Motivasi Pengembangan Diri

II.4 Motivasi Pengembangan Diri

Setiap pribadi pasti memiliki harapan, cita-cita dan impian, dimana hal-hal tersebut dapat timbul dikarenakan adanya dorongan dalam diri untuk mengembangkan kehidupannya.

Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi. Banyak psikolog memakai istilah yang berbeda-beda dalam menyebutkan sesuatu yang menimbulkan perilaku tersebut. Ada yang menyebut sebagai motivasi (motivation) atau motif, kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive), dalam penulisan ini kita menggunakan istilah motivasi (Rismawaty, 2008:49).

Secara etimologis, Winardi (2002:1) menjelaskan istilah motivasi (motivation) berasal dari perkataan bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan (to move). Diserap dalam bahasa Inggris menjadi motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Selanjutnya Winardi (2002:33) mengemukakan, motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya. Berdasarkan hal tersebut diskusi mengenai motivasi tidak bisa lepas dari konsep motif.

Menurut Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd, bahwa istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.

Pada intinya dapat dikatakan bahwa motif merupakan penyebab terjadinya tindakan. Steiner sebagaimana dikutip Hasibuan (2003:95) mengemukakan motif adalah “suatu pendorong dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau mengarah kepada sasaran akhir”. Dalam bukunya Psychology an introduction, Benjamin B. Lahey mengatakan; “ Motivation refers to an internal state or condition that activates and gives direction to our thoughts, feelings and action” , yang diartikan; motivasi merupakan sebuah kondisi internal dalam individu yaitu kondisi yang memberi dan mengaktifkan rangsangan kepada pikiran, perasaan dan perilaku ( Lahey, 2007:150).

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi bukanlah suatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan karena adanya sesuatu perilaku yang tampak. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu di dorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut; kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi, rasa lapar, kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestasi merupakan beberapa contoh tentang motivasi. Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya.

Para psikolog menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan di dalam dua kelompok, yaitu:

a. Motivasi fisiologi, yang merupakan motivasi ilmiah (biologis), seperti lapar, haus dan seks.

b. Motivasi psikologis, yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar, yaitu:

b.1 Motivasi kasih sayang (affectional motivation); untuk menciptakan dan memelihara kehangatan, keharmonisan,dan kepuasan batinlah (emosional) dalam berhubungan dengan orang lain.

b.2 Motivasi mempertahankan diri (ego-defensive motivation); motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka, mempertahankan prestise dan mendapatkan kebanggaan diri.

b.3 Motivasi memperkuat diri (ego-bolstering motivation); motivasi untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikkan prestasi dan mendapatkan pengakuan orang lain, memuaskan diri dengan penguasanya terhadap orang lain (Rismawaty, 2008:50).

Berdasarkan pengelompokan motivasi diatas, pengembangan diri termasuk komponen dari motivasi psikologis. Pada motivasi memperkuat diri, manusia memiliki kebutuhan untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikkan prestasi, mendapat pengakuan dari orang lain serta memuaskan dirinya. Hal-hal tersebut merupakan alasan utama mengapa manusia perlu untuk mengembangkan dirinya.

Pengembangan diri kita adalah pengembangan keseluruhan potensi diri yang mencakup aspek / ranah (Rismawaty, 2008:37-38):

a. Kognitif, yang merujuk pada pengayaan pengasahan otak agar kita menjadi ‘melek’ berpikir, ‘melek’ teknologi yang merupakan substansial dalam kehidupan kita kini dan masa mendatang, dengan kata lain mengembangkan pengetahuan

b. Afektif , yang merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan berpikir kreatif, motivasi, disiplin, kepercayaan diri, meminimalkan/mengendalikan rasa takut dan kuatir, mengelola stres, ketangguhan diri, aktualisasi diri, tanggung jawab nilai, norma yang kalau semuanya itu direkatkan pada diri kita maka akan memberi kontribusi yang amat bermakna, dalam hal ini pengembangan keterampilan.

c. Psikomotorik, yang merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan, keterampilan motorik, dalam hal ini mengembangkan kemampuan.

d. Interaktif, yang merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan beradaptasi dalam segala situasi, kemampuan berkomunikasi, negosiasi yang amat dituntut dalam kegiatan-kegiatan bisnis serta kegiatan jasa lainnya.

Secara ideal, pengembangan diri mencakup pengembangan keempat aspek diatas. Namun, pada penelitian ini penulis lebih memfokuskan kepada pengembangan diri pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini Secara ideal, pengembangan diri mencakup pengembangan keempat aspek diatas. Namun, pada penelitian ini penulis lebih memfokuskan kepada pengembangan diri pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini

Tayangan Mario Teguh The Golden Ways cenderung lebih bertujuan memotivasi penonton untuk mampu melihat kemampuan diri dan mengembangkan apa yang dimiliki diri sendiri. Disamping itu juga tayangan tersebut bertujuan untuk penontonnya lebih percaya diri dan bijaksana dalam mengahadapi segala peristiwa dalam hidup, sehingga dengan demikian diharapkan mampu menjadi pribadi yang super dan unggul dalam kehidupannya.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52