Metode Analisis Shift – Share S-S

46

3.4.3. Metode Analisis Shift – Share S-S

Tehnik analisis S–S digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalis menganalisis kinerja sektor-sektor ekonomi masing-masing kabupatenkota dalam wilayah Sulawesi Tengah serta menentukan sektor-sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi, dimana keunggulan kompetitif merupakan kemampuan suatu daerah untuk memasarkan produknya diluar daerahluar negeripasar global. Robinson, 2005. Tehnik ini memilih pertumbuhan sebagai perubahan D suatu variabel wilayah dalam kurun waktu tertentu yang terdiri atas perubahan sebagai akibat dari pengaruh pertumbuhan wilayah diatasnya N, bauran industri M serta keunggulan kompetitif atau persaingan C. Pengaruh pertumbuhan dari daerah diatasnya disebut pangsa share, pengaruh bauran industri disebut proporsional shift dan pengaruh keunggulan kompetitif persaingan disebut differentional shift atau regional share. Jika suatu wilayah mempunyai industri-industri yang menguntungkan yang tumbuh lebih cepat daripada laju pertumbuhan daerah diatasnya disebut sebagai pengaruh bauran industri M ij . Sedangkan untuk pengaruh persaingan adalah jika suatu industri tertentu di wilayah tertentu tumbuh lebih cepat disuatu wilayah daripada industri yang sama ditingkat yang lebih tinggi, maka untuk sektor tertentu diwilayah tertentu perubahan variabel dapat dirumuskan sebagai berikut : D ij = N ij + M ij + C ij 2 Keterangan : N ij = E ij r n adalah pertumbuhan nasional sektor I di wilayah j M ij = E ij r in – r n adalah bauran industri sektor I di wilayah j C ij = E ij r ij – r in adalah keunggulan kompetitif sektor I di wilayah j 47 r n dan r in adalah laju pertumbuhan nasional persektor sedangkan r ij adalah laju pertumbuhan wilayah persektor yang masing-masing diformulasikan sebagai berikut : r n = E n - E n E n r in = E in - E in E in r ij = E ij - E ij E ij Keterangan : E ij adalah Nilai tambah sektor i diwilayah j KabupatenKota E in adalah Nilai tambah sektor i diwilayah nasional Sulawesi Tengah E n adalah Nilai tambah Nasional Tanda menunjukkan tahun akhir analisis. Maka analisis S-S dapat dirumuskan sebagai berikuit : D ij = E ij r n + E ij r in – r n + E ijh r ij – r n 3 Untuk mengetahui keunggulan kompetitif dan spesialisasi maka analisis S-S yang terpakai adalah analisis S-S yang telah dimodifikasi dari Estaban Marquillas lihat Soepono, 1993 yaitu komponen ketiga dengan persamaan : C ij = E ij r ij – r n Disempurnakan menjadi : C ‘ ij = E ’ ij r ij – r n 4 Keterangan : C ’ ij adalah persaingan atau ketidak unggulan kompetitif disektor i pada perekonomian suatu wilayah menurut analisis S-S tradisional. E ’ ij adalah E ij yang diharapkan dan diperoleh dari : E’ ij = E j E in E n 5 Sedangkan pengaruh alokasi sebagai bagian yang belum dijelaskan dari suatu variabel wilayah Aij dapat dirumuskan sebagai : 48 A ij = E ij – E ’ ij r ij – r in 6 Keterangan : A ij = Pengaruh alokasi dibagi menjadi dua bagian yaitu adanya tingkat spesialisasi sektor i diwilayah j dikalikan dengan keunggulan kompetitif. E ij – E ’ ij = Tingkat spesialisasi terjadi apabila variabel wilayah nyata E ij lebih besar dari variabel yang diharapkan E ij r ij – r in = Keunggulan kompetitif terjadi bila laju pertumbuhan sektor di daerah lebih besar daripada laju pertumbuhan sektor nasionalregional . Maka pengaruh alokasi ini disubtitusikan dalam analisis S-S tradisional menjadi persamaan S-S yang dimodifikasi oleh Estaban Marquillas E-M menjadi persamaan : D ij =E ij r n + E ij r in – r n + E ’ ij r ij – r in + E ij - E ’ ij r ij – r in 7 Berdasarkan analisa ini diharapkan dimasing–masing KabupatenKota dapat ditentukan sektor-sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif dan spesilaisasi.

3.4.4. Penentuan Tipologi Daerah