20 terhadap pekerjaannya yang tampak dalam sikap positif karyawan terhadap
pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi dilingkungan kerjannya. Berdasarkan definisi kepuasan kerja diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kepuasan kerja adalah gambaran dari sikap seseorang atas pekerjaannya apakah menyenangkan atau tidak menyenangkan pekerjaan yang dijalaninya tersebut.
Dengan tingkat kepuasan yang tinggi maka seseorang akan menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaannya, sebaliknya apabila kepuasannya rendah maka akan
menunjukkan sikap yang negatif.
2.4.2 Teori Kepuasan Ke rja
Menurut Rivai 2013:856 secara umum terdapat tiga teori kepuasan kerja yang sudah dikenal yaitu:
1. Teori Ketidaksetaraan
Discrepancy Theory
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. Seseorang
akan merasa puas bila tidak ada perbedaan antara yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataannya karena batas minimum yang diinginkan telah
terpenuhi. Apabila yang didapat ternyata lebih besar daripada yang diinginkan, maka seseorang akan menjadi lebih puas lagi walaupun terdapat
discperancy
tetapi
discperancy
yang positif. Sebaliknya makin jauh kenyataan yang dirasakan itu di bawah standar minimum sehingga menjadi
discperancy
yang negatif, maka makin besar pula ketidakpuasan seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja seseorang tergantung pada selisih
antara sesuatu yang dianggap akan didapatkan dengan apa yang dicapai. 2.
Teori Keadilan
Equity Theory
Prinsip teori ini adalah bahwa seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung pada ada atau tidaknya keadilan equity dalam suatu sistem,
khususnya sistem kerja. Komponen utama dalam teori keadilan adalah input, hasil, keadilan dan ketidakadilan. Input adalah faktor bernilai bagi
pegawai yang dianggap mendukung pekerjaannya seperti pendidikan,
21 pengalaman, kecakapan, jumlah tugas dan peralatanperlengkapan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaannya. Hasil adalah sesuatu yang dianggap bernilai oleh karyawan yang diperolehnya dari pekerjaannya
seperti upah atau gaji, keuntungan sampingan, simbol, status penghargaan dan kesempatan untuk berhasil atau aktualisasi diri. Perasaan keadilan dan
ketidakadilan atas situasi diperoleh individu dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun di tempat lain.
3. Teori Dua Faktor
Two Factor Theory
Teori ini merumuskan karakteristik pekerjaan menjadi dua kelompok yaitu
satisfies
dan
dissatisfies
.
Satisfies
adalah faktor- faktor atau situasi yang dibutuhkan sebagai sumber yang dibutuhkankepuasan kerja yang terdiri dari
pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, ada kesempatan untuk berprestasi,
kesempatan memperoleh
penghargaan dan
promosi. Terpenuhinya faktor tersebut akan menimbulkan kepuasan namun tidak
terpenuhinya faktor ini tidak selalu mengakibatkan ketidakpuasan.
Dissatisfies
adalah faktor-faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan yang terdiri dari gajiupah, pengawasan, hubungan antar pribadi, kondisi kerja
dan status. Faktor ini diperlukan untuk memenuhi dorongan biologis serta kebutuhan dasar karyawan. Jika tidak terpenuhinya faktor ini, karyawan
tidak akan puas tetapi jika besarnya faktor ini memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut, karyawan tidak akan kecewa meskipun belum
terpuaskan. apabila tidak terpenuhi maka karyawan tidak akan puas.
2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja