Konsepsi Konflik Implikasi 4.1.Secara Filosofis

17 kesepakatan satu solusi terhadap konflik atau sengketa yang bersifat win-win solution. Penyelesaian sengketa tanah saat ini banyak dilakukan melalui jalur non-litigasi. Adanya pihak ketiga yang ikut campur tangan dalam penyelesaian sengketa ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi permasalahan sengketa tanah. BPN dalam menanggulangi sengketa tanah, telah mengeluarkan Peraturan Kepala BPN Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan Perka BPN nomor 3 tahun 2011. Berdasarkan peraturan ini BPN dapat berperan sebagai pihak ketiga yang dapat memberikan solusi bagi para pihak yang sedang bersengketa. Penyelesaian sengketa melalui ADR merupakan penyelesaian sengketa yang dilakukan bersama dengan pihak ketiga. Pihak ketiga ini bertugas menjadi mediator antara kedua belah pihak yang bersengketa.

4. Konsepsi Konflik

dalam Penyelesaian Konflik Pertanahan Teori Konflik dari Ralf Dahrendorf 9 , masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan yang ditandai oleh pertentangan yang terus menerus di antara unsur-unsurnya. Keteraturan yang terdapat dalam masyarakat hanyalah disebabkan karena adanya 9 Ritzer, George Goodman, Douglas J., 2004, 6th edition, terj. Alimandan, Teori Sosiologi Modern, Prenada Media, Jakarta, hlm. 154 56 4Penggunaan dana dari Pos kegiatan lain akan berakibat hukum, apabila pemerintah menggunakan maka berpotensi penyalahgunaan keuangan negara. 5Kebijakan Pemerintah yang terdahulu yaitu SK Menhut nomor :93KPTS II1997 yang belum dicabut tentang HGU PT Inhutani Lampung yang digunakan oleh PT. BSMI sekarang menjadi permasalahan yang tidak kunjung selesai lambat. 2. Penyelesaian konflik pertanahan di Mesuji belum menggunakan model pemberdayaan masyarakat yang berkeadilan, dikarenakan sbb : 1Penyelesaian konflik pertanahan di Mesuji Lampung Pemerintah masih mengumpulkan bahan keterangan serta mendata kelompok-kelompok masyarakat Adat serta masyarakat pendatang sebagai bahan masukan untuk mengambil langkah dan kebijakan apa kedepannya. 2Pihak Perusahaan PT. Bintang Sejahtera Mandiri Indonesia BSMI sebagai pengelola HGU, Hutan Tanaman Industri HTI masih memakai cara-cara pressures mengunakan Ormas Pekat dan Aparat Penegak Hukum untuk mengusir paksa mengeluarkan masyarakat di areal lahannya. 3Pola Kemitraan yang disepakati antara masyarakat dan PT. Inhutani pada tahun 1997 tidak melanjutkan pengelolaannya yang disebabkan krisis moneter, kemudian dilanjutkan 55 nyata masyarakat setelah terjadinya konflik adalah, interaksi masyarakat yang semulanya tenang dan damai menjadi tidak tenang dalam bekerja. g. Dampak Religius Adanya rasa takut untuk beribadah karena kondisi keamanan yang tidak stabil. Dari pengamatan langsung di lokasi, dampak di bidang religius secara keseluruhan dari konflik tidak begitu terasa dalam kehidupan masyarakat, namun ada kecemasan dan keraguan dalam kehidupan masyarakat tentang ketenangan dalam beribadah dan aktivitas keagamaan lainnya.

III. Simpulan