BAB III GAMBARAN DATA PROSEDUR PENDATAAN PAJAK RESTORAN
A. Uraian Teoritis Tentang Pajak Restoran 1. Defenisi Pajak
Sebelum kita membahas mengenai gambaran penerapan prosedur pendataan pajak restoran, maka kita terlebih dahulu mengetahui tentang defenisi pajak.
Adapun defenisi pajak sebagai berikut :
1. Menurut Buku Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2007, Pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.
2. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. Pajak adalah iuran rakyat kepada
kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan,
dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Resmi, 2007 : 1
Restoran atau rumah makan adalah tempat yang disediakan untuk menyantap makanan dan minuman dengan dipungut bayaran termasuk kedai nasi, kedai mie,
kedai kopi, warung tempat makananminuman, diskotik dan karaoke kecuali usaha jasa katering dan usaha jasa boga.
Universitas Sumatera Utara
Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di restoran.
2. Sumber Pendapatan Daerah
Dasar acuan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Sumber Pendapatan Daerah berasal dari : a.
Pajak Daerah Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000, pengertian Pajak
Daerah adalah iuran wajib yang dilaksanakan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat
dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan daerah. Jenis pajak daerah yang berlaku berdasarkan peraturan Undang-
Undang Nomor 34 Tahun 2000, yaitu : 1.
Pajak Provinsi Pasal 2 ayat 1 terdiri dari : a.
Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air ; b.
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ; c.
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor ; d.
Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Pajak KabupatenKota Pasal 2 ayat 2 terdiri dari :
a. Pajak Hotel ;
b. Pajak Restoran ;
c. Pajak Hiburan ;
d. Pajak Reklame ;
e. Pajak Penerangan Jalan ;
f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C ;
g. Pajak Parkir.
b. Retribusi Daerah
1. Jasa Umum yaitu retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan
oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
2. Jasa Usaha yaitu retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah
Daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.
3. Perizinan Tertentu yaitu retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah
Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan pengendalian dan
pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana atau fasilitas tertentu guna melindungi
kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
c. Dana Perimbangan
1. Dana Alokasi Umum DAU
2. Dana Alokasi Khusus DAK
d. Pinjaman Daerah baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang
berasal dari luar negeri. e.
Lain-lain penerimaan yang sah.
3. Fungsi Pajak