KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6 .1. Ke s im p u la n

Secara teoritis telah ditunjukan bahwa pem bobolan dan penjarahan bank didorong oleh m otif untuk m enguntungkan pribadi ban kir dengan cara m erugikan bank dan m asyarakat. Dalam kenyataannya praktek ini pernah dan selalu akan terjadi di belahan dunia m anapun, baik di negara m aju m aupun negara berkem bang. Praktik tersebut selalu terjadi ketika kesem patan untuk m elakukannya terbuka.

Secara em piris, tindak pidana korupsi perbankan m elalui penipuan, pem bobolan dan penjarahan seringkali terjadi di Indonesia. Ham pir setiap tahun hal tersebut terjadi baik yang m enim pa bank besar m aupun bank kecil. Baik yang dilakukan oleh pihak dalam bank m aupun pihak luar bank. Baik yang dilakukan oleh pem ilik bank m aupun oleh pegawai bank.

Tindak kejahatan yang dilakukanpun sem akin beragam dan kom pleks. Dari m ulai pem bobolan kartu kredit, pem alsuan kartu ATM, pem indahbukuan secara ilegal, transfer fiktif, surat tagihan bodong, NCD fiktif sam pai kredit fiktif. Kejahatan yang relatif kecil dan dilakukan oleh pegawai rendahan biasanya terjadi karena kelem ahan dalam sistem prosedur di dalam bank. Kejahatan besar yang dilakukan m anajem en puncak dan pem ilik ban k biasanya bukan karena kelem ahan prosedur internal, tetapi lebih diakibatkan kelem ahan karakter bankir.

Terlepas dari siapapun yang m elakukannya, praktek pem bobolan dan korupsi perbankan adalah sangat berbahaya karena dapat m enggoyahkan keam anan sistem keuangan dan kepercayaan publik terhadap perbankan nasional. Karena itu penegakan hukum dan tindakan preventif m enjadi sangat penting dalam m encegah terjadinya tindak kejahatan perbankan.

Berdasarkan uraian dalam bab-bab terdahulu dapat ditarik kesim pulan sebagai berikut:

¾ Kejahatan perbankan pada umumnya dapat digolongkan sebagai corporate corruption atau yaitu korupsi yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Tetapi dalam bahasa hukum form al, bisa saja dikategorikan kedalam tindak pidana kejahatan biasa (pem alsuan, penipuan dll) m aupun tindak pidana korupsi.

¾ Dari sisi penerima kerugian, kejahatan perbankan dapat digolongkan

m enjadi em pat: (1) kejahatan yang m erugikan negara atau penjam in sim panan, (2) kejahatan yang murni m erugikan nasabah, (3) kejahatan yang m urni m erugikan bank, dan (4) kejahatan yang m erugikan nasabah dan bank.

¾ Dari sisi pelaku, kejahatan perbankan dapat digolongkan menjadi tiga jenis yakni: (1) kejahatan yang dilakukan oleh pihak dalam bank, (2) kejahatan yang dilakukan oleh pihak di dalam bank dan (3) kejahatan yang dilakukan pihak dalm dan luar bank secara bersam a-sam a. Pada um um nya tingkat kerugian yang diciptakan hanya oleh pelaku di luar bank relatif kecil saja. Kerugian yang lebih besar justru tercipta jika orang dalam bank terlibat.

¾ Pelaku kejahatan yang berasal dari dalam bank dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

o Manajemen puncak yang terdiri dari pemilik, direksi dan komisaris. Kejahatan yang dibuat m ereka biasan ya berskala besar dan dapat

m enyebabkan bank yang bersangkutan terkena likuidasi. o Manajemen madya yang terdiri dari kepala cabang, bagian, divisi dan wilayah. Kejahatan yang dibuat oleh m ereka biasanya juga

berskala m enengah sesuai dengan tingkat otorisasi yang m ereka m iliki. J arang ada kasus yang sam pai m enyebabkan sebuah bank ditutup karenanya.

o Pegawai bank di level operasional setingkat front liner, account officer, dan staf bagian. Dibanding dengan yang lainnya, kerugian

yang ditim bulkan relatif paling kecil. ¾ Tindak kejahatan bisa juga dikelompokan berdasarkan jenis fungsi

pelayanan bank yakni: o Kejahatan yang terjadi dalam hal pengelolaan dana simpanan.

o Kejahatan dalam pengelolaan kredit o Kejahatan dalam transaksi keuangan:

ƒ Transaksi valuta asing ƒ Transaksi antar bank ƒ Transaksi L/ C ƒ Transaksi surat berharga ƒ Pembobolan sistem elektronik

¾ Penyebab terjadinya tindak kejahatan dapat dikategorikan sebagai berikut:

o Kelemahan sistem dan prosedur operasional internal bank o Kelemahan sistem pengawasan internal bank o Masalah karakter pejabat dan nasabah bank

¾ Terungkapnya sebuah kejahatan perbankan pada umumnya terjadi setelah para pihak yang dirugikan m enyadari terdapat ketidakberesan dan kejanggalan. J arang sekali ada kasus dim an a tin dakan kejahatan dapat diidentifikasi secara dini sebelum terjadi. Kasus pada um um nya terungkap:

o Setelah ada laporan dari nasabah yang merasa dirugikan o Audit internal menunjukan adanya transaksi yang tidak biasa dan

m encurigakan o Adanya petunjuk dari pengawas bank (BI)

o Bank mengalami kesulitan likuiditas o Laporan dari bank lain

6 .2 . S a ra n

Mengingat tindak kejahatan perbankan m erupakan kejahatan kerah putih yang dapat m enim bulkan kerugian dalam skala besar, m aka m asalah in i perlu dipecahkan secara serius oleh pihak-pihak terkait. Adapun hal spesifik yang bisa dilakukan oleh KPK dan lem baga penegakan hukum lainnya adalah:

¾ Melakukan klasifikasi atas tindakan kejahatan perbankan yang dapat atau tidak dapat dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi

¾ Identifikasi lebih lanjut mengenai sumber-sumber penyebab terjadinya tindak pidana korupsi di perbankan

¾ Identifikasi titik-titik kritis dalam penanganan kasus-kasus korupsi perbankan yang berskala besar sehingga penanganan hukum nya bisa lebih cepat dan efektif (sam pai saat ini belum ada studi yang secara khusus m em bahas hal in i)

¾ Peningkatan koordinasi antara perbankan dengan lembaga penegakan

hukum dalam hal pencegahan dan penanganan kejahatan perbankan

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Perbankan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012) Analysis of Banking Financial Performance Before and After Merger and Acquisition (Studies in Banki

7 55 8

Analisis Konsentrasi Geografis Sektor Ekonomi di Kabupaten Situbondo

9 121 186

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat kontemporer Terhadap keputusan menjadi Nasab Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 34 126

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Return On Assets (ROA) Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

3 30 59

Pengaruh Rasio Harga Laba Dan Pengembalian Ekuitas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 13 1

Pengaruh Economic Value Added dan Market Value Added Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Logam yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009-2013

0 9 1

Peranan Humas Pemerintah Kabupaten Subang Melalui Konferensi Pers Dalam Menyampaikan Informasi Korupsi

0 27 130

Kriminalisasi Gratifikasi Seks Sebagai Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia

2 29 90