IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL) TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASEDLEARNING (PBL)
TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJARDAN KARAKTER
SISWA DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM

Oleh :

Indriati Aulia
NIM 4121131007
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

iii


IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING ( PBL) TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR
DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM
Indriati Aulia
(NIM 4121131007)
ABSTRAK
Hasil penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar,
mengetahui perkembangan karakter siswa, mengetahui persen peningkatan hasil
belajar siswa, dan hubungan antara karakter dengan hasil belajar. Penelitian
dilakukan terhadap siswa kelas XI SMAN 9 Medan. Populasi yakni seluruh siswa
kelas XI IPA yang terdiri dari 4 (empat) kelas. Sampel ditetapkan dengan purposif
sampling yakni mengambil 3 kelas yang dijadikan kelas eksperimen. Pengambilan
data untuk hasil belajar siswa diperoleh instrumen yang valid sebanyak 20 soal
dan reliabel (0.838). Sedangkan, data untuk karakter rasa ingin tahu, kerjasama
dan tanggung jawab siswa diperoleh menggunakan data instrumen yang telah
valid. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar siswa pada model
pembelajaran PBL terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia
Flash, data yang diperoleh : Fhitung > Ftabel yakni Fhitung = 6, 192 dengan Ftabel
=3,265. Untuk media yang lebih baik adalah PBL terintegrasi Macromedia Flash

dibandingkan ketiga media lainnya yakni Macromedia Flash > Powerpoint > Peta
Konsep dengan rata-rata nilai yang diperoleh : 76,667 > 72,33 > 71,17.
Implemetasi model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi media Peta
Konsep, Powerpoint, dan Macromedia Flash dapat menumbuhkembangkan
karakter dalam materi hidrolisis garam, maka didapat hubungan antara karakter
dengan hasil belajar yakni model PBL terintegrasi Peta Konsep = 13,55%,
Powerpoint = 20,88%, Macromedia Flash = 17,89%, sisanya dipengaruhi variabel
yang lain. Kesimpulan dari penelitian ; ada perbedaan hasil belajar kimia
menggunakan model PBL terintegrasi media serta adanya hubungan antara
karakter dengan hasil belajar siswa.
Kata kunci: Peta Konsep, Powerpoint, Macromedia Flash, Problem Based
Learning, hasil belajar

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, atas segala berkat dan rahmatNya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul
“Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Terintegrasi Media Pada Hasil Belajar dan Karakter Siswa dalam Materi
Hidrolisis Garam”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Dr.
Ajat Sudrajat, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penentuan
judul sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan
kepada Bapak Prof. Drs, Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D selaku dosen
pembimbing akademik (PA). Terima kasih kepada dosen penguji saya Ibu Dr. Ida
Duma Riris ,M.Si., Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si, dan Bapak Freddy Tua
Musa Panggabean, M.Pd atas masukan yang sangat membangun dalam perbaikan
skripsi saya. Ucapan terima kasih juga kepada guru-guru sekolah yang telah
membantu dan mengizinkan untuk observasi di SMA Negeri 9 Medan. Ucapan
terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha,
Guru Kimia dan Siswa/i kelas XI SMA Negeri 9 Medan yang telah banyak
membantu penulis selama proses observasi berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya
Tarmono, S.H dan Zuraidah,S.Pd pemilik kasih tiada ujung yang berjuang keras
dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan saya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Abangda (Wira Fadil)

dan adik saya (Arif Gana) yang telah banyak membantu dan memotivasi saya.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada teman saya Nursaniah Gultom,
Fauziah Ulfa, Suri Hartati, Mesjuarni, Alfitri Yatmis, Ucia Mahya Dewi, Yulia
Wintasari, Rapita Hanum Hasibuan, Rahmadani Lubis, dan seluruh mahasiswa

iv

Kimia Reguler A 2012 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
Ucapan

terimakasih

juga

kepada

Keluarga

Besar


Organisasi

Instansi/Lembaga yang telah mendidik saya diantaranya HMJ Kimia Unimed,
FORSIMKA, LABORATORIUM KIMIA, .
Ucapan terima kasih juga kepada kakanda Nur Ilman Aceh yang sudah
mengarahkan langkah-langkah saya dari awal observasi sampai saya seminar
hingga penyelesaian skripsi saya ini, serta seluruh teman-teman, kakak, abang dan
saudara/i yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan
senyuman hangat dan motivasi dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
penelitian ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi
isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini.

Medan, Juni 2016
Penulis,

Indriati Aulia


v

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Identifikasi Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Batasan Masalah
1.6. Tujuan Penelitian
1.7. Manfaat Penelitian
1.8. Definisi Operasional

1
3
3
4
4
5
5
6


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Model Pembelajaran
2.1.1. Model Problem Based Learning (PBL)
2.1.2. Sintaks Model Problem Based Learning (PBL)
2.2. Media Pembelajaran
2.2.1. Media Peta Konsep
2.2.2. Media Powerpoint
2.2.3. Media Macromedia Flash
2.3. Belajar dan Hasil Belajar
2.4. Pendidikan Karakter
2.5. Materi Hidrolisis Garam
2.5.1. Konsep Hidrolisis Garam
2.5.2. Sifat Garam larutan Garam
2.5.3. Jenis Larutan Garam
2.5.4. Penentuan Tetapan Hidrolisis (Kh) dan pH larutan Garam
2.6. Kerangka Berpikir
2.7. Hipotesis Penelitian

7
8

8
9
14
15
16
17
18
19
19
20
21
22
25
27

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Wakru Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel

3.3. Variabel Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
3.4.1. Uji Validitas Isi

29
29
29
29
29
30
31

3.4.2. Uji Validitas Item
3.4.3. Reliabilitas Tes
3.4.4. Tingkat Kesukaran Soal
3.4.5. Daya Pembeda Soal
3.4.6. Distruktor
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.6.1. Tahap Persiapan

3.6.2. Tahap Pelaksanaan
3.6.3. Tahap Pengolahan Data
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas
3.7.2. Uji Homogenitas
3.7.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar Siswa
3.7.4. Pengukuran Karakter Siswa
3.7.5. Uji Hipotesis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Syarat Tes Uji Coba
4.1.1. Validitas
4.1.2. Reliabilitas
4.1.3. Daya Beda Soal
4.1.4.Tingkat Kesukaran Soal
4.1.5. Distruktor
4.2. Deskripsi Data Penelitian
4.2.1. Data Hasil Penelitian
4.3. Uji Persyaratan Analisa Data
4.3.1. Uji Normalitas
4.3.2. Uji Homogenitas Data
4.4. Uji Hipotesis
4.4.1. Pengujian Hipotesis I
4.4.2. Pengujian Hipotesis II
4.5. Koefisien Determinasi
4.6. Peningkatan Hasil Belajar
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian

32
33
33
34
35
36
37
37
37
40
40
40
41
41
42
42
46
46
46
47
47
48
48
49
49
49
50
51
52
55
56
58
58

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

63
64

DAFTAR PUSTAKA

65

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Skema Desain Penelitian

38

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintaks Problem Based Learning (PBL)

9

Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validasi Isi

31

Tabel 3.2. Desain Penelitian

35

Tabel 3.3. Uji Chi Kuadrat

40

Tabel 3.4. Uji Anava Satu Jalur

42

Tabel 3.5. Koefisien Korelasi

43

Tabel 4.1. Validitas Tes Uji Coba

46

Tabel 4.2. Analisis Daya Pembeda Soal

47

Tabel 4.3. Taraf Kesukaran Soal Hasil Tes Uji Coba

48

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas

50

Tabel 4.5. Hasil Homogenitas Data

51

Tabel 4.6. Uji Anava Satu Jalur

52

Tabel 4.7. Uji Anava Satu Jalur menggunakan SPSS-16

53

Tabel 4.8. Uji Tukey

54

Tabel 4.9. Hasil Analisis Hipotesis II

56

Tabel 4.10. Koefisien Determinasi

56

Tabel 4.11. Karakter Pada Setiap Kelas

60

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus

69

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

72

Lampiran 3. Lembar Analisis Masalah

103

Lampiran 4. Jawaban Lembar Analisis Masalah

107

Lampiran 5. Rubrik Lembar Pengamatan Karakter Siswa

112

Lampiran 6. Instrumen Tes Belum Valid

114

Lampiran 7. Instrumen Sudah Valid

124

Lampiran 8. Validasi Kisi-kisi Instrumen Tes

130

Lampiran 9. Kisi-kisi Validator 1

146

Lampiran 10. Kisi-kisi Validator 2

164

Lampiran 11 a. Tabel Validitas (Expert Judgement)

180

Lampiran 11 b. Tabel Validitas Hitung

181

Lampiran 12. Validitas Hitung

182

Lampiran 13. Tabel Reliabilitas

185

Lampiran 14. Reliabilitas Hitung

186

Lampiran 15 a. Tingkat Kesukaran

187

Lampiran 15 b. Tabel Tingkat Kesukaran

188

Lampiran 16 a. Daya Pembeda

189

Lampiran 16 b. Tabel Daya Pembeda

190

Lampiran 17. Tabel Distruktor

191

Lampiran 18. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes

194

Lampiran 19. Data Hasil Karakter

195

Lampiran 20. Data Hasil Penelitian

199

Lampiran 21. Uji Normalitas

202

Lampiran 22. Uji Homogenitas

209

Lampiran 23. Uji Hipotesis

213

Lampiran 24. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar

221

Lampiran 25. Jadwal Kegiatan

222

viii

Lampiran 26. Tabel F

224

Lampiran 27. Tabel Q Tukey

226

Lampiran 28. Tabel r- Product Moment

227

Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian

228

Lampiran 30. Surat

234

Lampiran 31. Media

246

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan akan lebih berkualitas dengan diberlakukannya Kurikulum
2013. Hal ini tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia (Permendikbud RI) No. 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan (SKL). Model yang tepat dalam pemberlakuan kurikulum
2013 yaitu pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan
model pembelajaran inovatif yang memberi kondisi belajar aktif kepada peserta
didik dalam kondisi dunia nyata (Yamin, 2011).
Oleh sebab itu pembelajaran kimia idealnya dilaksanakan sesuai hakikat
sains yang menekankan pada proses mengamati, mengklasifikasi, mengukur,
menyimpulkan, meramalkan dan mengkomunikasikan agar siswa berperan aktif
dalam pembelajaran dan membangun pengetahuannya sendiri dalam mencari
pemecahan dari suatu masalah. Produknya berupa pemahaman mengenai konsepkonsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori dasar kimia, sehingga peserta didik dapat
mengaplikasikannya pada hal yang lebih kompleks. Terlihat pada pembelajaran
kimia yang memiliki konsep yang kompleks dan abstrak, sehingga diperlukan
pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun konsep tersebut
(Devi, dkk, 2014).
Dalam pembelajaran dipengaruhi banyak faktor, yang kemudian faktorfaktor bersumber pada dirinya atau di luar dirinya atau lingkungannya. Faktor
yang bersumber pada dirinya sendiri itu seperti fisiologi dan psikologi ( minat,
kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif). Sedangkan dari luar dirinya
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu lingkungan dan instrumental ( metode mengajar
dan sarana sekolah). Untuk mencapai hasil optimal, diharapkan harus memiliki
faktor-faktor tersebut (Jati, dkk, 2015).
Penerapan pembelajaran sebaiknya dilaksanakan dengan penggunaan media.
Media berfungsi sebagai proses komunikasi pembawa informasi dari sumber
(pengajar) ke penerima (pembelajar). Proses pembelajaran sebagai kegiatan

2

interaksi antara pengajar, maka fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya
kelebihan media dan hambatan komunikasi yang mungkin timbul dalam proses
pembelajaran (Fadliana, dkk, 2013).
Dengan konsepsi yang makin mantap fungsi media dalam kegiatan
pembelajaran tidak hanya sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa
informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dilihat
dari kaidah pembelajaran dalam meningkatkan kadar hasil belajar yang tinggi
karena ditunjang oleh penggunaan media pembelajaran, melalui media potensi
indera peserta didik dapat diakomodasi sehingga kadar hasil belajar akan
meningkat (Susilana dan Cepi, 2009).
Dari hasil observasi di sekolah SMA Negeri 9 Medan bahwa guru masih
kurang dalam memanfaatkan model pembelajaran yang terintegrasi media, dan
hanya terpaku pada salah satu media saja yaitu Powerpoint. Kemudian materi
hidrolisis garam sedikit sulit dimengerti siswa karena guru yang kurang
menggunakan media dalam penyampaian materi tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Fadliana, dkk (2013) mengenai PBL dengan
media macromedia flash dan LKS menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan metode pembelajaran PBL dengan Macromedia flash dan LKS
terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan asam basa dan garam dengan
rerata nilai pada aspek kognitif 21,84 >18, sedangkan penelitian yang dilakukan
Rofiqoh batubara (2013) dengan rata-rata peningkatan hasil belajar siswa diajar
mengunakan PBL dengan media peta konsep 51,781 % dibandingkan dengan
tanpa media peta konsep dengan 39,966%.
Untuk penelitian yang dilakukan Teresa dan Wesly (2015) bahwa hasil
belajar menggunakan model pembelajaran problem learning dengan media
powerpoint lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar tanpa menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning dengan media powerpoint terlihat
dari peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 79,05%. Sedangkan
peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol adalah 53,26%.
Dalam pembelajaran Problem Based Learning (PBL), siswa dihadapkan
pada permasalahan nyata untuk diselesaikan. Hal ini memicu kreativitas berpikir

3

siswa, atau dengan kata lain mengijinkan mereka menemukan dan menyelesaikan
masalah, serta mengkomunikasikan ide-ide dengan cara baru dan tepat (Nurhayati,
dkk, 2013).
Ada tiga ciri utama pembelajaran berbasis masalah: (1) rangkaian aktivitas
artinya menuntut siswa secara aktif terlibat berkomunikasi, mengembangkan daya
pikir, mencari dan mengolah data serta menyusun kesimpulan ukan hanya sekedar
mendengarkan, mencatat atau menghafal materi, (2) aktivitas pembelajaran
diarahkan untuk menyelesaikan masalah, (3) pemecahan masalah dilakukan
dengan berpikir ilmiah. Dengan demikian dapat dilihat dari 3 ciri yang ada , akan
muncul karakter rasa ingin tahu, kerjasama dan tanggung jawab dari ketiga
kegiatan-kegiatan tersebut (Wesly, 2015).
Berdasarkan uraian di atas Peneliti bermaksud mengambil penelitian dengan
judul “Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Terintegrasi Media Pada Hasil Belajar dan Karakter Siswa Dalam Materi
Hidrolisis Garam”.

1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi
ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah Implementasi model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media pada hasil
belajar dan karakter. Penelitian direncanakan akan dilakukan di lingkungan SMA
N 9 MEDAN yang melibatkan Guru Kimia dan siswa SMA N 9 MEDAN kelas
XI pada Semester Genap.

1.3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1.

Guru yang kurang bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran

2.

Guru di sekolah kurang memanfaatkan media.

3.

Hasil belajar siswa yang relatif rendah.

4

4.

Kurangnya interaksi dan kerjasama antarsesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis

5.

Diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa
lebih meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar
kimia khususnya pada materi pokok Hidrolisis Garam yang akan diajarkan
adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media
peta konsep, media powerpoint dan media macromedia flash.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1.

Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada hidrolisis garam antara
model Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media Peta Konsep,
Powerpoint dan Macromedia Flash?

2.

Bagaimana karakter siswa yang diajarkan dengan model Problem Based
Learning (PBL) terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan
Macromedia Flash ?

3.

Berapa % peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint
dan Macromedia Flash ?

4.

Apakah ada hubungan karakter dengan hasil belajar siswa pada model
Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint
dan Macromedia Flash?

1.5. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah diantaranya:
1.

Pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL).

2.

Media yang digunakan adalah media peta konsep, media powerpoint dan
media Macromedia Flash.

3.

Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil kognitif siswa berupa post-test.

5

4.

Karakter siswa yang diamati melalui lembar observasi sesuai dengan
indikator standar pengukuran.

5.

Materi pokok yang diajarkan adalah Hidrolisis Garam.

6.

Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI MIPA Semester Genap di
SMA N 9 Medan.

1.6. Tujuan Penelitian
Adapun mengenai tujuan penelitian yang diharapkan dalam penelitian
pengembangan ini adalah:
1.

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada hidrolisis garam
antara model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terintegrasi
media peta konsep, powerpoint, dan macromedia flash pada hidrolisis
garam.

2.

Untuk mengetahui

karakter siswa

yang diajarkan dengan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media peta
konsep, powerpoint, dan macromedia flash pada hidrolisis garam.
3.

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media peta konsep,
powerpoint, dan macromedia flash pada hidrolisis garam.

4.

Untuk mengetahui ada hubungan karakter dengan hasil belajar siswa pada
model Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media Peta Konsep,
Powerpoint dan Macromedia Flash.

1.7. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.

Bagi peneliti, media yang akan diimplementasikan dapat memberikan
tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam membuat
media pembelajaran serta meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

2.

Bagi guru kimia, sebagai masukan agar menambah wawasan guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkembangkan karakter
siswa.

6

3.

Bagi peserta didik, media dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih
semangat dan antusias.

4.

Bagi sekolah penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam perbaikan pembelajaran kimia di SMA N 9 Medan.

1.8. Definisi Operasional
Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan pada penelitian pengembangan
ini diantaranya:
1.

Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
dalam pelaksanaannya siswa diberikan masalah untuk dipecahkan secara
bersama-sama.

2.

Peta konsep

merupakan media pembelajaran dimana konsep dijelaskan

secara beruntut dari yang dasar hingga yang lebih kompleks.
3.

Powerpoint adalah media pembelajaran yang berkaitan dengan aplikasi
Microsoft Office untuk mempermudah mempersentasikan materi yang akan
disampaikan menggunakan bantuan animasi dalam aplikasi tersebut.

4.

Macromedia Flash adalah media animasi berbentuk visual yang dapat
mempermudah dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga tidak
bersifat abstrak.

5.

Karakter adalah sikap yang akan diobservasi dalam proses pembelajaran
dalam penerapan model pembelajaran PBL terintegrasi media meliputi rasa
ingin tahu, kerjasama, dan tanggung jawab.

6.

Hasil belajar siswa adalah penilaian yang diukur menggunakan hasil skor
pretest dan postest.

7.

Hidrolisis garam adalah materi kimia yang akan diajarkan pada semester
genap meliputi konsep hidrolisis dan penentuan Kh serta pH garam yang
terhidrolisis.

47

63

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media peta
Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash dalam materi hirolisis garam.
Hasil belajar yang lebih baik berdasarkan hasil analisis uji Tukey adalah
Macro > PPT > Peta Konsep yakni model PBL terintegrasi Macromedia Flash
dengan rata-rata = 76,67, Powerpoint = 72,33, Peta Konsep = 71,16.
2. Implementasi model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL)

terintegrasi media peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash dapat
menumbuhkembangkan karakter pada ketiga kelas eksperimen seperti, rasa
ingin tahu (70%, 66,11% dan 73,33%), kerjasama (68,33%, 67,77%, dan
73,88%), dan tanggung jawab (69,44%, 61,66%, dan 76,66%) siswa dalam
materi hirolisis garam.
3. Persen peningkatan hasil belajar untuk ketiga kelas dari hasil persen gain
yakni model PBL terintegrasi Peta Konsep = 59,5% , Powerpoint = 49,34%
dan Macromedia Flash

= 64,58% sehingga kelas eksperimen 3 yang

memiliki tingkat persen yang lebih tinggi daripada kedua kelas eksperimen
lainnya.
4. Dari penelitian yang telah dilakukan ada hubungan antara karakter dengan
hasil belajar untuk ketiga kelas eksperimen yakni model PBL terintegrasi Peta
Konsep = 13,55%, Powerpoint = 23,20%, dan Macromedia Flash = 16,72%
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Pada model PBL
terintegrasi Peta Konsep karakter yang muncul atau berkembang dari hasil
pengamatan adalah rasa ingin tahu = 70%

dibandingkan kerjasama dan

64

tanggung jawab, untuk Powerpoint karakter yang berkembang adalah
kerjasama = 67,77 % dibandingkan rasa ingin tahu dan tanggung jawab,
untuk Macromedia Flash karakter yang berkembang adalah tanggung jawab
= 76,11% dibandingkan kerjasama dan rasa ingin tahu.

5.2.Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan halhal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru disarankan menerapkan pembelajaran Problem
Based Learning terintegrasi media sebagai salah satu alternatif
pembelajaran

untuk

meningkatkan

hasil

belajar

dan

menumbuhkembangkan rasa ingin tahu, kerjasama dan tanggung jawab
siswa khususnya dalam pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan lebih memperhatikan kelemahan model pembelajaran ini, dan
dapat mengkolaborasikannya media dengan praktikum yang sesuai dengan
materi yang diajarkan sehingga siswa lebih dapat mengkaitkan secara teori
dalam media dengan nyata saat praktikum.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat
melakukan penelitian sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar.
4. Disarankan lebih memperhatikan waktu, jumlah sampel dan indikator yang
sesuai dalam pengintegrasian karakter pendidikan khususnya pada sikap
rasa ingin tahu, kerjasama dan tanggung jawab sehingga hasil yang dicapai
lebih meningkat.

65

65

DAFTAR PUSTAKA
Aceh, N.I., (2014), Pengembangan Bahan Ajar dan Implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa Dalam Hidrolisis,
FMIPA, Unimed, Medan.
Adisusilo, S., (2014), Pembelajaran Nilai Karakter Kontruktivisme Dan Vct
Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, Rajawali Pers,
Jakarta.
Amri, S., (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum
2013, PT. Prestasi Pustaka , Jakarta.
Arfiyani, A.Y., Haryono dan Mulyani,B., (2014), Penerapan Model Pembelajaran
Problem Solving Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan
Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Hidrokarbon Siswa Kelas
X-5 SMA N 5 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan
Kimia, 3 (1) : 111-116.
Arifin, Z., (2014), Evaluasi Pembelajaran, PT Rosdakarya,Bandung.
Arikunto, S., (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta.
Arsyad, A., (2008), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Batubara, R.., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia
Siswa Pada Materi Pokok Laju Reaksi,Skripsi,Fmipa, Unimed, Medan.
Dahria,M dan Ismawandi,S., (2009),Manfaat Powerpoint Dalam Persentasi
Makalah,Jurnal Saintikom, 6 (1) : 252-275.
Devi,

A., Mulyani,S., dan Haryono, (2014), Perbedaan Implementasi
Pembelajaran Kimia Model Problem Based Learning (PBL) Materi
Stoikiometri Kelas X MIA SMA Negeri di Kota Surakarta Tahun Ajaran
2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (4) :126-135.

Dimyati dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Fadliana,H.N., Redjeki.T., dan Nurhayati,N.D., (2013), Studi Komparasi
Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan
Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi
Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa dan
Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran
2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (3) : 158-165

66

Gusbandono,T., Sukardjo., dan Utomo, S.B., (2013), Pengaruh Metode
Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD)
Dilengkapi Media Animasi Macromedia Flash Dan Plastisin Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X
Semester 1 SMA N 1 Sambungmacan Tahun Pelajaran 2012/2013,
Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (4) : 102-109.
Jati, Y.B., Mulyani,S., dan Hastuti, B., (2015), Pembelajaran Model Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC) Menggunakan Peta Konsep
dan Peta Pikiran Pada Materi Pokok Sistem Kolois Kelas XI Semester
Genap SMA N 1 Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013,Jurnal Pendidikan
Kimia, 4 (1) :104-112.
Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., dan Wood, J.H., (1984), Kimia Untuk
Universitas Edisi Keenam Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Khuswatun, (2013), Statistika Pendidikan, http://statistikapendidikan.com/wpcontent/uploads/2013/05/ujivaliditas.khuswatun.pdf (diakses 14/02/2016).
Meltzer, D.E., (2002), The Relerationship Betweeen Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gain in Physic: a Possible “Hidden Variable” in
Diagnostic Pretest Scores, Department of Physics and Astronomy, Iowa
State University, Ames, Iowa 50011, 1-6.
Minium, E.W., King, B.M., dan Bear, G., (2010), Statistical Reasoning in
Psychology and Education Third Edition, John Wiley and Sons Inc,
Canada.
Mustikasari, I., Utami, N.R., dan Supriyanto., (2012), Efektivitas Pemanfaatan
Macromedia Flash Dengan Pendekatan Savi Materi Sistem Gerak Di
SMA N 1 Kajen, Unnes Journal Of Biology Education, 1 (2) : 7-13.
Nasution, N.,(2014), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing
Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, UNIMED Jurnal
Pendidkan Kimia, 15 (3) : 1-11.
Nurhayati, L., Martin,K.U., dan Redzeki,T., (2013),Peningkatan Kreativitas dan
Prestasi Belajar pada Materi Minyak Bumi Melalui Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dengan Media Crossword,Jurnal
Pendidikan Kimia, 2 (4) :151-158.
Okoye, N.S dan Okechukwu, R.N., ( 2004), Effect Of Concept Mapping Problem
Solving Teaching Strategies On Achievement In Biology Among
Negerian Secondary School Students, Education, 131 (2): 288-294.
Purwanto, N., (2014), Pengantar Pendidikan, Graha Ilmu, Yogakarta.

67

Purba, M., (2006), Kimia Jilid 2 Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Sadirman, A.S, Rahardjo, R., Haryono,, A., dan Rahardjito., (2009) ,Media
Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Rajawali
Press, Jakarta.
Sani, RA., (2011), Pendidikan Karakter Di Pesantren, Citapustaka Media
Perintis, Bandung.
Sastika, A.R., Susanti VH,E., dan Ashadi., (2013), Implementasi Metode
Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading Dan Composition)
Yang Dilengkapi Media Macromedia Flash Pada Materi Pokok Sistem
Koloid Kelas Xi Ipa Semester Genap SMA N 3 Sragen Tahun Ajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (3) : 42-48.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan.
Sirait,T dan Hutabarat, W., (2015), Pengaruh Model Pembelajran Problem Based
Learning Dengan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Konsep Redoks, Jurnal Pendidikan, 7
(2) :1-7.
Situmorang, M., Purba,J., dan Tambunan, M., (2000), Efektifitas Media Peta
Konsep Dalam Pengajaran Kimia Konsep Mol di SMU, pelangi
pendidikan, 7 (1) : 31-35.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT.Remaja Rosda
Karya, Bandung.
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum
Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD)
Bagi Mahasiswa Calon Guru., Disertasi, UPI, Bandung
Sunardi, (2011), Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 dan 2,
Yrama Widya, Bandung.
Susilana, R dan Cepi, R., ( 2009), Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan Dan Penilaian, CV Wacana Prima, Bandung.
Syariah, (2013), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Struktur Atom di SMA, Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.

68

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif : Konsep
Landasan, Dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Utama, N.P., Z.A, N., dan Vionanda,D., (2012), Penggunaan Macromedia Flash 8
Pada Pembelajaran Dimensi Tiga, Jurnal Pendidikan Matematika, 1 (1) :
51-59.
Watoni, A.H., (2014), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Yrama Widya, Bandung.
Yamin, M., (2011), Paradigma Baru Pembelajaran, Gaung Press(GP), Jakarta.

47