Kesehatan Reproduksi TINJAUAN PUSTAKA

Joko Pranoto : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Terhadap Tindakan Hubungan Seksual Pranikah Di Smk Negeri “X” Medan Tahun 2009, 2010.

2.4 Kesehatan Reproduksi

Istilah reproduksi berasal dari kata ‘re’ yang artinya kembali dan kata ‘produksi’ yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah ‘reproduksi’ mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia BKKBN, 2004. Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem repoduksi, fungsi serta prosesnya Hadi, 2008. Sedangkan kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai kesehatan reproduksi Hadi, 2008. Adapun faktor-faktor yang dianggap berperan dalam munculnya permasalahan seksual pada remaja, menurut Sarwono 1994 adalah sebagai berikut. 1. Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual remaja. Peningkatan hormon ini menyebabkan remaja membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku tertentu. Joko Pranoto : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Terhadap Tindakan Hubungan Seksual Pranikah Di Smk Negeri “X” Medan Tahun 2009, 2010. 2. Penyaluran tersebut tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan, baik secara hukum oleh karena adanya undang-undang tentang perkawinan, maupun karena norma sosial yang semakin lama semakin menuntut persyaratan yang terus meningkat untuk perkawinan pendidikan, pekerjaan, persiapan mental dan lain-lain 3. Norma-norma agama yang berlaku, dimana seseorang dilarang untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Untuk remaja yang tidak dapat menahan diri memiliki kecenderungan untuk melanggar hal-hal tersebut. 4. Kecenderungan pelanggaran makin meningkat karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan melalui media masa yang dengan teknologi yang canggih menjadi tidak terbendung lagi. Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa dilihat atau didengar dari media massa, karena pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orangtuanya. 5. Orangtua sendiri, baik karena ketidaktahuannya maupun karena sikapnya yang masih mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak, menjadikan mereka tidak terbuka pada anak, bahkan cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah ini. 6. Adanya kecenderungan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat, sebagai akibat berkembangnya peran dan pendidikan wanita, sehingga kedudukan wanita semakin sejajar dengan pria Setyawan, 2007. Joko Pranoto : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Terhadap Tindakan Hubungan Seksual Pranikah Di Smk Negeri “X” Medan Tahun 2009, 2010.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Yang menjadi kerangka konsep pada penelitian Hubungan pengetahuan dan sikap remaja terhadap tindakan hubungan seksual pranikah adalah variabel independen yaitu pengetahuan dan sikap siswa tentang hubungan seksual pranikah dan variabel dependen yaitu tindakan hubungan seksual pranikah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Variabel Independen Variabel dependen PENGETAHUAN HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH SIKAP Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Defenisi Operasional

Variable penelitian yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Pengetahuan siswa adalah segala sesuatu yang diketahui siswa tentang hubungan seksual pranikah dan memahaminya. Pengetahuan responden diukur melalui 13 pertanyaan, responden yang menjawab Benar akan diberi skor 1, sedangkan Salah diberi skor 0, sehingga skor tertinggi yang dapat dicapai responden adalah 13. 2. Sikap siswa adalah responpenilaian siswa terhadap segala sesuatu tentang hubungan seksual pranikah.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH(PREMARITAL INTERCOURSE)

0 18 2

Hubungan antara pengetahuan dengan sikap seksual pranikah remaja

1 4 50

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH REMAJA Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja Di Kelurahan Danguran Kabupaten Klaten.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH REMAJA Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja Di Kelurahan Danguran Kabupaten Klaten.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKSUALITAS DENGAN SIKAP TERHADAP Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Seksualitas Dengan Sikap Terhadap Seksual Pranikah Pada Siswa Kelas X Di Smk Kasatrian Solo Kartasura Sukoharjo.

0 0 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Seksualitas Dengan Sikap Terhadap Seksual Pranikah Pada Siswa Kelas X Di Smk Kasatrian Solo Kartasura Sukoharjo.

0 1 6

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKSUALITAS DENGAN SIKAP TERHADAP Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Seksualitas Dengan Sikap Terhadap Seksual Pranikah Pada Siswa Kelas X Di Smk Kasatrian Solo Kartasura Sukoharjo.

0 0 18

Sikap remaja terhadap seks sebagai mediator dalam hubungan komunikasi seksual dalam keluarga dan perilaku seksual pranikah remaja.

0 1 162

INTENSI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DITINJAU DARI SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH - Unika Repository

0 0 14

INTENSI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DITINJAU DARI SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH - Unika Repository

0 0 46