HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

1. Aktivitas belajar Matematika Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan siswa cenderung pasif dan menunggu temannya untuk mengerjakan tugas. Beberapa siswa bahkan sama sekali tidak mengerjakan tugas dengan alasan tidak bisa atau tidak membawa buku dan lebih memilih bercakap-cakap atau bermain-main dengan teman daripada mengerjakan tugas. Dalam diskusi kelompok siswa cenderung diam, tidak aktif dan individualis. Aktivitas pada kondisi awal diamati pada pembelajaran sebelum dilaksanakan tindakan. Pengamatan dilakukan pada aspek diskusi, kerjasama dan keaktifan dalam pembelajaran sebelumnya yaitu pada soal cerita FPB. Pengamatan aktivitas belajar siswa dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan skor 1 sampai 5. Skor 5 = sangat baik, skor 4 = baik, skor 3 = cukup, skor

2 = kurang, dan skor 1 = sangat kurang. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa adalah berada pada skor 2,81 atau pada kualifikasi kurang. Hasil pengamatan aktivitas belajar Matematika nampak pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Aktivitas belajar pada kondisi awal

No.

Kualifikasi

Jumlah siswa

4. Sangat baik

Hasil pengamatan menunjukkan hanya terdapat 6 siswa (17%) mencapai rerata skor lebih besar dari 4,00 (kualifikasi baik). (lihat lampiran 2a). Hal ini menunjukkan aktivitas belajar Matematika masih rendah.

2. Hasil belajar Matematika

Hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari hasil ulangan harian pada kompetensi dasar 1.1 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung termasuk operasi campuran, FPB dan KPK. Siswa diminta mengerjakan soal tes tertulis berbentuk uraian untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Ulangan harian terdiri dari 2 nomor soal uraian. Nilai ulangan harian pada materi soal cerita KPK dan FPB tersebut dianalisis untuk untuk mengetahui hasil belajar di kondisi awal sebelum tindakan dilakukan.

Hasil ulangan harian materi soal cerita KPK dan FPB kelas V menunjukkan rata-rata nilai 58,86 dengan 14 siswa (40%) yang tuntas dan 21 siswa (60%) tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar Matematika masih rendah.

Masih rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil belajar kondisi awal

1. Nilai terendah

2. Nilai tertinggi

3. Rerata nilai

Data tersebut dapat divisualisasikan dengan diagram berikut:

Gambar 4.1 Diagram batang hasil belajar siswa pada kondisi awal

Ketuntasan hasil belajar berdasarkan hasil tes kondisi awal adalah sebesar 40 %, terdapat 21 siswa dari 35 siswa yang belum tuntas belajar. Pada kondisi awal ini belum digunakan pembelajaran kooperatif TGT model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) sehingga aktivitas dan hasil belajar Matematika kurang maksimal.

B. Deskripsi Hasil Siklus I

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, kartu soal, dan lembar Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, kartu soal, dan lembar

Pembuatan media kartu soal dilakukan dengan mengetik dalam komputer dan mencetaknya. Setiap kartu kata berukuran 20 cm x 14 cm. Jumlah kartu kata disesuaikan dengan jumlah kelompok yaitu 7 kartu setiap permainan/ game. Kartu kata dibuat dari kertas asturo berwarna agar menarik dan meningkatkan motivasi siswa di samping itu peneliti juga menyediakan spidol untuk menulis soal pada kartu soal. Peneliti membuat 7 set sesuai dengan meja pertandingan yang telah disiapkan.

Gambar 4.2 Foto media kartu soal

Lembar observasi aktivitas siswa dirancang untuk melakukan pengamatan dan penilaian pada aspek diskusi, kerjasama dan keaktifan. Lembar pengamatan guru juga disiapkan untuk melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran dan ketempilan guru dalam membawakan pembelajaran. Diharapkan dengan lembar pengamatan ini proses pembelajaran dapat terprotet secara menyeluruh dari berbagai sudut pandang.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada perencanaan tindakan yang telah dibuat. Materi yang disajikan pada siklus I materi soal cerita FPB. Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran), pertemuan pertama pada 23 Agustus 2013 (2 jp), pertemuan kedua pada 29 Agustus 2013 (2 jp). Ulangan harian dilaksanakan pada pertemuan kedua tanggal

29 Agustus 2013. Pembelajaran dengan model games/permainan model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) dilaksanakan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan pertama, 23 Agustus 2013

1. Kegiatan Pendahuluan Peneliti sebagai guru kelas V menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam dan menanyakan apakah peserta didik sudah siap menerima materi pembelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan peserta didik secara psikis dan 1. Kegiatan Pendahuluan Peneliti sebagai guru kelas V menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam dan menanyakan apakah peserta didik sudah siap menerima materi pembelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan peserta didik secara psikis dan

pendahuluan, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu: (1) Peserta didik dapat menerjemahkan soal cerita FPB dalam kalimat matematika dengan benar, dan (2) Peserta didik dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari (soal cerita) yang memuat FPB dengan benar.

Sebagai apersepsi, peserta didik diminta menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti untuk mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari yaitu soal cerita FPB. Di sini peneliti memberikan stimulus kepada peserta didik dengan cara bertanya jawab tentang materi prasyarat, semua pendapat peserta didik dihargai. Materi prasyarat meliputi bilangan prima, faktor prima dan Faktor Persekutuan Terbesar. Tanya jawab dimunculkan dengan cara menentukan FPB oleh peserta didik secara lisan atau tertulis di whiteboard/blackboard. Peserta didik tampak semangat mengikuti pembelajaran. Mulai muncul beberapa aktivitas belajar seperti bertanya, menghitung, dan berdiskusi dengan teman satu kelompok.

2. Kegiatan Inti Pada awal kegiatan inti, peneliti menyajikan soal cerita 2. Kegiatan Inti Pada awal kegiatan inti, peneliti menyajikan soal cerita

Gambar 4.3 Dokumentasi kegiatan eksplorasi Selanjutya dibagi menjadi 5 kelompok (daftar kelompok terlampir). Peserta didik diminta mencari soal cerita FPB baik dari buku ataupun sumber lain dan menuliskan di kartu soal. Soal yang ditulis kemudian dikerjakan bersama dalam kelompok. Peserta didik yang sudah selesai mengerjakan membantu teman yang belum selesai belajar (elaborasi). Peserta didik tampak semangat bekerja. Aktivitas belajar semakin tampak nyata.

Gambar 4.4 Dokumentasi kegiatan elaborasi

setiap kelompok mempresentasikan hasil yang telah didapat dengan cara memperagakannya di depan kelas, kelompok lain untuk mengikutinya sehingga temuan dari masing-masing kelompok dapat dipahami oleh kelompok lainnya. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi.

Gambar 4.5 Dokumentasi Kegiatan Konfirmasi

3. Kegiatan Penutup Dengan bimbingan guru peserta didik dimotivasi membuat simpulan dengan menggunakan bahasa sendiri, di sini setiap pendapat peserta didik dihargai. Guru memberikan informasi bahwa pada pertemuan yang akan datang peserta didik akan bertanding, dimohon mempersiapkan diri dengan berlatih mengerjakan soal cerita FPB.

Guru mengucapkan terima kasih atas kesediaan peserta didik belajar bersama dan membantu teman dalam belajar. Guru menutup pelajaran dengan demo Aku Sayang Semua.

Gambar 4.6 Dokumentasi Demo Aku Sayang Semua Pertemuan kedua, 13 Agustus 2013

1. Kegiatan Pendahuluan Guru menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam dan menanyakan apakah peserta didik sudah siap menerima materi pembelajaran.

Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan bernyanyi lagu KPK dan FPB.

Gambar 4.7 Dokumentasi Kegiatan Pendahuluan

Setelah bernyanyi, peneliti mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari dan menyampaikan. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang meliputi (1) Peserta didik dapat menerjemahkan soal cerita FPB dalam kalimat matematika dengan benar dan (2) Peserta didik dapat menentukan FPB dalam kehidupan sehari-hari (soal cerita) dengan benar. Menjelaskan cakupan materi

2. Kegiatan Inti Peneliti mempersiapkan pertandingn Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu). Peserta didik diminta mencari soal cerita FPB baik dari buku ataupun sumber lain. Soal kemudian dikerjakan 2. Kegiatan Inti Peneliti mempersiapkan pertandingn Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu). Peserta didik diminta mencari soal cerita FPB baik dari buku ataupun sumber lain. Soal kemudian dikerjakan

Gambar 4.8 Dokumentasi Kegiatan Eksplorasi

Kegiatan selanjutnya adalah berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal cerita FPB. Siswa diberi kesempatan berkomunikasi dengan teman dan peneliti untuk membahas soal cerita FPB.

Gambar 4.9 Dokumentasi kegiatan elaborasi

Pertandingan dilaksanakan dengan bertukar soal cerita yang telah ditulis pada kartu soal. Soal dijawab secara individu dari perwakilan masing-masing kelompok. Peserta didik yang akan bertanding harus mengatakan Aku Jawab Tantangan Kamu. (aturan permainan terlampir)

Gambar 4.10 Dokumentasi pertandingan Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator jalanya pertandingan yang dilakukan peserta didik, dan memastikan pertandingan berjalan lancar. Jika peserta didik ada kesulitan, guru dapat memberikan bantuan terbatas.

Setelah pertandingan selesai, guru membacakan skor perolehan masing-masing kelompok dan menentukan juara pertandingan serta umpan balik positif terhadap kegiatan, maupun memberikan penghargaan terhadap keberhasilan peserta didik misal dengan tepuk tangan, pujian, isyarat, dan lain-lain.

Peneliti berperan sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar atau membantu menyelesaikan masalah. Peserta didik diberi motivasi bagi yang kurang atau belum berpartisipasi secara aktif.

a. Kegiatan Penutup Dengan bimbingan peneliti peserta didik membuat simpulan dengan menggunakan bahasa sendiri, di sini setiap pendapat peserta didik dihargai peneliti selanjutnya membagikan lembar evaluasi dan meminta peserta didik mengerjakan

Gambar 4.11 Dokumentasi Kegiatan Evaluasi

Peneliti menutup pelajaran dengan mengucapkan terima kasih atas kesediaan peserta didik belajar bersama dan membantu teman dalam belajar . Peneliti menyampaikan rencana belajar matematika Peneliti menutup pelajaran dengan mengucapkan terima kasih atas kesediaan peserta didik belajar bersama dan membantu teman dalam belajar . Peneliti menyampaikan rencana belajar matematika

3. Hasil Pengamatan

a. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Matematika Pada siklus I pembelajaran menggunakan model TGT Ajataka menggunakan kartu soal. Pada pertemuan pertama, siswa kesulitan menyelesaikan soal cerita. Mereka kesulitan menerjemahkan soal cerita menjadi kalimat matematika. Hal ini terjadi karena siswa belum menguasai materi sepenuhnya. Sebagian siswa belum dapat menerjemahkan soal cerita menjadi kalimat matematika. Terjadi diskusi yang cukup serius dalam setiap kelompok untuk menyelesaikan soal cerita. Pada pertemuan kedua, siswa bermain TGT Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu). Kerjasama yang baik dalam kelompok terlihat pada semua kelompok. Pada putaran pertama, pertandingan belum lancar karena beberapa siswa belum memahami aturan main dengan baik. Mereka masih kebingungan untuk menilai skor perolehan.

Pada putaran kedua, pertandingan mulai berlangsung seru. Setiap siswa berusaha menyelesaikan soal dengan cepat dan tepat. Beberapa siswa tampak mengubah strategi bertanding untuk mencapai kemenangan. Pada putaran ketiga dan keempat, pertandingan sudah berjalan lancar. Siswa terlihat menikmati pertandingan. Kalah dan menang tidaklah menjadi masalah. Mereka ingin selalu menjadi yang Pada putaran kedua, pertandingan mulai berlangsung seru. Setiap siswa berusaha menyelesaikan soal dengan cepat dan tepat. Beberapa siswa tampak mengubah strategi bertanding untuk mencapai kemenangan. Pada putaran ketiga dan keempat, pertandingan sudah berjalan lancar. Siswa terlihat menikmati pertandingan. Kalah dan menang tidaklah menjadi masalah. Mereka ingin selalu menjadi yang

Aktivitas belajar Matematika pada pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif TGT model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) diamati dengan menggunakan lembar observasi siswa. Ada tigas aspek yang diamati, yaitu diskusi, kerjasama, dan keaktifan. Hasil pengamatan aktivitas belajar nampak pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Aktivitas belajar pada siklus I No.

Kualifikasi

Jumlah siswa

4. Sangat baik

Terdapat 17 siswa (48,5%) mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus I. Rerata skor aktivitas adalah 3,62.

b. Hasil Pengamatan Hasil Belajar Matematika Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis dilakukan pada akhir siklus I untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. Dari hasil tes tertulis siklus I diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 100 dan rerata nilai 70. Hasil belajar Matematika pada siklus I dapat b. Hasil Pengamatan Hasil Belajar Matematika Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis dilakukan pada akhir siklus I untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. Dari hasil tes tertulis siklus I diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 100 dan rerata nilai 70. Hasil belajar Matematika pada siklus I dapat

Nilai Terendah Nilai

Rerata

Tertinggi

Gambar 4.12 Diagram batang hasil belajar siswa Terdapat 17 siswa (48,57 %) memperoleh nilai hasil belajar

Matematika ≥ 70 atau tuntas KKM.

4. Refleksi

a. Refleksi Aktivitas Belajar Matematika Pada siklus I telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT Ajataka pada materi soal cerita FPB. Aktivitas belajar Matematika mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan dengan kondisi awal rerata skor aktivitas meningkat dari 3,00 menjadi 3,62. Pada siklus I ini, jumlah siswa yang memiliki rerata skor lebih besar dari 4,00 ada 17 siswa (48,57 %). Aktivitas belajar sebesar 48,57% belum memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 90% siswa mencapai skor lebih besar dari 4,00 (kualifikasi baik) pada siklus I.

b. Refleksi Hasil Belajar Matematika

Pada siklus I telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) pada materi soal cerita FPB. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan dengan kondisi awal, nilai terendah naik 25% dari 40 menjadi 50. Nilai tertinggi naik 26,25% dari 80 menjadi 100. Rata-rata nilai naik 18,94% dari 58,86 menjadi 70. Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah:

Tabel 4.4 Ketuntasan belajar siswa pada siklus I Jumlah siswa Belum tuntas Tuntas

Persentase ketuntasan 35 18 17 48,57 %

Ketuntasan belajar pada siklus I telah mencapai 48,57 %, berarti belum memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 90% siswa memperoleh nilai hasil belaj ar ≥ 70 pada siklus I.

c. Refleksi Tindakan Siklus I Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan, yaitu:

1) Ada beberapa siswa yang belum menguasai materi sehingga kebingungan pada saat pertandingan.

2) Guru perlu lebih meyakinkan siswa bahwa penguasaan materi sangat penting untuk memenangkan pertandingan

3) Guru perlu lebih memotivasi siswa yang telah menguasai materi untuk berbagi dengan teman dalam kelompoknya

4) Guru perlu menyampaikan aturan permainan dengan jelas supaya siswa tidak kebingungan pada saat pertandingan

C. Deskripsi Hasil Siklus II

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, media kartu soal, dan lembar observasi.

Penyusunan rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran (RPPP) dilakukan dengan cara memperbaiki dan menyesuaikan program pembelajaran yang telah dibuat pada siklus I sesuai dengan catatan yang diperoleh pada siklus I. RPPP disusun sesuai dengan model RPP yang dilengkapi model TGT pertandingan Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) menggunakan kartu soal.

Seperti pada siklus I, Pembuatan media kartu soal dilakukan dengan mengetik dalam komputer dan mencetaknya. Setiap kartu kata berukuran 20 cm x 14 cm. Jumlah kartu kata disesuaikan dengan jumlah kelompok yaitu 7 kartu setiap permainan/ game. Kartu kata dibuat dari kertas asturo berwarna agar menarik dan meningkatkan motivasi siswa di samping itu peneliti juga menyediakan spidol untuk menulis soal pada kartu soal. Peneliti membuat 7 set sesuai dengan jumlah kelompok dan meja pertandingan yang telah disiapkan. Untuk melengkapi peralatan di atas, peneliti membuat kartu nilai permainan tiap kelompok.

Lembar observasi aktivitas siswa dirancang untuk melakukan Lembar observasi aktivitas siswa dirancang untuk melakukan

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada perencanaan tindakan yang telah dibuat. Materi yang disajikan pada siklus II materi soal cerita KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil). Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran), pertemuan pertama pada 9 September 2013 (2 jp), pertemuan kedua pada 13 September 2013 (2 jp).

Ulangan harian dilaksanakan pada pertemuan kedua tanggal 13 September 2013. Pembelajaran dengan model games /permainan Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) menggunakan Kartu soal dilaksanakan pada pertemuan kedua. Pertemuan pertama, 9 September 2013.

1. Kegiatan Pendahuluan

Peneliti menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam dan menanyakan apakah peserta didik sudah siap menerima materi pembelajaran. Peneliti menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses Peneliti menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam dan menanyakan apakah peserta didik sudah siap menerima materi pembelajaran. Peneliti menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

Gambar 4.13 Dokumentasi Kegiatan Pendahuluan

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang meliputi (1) Peserta didik dapat menerjemahkan soal cerita KPK dalam kalimat matematika dengan benar dan (2) Peserta didik dapat menentukan KPK dalam kehidupan sehari-hari (soal cerita) dengan benar.

Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari yaitu soal cerita KPK. Di sini guru dapat memberikan stimulus kepada peserta didik dengan cara bertanya jawab tentang materi prasyarat, semua pendapat peserta didik dihargai Materi prasyarat yaitu bilangan prima, faktor prima dan Kelipatan Persekutuan Terkecil. Tanya Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari yaitu soal cerita KPK. Di sini guru dapat memberikan stimulus kepada peserta didik dengan cara bertanya jawab tentang materi prasyarat, semua pendapat peserta didik dihargai Materi prasyarat yaitu bilangan prima, faktor prima dan Kelipatan Persekutuan Terkecil. Tanya

Gambar 4.14 Dokumentasi kegiatan apersepsi

2. Kegiatan Inti

Peserta didik dengan bimbingan guru mencari informasi menerjemahkan soal cerita menjadi kalimat matematika

Peneliti menyajikan soal cerita/permasalahan dalam kehidupan sehari-hari siswa secara lisan dan meminta peserta didik menerjemahkan dalam kalimat matematika. Tanya jawab dilakukan untuk meningkatkan motivasi. Peneliti memuji peserta didik yang menjawab dengan benar.

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (daftar kelompok terlampir). Peserta didik diminta mencari soal cerita KPK baik dari buku ataupun sumber lain, kemudian dikerjakan bersama dalam kelompok. Peserta didik yang sudah selesai mengerjakan membantu teman yang belum selesai belajar.

Gambar 4.15 Dokumentasi kegiatan eksplorasi

Pada tahap ini peneliti berperan sebagai fasilitator jalanya eksplorasi yang dilakukan peserta didik, dan memastikan terjadi interaksi didalam setiap kelompok. Jika peserta didik ada kesulitan, peneliti memberikan bantuan terbatas. Setelah diskusi selesai, setiap kelompok, mempresentasikan hasil yang telah didapat dengan cara memperagakannya di depan kelas , kelompok lain untuk mengikutinya sehingga temuan dari masing-masing kelompok dapat dipahami oleh kelompok lainnya.

Gambar 4.16 Dokumentasi kegiatan elaborasi

Peneliti melakukan konfirmasi dengan cara memberikan penguatan, penekanan ketika presentasi kelompok dilakukan. Memberikan umpan balik positif terhadap kegiatan, maupun memberikan penghargaan terhadap keberhasilan peserta didik misal dengan tepuk tangan, pujian, isyarat, dan lain-lain. Peneliti berperan sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar atau membantu menyelesaikan masalah. Peserta didik diberi motivasi bagi yang kurang atau belum berpartisipasi secara aktif.

Gambar 4.17 Dokumentasi kegiatan konfirmasi

3. Kegiatan Penutup Dengan bimbingan peneliti peserta didik membuat simpulan dengan menggunakan bahasa sendiri, di sini setiap pendapat peserta didik dihargai. Peneliti memberikan informasi bahwa pada pertemuan yang akan datang peserta didik akan bertanding, dimohon mempersiapkan diri dengan berlatih mengerjakan soal cerita FPB. Peneliti menutup pelajaran dengan 3. Kegiatan Penutup Dengan bimbingan peneliti peserta didik membuat simpulan dengan menggunakan bahasa sendiri, di sini setiap pendapat peserta didik dihargai. Peneliti memberikan informasi bahwa pada pertemuan yang akan datang peserta didik akan bertanding, dimohon mempersiapkan diri dengan berlatih mengerjakan soal cerita FPB. Peneliti menutup pelajaran dengan

Gambar 4.18 Dokumentasi Kegiatan Penutup

Pertemuan kedua, 13 september 2013

1. Kegiatan Pendahuluan Peneliti menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam dan menanyakan apakah peserta didik sudah siap menerima materi pembelajaran. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

Gambar 4.19 Dokumentasi Kegiatan Pendahuluan

Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang meliputi (1) Peserta didik dapat menerjemahkan soal cerita KPK dalam kalimat matematika dengan benar dan (2) Peserta didik dapat menentukan KPK dalam kehidupan sehari-hari (soal cerita) dengan benar. Menjelaskan cakupan materi

2. Kegiatan Inti Peneliti mempersiapkan pertandingan Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu). Peserta didik diminta mencari soal cerita KPK baik dari buku ataupun sumber lain. Soal kemudian dikerjakan bersama dalam kelompok. Peserta didik yang sudah selesai mengerjakan membantu teman yang belum selesai belajar

Gambar 4.20 Dokumentasi kegiatan eksplorasi Siswa dibagi menjadi 7 kelompok pertandingan (daftar kelompok terlampir). Pertandingan dilaksanakan dengan mengerjakan soal cerita pada kartu soal. Soal dijawab secara individu dari perwakilan masing-masing kelompok. Peserta Gambar 4.20 Dokumentasi kegiatan eksplorasi Siswa dibagi menjadi 7 kelompok pertandingan (daftar kelompok terlampir). Pertandingan dilaksanakan dengan mengerjakan soal cerita pada kartu soal. Soal dijawab secara individu dari perwakilan masing-masing kelompok. Peserta

Gambar 4.21 Dokumentasi kegiatan elaborasi

Setelah pertandingan selesai, peneliti membacakan skor perolehan masing-masing kelompok dan menentukan juara pertandingan dan memberikan umpan balik positif terhadap kegiatan, maupun memberikan penghargaan terhadap keberhasilan peserta didik misal dengan tepuk tangan, pujian, isyarat, dan lain- lain.

Peneliti berperan sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar atau membantu menyelesaikan masalah. Peserta didik diberi motivasi bagi yang kurang atau belum berpartisipasi secara aktif.

Gambar 4.22 Dokumentasi kegiatan konfirmasi

3. Kegiatan Penutup Dengan bimbingan guru diharapkan peserta didik dapat membuat simpulan dengan menggunakan bahasa sendiri, di sini setiap pendapat peserta didik dihargai. Guru membagikan lembar evaluasi dan meminta peserta didik mengerjakannya.

Gambar 4.23 Dokumentasi Kegiatan Evaluasi

Peneliti menutup pelajaran dengan mengucapkan terima kasih atas kesediaan peserta didik belajar bersama dan Peneliti menutup pelajaran dengan mengucapkan terima kasih atas kesediaan peserta didik belajar bersama dan

5. Hasil Pengamatan

a. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Matematika Pada siklus II pembelajaran TGT model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) menggunakan media kartu soal. Pada pertemuan kedua, permainan berjalan lancar. Hal ini terjadi karena sebagian besar siswa sudah menguasai materi sepenuhnya. Siswa sudah menguasai cara mengerjakan soal cerita KPK. Pada pertemuan kedua, siswa lebih menguasai materi karena tuntutan kelompok dan motivasi untuk memenangkan pertandingan yang tinggi. Diskusi kelompok berjalan baik. Kerjasama yang baik dalam kelompok terlihat pada kelompok Diponegoro siswa dalam kelompok terlihat sangat antusias mengikuti permainan. Semua tim bersaing dengan ketat. Susul menyusul skor tim selalu terjadi. Pengawasan dari setiap tim sangat teliti. Daya juang tim untuk menjadi pemenang pertandingan sangat tinggi. Akhirnya pertandingan dimenangkan oleh kelompok Diponegoro dengan jumlah skor 97 disusul kelompok Bung Hatta dengan skor 79, kelompok Soekarno dengan skor 74, kelompok Kartini dengan skor 70 dan kelompok Fatmawati dengan skor 58.

Aktivitas belajar Matematika pada pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif TGT model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu)bermedia kartu soal diamati dengan menggunakan lembar Aktivitas belajar Matematika pada pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif TGT model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu)bermedia kartu soal diamati dengan menggunakan lembar

Tabel 4.5 Aktivitas belajar pada siklus II

No.

Kualifikasi

Jumlah siswa

4. Sangat baik

Terdapat 34 siswa (97,14%) mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih besar dari 4,00 (kualifikasi baik) pada siklus I. Rerata skor aktivitas adalah 4,21.

b. Hasil Pengamatan Hasil Belajar Matematika Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis dilakukan pada akhir siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. Dari hasil tes tertulis siklus II diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 100 dan rerata nilai 92,94. Hasil belajar Matematika pada siklus II dapat divisualisasi dengan grafik berikut.

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Rerata

Gambar 4.24 Diagram batang hasil belajar siswa

Terdapat 34 siswa (97,14%) memperoleh nilai hasil belajar Matematika ≥ 70 atau tuntas KKM.

6. Refleksi

a. Refleksi Aktivitas Belajar Matematika Pada siklus II telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran TGT model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) bermedia kartu soal pada materi soal cerita KPK. Aktivitas belajar Matematika mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Jika dibandingkan dengan siklus

I rerata skor aktivitas meningkat dari 3,62 menjadi 4,21. Pada siklus II ini, jumlah siswa yang memiliki rerata skor lebih besar dari 4,00 ada 34 siswa (97,14%). Aktivitas belajar sebesar 97,14% telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 90% siswa mencapai skor lebih besar dari 4,00 (kualifikasi baik) pada siklus II.

b. Refleksi Hasil Belajar Matamatika Pada siklus II telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif TGT model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) bermedia kartu soal pada materi soal cerita KPK. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan dengan kondisi awal, nilai terendah naik 25% dari 40 menjadi 50. Nilai tertinggi naik 25% dari 80 menjadi 100. Rata-rata nilai naik

58% dari 58,86 menjadi 92,94. Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II adalah:

Tabel 4.6 Ketuntasan belajar siswa pada siklus II Persentase

Jumlah siswa

Belum tuntas

Tuntas ketuntasan

Ketuntasan belajar pada siklus II telah mencapai 97,14%, berarti telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 90%

siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 70 pada siklus II.

c. Refleksi Tindakan Siklus II Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan, yaitu:

1) Karena meja untuk permainan terdiri dari 7 meja, maka guru perlu mengatur posisi duduk anggota kelompok, untuk memperlancar diskusi dan pertandingan.

2) Pertandingan sudah berjalan lancar. Semua anggota kelompok sudah aktif dalam permainan dan pertandingan.

D. Pembahasan

Sebagian permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Matematika. Hal tersebut karena guru belum menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk membantu siswa mempelajari materi soal cerita FPB dan KPK sehingga siswa menganggap bahwa pelajaran Matematika sulit, membosankan dan tidak menarik. Perlu srtrategi pembelajaran yang tepat untuk memecahkan masalah Sebagian permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Matematika. Hal tersebut karena guru belum menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk membantu siswa mempelajari materi soal cerita FPB dan KPK sehingga siswa menganggap bahwa pelajaran Matematika sulit, membosankan dan tidak menarik. Perlu srtrategi pembelajaran yang tepat untuk memecahkan masalah

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, penggunaan pembelajaran kooperatif TGT model Ajataka pada siklus I dan II berbeda. Perbedaan terletak pada materi.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif TGT model Ajataka (Aku Jawab tantangan Kamu) ternyata berdampak positif pada aktivitas dan hasil belajar Matematika.

1. Aktivitas Belajar Matematika

Aktivitas belajar Matematika diamati pada aspek diskusi, kerjasama, dan keaktifan menunjukkan peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Peningkatan rerata aktivitas belajar Matematika dapat dilihat pada grafik berikut:

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

Gambar 4.25 Diagram batang aktivitas belajar siswa Grafik di atas menunjukan bahwa rerata aktivitas belajar dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rerata naik 0,62 yaitu dari 3,00 menjadi 3,62. Pada Gambar 4.25 Diagram batang aktivitas belajar siswa Grafik di atas menunjukan bahwa rerata aktivitas belajar dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rerata naik 0,62 yaitu dari 3,00 menjadi 3,62. Pada

2. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar Matematika yang diperoleh dari nilai tes tertulis menunjukkan peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada diagram batang berikut ini.

80 Kondisi Awal

60 Siklus I

Siklus II

Nilai Rata-Rata

Gambar 4.26 Diagram Batang nilai rata-rata

Ketuntasan hasil belajar Matematika juga mengalami kenaikan. Dari kondisi awal 40%, pada siklus I ketuntasan naik menjadi 48,57 % dan pada siklus II ketuntasan naik dari menjadi 97,14 % pada siklus II. Pada indikator kinerja penelitian, indikator keberhasilan direfleksikan dengan 90% siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 70 pada siklus II.

Dengan melihat hasil belajar maka pada siklus I dan II telah tercapai indikator tersebut. Melalui pembelajaran Kooperatif TGT Dengan melihat hasil belajar maka pada siklus I dan II telah tercapai indikator tersebut. Melalui pembelajaran Kooperatif TGT

E. Hasil Tindakan

Berdasarkan perbandingan data kondisi awal, siklus I dan siklus II yang dijabarkan dalam pembahasan dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan pada siklus I maupun siklus II membawa peningkatan baik aktivitas belajar maupun hasil belajar. Aktivitas belajar Matematika mengalami peningkatan dari rerata skor 3,00 pada kondisi awal menjadi 4,21 pada kondisi akhir, berarti meningkat 1,21. Persentase jumlah siswa dalam kategori aktivitas belajar baik meningkat dari 17,14% menjadi 97,14%, berarti meningkat 80%. Hasil belajar mengalami peningkatan dari rerata 58,86 pada kondisi awal menjadi 92,94 pada kondisi akhir, berarti meningkat 34,08. Persentase jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat dari 40% menjadi 97,14%, berarti meningkat 57,14%.

Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa Pembelajaran Kooperatif TGT model (Ajataka) bermedia kartu soal dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika materi soal cerita FPB dan KPK pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1 Karangduwur tahun pelajaran 2013/2014 dapat terbukti.