Indonesia Raih Emas IMC 2014
Indonesia Raih Emas IMC 2014
itu di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (5/8) malam.
Ketujuh mahasiswa itu adalah Muhammad Yasya ( first prize) mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Yoshua Yonathan Hamonangan ( second prize) dari jurusan Matematika Universitas Indonesia (UI), Pramudya A ( second prize) dari Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM), Taufiq A (third prize) dari Matematika UGM, Sofihara Alhazmi ( third prize) dari Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kemudian dua mahasiswa meraih honorable mention: Dian Sitorumi dari Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Muhammad Ardiyansyah dari Matematika UGM.
Widyo berharap prestasi ini bisa menjadi motivasi memperluas bidang kompetisi perguruan tinggi di kancah internasional, tidak hanya untuk bidang Matematika. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 95 Tahun 2013, para pemenang kompetisi internasional akan mendapatkan beasiswa S1 untuk peraih medali perunggu, beasiswa S1 dan S2 untuk
Foto: Gloria PIH
peraih medali perak, dan beasiswa S1, S2 dan S3 untuk peraih medali emas.
IMC 2014 merupakan penyelenggaraan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Seorang mahasiswa Jurusan Teknik Elektro
ajang tersebut. “Sebuah prestasi internasional
yang ke-21 dan merupakan keikutsertaan Surabaya, Muhammad Yasya, meraih medali emas
yang membanggakan bagi Indonesia di tahun ini
Indonesia yang ke-3. Setiap kompetisi terdiri dalam International Mathemathics Competition
setelah sebelumnya hanya meraih silver,” ujar
dari dua sesi (lima jam setiap sesi). Bidang yang (IMC) 2014 di Bulgaria. Lomba yang digelar 29
Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kemahasiswaan
dikompetisikan adalah aljabar, analisis (real dan Juli-4 Agustus 2014 itu diikuti tujuh mahasiswa
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
complex), geometri dan kombinatorial dengan Indonesia.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dit.
pengantar bahasa Inggris. Ajang internasional Perolehan sebuah medali emas itu merupakan
Belmawa Ditjen Dikti), Widyo Winarso, yang
tahunan ini diikuti peserta lebih dari 193 institusi yang pertama bagi peserta di Indonesia dalam
mewakili Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) menjemput ketujuh peserta IMC 2014
dari 44 negara. (Seno, Desliana)
Mobil Listrik Nasional
Beberapa langkah lagi Indonesia bakal mampu memproduksi mobil listrik sendiri. Sekarang ini riset mobil listrik, yang dilakukan secara terpadu oleh lima perguruan
Segera Terwujud
tinggi, yaitu ITS, ITB, UGM, UI, dan UNS, terus mengalami kemajuan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),
Mohammad Nuh, mengemukakan, sejak dimulai pada 2012, riset mobil listrik telah dilaksanakan secara terpadu oleh lima perguruan tinggi tersebut. Bahkan sekarang telah memiliki peta jalan riset. Saat ini, pengembangan mobil listrik sedang memasuki fase pengembangan purwarupa (prototype) fase pertama.
“Diharapkan bisa dirampungkan uji lapangannya,” ujar Mendikbud, usai upacara bendera memperingati HUT ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia, di kantor Kemdikbud, Minggu (17/8).
Apabila langkah-langkah riset sesuai dengan jadwalnya, purwarupa mobil listrik yang kedua dapat diperoleh secara final pada tahun ini. “Nantinya, kami targetkan, tahun 2018, Indonesia mampu memproduksi sebanyak 10.000 unit per tahun,” ujarnya.
Kemdikbud menjadikan mobil listrik sebagai salah satu riset nasional. Hal ini dilakukan sebagai bentuk terobosan mencari alternatif mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak (BBM) yang berasal dari energi fosil. Keberhasilan dalam pembuatan mobil listrik nasional dapat berdampak langsung terhadap daya saing Indonesia di bidang otomotif, khususnya yang bertenaga listrik.
Ia menjelaskan, dana riset berasal dari dana abadi pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). “Sebesar Rp 20 miliar akan dikucurkan untuk riset mobil listrik bagi masing-masing PTN yang ditunjuk,” ujarnya.
Pemberian bantuan dana riset itu tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) Kemdikbud-LPDP yang ditandatangi di Kemdikbud, 17 Agustus 2014 lalu. LPDP adalah organisasi pemerintah berbentuk Badan Layanan Umum yang bertugas mengelola dana abadi pendidikan, berada di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan
Foto: Arif PIH
Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Keuangan. Setelah disahkan sebagai riset nasional, riset
Mobil Listrik Nasional kreasi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang dipamerkan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (29/4). Mobil ini diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
mobil listrik akan menggunakan pos pendanaan dana riset.
(Mendikbud), Mohammad Nuh.
(Gloria, Seno)