17
kesepakatan satu solusi terhadap konflik atau sengketa yang bersifat win-win solution.
Penyelesaian sengketa tanah saat ini banyak dilakukan melalui jalur non-litigasi. Adanya pihak ketiga yang ikut campur
tangan dalam penyelesaian sengketa ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi permasalahan sengketa tanah. BPN
dalam menanggulangi sengketa tanah, telah mengeluarkan Peraturan Kepala BPN Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2011
tentang Pengelolaan
Pengkajian dan
Penanganan Kasus
Pertanahan Perka BPN nomor 3 tahun 2011. Berdasarkan peraturan ini BPN dapat berperan sebagai pihak ketiga yang
dapat memberikan solusi bagi para pihak yang sedang
bersengketa. Penyelesaian
sengketa melalui
ADR merupakan
penyelesaian sengketa yang dilakukan bersama dengan pihak ketiga. Pihak ketiga ini bertugas menjadi mediator antara kedua
belah pihak yang bersengketa.
4. Konsepsi Konflik
dalam Penyelesaian
Konflik Pertanahan
Teori Konflik dari Ralf Dahrendorf
9
, masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan yang ditandai oleh pertentangan
yang terus menerus di antara unsur-unsurnya. Keteraturan yang terdapat dalam masyarakat hanyalah disebabkan karena adanya
9
Ritzer, George Goodman, Douglas J., 2004, 6th edition, terj. Alimandan, Teori
Sosiologi Modern, Prenada Media, Jakarta, hlm. 154
56
4Penggunaan dana dari Pos kegiatan lain akan berakibat hukum, apabila pemerintah menggunakan maka berpotensi
penyalahgunaan keuangan negara. 5Kebijakan Pemerintah yang terdahulu yaitu SK Menhut
nomor :93KPTS II1997 yang belum dicabut tentang HGU PT Inhutani Lampung yang digunakan oleh PT. BSMI
sekarang menjadi permasalahan yang tidak kunjung selesai lambat.
2. Penyelesaian konflik pertanahan di Mesuji belum menggunakan model pemberdayaan masyarakat yang berkeadilan, dikarenakan
sbb : 1Penyelesaian
konflik pertanahan
di Mesuji
Lampung Pemerintah masih mengumpulkan bahan keterangan serta
mendata kelompok-kelompok
masyarakat Adat
serta masyarakat
pendatang sebagai
bahan masukan
untuk mengambil langkah dan kebijakan apa kedepannya.
2Pihak Perusahaan PT. Bintang Sejahtera Mandiri Indonesia BSMI sebagai pengelola HGU, Hutan Tanaman Industri
HTI masih memakai cara-cara pressures mengunakan Ormas Pekat dan Aparat Penegak Hukum untuk mengusir
paksa mengeluarkan masyarakat di areal lahannya. 3Pola Kemitraan yang disepakati antara masyarakat dan PT.
Inhutani pada tahun 1997 tidak melanjutkan pengelolaannya yang disebabkan krisis moneter, kemudian dilanjutkan
55
nyata masyarakat setelah terjadinya konflik adalah, interaksi masyarakat yang semulanya tenang dan damai menjadi tidak
tenang dalam bekerja. g. Dampak Religius
Adanya rasa takut untuk beribadah karena kondisi keamanan yang tidak stabil. Dari pengamatan langsung di lokasi, dampak di
bidang religius secara keseluruhan dari konflik tidak begitu terasa dalam kehidupan masyarakat, namun ada kecemasan dan
keraguan dalam kehidupan masyarakat tentang ketenangan dalam beribadah dan aktivitas keagamaan lainnya.
III. Simpulan