Angka Harapan Hidup AHH Angka kematian Ibu AKI Prevelensi kurang Gizi pada anak

Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2008 BAB III - 4 lahir dengan berat rendah. Sedangkan penyebab tidak langsungnya antara laaain tingkat pendidikan ibu yang masih rendah, tingkat sosial ekonomi yang masih rendah, serta keadaan sosial budaya yang tidak mendukung gizi ibu hamil. Perkembangan AKB pada dua tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan dimana pada tahun 2005 mencapai 36,40 per 1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2006 menurun menjadi 35,32 per 1000 kelahiran hidup, dan hal ini melebihi target kinerja pada tahun yang sama yaitu 37,50.

b. Angka Harapan Hidup AHH

Angka Harapan Hidup AHH merupakan indikator untuk menilai tingkat derajat kesehatan masyarakat. Angka Harapan Hidup penduduk Jawa Timur pada Tahun 2005 sebesar 67,90 tahun dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 68,25 tahun. Pencapaian Angka Harapan Hidup ini telah melebihi dari target tahun 2006 sebesar 67,40 tahun. Apabila diperhatikan menurut KabupatenKota, angka harapan hidup tertinggi diatas 70 tahun adalah Kabupaten Mojokerto, Kota Blitar, Mohajokerto dan Madiun. Sedangkan angka harapan hidup terendah dibawah 65 tahun berada di Kabupaten Sampang, Probolinggo, Pasuruan, Jember, Bondowoso, Sumenep, Situbondo, Bangkan dan Pamekasan.

c. Angka kematian Ibu AKI

Upaya Pemerintah dalam memperbaiki akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir senantiasa menjadi prioritas dalam pembangunan, dimana hal ini ini dilakukan dengan kegiatan antara lain pelatihan dukun bayi, pengembangan Puskesmas, pengembangan klinik kesehatan ibu dan anak, pembangunan rumah sakit, pondok bersalin Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2008 BAB III - 5 desa polindes dan posyandu, penempatan bidan di desa serta penggerakan masyarakat untuk menyelamatkan ibu hamil dan bersalin. Di Jawa Timur, Angka Kematian Ibu AKI pada tahun 2005 sebesar 413 per 100.000 kelahiran hidup dan angka ini pada tahun 2006 menurun menjadi 168 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target kinerja tahun 2006 sebesar 314 per 100.000 kelahiran hidup.

d. Prevelensi kurang Gizi pada anak

Selama dua tahun terakhir persentase balita yang berstatus gizi kurang dan buruk di Jawa Timur menunjukkan peningkatan dari tahun 2005 sebesar 23,76 persen dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 23,96 persen, sedangkan target kinerja untuk tahun 2006 sebesar 22 persen. Secara umum, Jawa Timur masih termasuk kategori yang ”Medium Risk” karena persentase balita dengan gizi kurang dan buruk berada dalam rentang 20 sd 40 persen.

e. Penolong Persalinan oleh Tenaga Medis