Jenis, Dimensi, dan Bentuk Pelat

3.10. Jenis, Dimensi, dan Bentuk Pelat

Bahan pelat terdiri dari berbagai jenis bahan. Secara garis besar bahan pelat ini dikelompokkan menjadi dua bagian besar yakni : bahan pelat logam ferro dan pelat logam non ferro . Bahan pelat logam ferro ini diantaranya adalah pelat baja lembaran yang banyak beredar di pasaran. Bahan pelat dari logam non ferro ini diantaranya bahan pelat allumanium, tembaga, dan kuningan.

Sifat-sifat bahan pelat sangat penting untuk diketahui. Sifat-sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap prpses pembentukan yang akan dilakukan pada bahan pelat tersebut. Kualitas suatu bahan sangat ditentukan oleh sifat mampu bentuk dari bahan. Biasanya bahan pelat dihasilkan dari proses pengerolan dengan tekanan tinggi. Proses ini menghasilkan pelat dengan struktur memanjang.

Struktur mikro yang terbentuk memanjang dari hasil pengerolan ini memberikan kontribusi yang baik terhadap proses pembentukan pelat. Struktur memanjang ini memberikan sifat yang lebih elastis dari bahan pelat lembaran tersebut. Kondisi ini perlu diketahui. Secara umum bahan-bahan logam ini mempunyai sifat-sifat fisik dan sifat- sifat kimiawi terhadap efek kualitas pengerjaannya. Sifat-sifat bahan logam ini diantaranya:

• Setiap bahan logam mempunyai masa jenis yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. • Warna bahan logam juga merupakan ciri khusus dari setiap bahan. • Bahan logam mempunyai titik lebur yang berbeda untuk setiap

jenis bahan logam. • Bahan logam dapat juga sebagai penghantar panas dan sebagai penghantar listrik. Bahan logam yang paling baik untuk penghantar panas dan penghantar listrik diantarnya tembaga dan perak.

• Sifat kemagnitan juga dimiliki oleh setiap bahan logam. Bahan logam yang baik sifat kemagnitannya antara lain: baja, cobal, nikel dan sebagainya.

• Sifat elastis atau kemampuan logam untuk kembali kekeadaan semula setelah mengalami pembebanan, juga dimiliki setiap bahan logam. Elastisitas dari suatu bahan logam mempunyai batasan menurut jenisnya masing-masing.

• Bahan logam mempunyai ukuran kekerasan yang dapat diukur tingkat kekerasannya dengan berbagai macam pengujian kekerasan. Uji kekerasan untuk bahan logam ini diantaranya: Brinell, Vickerss, Rockwell, Shore. Biasanya kekerasan suatu bahan logam dipengaruhi oleh kandungan karbon pada bahan logam tersebut. Semangkin besar kandungan karbonnya pada bahan logam maka kekerasannya juga akan bertambah.

• Sifat kelunakan juga dimiliki oleh setiap bahan logam. Kelunakan

suatu bahan logam ini perlu diperhitungkan pada pekerjaan pembentukan. Apabila logam mempunyai tingkat kekerasan yang tinggi maka akan sangat menyulitkan untuk dilakukan proses pembentukan.

• Sifat rapuh dimiliki setiap bahan logam khususnya pada besi tuang.

Sifat rapuh atau mudah pecah ini sangat kurang baik terhadap proses pembentukan pelat. Untuk mengatasi sifat rapuh ini biasanya dibutuhkan penambahan unsur yang bersifat mengikat seperti: Si (silisium).

• Keuletan yang dimiliki bahan logam tidak sama dengan kelunakan ataupun elastisitas. Keuletan ini sangat dibutuhkan untuk beberapa komponen-komponen permesinan. Sifat ulet ini biasanya dikombinasikan dengan sifat kekerasannya, Kombinasi ini mengahsilkan bahan yang keras tetapi ulet. Contoh penggunaan bahan untuk komponen permesinan ini digunakan untuk menerima beban dinamis.

• Setiap bahan logam mempunyai sifat rentangan yang berbeda.

Sifat rentangan ini sangat dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan pembentukan khususnya pada pekerjaan deep drawing.

Lembaran-lembaran pelat yang tersedia di pasaran terdiri berbagai macam jenis bahan diantaranya:

1. Pelat Seng

2. Pelat Baja

3. Pelat Baja Paduan

4. Pelat Alumanium

5. Pelat Alumanium campuran (alloy)

6. Pelat Tembaga

7. Pelat Kuningan

8. Pelat Perunggu Dimensi atau ukuran lembaran pelat yang ada di pasaran ini terdiri

dari dua jenis ukuran diantaranya:

1. Ukuran Panjang 1800 mm x Lebar 900 mm dengan tebal bervariasi

2. Ukuran Panjang 2400 mm x Lebar 1200 mm dengan tebal bervariasi

Ukuran ketebalan pelat yang ada di Pasaran sangat bervariasi mulai dari ukuran tipis sampai pada ukuran yang tebal. Menurut British Standard (B.S 4391) ukuran ketebalan tersedia seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Ketebalan Pelat B.S 4391 No

Tebal Pelat (mm)

No

Tebal Pelat (mm)

17 0,315 (British Standard, 1992) Alumanium dan alumanium alloy mempunyai standard ukuran tersendiri. Pelat alumanium yang berbentuk lembaran menurut B.S 1470 mempunyai Ukuran :

1. Panjang 2000 mm x Lebar 1000 mm

2. Panjang 2500 mm x Lebar 1250 mm Ukuran ketebalan pelatnya berkisar antara 0,5 mm s/d 3 mm. Ukuran-ukuran pelat yang ada di pasaran terdiri dari dua jenis ukuran

yakni ukuran Metric dan Imperial unit. Ukuran imperial unit dalam satuan inci dan ukuran metric dalam satuan mm. Ukuran ketebalan pelat distandardkan menurut ISWG sebagai berikut:

Tabel 3.5 Ketebalan Pelat ISWG No

ISWG

Mm

Bentuk lembaran pelat yang tersedia di pasaran terdiri dari berbagai bentuk. Bentuk palat yang umum dipasaran adalah bentuk rata yang terdiri dari semua jenis bahan pelat. Ukuran dan bentuk lembaran pelat ini disesuaikan menurut standar ukuran dan bentuknya.

Bentuk-bentuk lembaran pelat ini umumnya di pasaran terdiri dari dua jenis yakni pelat rata dan pelat berusuk, pelat bentuk setengah lingkaran dan pelat bentuk trapesium.

Pelat yang banyak beredar di pasaran adalah pelat rata yang terdiri dari berbagai jenis bahan. Pelat berusuk ini biasanya hanya terdiri dari bahan pelat baja saja. Gambar pelat rata dan pelat berusuk ini dapat dilihat pada gambar berikut:

1. Bentuk Rata Pelat yang mem- punyai permukaan Datar (Gambar. 3.31.a Pelat Rata)

2. Bentuk Berusuk Pelat yang mem- punyai permukaan berusuk atau tidak licin (Gambar 3.31.b Pelat Berusuk)

3. Bentuk Bergelombang Setengah Lingkaran. Pelat yang mempunyai permukaan bergelombang mem- bentuk setengah lingkaran (Gambar 3.31.c. Pelat berge- lombang)

4. Bentuk Gelombang Trapesium Pelat yang mempunyai Permuka- an Bergelombang Trapesium (Gambar 3.31.d Pelat Berge- lombang Trapesium)

Gambar 3.31. Bentuk Pelat