Finising Aluminium dan Pembuatan Aluminium

2.1.4 Finising Aluminium dan Pembuatan Aluminium

Aluminium tahan karat karena di udara membentuk paduan aluminium oksida hasil reaksi antara O 2 di udara dengan permukaan logam aluminiuim. Lapisan aluminium ini berisi oksida yang cukup kedap udara dan tidak dapat tertembus dan ini menghambat terjadinya pengkaratan. Agar aluminium lebih tahan terhadap karat perlu dilakukan finishing lebih lanjut dengan melakukan anodisasianodixing. Lapisan oksida aluminium terbentuk secara alami amat tipis ini membuat daya tahan meningkat, lapisan ini dapat dipertebal dengan proses anodisasi. Dengan cara menempatkan aluminium ke dalam larutan elektrolite larutan yang mudah meneruskan arus listrik yang kemudian dialiri arus listrik. Lapisan aluminium oksida yang terbentuk lunak dan berpori-pori, karena itu perlu proses sealing penutupan pori-pori dan membentuk lapisan aluminium oksida yang keras, terjadi proses kristalisasi dan hasil ini disebut sebagai anodixed aluminium. Semua komponen bagian yang telah dianodisasi menjadi tahan terhadap pengaratan. Wargadinata, S.A. 2002 Pembuatan Aluminium Biasanya tanah aluminium bersama soda dicairkan di bawah tekanan pada suhu 160 Celsius, dalam mana terjadi suatu persenyawaan Aluminium, dan kemudian sodanya ditarik sehingga berubah menjadi oksida aluminium yang masih mempunyai titik cair tinggi 2200 Celsius. Titik cair turun menjadi sebesar 1000 Celsius kalau dicampur kriolit. Proses cair itu terjadi dalam sebuah dapur listrik yang terdiri atas sebuah bak baja plat, di bagian dalam di lapisi dengan arang murni, dan diatasnya Universitas Sumatera Utara terdapat batang-batang arang yang dicelupkan ke dalam campuran tersebut. Arus listrik yang mengalir akan mengangkat kriolit menjadi cair oleh panas yang terjadi karena arus listrik yang mengangkat dalam cairan kriolit tersebut adalah sebagai bahan pelarut untuk oksidasi Aluminium. Aluminium titik cair 660 C dipisahkan oleh arus listrik itu ke dasar dan diambil. Proses cair itu sebenarnya lama sekali dan perlu arus listrik yang besar 10.000 – 30.000 A. Oleh karena itu pembuatan aluminium hanya dilakukan di negara-negara yang listriknya murah. Sumanto, M.A. 1994

2.2 Alumina