Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
2.2 Jenis-Jenis Pengangguran
Pada keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerja sama dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan.
Pada kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan
mendapatkan pekerjaan, maka timbullah penggangguran.
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja secara tidak optimal. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengangguran
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Pengangguran Terbuka Open Unemployment
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi karena belum mendapat
pekerjaan tetapi telah berusaha secara maksimal.
2. Pengangguran Terselubung Disguessed Unemployment
Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Pengangguran terselubung juga dapat terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan, padahal dengan mengurangi tenaga kerja
tersebut, hingga jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi. Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja
tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak optimal. Contoh:
Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
Misalkan pada sebuah perusahaan bagian pengepakan barang produksi terdapat 10 orang karyawan untuk mengepak barang tersebut. Padahal
sebenarnya dengan 5 orang karyawan sudah cukup untuk menyelesaikan tugas tersebut. Akibatnya para pegawai tersebut bekerja tidak optimal dan bagi
kantor tentu merupakan suatu pemborosan.
3. Setengah Menganggur Under Unemployment
Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu.
Ada juga yang mengatakan setengah menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya
kurang dari 35 jam selama seminggu. Misalnya, seorang buruh bangunan telah menyelesaikan tugasnya mendirikan
sebuah bangunan, maka dia akan menganggur sampai ada lagi bangunan yang akan didirikan. Contoh lainnya penggali kuburan.
Jika dilihat dari penyebabnya, pengangguran dapat dikelompokkan menjadi : a.
Pengangguran Friksional Frictional Unemployment Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang
disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
Pengangguran ini muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
Pengangguran ini juga timbul karena perpindahan orang-orang dari satu daerah
Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
ke daerah lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yang berbeda.
Misalnya seorang yang berhenti dari kerjaan yang lama, dan mencari kerjaan yang baru dan yang lebih baik.
b. Pengangguran Musiman Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus
menganggur. Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Misalnya, penjual durian berjualan bekerja pada saat musim durian saja, jika
tidak musimnya mereka menganggur. Contoh lainnya petani yang menunggu musim tanam.
Cara mengatasi pengangguran musiman : •
Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain •
Melakukan pelatihan di bidang keteramplian lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
c. Pengangguran Politis
Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsung atau tidak, mengakibatkan pengangguran.
Misalnya penutupan bank-bank bermasalah sehingga menimbulkan PHK. d.
Pengangguran Teknologi Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan
atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin. Misalnya pengepakan barang yang dulunya dikerjakan manusia sekarang
sudah dapat digantikan oleh mesin.
Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
e. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian yang menyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain.
Pengangguran ini disebabkan : •
Akibat permintaan berkurang •
Akibat kemajuan dan penggunaan teknologi •
Akibat kebijakan pemerintah Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang
kelebihan ketempat dan sektor ekonomi yang kekurangan 3.
Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan lowongan kerja yang kosong, dan
4. Segera mendirikan industri padat karya di daerah yang mengalami
pengangguran. Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris pertanian menjadi daerah industri,
maka tenaga bidang pertanian akan menganggur. f.
Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian resesi. Pengangguran siklus ini disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat aggrerat demand.
Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009
Contoh: Di suatu perusahaan ketika maju, butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya mulai mengalami kemunduran
maka akan terjadi pemecatan tenaga kerjanya. Pengangguran ini dapat diatasi dengan cara:
• Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
• Meningkatkan daya beli masyarakat
g. Pengangguran Deflatoir
Pengangguran deflatoir disebabkan tidak cukup ketersediaan lapangan pekerjaan dalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga
kerja lebih besar dari kesempatan kerja, maka timbulah pengangguran.
2.3 Sebab-Sebab Terjadinya Pengangguran