Mekanisme Persalinan Normal TINJAUAN PUSTAKA

Kala II berlangsung selama 2 jam, dimulai dengan pembukaan serviks dengan lengkap dan berakhir dengan saat bayi telah lahir lengkap. Sebelumnya his menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat kuat. Kadang kala, selaput ketuban mungkin juga pecah spontan pada awal Kala II. Pada kala ini, ibu selalunya rasanya ingin mengedan makin kuat sehingga perineum meregang dan anusnya membuka. Bagian terbawah janin turun hingga dasar panggul. Sedangkan kepala dilahirkan lebih dahulu, dengan suboksiput di bawah simfisis, selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan janin. Manuaba, 1998 Kala III dimulai pada saat bayi lahir dengan lengkap dan berakhir dengan lahirnya plasenta . Ini ditandai dengan perdarahan baru atau kadang kala dari tidak disertai perdarahan. Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi pusat, plasenta lepas 5-15 menit setelah bayi lahir. Manuaba, 1998 Kala IV dimulai dengan observasi selama 2 jam post partum. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti vital sign ibu dalam batas normal, apakah kontraksi uterus baik, pastikan bahwa perdarahan per vaginam kurang dari 500 cc, plasenta dan selaput ketuban sudah lahir lengkap , pastikan kandung kemih harus kosong dan jika terdapat luka-luka di perineum harus dirawat segera. Manuaba, 1998

2.5 Mekanisme Persalinan Normal

Hampir 96 janin berada dalam uterus dengan presentasi kepala dan pada presentasi kepala ini ditemukan 58 ubun-ubun kecil terletak d kiri depan, 23 di kanan depan, 11 di kanan belakang, dan 8 di kiri belakang. Kedaan ini mungkin disebabkan terisinya ruangan di sebelah kiri belakang oleh kolon sigmoid dan rektum. Seperti telah dijelaskan terdahulu 3 faktor penting yang memegang peranan pada persalinan, ialah kekuatan- kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan kekuatan mengedan, keadaan jalan lahir dan janinnya sendiri. Wiknjosastro H., 2005. Universitas Sumatera Utara His adalah salah satu kuatan pada ibu, seperti telah dijelaskan yang menyebabkan serviks membuka dan mendorong janin ke bawah. Pada presentasi kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul. Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat dalam keadaan sinklitimus, ialah bila arah sumbu janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul. Dapat pula kepala masuk dalam keadaan asinklitimus, yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan pintu atas panggul. Wiknjosastro H., 2005 Sampai di dasar atas panggul kepala janin berada dalam keadaan fleksi maksimum. Kepala yang sedang turun menemui diafragma pelvis dan tekanan intrauterine disebabkan oleh his yang berulang-ulang, kepala mengadakan rotasi. Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil di bawah simfisis, kepala mengadakan gerakan defleksi untuk dapat dilahirkan. Pada tiap his vulva lebih membuka dan kepala janin makin tampak. Perineum menjadi makin lebar dan tipis, anus membuka dinding rektum. Dengan kekuatan his bersama dengan kekuatan mengedan, berturut-turut tanpa bregma, dahi, muka dan akhirnya dagu. Sesudah kepala lahir, kepala segera mengadakan rotasi, yang disebut putaran paksi luar Wiknjosastro H., 2005 Putaran paksi luar ini ialah gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan gerakan kepala dengan punggung anak. Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring. Selanjutnya dilahirkan bahu depan terlebih dahulu baru kemudain bahu belakang. Demikian pula dilahirkan prokanter depan baru kemudian prokanter belakang. Kemudian bayi lahir seluruhnya. Apabila bayi telah lahir, segera jalan napas dibersihkan. Tali pusat dijepit di antara dua cunam pada jarak 5 dan 10cm. Kemudian, digunting di antara kedua cunam tersebut dan diikat. Tunggul tali pusat diberi antiseptika. Umumnya bila telah lahir lengkap, bayi segera akan menarik napas dan menangis Wiknjosastro H., 2005

2.6 Seksio sesarea