD dan BRI menerbitkan CO Credit Overincomb dengan diketahui kepala kantor Departemen Koperasi. Maka kredit dicairkan kepada KUD yang bersangkutan dalam bentuk tunai. Pencairan kredit dilakukan sekaligus sesuai dengan jadwal penyaluran kepada Kelompok Tani sesuai dengan RDK. Sedangkan penyaluran kredit dari KUD kepada petani untuk sarana produksi atas pertimbangan BupatiKetua Satpel Bimas Kabupaten dapat diberikan dalam bentuk natura. 5. Kredit kepada kelompok tani dapat direalisir di KUD atau di tempat lain yang telah disepakati bersama antara KUD dengan kelompok tani. 6. Pencairan KUT kepada petani secara langsung tidak boleh diwakilkan, namun apabila behalangan dapat dikuasakan kepada Ketua Kelompok Tani dengan menggunakan surat kuasa. Untuk ini KUD mengundang 2-3 desa untuk menerima kredit. Apabila terdapat kelebihan akan dismpan dama rekening milik KUD Sukmadi dan Sudrajad, 1994.

2.2.6.2 Pengembalian Kredit dari Petani ke KUD