Indra Nugraha : Pengaruh pH, Silika SiO
2
Dan Ortofosfat O-PO
4
Terhadap Cooling Water Treatment Urea-1 63-EF- 2101 PT. Pupuk Iskandar Muda, 2009.
2.3 Analisa Karekteristik Cooling Tower
1. OrtoFosfat
Ortofosfat merupakan inhibitor anodik yang mengeser kurva-kurva polarisasi anodik ke atas dan bersenyawa dengan ion-ion Ca serta ion-ion Zn untuk membentuk
lapisan film pelindung yang tidak larut dalam air pada permukaan logam. Lapisan film yang terbentuk antara ortofosfat dengan ion Ca2+ akan berperan besar dalam proses
inhibisi.
Ortofosfat akan berperan sebagai penghambat terbentuknya endapan CaCO3 kapur dengan jalan berikatan dengan Ca2+ membentuk kalsium fosfat CaSO4.
Pembentukan lapisan kalsium fosfat akan mudah terbentuk pada katoda-katoda setempat dari baja karbon. Penambahan garam-garam Zn yang mudah larut dalam
sistem pendingin juga berperan penting dalam proses inhibisi karena akan menambah kemampuan ortofosfat dalam menghalangi proses korosiperkaratan.
2. Hardness Kesadahan
Hardness adalah nilai kesadahan dari calsium dan magnesium yang membuat air “susah dicuci”. Hardness harus dikontrol secara teratur karena mineral ini dapat
menyebabkan kerak yang sangat keras pada heat exchanger. Hardness dinyatakan dengan satuan mgl CaCO
3
dan dibagi kedalam dua macam,yaitu :
Indra Nugraha : Pengaruh pH, Silika SiO
2
Dan Ortofosfat O-PO
4
Terhadap Cooling Water Treatment Urea-1 63-EF- 2101 PT. Pupuk Iskandar Muda, 2009.
- Kesadahan carbonat, yaitu kesadahan yang berasal dari senyawa-senyawa metal
dengan HCO
3 -
- Kesadahan non carbonat, yaitu kesadahan yang berasal dari senyawa-senyawa
metal dengan SO
4 2-
, Cl
-
, dan NO
3 -
Kesadahan non carbonat = Total Kesadahan – Alkalinity
3. Alkalinity
Alkalinity adalah komponen air yang penting, jika terlalu tinggi dapat terbentu deposit kerak. Jika terlalu rendah air cenderung korosif. Dua bentuk alkalinity yang
penting : carbonate alkalinity dan bicarbonate alkalinity. Pada kondisi tertentu calsium dan carbonat bereaksi membentuk calsium carbonat, yang disebut “deposit kapur”.
4. pH Derajat Keasaman
pH merupakan faktor penting yang harus dikontrol sesuai batas kontrol yang ditentukan agar program treatment dapat bekerja dengan baik. Jika pH turun maka air
akan bersifat asam dan korosif, sebaliknya jika pH naik maka air akan bersifat basa dan potensi kerak semakin besar.
5. Dissolved Solid
Merupakan jumlah padatan terlarut yang berasal dari material-material terlarut yang umumnya merupakan senyawaan clorida, sulfat dan silika.
Kurita K gy Kabushiki Kaisha.1985
Indra Nugraha : Pengaruh pH, Silika SiO
2
Dan Ortofosfat O-PO
4
Terhadap Cooling Water Treatment Urea-1 63-EF- 2101 PT. Pupuk Iskandar Muda, 2009.
2.4 Perawatan Cooling Tower