Hidden Transcript: Perlawanan Sehari-hari Kaum Tertindas

daerah tersebut. Terdapat asusmsi bahwa perkembangan perkebunan yang bersifat kapitalistik menimbulkan dampak negatif terhadap pertanian subsistensi. Karena perkebunan kapitalis cenderung melaksanakan penggunaan tanah dan tenaga kerja untuk kepentingan komersial ekonomi saja Yuswadi, 2005: 50.

2.4 Hidden Transcript: Perlawanan Sehari-hari Kaum Tertindas

Dalam penelitian ini, mengambil konsep dari penelitian yang telah dilakukan Scott di Asia Tenggara tepatnya di Sedaka Malaysia. Scott meneliti bagaimana para petani yang lemah disana melakukan perlawanan terhadap kaum elit penguasa dengan cara halus, secara sembunyi, dan bukan dengan kekerasan. Hal ini kemudian disebut dengan istilah hidden transcript. Konsep ini akan digunakan untuk menganalisis kondisi sosial buruh lepas perkebunan di Jember. Ketika para buruh dihadapkan pada kondisi tertindas. Mereka melakukan perlawan kepada kaum elit dengan perilaku-perilaku simbolis bukan dengan kekerasan dan secara terbuka. Sebelum mendalami penelitian dan pemikiran Scott tetntang perlawanan kau tani di Sedaka, ada baiknya memahami makna perlawanan. Menurut Scott 2000: 382 perlawanan kelas memuat tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kaum yang kalah yang ditujukan untuk menolak klaim yang dibuat oleh kelas atas. Perlawanan berfokus pada basis materi hubungan antar kelas, berlaku baik perlawanan individu maupun kolektif, juga bentuk perlawanan ideologi yang menantang situasi yang dominan dan menuntut berbagai standar keadilan dan kewajaran. Perlawanan petani miskin di Sedaka tidak terjadi huru hara, demonstrasi, pembakaran, kejahatan sosial terorganisir, serta kekerasan terbuka lainnya. Perlawanan mereka berhubungan dengan gerakan politik yang lebih besar dari luar yang banyak dilakukan oleh petani. Petani hanya memerlukan sedikit koordinasi. Dengan kata lain, cara-cara yang ditempuh merupakan cara orang pedesaan biasa lakukan. Dalam aspek ini berarti bentuk perlawanan tersebut merupakan strategi sehari-hari yang terus menerus dan permanen dari kelas bawah yang selalu kalah. Scott, 2000: 361. Argumentasi Scott mengenai perlawanan kaum tani lebih ditekankan pada perlawanan yang jarang terlihat secara jelas atau tindakan diam-diam. Tindakan tersebut antara lain pelarian, sabotase, maupun pencurian yang berdampak kerugian besar. Perlawanan mereka lebih memiliki arti simbolis dibandingkan dengan perlawanan frontal. Tindakan tersebut dilakukan tidak lain karena posisi mereka yang tertindas dan ironi. Perlawanan dengan cara terbuka kaum tani akan lebih mirip dengan buruh pabrik yang melakukan pemogokan-pemogokan besar dan kekacauan. Kaum tani memiliki senjata sendiri dalam melakukan perlawanan, yaitu dengan perlawanan sehari-hari. Perlawanan sehari-hari menjadi pilihan ketika pemberontakan secara terbuka tidak membuahkan hasil. Para kaum tani tersebut melawan dengan gaya Brechtian seperti menghambat, berpura-pura, mencopet, memfitnah, pembakaran, sabotase dan sebagainya Scott, 1993: 270- 271. Hidden transcript merupakan suatu kajian tentang makna tersembunyi atau perlawanan yang dilakukan secara sembunyi. Terbentuknya Hidden transcript bermula pada saat terjadi praktik-praktik dominasi dan eksploitasi. Ketika perlawanan secara terbuka tidak lagi dapat membangun kekuatan, inilah senjata yang digunakan kaum lemah, kalah, maupun tertindas untuk melawan kelas yang mendominasi. Hidden transcript menunjuk pada “berbicara dibelakang”, mengekspresikan perlawanan melalui objek lain, bukan pada penguasa. Hal ini dapat dilakukan dengan ucapan, tingkah laku, dan perbuatan kelompok-kelompok subordinat yang tidak ditunjukkan secara terbuka.

2.5 Penelitian Terdahulu