Joko Pranoto : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Terhadap Tindakan Hubungan Seksual Pranikah Di Smk Negeri “X” Medan Tahun 2009, 2010.
2.3.1.2 Aspek Sosial-Psikologis
Dari aspek psikologis, melakukan hubungan sekual pranikah akan menyebabkan remaja menjadi memiliki perasaan dan
kecemasan tertentu, sehingga bisa mempengaruhi kondisi kualitas sumber daya manusia remaja dimasa yang akan datang.
Kualitas SDM remaja ini adalah : 1. Kualitas mentalis. Kualitas mentalis remaja perempuan dan
laki-laki yang terlibat perilaku seksual pranikah akan rendah bahkan cenderung memburuk. Mereka tidak memiliki etos
kerja dan disiplin yang tinggi, karena dibayangi masa lalunya. Cepat menyerah pada nasib, tidak sanggup
menghadapi tantangan dan ancaman hidup, rendah diri dan tidak sanggup berkompetisi.
2. Kualitas kesehatan reproduksi. Hal ini erat kaitannya dengan dampak medis karena kondisi fisik perempuan khususnya.
Sedangkan laki-laki akan memiliki kesehatan yang rendah. 3. Kualitas keberfungsian keluarga. Seandainya mereka
menikah dengan cara terpaksa, akan mengakibatkan kurang dipahaminya peran-peran baru yang akan disandangnya
dalam membentuk keluarga yang sakinah. 4. Kualitas ekonomi keluarga. Kualitas ekonomi yang dibangun
oleh keluarga yang menikah karena terpaksa, tidak akan memiliki kesiapan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi
keluarga. 5. Kualitas pendidikan. Remaja yang terlibat perilaku seksual
pranikah, kemudian menikah, tentunya akan memiliki keterbatasan dalam pendidikan formal.
6. Kualitas partisipasi dalam pembangunan. Karena kondisi fisik, mental, dan sosial yang kurang baik, remaja yang
terlibat perilaku seksual pranikah, tidak dapat berpartisipasi dalam pembangunan.
Joko Pranoto : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Terhadap Tindakan Hubungan Seksual Pranikah Di Smk Negeri “X” Medan Tahun 2009, 2010.
Adapun beberapa gangguan seksual yang dapat dialami laki-laki dan perempuan karena melakukan hubungan seksual pranikah
yaitu :
Gangguan pada laki-laki :
1. Impotensi : jika itu yang terjadi sebagai akibat dari faktor psikologis, maka gangguan itu muncul karena perasaan
khawatir yang berlebihan, takut kalau pacarnya hamil dan lain-lain.
2. Jika laki-laki mendapatkan ejakulasi sebelum terjadi atau beberapa detik setelah penetrasi, ini terjadi karena rasa cemas
akibat takut dosa atau ketahuan orang, dan lain-lain.
Gangguan pada perempuan :
1. Frigiditas : kelainan yang mengakibatkan perempuan tidak atau kurang mempunyai gairah seksual. Ini terjadi karena
hubungan psikologis seperti cewek tidak senang dengan pasangan seksualnya, perasaan malu, takut, perasaan
bersalah, disamping bisa juga karena faktor organik. 2. Anorgasmus : tidak tercapainya orgasmekepuasan jika
berhubungan seks, ini bisa terjadi jika perempuan mengalami frigitas, atau juga karena gangguan dan tekanan psikologis
akibat hubungan seks pranikah. 3. Vaginismus: kejang dari 13 bagian bawah otot vagina. Ini
bisa terjadi karena perempuan memiliki pengalaman buruk pada hubungan seks pranikah.
4. Disparemia: perasaan sakit yang timbul pada saat melakukan hubungan seksual Ma’shum, 2004.
Joko Pranoto : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Terhadap Tindakan Hubungan Seksual Pranikah Di Smk Negeri “X” Medan Tahun 2009, 2010.
2.4 Kesehatan Reproduksi