Hasil dan Pembahasan

4.4 Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Petugas IC

Dalam membuat strategi peningkatan kualitas pelayanan petugas IC, peneliti akan terlebih dahulu membuat analisis SWOT, kemudian peneliti menggunakan strategi matrik SWOT. Analisis SWOT dan strategi matrik SWOT ini peneliti gunakan agar mempermudah untuk memetakan permasalahan yang dihadapi petugas IC di TWCB.

4.4.1 Analisis SWOT

Tabel 4.13 Analisis SWOT

Strength

Weakness

 Adanya SOP di TWCB : Adanya SOP  Belum adanya standar khusus menjadi kekuatan bagi petugas IC di

bagi bagian IC : Belum adanya TWCB, karena dengan adanya SOP

standar khusus yang ditujukan petugas menjadi tahu standar yang

kepada bagian IC, menjadikan diberikan pihak perushaan untuk

suatu kelemahan bagi petugas IC, melayani wisatawan.

karena sebagaimana kita ketahui  Petugas IC di TWCB sudah

IC merupakan bagian penting berpengalaman : Pengalaman kerja

dalam pariwisata, sehingga perlu yang dimiliki petugas IC dimana rata-

standar khusus. rata petugas sudah berkerja di TWCB

dibuatkan

Meskipun TWCB sudah memiliki lebih dari 15 tahun, dan dari 5 petugas 4

SOP untuk bagian IC, namun dintarannya sudah bekerja di bagian IC

menurut peneliti hal tersebut lebih dari 3 tahun. Sehingga dengan

masih kurang, karena isi dari SOP pengalaman tersebut petugas bisa

tersebut belum spesifik membahas mengatasi bebagai permasalahan yang

mengenai standar pelayanan yang mengenai standar pelayanan yang

baik.

 Petugas IC di TWCB memiliki  Kualitas SDM yang kurang kemauan untuk belajar: Berdasarkan

dibidang pariwisata: Dengan penjelasan beberapa petugas, karena

SDM yang kurang terutama dalam mereka merasa memiliki kekurangan

hal pariwisata. Bisa menjadikan dalam melayani, terutama dalam

kekurangan bagi petugas IC. penggunaan bahasa Inggris mereka

Karena mereka tidak sepenuhnya memilih untuk belajar sendiri guna

paham tentang tata cara melayani meningkatkan

wisatawan dengan baik. Misalnya dengan cara membaca buku,  Adanya sistem rolling : Adanya dan bertanya kepada teman yang

kompetensinya.

sistem rolling membuat petugas dianggap

yang dipindah kerjanya, harus berbahasa Inggris yang lebih fasih.

memiliki

kemampuan

kembali mempelajari kembali tugas ditempat kerja yang baru. Meskipun hal tersebut tidak sepenuhnya dirasa menyulitkan oleh petugas, akan tetapi hal tersebut dapat membuat pelayanan yang diberikan kurang maksimal. Pada sistem rolling ini, petugas yang akan dipindah kerja di tempat yang baru adalah petugas yang dinilai bisa membantu bagian tersebut agar lebih baik.

 Minimnya pelatihan yang

diberikan oleh pihak TWCB

untuk petugas IC : Pelatihan yang diberikan pelengola TWCB terhadap petugas IC yang masih kurang

membuat pelayanan petugas IC tidak maksimal, misalnya banyak dari petugas yang masih kurang fasih dalam membuat pelayanan petugas IC tidak maksimal, misalnya banyak dari petugas yang masih kurang fasih dalam

Opportunitty

Threat

 Adanya perguruan tinggi yang pernah  Komplain dari wisatawan :

membantu TWCB dalam pelatihan

Komplain dari wisatawan dapat petugas dalam bahasa asing : Hal

menjadi ancaman, bagi TWCB. tesebut dapat menjadi peluang jika dapat

Karena bisa saja wisatawan dimanfaatkan dengan baik. Misalnya

tersebut enggan untuk datang pihak pengelola kembali menjalin

kembali.

kerjasama dengan perguruan tinggin  Adanya sistem prosedural yang tersebut, sehingga dapat membantu

cukup lama: Dampak dari sistem mengatasi permasalahan yang dihadapi

prosedural dapat dilihat dari petugas IC dalam pengusaan bahasa

terlambatnya asing.

kasus,

pendistribusian brosur. Khususnya  Kompaknya setiap bagian kerja di

brosur berbahasa Inggris bisa TWCB : Lengkapnya setiap bagian

membuat wisatawan asing kurang kerja di TWCB, sehingga memudahkan

nyaman.

bagian IC menyampaikan informasi jika  Pengelola yang dianggap kurang terjadi sesuatu dibagian lainnya,

komunikatif terhadap petugas

misalnya ada barang wisatawan yang IC : Pengelola yang kurang tertinggal atau wisatawan yang terpisah

komunikatif terhadap petugas bisa dengan rombongan.

menjadi ancaman tersendiri,  Pihak pengelola yang bersedia

contoh kurang komunikatifnya

pengelola antara lain adalah: kendala : Pihak Perusahaan yang

membantu jika bagian IC mengalami

pengelola tidak memberitahukan bersedia membantu jika bagian IC tidak

terlebih dahulu kepada petugas dapat mengatasi masalah yang hadapi

yang akan di- rolling . oleh wisatawan, misalnya pada saat  Petugas IC mendekati masa wisatawan asing marah dan komplain

pensiun : Sebagian petugas masalah harga yang terlalu mahal.

hampir memasuki masa pensiun, Selain itu pengelola juga menyediakan

rata-rata petugas IC hanya formulir komplain di bagian IC,

memiliki sisa waktu kerja di sehingga wisatawan yang ingin

TWCB 5-9 tahun lagi, ini dapat TWCB 5-9 tahun lagi, ini dapat

menjadi ancaman tersendiri, disampaikan oleh petugas IC.

masukan

dapat

karena mereka yang bekerja dibagian IC sudah memiliki pengalaman dalam

melayani

wisatawan.

4.4.2 Strategi SWOT Matrik

Tabel 4.14 Strategi SWOT Matrik

Memanfaatkan Peluang atau Opportunity S –O( Strength – Opportunity )

- Alangkah baiknya jika petugas IC lebih memanfaatkan kekompakan setiap bagian kerja (bagian museum, bagian pos keamanan, bagian portir, dan beberapa bagian lainnya) di TWCB untuk meningkatkan pelayanan di bagian IC.

W –O( Weakness – Opportunity) - Menjalin kerjasama kembali dengan perguruan tinggi yang pernah membatu untuk memberikan pelatihan kepada petugas. - Mengadakan pelatiahan kepada petugas IC, terutama dalam hal pelayanan dan penguasaan bahasa asing (Inggris). Menghadapi ancaman atau Threat

S –T( Strength – Threat ) - Memaksimalkan peran dari SOP agar petugas dapat bekerja sesuai standar yang ada. - Alangkah baiknya jika brosur dicetak oleh TWCB, dan tidak melalui kantor pusat yang berada di Sleman. W –T( Weakness – Threat )

- TWCB membuat standar khusus untuk bagian IC. - Pengelola lebih komunikatif terutama dalam masalah sistem rolling, misalnya

pengelola memberitahukannya kepada petugas yang akan di- rolling paling tidak

1 bulan sebelumnya. - Tidak me- rolling petugas IC paling tidak selama 2-3 tahun, hal ini agar petugas

bisa memberikan kemampuan terbaiknya selama bekerka dibagian IC.

- Jika ada petugas IC sudah pensiun, alangkah baiknya pengelola menggantikannya dengan SDM yang berlatar belakang pariwisata.