Teori Semiotika

2.1.4. Teori Semiotika

Semiotika secara definitif berasal dari kata seme yang berarti penafsir tanda. Sumber lain mengatakan bahwa semiotika berasal dari kata semeion, kata dalam bahasa Yunani yang berarti tanda. Menurut Ratna (2013) dalam pengertian yang lebih luas, semiotika sebagai teori berarti studi sistematis berkaitan dengan produksi dan interpretasi tanda, bagaimana cara kerjanya serta apa manfaat bagi kehidupan manusia. Di dalam penelitian ini secara konsisten istilah semiotika digunakan sebagai nomina (semiotics) sedangkan semiotik digunakan sebagai adjektivanya (semiotic).

Kehidupan manusia dipenuhi dengan tanda. Melalui perantaraan tanda- tanda-lah proses kehidupan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Kata adalah tanda. Demikian juga lampu lalu lintas, gerak isyarat, bendera adalah tanda. Struktur karya sastra, stuktur laporan, stuktur film, arsitektur semuanya dapat dianggap sebagai tanda. Pierce, ahli filsafat dari Amerika menegaskan bahwa manusia hanya dapat berpikir dengan sarana tanda. Melalui perantara tanda-tanda itulah manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya sekaligus dapat memahami lebih baik tentang dunia (Ratna, 2013) (Sudjiman & Zoest, 1996).

Semiotika menurut Hoed (2014) adalah ilmu yang mengkaji tanda dalam kehidupan manusia. Semua yang hadir di sekitar kehidupan manusia dapat dilihat sebagai tanda yang dapat diberi makna. Hoed (2014) membagi semiotika menjadi dua aliran utama yaitu semiotika struktural dan semiotika pragmatis.

Semiotika struktural bersumber dari teori tanda bahasa milik Ferdinand

de Saussure. Teori semiotika de Saussure bersifat kognitif artinya bertolak dari de Saussure. Teori semiotika de Saussure bersifat kognitif artinya bertolak dari

Semiotika pragmatis berhulu pada konsep semiosis Charles Sanders Peirce. Para pragmatis memandang tanda sebagai “sesuatu” yang mewakili “sesuatu”. “Sesuatu” tersebut dapat berupa hal konkret yang dapat diindra

manusia yang setelah melalui proses akan mewakili sesuatu dalam kognisinya. “Sesuatu” yang pertama adalah suatu “perwakilan” yang disebut representamen

atau ground, sedangkan “sesuatu” yang ada dalam kognisi disebut object. Proses ini kemudian berlanjut pada proses interpretant (proses penafsiran). Ketiga proses hubungan inilah yang disebut dengan semiosis.

Teks, angka, gambar, grafik dan semacamnya dalam kaitannya dengan laporan tahunan perusahaan merupakan sebuah tanda. Teori semiotika lebih cocok untuk menganalisis hal ini dan yang lebih spesifik adalah menggunakan semiotika teks. Semiotika teks adalah salah satu cabang dari semiotika yang secara khusus mengkaji berbagai bentuk teks dan turunannya. Teks yang dikaji adalah sebagai produk penggunaan bahasa yang berupa kombinasi tanda-tanda, khususnya terkait sistem tanda (sintaktik/paradigmatik), tingkatan tanda(denotasi/konotasi), relasi Teks, angka, gambar, grafik dan semacamnya dalam kaitannya dengan laporan tahunan perusahaan merupakan sebuah tanda. Teori semiotika lebih cocok untuk menganalisis hal ini dan yang lebih spesifik adalah menggunakan semiotika teks. Semiotika teks adalah salah satu cabang dari semiotika yang secara khusus mengkaji berbagai bentuk teks dan turunannya. Teks yang dikaji adalah sebagai produk penggunaan bahasa yang berupa kombinasi tanda-tanda, khususnya terkait sistem tanda (sintaktik/paradigmatik), tingkatan tanda(denotasi/konotasi), relasi

Teks dalam pengertian yang luas didefinisikan sebagai pesan-pesan baik yang menggunakan tanda verbal (verbal sign) maupun tanda visual (visual sign). Tanda-tanda ini yang akan menghasilkan teks verbal dan teks visual. Teks verbal dipisah lagi menjadi dua yaitu teks oral (oral text atau biasa disebut discourse) dan teks tertulis (written text, secara sempit disebut teks). Contoh teks oral adalah ucapan orang, sedangkan teks tertulis contohnya buku, novel, artikel koran, majalah, serta laporan tertulis. Teks visual merupakan teks yang melibatkan unsur-unsur visual di dalamnya. Contoh teks visual ini yaitu gambar, foto, ilustrasi, citra rekaan komputer yang ada di dalam teks iklan, teks televisi, teks arsitektur, dan sebagainya.

Salah satu pendekatan semiotika teks adalah yang dilakukan oleh Roland Barthes. Barthes memandang teks sebagai tanda yang memiliki segi ekspresi dan isi. Sebuah teks dilihat sebagai suatu maujud (entity) yang mengandung unsur kebahasaan. Untuk memahami teks harus bertumpu pada kaidah-kaidah dalam bahasa teks tersebut. Teks sebagai bagian dari kebudayaan tidak dapat dilepaskan dari budayanya dan lingkungan spasiotemporal. Hal ini berarti untuk dapat memahami teks juga harus memperhitungkan faktor pemroduksi dan penerima teks (Hoed, 2014).

Teori semiotika dipilih dalam penelitian ini dengan tujuan untuk dapat membantu memahami identitas etik bank syariah dilihat dari laporan tahunannya. Sebab dalam laporan tahunan tidak hanya berisi angka-angka saja, melainkan Teori semiotika dipilih dalam penelitian ini dengan tujuan untuk dapat membantu memahami identitas etik bank syariah dilihat dari laporan tahunannya. Sebab dalam laporan tahunan tidak hanya berisi angka-angka saja, melainkan