Deskripsi Statistika Objek Penelitian

4.1 Deskripsi Statistika Objek Penelitian

Pembahasan mengenai determinasi kebijakan cash holding perusahaan sebelumnya harus memperhatikan bagaimana karakter data dari masing-masing variabel melalui statistik deskriptif. Berikut ini adalah hasil analisis statistik deskriptif dari 117 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

4.1.1 Deskripsi Statistika Kebijakan Cash Holding Perusahaan

Tabel 4.1 Deskripsi Statistika Cash Holding Perusahaan Manufaktur CASHHOLD

Std. Dev.

Sumber: Olahan Penulis dengan E-Views

Tabel 4.1 diatas menunjukan variabel dependen yang tercermin pada Tingkat Cash Holding Perusahaan ( CASHHOLD ). Nilai rata-rata untuk variabel CASHHOLD selama periode 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2013 adalah sebesar 0.09662 dengan standar deviasi sebesar 0.16251. Nilai CASHHOLD terbesar dari total 585 observasi adalah 1.031148, sedangkan nilai terkecilnya adalah 0.00028. Perusahaan yang memiliki nilai CASHHOLD tertinggi adalah PT Delta Djakarta Tbk pada tahun 2009, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai CASHHOLD terendah adalah PT Alam Karya Unggul Tbk pada tahun 2013.

4.1.2 Deskripsi Statistika Karakteristik Perusahaan/ Firm Characteristics

Tabel 4.2 Deskripsi Statistika Karakteristik Perusahaan

CCC CAPEX SIZE

0.00 -770.36% -491.41% -1922.59 0.000 23.083 Std. Dev.

Sumber: Olahan Penulis dengan E-Views

Tabel 4.2 diatas menunjukan variabel-variabel karateristik perusahaan yang tercermin pada Rasio Aset Lancar ( CA ), Rasio Penggunaan Utang ( LEV ), Rasio

Market to Book ( MTB ), Rasio Growth Opportunity ( TOBINS ), Rasio Modal Kerja Bersih ( NWCNA ), Pembayaran Dividen ( DIVDUM ), Rasio Profitabilitas ( ROE ),

Tingkat Pajak ( TAXRATE ), Rasio Siklus Konversi Kas ( CCC ), Rasio Pengeluaran Modal ( CAPEX ), dan Firm Size . Secara garis besar variabel karakteristik perusahaan dapat tergambarkan sebagai berikut:

1. Rasio Aset Lancar ( CA )

Nilai rata-rata untuk variabel CA selama periode 1 Januari 2009 sampai 31

Desember 2013 adalah sebesar 0.495 dengan standar deviasi sebesar 0.194.

Nilai CA terbesar dari total 585 observasi adalah 0.951, sedangkan nilai terkecilnya adalah 0.004. Perusahaan yang memiliki nilai CA tertinggi adalah

PT Alakasa Industrindo Tbk pada tahun 2011 sedangkan perusahaan yang

memiliki nilai CA terendah adalah PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk pada tahun 2009.

2. Rasio Penggunaan Utang ( LEV ) Nilai rata-rata untuk variabel LEV selama periode 1 Januari 2009 sampai 31

Desember 2013 adalah sebesar 0.319 dengan standar deviasi sebesar 0.419. Nilai LEV terbesar dari total 585 observasi adalah 3.112, sedangkan nilai terkecilnya adalah 0.000. Perusahaan yang memiliki nilai LEV tertinggi adalah PT Asia Pacific Fibers Tbk pada tahun 2013, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai LEV terendah (tidak menggunakan utang) adalah PT Asahimas Flat Glass Tbk, PT Delta Djakarta Tbk, PT Merck Tbk, PT Mandom Indonesia

Tbk, PT Jaya Pari Steel Tbk, PT Lion Metal Works Tbk, PT Betonjaya Manunggal Tbk, dan PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.

3. Rasio Market to Book ( MTB ) Nilai rata-rata untuk variabel MTB selama periode 1 Januari 2009 sampai

31 Desember 2013 adalah sebesar 1.612 dengan standar deviasi sebesar 1.772. Nilai MTB terbesar dari total 585 observasi adalah 15.386, sedangkan nilai terkecilnya adalah 0.168. Perusahaan yang memiliki nilai MTB tertinggi adalah PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2013, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai MTB terendah adalah PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk pada tahun 2010.

4. Rasio Growth Opportunity ( TOBINS ) Nilai rata-rata untuk variabel TOBINS selama periode 1 Januari 2009 sampai

31 Desember 2013 adalah sebesar 1.337 dengan standar deviasi sebesar 1.738. Nilai TOBINS terbesar dari total 585 observasi adalah 14.780, sedangkan nilai terkecilnya adalah 0.000. Perusahaan yang memiliki nilai TOBINS tertinggi adalah PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2013, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai TOBINS terendah adalah PT Siwani Makmur Tbk pada tahun 2013.

5. Rasio Modal Kerja Bersih ( NWCNA ) Nilai rata-rata untuk variabel NWCNA selama periode 1 Januari 2009

sampai 31 Desember 2013 adalah sebesar 0.088 dengan standar deviasi sebesar 0.378. Nilai NWCNA terbesar dari total 585 observasi adalah 0.820, sedangkan nilai terkecilnya adalah -2.590. Perusahaan yang memiliki nilai NWCNA tertinggi adalah PT Intanwijaya Internasional Tbk pada tahun 2009, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai NWCNA terendah adalah PT Asia Pacific Fibers pada tahun 2013.

6. Pembayaran Dividen ( DIVDUM ) Nilai rata-rata untuk variabel dummy DIVDUM selama periode 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2013 adalah sebesar 0.450 dengan standar deviasi sebesar 0.498. Dari jumlah observasi yang dilakukan sebanyak 585 dengan sampel 117 perusahaan manufaktur, dapat disimpulkan bahwa lebih banyak perusahaan yang memilih untuk tidak membagikan dividen.

7. Rasio Profitabilitas ( ROE ) Nilai rata-rata untuk variabel ROE selama periode 1 Januari 2009 sampai 31

Desember 2013 adalah sebesar 7.89% dengan standar deviasi sebesar 0.53. Nilai ROE terbesar dari total 585 observasi adalah 324.35%, sedangkan nilai terkecilnya adalah -770.36%. Perusahaan yang memiliki nilai ROE tertinggi adalah PT SLJ Global Tbk pada tahun 2012, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai ROE terendah adalah PT SLJ Global Tbk tahun 2011.

8. Tingkat Pajak (TAXRATE ) Nilai rata-rata untuk variabel TAXRATE selama periode 1 Januari 2009

sampai 31 Desember 2013 adalah sebesar 21.61% dengan standar deviasi sebesar 0.61. Nilai TAXRATE terbesar dari total 585 observasi adalah 659.95%, sedangkan nilai terkecilnya adalah -491.41%. Perusahaan yang memiliki nilai TAXRATE tertinggi adalah PT Barito Pacific Tbk pada tahun 2010, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai TAXRATE terendah adalah PT Indo-Rama Synthetics Tbk pada tahun 2009.

9. Rasio Siklus Konversi Kas ( CCC ) Nilai rata-rata untuk variabel CCC selama periode 1 Januari 2009 sampai

31 Desember 2013 adalah sebesar 110.461 dengan standar deviasi sebesar 129.205. Nilai CCC terbesar dari total 585 observasi adalah 1029.495, sedangkan nilai terkecilnya adalah -1922.592. Perusahaan yang memiliki nilai CCC tertinggi adalah PT Alam Karya Unggul Tbk pada tahun 2013, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai CCC terendah adalah PT Siwani Makmur Tbk pada tahun 2013.

10. Rasio Pengeluaran Modal ( CAPEX ) Nilai rata-rata untuk variabel CAPEX selama periode 1 Januari 2009 sampai

31 Desember 2013 adalah sebesar 0.058 dengan standar deviasi sebesar 0.059. Nilai CAPEX terbesar dari total 585 observasi adalah 0.320, sedangkan nilai terkecilnya adalah 0.000. Perusahaan yang memiliki nilai CAPEX tertinggi adalah PT Sinatar Top Tbk pada tahun 2011, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai CAPEX terendah (tidak memiliki pengeluaran modal) adalah PT Alam Karya Unggul Tbk.

11. Firm Size Nilai rata-rata untuk variabel SIZE selama periode 1 Januari 2009 sampai

31 Desember 2013 adalah sebesar 27.858 dengan standar deviasi sebesar 1.632. Nilai SIZE terbesar dari total 585 observasi adalah 32.997, sedangkan nilai terkecilnya adalah 23.083. Perusahaan yang memiliki nilai SIZE tertinggi adalah PT Astra International Tbk pada tahun 2013, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai SIZE terendah adalah PT Alam Karya Unggul Tbk pada tahun 2012.

4.1.3 Deskripsi Statistika Makro Ekonomi/ Macroeconomic Uncertainty

Tabel 4.3 Deskripsi Statistika Makro Ekonomi

86.83 95.47 2534.36 Std. Dev.

Sumber: Olahan Penulis dengan E-Views

Tabel 4.3 diatas menunjukan variabel-variabel makro ekonomi yang tercermin pada Tingkat Pertumbuhan Gross Domestic Product ( GDP G ), Tingkat Inflasi ( INF ), Indeks Harga Konsumen Tahunan ( CPI ), Indeks Produksi Industri ( INDP ), Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ). Secara garis besar variabel makro ekonomi dapat tergambarkan sebagai berikut:

1. Tingkat Pertumbuhan Gross Domestic Product ( GDPG ) Nilai rata-rata untuk variabel GDPG selama periode 1 Januari 2009 sampai

31 Desember 2013 adalah sebesar 5.88% dengan standar deviasi sebesar 0.66. Nilai GDPG terbesar dari total 585 observasi adalah 6.49% terjadi pada tahun 2011, sedangkan nilai terkecilnya adalah 4.63% terjadi pada tahun 2009.

2. Tingkat Inflasi ( INF ) Nilai rata-rata untuk variabel INF selama periode 1 Januari 2009 sampai 31

Desember 2013 adalah sebesar 5.15% dengan standar deviasi sebesar 0.78. Nilai INF terbesar dari total 585 observasi adalah 6.40% terjadi pada tahun 2013, sedangkan nilai terkecilnya adalah 3.98% terjadi pada tahun 2012.

3. Indeks Harga Konsumen Tahunan ( CPI )

Nilai rata-rata untuk variabel CPI selama periode 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2011 adalah sebesar 96.14 dengan standar deviasi sebesar 6.80. Nilai CPI terbesar dari total 585 observasi adalah 106.41 terjadi pada tahun 2013, sedangkan nilai terkecilnya adalah 86.83 terjadi pada tahun 2009.

4. Indeks Produksi Industri ( INDP ) Nilai rata-rata untuk variabel INDP selama periode 1 Januari 2009 sampai

31 Desember 2011 adalah sebesar 104.57 dengan standar deviasi sebesar 6.72. Nilai INDP terbesar dari total 585 observasi adalah 114.89 terjadi pada tahun 2013, sedangkan nilai terkecilnya adalah 95.47 terjadi pada tahun 2009.

5. Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) Nilai rata-rata untuk variabel IHSG selama periode 1 Januari 2009 sampai

31 Desember 2011 adalah sebesar 3730.15 dengan standar deviasi sebesar 645.59. Nilai INDP terbesar dari total 585 observasi adalah 4316.49 terjadi pada tahun 2012, sedangkan nilai terkecilnya adalah 2534.36 terjadi pada tahun 2009.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63