Konsep Linking dan Embedding

10.1. Konsep Linking dan Embedding

Salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh Microsoft Office adalah kemampuan integrasi antara aplikasi-aplikasi di dalamnya. Misalnya bila anda telah memiliki data pada sebuah aplikasi, maka aplikasi Office lain bisa dengan mudah mengaksesnya.

Pada dasarnya anda dapat menghubungkan satu aplikasi Office ke aplikasi Office lain dengan perintah copy, cut, dan paste. Bila membutuhkan informasi dari dokumen Office lain, anda tinggal membuka dokumen tersebut dan menyalinnya dengan perintah Edit Æ Copy. Setelah itu buka dokumen Office yang akan disisipi, lalu rekatkan (paste) salinan dokumen pertama ke bagian dokumen yang diinginkan.

Sebagai contoh perhatikan ilustrasi berikut ini. Anda mempunyai file dokumen Word yang ingin disisipi dengan grafik dari Excel. Dengan metode Copy-Cut-Paste, maka langkah pertama yang anda lakukan adalah dengan menjalankan Word kemudian membuka dokumen yang akan disisipi grafik. Setelah itu jalankan Excel dan buat grafik di dalamnya. Setelah grafik selesai dibuat, anda pilih grafik tersebut, kemudian klik menu Edit Æ Copy (atau Edit Æ Cut bila anda ingin menghapus grafik di Excel dan memindahkannya ke Word). Kini anda berpindah lagi ke Word, klik bagian dokumen yang ingin disisipi grafik, lalu klik menu Edit Æ Paste.

Ada dua kerugian yang akan anda alami bila anda membuat hubungan antar dokumen dengan cara seperti di atas. Pertama, bila informasi pada dokumen yang asli berubah maka anda perlu mengulang kembali prosedur Copy dan Paste di atas agar perubahan Ada dua kerugian yang akan anda alami bila anda membuat hubungan antar dokumen dengan cara seperti di atas. Pertama, bila informasi pada dokumen yang asli berubah maka anda perlu mengulang kembali prosedur Copy dan Paste di atas agar perubahan

Untuk mengatasinya, Office memiliki fasilitas yang disebut linking atau hubungan langsung antara file-file atau aplikasi-aplikasi Office. Dengan metode linking, bila file asli diubah maka file yang ada pada dokumen Office yang lain akan ikut berubah. Istilah teknis yang biasa dipakai untuk hubungan semacam ini adalah DDE (dynamic data exchange).

Metode lain yang bisa digunakan adalah embedding, yaitu menggunakan peranti pada aplikasi sumber untuk memperbaharui informasi. Ada dua cara untuk memperoleh

peranti (menu atau toolbar) dari aplikasi sumber. Pertama, anda bisa memanggil aplikasi sumber dari dokumen tujuan. Pada cara ini sebuah jendela baru akan muncul, yang isinya adalah aplikasi yang akan dipakai untuk menyunting informasi. Kedua, anda bisa melakukan penyuntingan di tempat. Pada cara kedua bila anda telah memilih suatu objek untuk disunting, maka menu dan toolbar yang aktif akan digantikan oleh aplikasi sumber. Namun demikian tidak ada jendela baru yang muncul. Anda tetap berada dalam dokumen dan dapat melihat seluruh isi teks.

Istilah teknis yang dipakai untuk kedua metode diatas adalah object linking and embedding (OLE). Bila aplikasi sumber dijalankan ketika anda menyunting data berarti sesuai dengan standar OLE versi 1.0. Bila anda bisa menyunting data tanpa meninggalkan dokumen tujuan, berarti sesuai dengan standar OLE versi 2.0.

Perbedaan utama antara linking dan embedding adalah letak informasi tersimpan. Informasi linking (DDE) tersimpan dalam dokumen sumber. Dokumen tujuan hanya menyimpan kode yang menunjukkan nama dan lokasi aplikasi sumber, dokumen, dan bagian dari dokumen. Informasi embedding (OLE) tersimpan dalam dokumen tujuan. Pada kasus tertentu, anda tidak dapat memanggil aplikasi sumber secara mandiri, artinya diperlukan aplikasi tujuan untuk menjalankan aplikasi sumber tersebut. Aplikasi sumber semacam ini dikenal sebagai applets, contohnya Equation, Chart, dll.

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

THE ANALYSIS OF CONNOTATIVE MEANING AND ITS IMPLICATURE ON THE JAVANESE TABOO WORDS, SURABAYA DIALECT

1 9 15

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59