10 dan agent. Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut dengan asimetri
informasi. Adanya
asumsi bahwa
individu-individu bertindak
untuk memaksimalkan dirinya sendiri, mengakibatkan agent memanfaatkan adanya
asimetri informasi yang dimilikinya untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui principal. Asimetri informasi dan konflik kepentingan yang
terjadi antara principal dan agent mendorong agent untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada principal. Hubungan principal dan agent sering
ditentukan oleh angka akuntansi. Hal ini memacu agent untuk memikirkan bagaimana angka akuntansi tersebut dapat digunakan sebagai sarana untuk
memaksimalkan kepentingannya. Salah satu bentuk tindakan agent tersebut adalah yang disebut sebagai window dressing.
Dalam kasus window dressing, pada akhir tahun agent mempercantik laporan tahunan untuk dilaporkan pada principal. Dengan cantiknya laporan
tersebut, principal berasumsi bahwa agent telah melakukan tugasnya dengan benar dalam mengolah investasi yang ditanamkan pada perusahaannya. Atas
usaha agent ini, maka principal memberikan agent bonus akhir tahun yang besar.
2.1.3 Investasi di Pasar Modal
Anoraga dan Pakarti 2001:5 menyatakan pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang,
penambahan financial assets dan utang pada saat yang sama, memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi melalui pasar
sekunder. Menurut Bruce Lloyd, 1976 dalam Anoraga dan Pakarti 2001:5 berlangsungnya fungsi pasar modal adalah meningkatkan dan menghubungkan
aliran dana jangka panjang dengan “kriteria pasarnya” secara efisien yang akan
menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan. Marzuki Usman 1989 dalam Anoraga dan Pakarti 2001:5, pasar modal
adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjembatani
hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai pemodal investor dengan peminjam dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten perusahaan
11 yang go public. Para pemodal meminta instrumen pasar modal untuk keperluan
investasi portofolio sehingga pada akhirnya dapat memaksimumkan penghasilan. Dengan adanya pasar modal, maka perusahaan-perusahaan akan lebih mudah
memperoleh dana sehingga kegiatan ekonomi di berbagai sektor dapat ditingkatkan.
Di Indonesia, pengertian pasar modal adalah sebagaimana tertuang di dalam Keputusan Presiden Kepres No. 52 Tahun 1976 tentang Pasar Modal Bab
I Pasal 1 di mana disebutkan: 1.
Pasar Modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952 Lembaran Negara, Tahun 1952 No.67.
2. Bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat
kegiatan perdagangan efek. 3.
Efek adalah setiap saham, obligasi atau bukti lainnya, termasuk sertifikat atau surat pengganti serta bukti sementara dari surat-surat jaminan, opsi atau hak-
hak lainnya untuk memesan atau membeli saham, obligasi atau bukti penyertaan dalam modal atau pinjaman lainnya, serta setiap alat yang lazim
dikenal sebagai efek. Saham adalah tanda penyertaan modal pada Perseroan Terbatas.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan berikut ini:
1. Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan
atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
2. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
3. Penawaran umum adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten
untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.
4. Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum.
12 5.
Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
2.1.4 Reksa Dana