biasanya menipis, diadakan insisi melintang selebar 10cm dengan ujung kanan dan kiri agak melengkung ke tasa untuk menghindari terbukanya cabang-cabang
arteri uterine. Di tengah-tengah, insisi diteruskan sampai dinding uterus terbuka dan ketuban tampak, kemudian luka yang terakhir ini dilebarkan dengan gunting
berujung tumpul mengikuti sayatan yang sudah dibuat terlebih dahulu. Ketuban dipecahkan dan air ketuban yang keluar dihisap. Spekulum perut diangkat dan
tangan dimasukkan ke dalam uterus di belakang kepala janin dan memegang kepala dari belakang dengan jari-jari tangan penolong, diusahakan lahirnya kepala
melalui lubang insisi. Sesudah kepala janin, badan terus dilahirkan muka dan mulut dibersihkan, tali pusat dipotong dan bayi diserahkan kepada penolong untuk
dibersihkan Wiknjosastro H., 2005. Sekarang diberi suntikan 10 satuan oksitosin dalam dinding uterus atau
intravena untuk mengusahakan kontraksi yang baik. Pinggir luka insisi dipegang dengan beberapa cunam ovum, dan plasenta serta selaput ketuban dikeluarkan
secara manual. Jahitan otot uterus dilakukan dalam dua lapisan. Lapisan pertama terdiri atas jahitan simpul dengan catgut. Jahitan ini memegang otot uterus.
Lapisan kedua terdiri atas jahitan menerus sehingga luka pada miometrium tertutup rapi. Akhirnya luka peritoneum pada plika vesiko uterine ditutup dengan
jahitan catgut halus sehingga menutup bekas luka pada miometrium dan, setelah diamati bahwa uterus berkontraksi baik, dinding perut ditutup dengan cara biasa.
Wiknjosastro H., 2005
2.9 Komplikasi :
i. Kalau janin sudah mati atau berada dalam keadaan jelek sehingga kemungkinan hidup kecil. Dalam keadaan ini tidak ada alasan untuk
melakukan operasi berbahaya yang tidak diperlukan. Kalau jalan lahir ibu mengalami infeksi yang luas dan fasilitas untuk sesarea extraperitoneal
tidak tersedia.
Universitas Sumatera Utara
ii. Kalau dokter bedahnya tidak berpengalaman, kalau keadaannya tidak menguntungkan bagi pembedahan, atau kalau tidak tersedia tenaga asisten
yang memadai. iii. Suatu komplikasi yang baru kemudian tampak ialah kurang kuatnya parut
pada dinding uterus sehingga pada kehamilan berikutnya bisa terjadi ruptura uteri. Hal ini banyak ditemukan sesudah seksio sesarea klasik
Kasdu Dini, 2003.
2.10 Nasehat post seksio sesarea :
i. Sebaiknya bersalin lagi setelah 18 bulan ii. Melakukan ante natal yang baik pada kehamilan berikutnya
Persalinan yang akan datang dilakukan di Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas yang cukup. Persalinan berikut tergantung kepada indikasi seksio sesarea
terdahulu, persalinan berikutnya dapat secara pervaginam jika, pertimbangan opini dokter bedah sebelumnya, satu kali bekas parut operasi SC segmen bawah,
anak kembar dan janin dengan presentasi bokong Kasdu Dini, 2003.
2.11 Persalinan percobaan Trial of labor setelah sebelumnya pernah
dilakukan seksio sesarea.
Yang disebut persalinan percobaan adalah untuk persalinan per vaginam pada wanita dengan panggul yang relatip sempit. Persalinan percobaan dilakukan hanya
pada letak belakang kepala, jadi tidak dilakukan pada letak sungsang, letak dahi, letak muka atau kelainan letak lainnya. Persalinan percobaan dimulai pada
permulaan persalinan dan berakhir setelah kita mendapatkan keyakinan bahwa persalinan tidak dapat berlangsung pervaginam atau setelah anak lahir
pervaginam. Persalinan percobaan dikatakan berhasil kalau anak lahir pervaginam
Universitas Sumatera Utara
secara spontan atau dibantu dengan ekstraksi forcepe atau vacum dan anak serta ibu dalam keadaan baik Kaufmann,E.I.,2006.
Prasyarat 6. Bekas insisi tunggal yang melintang dan pada bagian servikal bawah
uterus low cervical transverse uterine incision 7. Indikasi untuk prosedur pertama bukan disproporsi
8. Harapan akan kelahiran dan persalinan yang mudah Kaufmann,E.I.,2006. Pedoman penatalaksaan Trial of Labor
1. Harus ada staf dokter tersedia. 2.
Darah harus tersedia dan sudah dilakukan cross-matching. 3. Ada monitoring fetal dan maternal baik secara elektronik maupun personal
4. Trial of labor dilakukan terus sampai terjadi kelahiran pervaginam atau dikerjakannya seksio sesarea.
5. Indikasi utama seksio sesarea adalah macetnya kemajuan persalinan, gawat janin, dan adanya kecurigaan rupture cicatrix dalam uterus.
6. Oksitosin dapat digunakan untuk membantu persalinan pada kasus-kasus terpilih.
7. Eksplorasi manual jaringan cicatrix dalam uterus harus dilakukan setelah kelahiran selesai Kaufmann,E.I.,2006.
2.12 Protokol persalinan pervaginam dengan parut uterus :