Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
4. Pengangguran secara tidak langsung berkaitan dengan pendapatan nasional.
Tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan turunnya produk domestik bruto PDB, sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami
penurunan. 5.
Pengangguran akan menghambat investasi, karena jumlah tabungan masyarakat ikut menurun.
6. Pengangguran akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat, sehingga
akan mengakibatkan kelesuan dalam berusaha.
2.4.2 Terhadap Individu dan Masyarakat
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang
mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
1. Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
2. Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik
4. Perasaan rendah diri
5. Gangguan keamanan dalam masyarakat, sehingga biaya sosial menjadi
meningkat.
2.5 Pengaruh Negatif Penganguran
Dari sekian banyak dampak dari pengangguran,baik terhadap perekonomian negara maupun terhadap individu yang mengalaminya dan masyarakat, ternyata
Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
pengangguran juga memiliki pengaruh yang negatif. Diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Tingginya tingkat kejahatan di suatu wilayah maupun negara
b. Tingginya tingkat kemiskinan
c. Perekonomian sulit berkembang
d. Tingkat pendidikan rendah
e. Sumber daya manusia yang rendah.
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik BPS
Tahun1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.16 tahun 1968, yang mengatur Organisasi dan Tata Kerja BPS di Pusat dan Daerah.
Tahun 1980, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.6 tahun 1980, tentang Organisasi BPS sebagai pengganti PP No.16 tahun 1968. Berdasarkan PP No. 61980
Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
di setiap Provinsi terdapat kantor statistik dengan nama Kantor Statistik Provinsi dan begitu juga di setiap Kabupaten Kotamadya terdapat kantor statistik dengan nama
Kantor Statistik KabupatenKotamadya.
Dengan demikian mulai saat itu Kantor Statistik Provinsi secara resmi ada diseluruh Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Sumatera Utara dengan nama Kantor
Statistik Provinsi Sumatera Utara. Demikian juga untuk KabupatenKotamadya
seluruh Provinsi Sumatera Utara berdiri Perwakilan BPS Kantor Statistik KabupatenKotamadya pada saat itu.
Tahun 1992, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.2 tahun 1992, tentang Organisasi BPS sebagai pengganti PP No. 61980. Kedudukan , tugas, fungsi, susunan
organisasi , dan tata kerja Biro Pusat Statistik selanjutnya diatur dengan Keputusan Presiden.
Tahun 1997, ditetapkan Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik sebagai pengganti Undang-Undang No.6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-
undang No.7 Tahun 1960 tentang Statistik.
Tahun 1998, ditetapkan Keputusan Presiden no. 86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik sebagai pengganti Keputusan Presiden No.6 Tahun 1992 tentang
Kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Biro Pusat Statistik. Berdasarkan Keputusan Presiden ini Kantor Statistik Provinsi Sumatera Utara
berubah menjadi Badan Pusat Statistik Bps Provinsi Sumatera Utara
Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Pada bulan Februari 1920 di kantor Statistik untuk pertama kalinya didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan dan berkedudukan di Bogor. Kantor
ini diserahii tugas untuk megolah dan mempublikasikan data statistik.
Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi yang bernama Komisi untuk Statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap – tiap departemen. Komisi
tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan – tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia.
Selain dari itu, Komisi ini mengurus terutama bagian statistik yang dimuat di dalam Laporan Indonesia yang sebelumnya disebut Laporan Kolonial.
Pada bulan September 1924 nama lembaga tersebut diganti menjadi Kantor Pusat Statistik dan dipidahkan ke Jakarta, bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan
Statistik Perdagangan yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai. Kantor Pusat Statistik selain mencakup bidang administrasi mencakup juga bagian yang menangani
Urusan Umum, Statistik Perdagangan, Statistik Pertanian, Statistik Kerajinan, Statistik Konjungtor. Statistik Sosial. Kegiatan statistik pada era ini diarahkan untuk
mendukung kebijakkan yang ditempuh oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Komisi ini juga pernah melakukan suatu kegiatan statistik yang bersifat monumental yaitu Sensus
Penduduk 1930, yang merupakan sensus penduduk pertama kali dilakukan di Indonesia.
Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
Pada Juni 1942 Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perangmiliter. Dan tugas serta
fungsi kegiatan statistik pada saat ini lebih terkonsentrasi untuk keperluan militer.
3.1.3 Masa Pemerintahan RI
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan Perangkaan
Umum Republik Indonesia KAPPURI. Perkembangan berikutnya KAPPURI dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik KPS dan berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Menteri Kemakmuran.
Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung mulai 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula
menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri. Berdasarkan Keppres ini pula
secara formal nama Badan Puasat Statistik dipergunakan.
3.1.4 Masa Orde Baru – Sekarang
Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, mutlak
dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.
Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi :
1. Peraturan pemerintah No.16 tahun 1980 tentang organisasi BPS.
2. Peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 tentang organisasi BPS.
3. Peraturan pemerintah No.2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
susunan dan tata kerja BPS. 4.
Undang – undang No.16 tahun 1997 tentang statistik. 5.
Keputusan Presiden RI No.86 tahun 1998 tentang BPS. 6.
Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS.
7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No.16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan
pemerintah No.6 tahun1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No.16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 di
tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik provinsi dan di kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor
statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal
Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
17 Juli 1998 dengan keputusan presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.2 Visi dan Misi