PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN (INDEX CARD MATCH) TERHADAP HASILBELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN
(INDEX CARD MATCH) TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK
BAHASAN KONSEP MOL
Oleh :
Yohana Raphyta Munthe
NIM 4123131090
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN
(INDEX CARD MATCH) TERHADAP HASILBELAJAR
KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN
KONSEP MOL
Yohana Raphyta Munthe (4123131090)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi
daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional pada
pokok bahasan konsep mol. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas
X SMA Negeri 1 Doloksanggul. Sampel yang digunakan dua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi pengajaran model TPS dan
kelas kontrol diberi pengajaran konvensional. Sebelum dilakukan perlakuan
diperoleh hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 45,8 + 7,38 dan setelah
diberikan pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe TPS diperoleh
hasil belajar siswa sebesar 85,36 + 5,66. Sedangkan untuk siswa pada kelas
kontrol sebelum dilakukan perlakuan diperoleh hasil belajar siswa sebesar 50,54 +
9,94 dan setelah diberikan pembelajaran konvensional diperoleh hasil belajar
siswa sebesar 82,68 + 6,01.
Hasil pengujian hipotesis diperoleh harga thitung > ttabel yaitu 3,402 > 1,675
dengan taraf signifikasi 5%, sehingga Ha diterima yang berarti hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe TPS dengan media kartu
berpasangan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model konvensional. Dari hasil perhitungan gain antara posttes dan pre-tes diperoleh besarnya gain pada kelas eksperimen adalah 73% dan
pada kelas kontrol adalah 66%.
Kata Kunci : Think Pair Share (TPS), prestasi belajar, konsep mol.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan kasih karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share (TPS) Dengan Media Kartu Berpasangan (Index Card
Match) Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA Pada Pokok Bahasan Konsep Mol”
disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA
UNIMED.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Nurmalis, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah meluangkan
waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Ibu Dr. Ir. Nurfajriani, M.Si, Bapak Drs. Marudut Sinaga,
M.Si, dan Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si sebagai dosen penguji yang telah
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D selaku dosen pembimbing
akademik (PA) dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai jurusan
kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd yang telah
memberikan banyak masukan dan nasehat selama penulis menjalani perkuliahan
hingga saat pengerjaan skripsi ini. Dan tak lupa, penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Kasmin Simbolon selaku Kepala Sekolah
SMA N 1 Doloksanggul, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia
terkhusus kepada Ibu Dahlia Tampubolon, S.Pd dan Bapak Esbon Hutagalung,
S.Pd dan seluruh siswa/i kelas XI IPA 1, X-6 dan X-7 SMA Negeri 1
Doloksanggul yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian
berlangsung.
v
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua Orangtua saya
Ayahanda tercinta M. H. Munthe dan Ibunda tercinta B. Pardosi, S.Pd, pemilik
kasih yang tak berujung yang senantiasa menyelimuti kegelisahan hati hingga
menjadi sebuah ketenangan, yang terus berjuang dengan penuh pengorbanan
dalam mendidik dan membesarkan saya, setiap doa dan tetesan keringat yang
membasahi sekujur tubuhnya tak akan dapat terbayar oleh apapun,
selalu
memberikan nasehat, semangat dan motivasi yang luar biasa kepada penulis,
terima kasih Papa dan Mama buat semua yang telah kalian berikan sehingga
penulis dapat memperoleh gelar Sarjana. Kepada abang – abangku tersayang
Jimmy A. M. Munthe, S.Pd, Gandi H Munthe, ST, Chandra H. P Munthe, A.md.,
Aris R Munthe, S.Par., dan tak lupa kepada adik tersayang Bobby S Munthe,
terima kasih untuk doa, dukungan, semangat dan kasih sayang yang selalu kalian
berikan kepada saya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat tersayang Lasro
Sihite, Daniel Lumban Tobing, Haryati Lumban Gaol, dan Ayu Angelica Purba
yang selalu memberikan semangat bagi penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan untuk teman-teman seperjuangan Helen
Sirait, Meliana Sibarani, Judika Lumban Tobing, Yoana Situmorang Putri, Kak
Saema, Setia Damanik dan semua teman – teman Kimia Dik-C 2012 UNIMED.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman PPL SMA N 2
Perbaungan terkhusus pada Tity Wahyuni Daulay.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumber ide kreatif untuk
memperkaya ilmu dalam memajukan pendidikan di Negeri ini.
Medan, Agustus 2016
Penulis,
Yohana R Munthe
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Ruang Lingkup Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
5
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
5
1.7. Definisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1. Kerangka Teoritis
7
2.1.1. Pengertian Belajar
7
2.1.2. Hasil Belajar
8
2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif
14
2.1.3.1. Pembelajaran Kooperatif
14
2.1.3.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
15
2.1.3.3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share)
16
2.1.3.3.1. Kelebihan dan Kelemahan TPS (Think Pair Share)
18
2.1.4. Media Index Card Match
18
2.1.5. Konsep Mol
22
vii
2.2. Kerangka Konseptual
30
2.3. Hipotesis Penelitian
31
2.3.1. Hipotesis Verbal
31
BAB III METODE PENELITIAN
32
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
32
3.2. Populasi dan Sampel
32
3.2.1. Populasi
32
3.2.2. Sampel
32
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
32
3.3.1. Variabel Penelitian
32
3.3.2. Instrumen Penelitian
33
3.4. Rancangan Penelitian
35
3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian
36
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
36
3.5.2. Prosedur Penelitian
36
3.6. Teknik Analisis Data
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
42
4.1.Hasil Penelitian
42
4.1.1 Analisis Data danInstrumen Penelitian
42
4.1.1.1. Validitas Tes
42
4.1.1.2. Reliabilitas Tes
43
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran
43
4.1.1.4. Daya Pembeda
43
4.2. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian
44
4.2.1. Hasil Belajar Siswa
44
4.2.2. Observasi Aspek Afektif dan Aspek Psikomotorik
46
4.3. Analisis Data Hasil Penelitian
49
4.3.1. Uji Normalitas
49
4.3.2. Uji Homogenitas
50
viii
4.3.3. Uji Hipotesis
50
4.3.4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain)
51
4.4. Pembahasan
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
56
5.1. Kesimpulan
56
5.2. Saran
56
DAFTAR PUSTAKA
57
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
38
Gambar 4.1. Rata – Rata Hasil Belajar Siswa
46
Gambar 4.2. Rata – Rata Nilai Afektif Siswa
48
Gambar 4.3. Rata – Rata Nilai Psikomotorik Siswa
48
Gambar 4.4. Gain Hasil Belajar Siswa
52
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
35
Tabel 4.1. Rekapitulasi Analisis Instrumen
44
Tabel 4.2. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
45
Tabel 4.3. Nilai Rata-Rata Afektif dan PsikomotorikSiswa
47
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas
49
Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas
50
Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis
51
Tabel 4.7. Hasil Perolehan Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
51
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
60
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
64
Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal Instrument Test Sebelum Validasi
74
Lampiran 4. Kisi-Kisi Soal Instrument Test Sesudah Validasi
81
Lampiran 5. Soal Instrumen Test Sebelum Validasi
88
Lampiran 6. Soal Instrumen Test Sesudah Validasi
93
Lampiran 7. Lembar Pengamatan Afektif Siswa
96
Lampiran 7a. Pedoman Tes Afektif Siswa
98
Lampiran 8. Lembar Pengamatan Psikomotorik Siswa
99
Lampiran 8a. Pedoman Tes Psikomotorik Siswa
101
Lampiran 9. Soal dan Penyelesaian Media Kartu Berpasangan
102
Lampiran 10. Perhitungan Uji Validitas Tes
108
Lampiran 11. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes
112
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
113
Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes
114
Lampiran 14. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
115
Lampiran 15. Presentase Peningkatan Hasil Belajar
119
Lampiran 16. Perhitungan Uji Normalitas
120
Lampiran 17. Perhitungan Uji Homogenitas
126
Lampiran 18. Perhitungan Uji Hipotesis
128
Lampiran 19. Tabel Varian dan Standar Deviasi Pretest-Postest
130
Lampiran 20. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi
Nilai Pretest dan Postest
132
Lampiran 21. Tabel Penilaian Afektif Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
134
Lampiran 22. Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
135
Lampiran 23. Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2)
136
Lampiran 24. Daftar NilaiPersentil untuk Distribusi F
137
xii
Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment
138
Lampiran 26. Tabel Distribusi t (Tabel t)
139
Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian
140
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia
karena dengan pendidikan akan membentuk manusia yang berkualitas dan
berpotensi tinggi. Pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk berlatih dan
mewujudkan cita-cita sebagai proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, sehingga mampu membuat
peserta didik lebih kritis dalam berpikir. Pendidikan khususnya sekolah, harus
memiliki sistem pembelajaran yang menekankan pada proses dinamis yang
didasarkan pada upaya meningkatkan keingintahuan siswa tentang dunia.
Pendidikan harus mendesain pembelajarannya yang berpusat pada siswa agar
minat dan aktivitas sosial peserta didik terus meningkat. Dengan belajar, maka
kemampuan siswa akan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan perkembangan
siswa sehingga menjadi mandiri (Prasetyaningrum, dkk, 2013).
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu
bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih
substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang
secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2009).
Apabila kita ingin meningkatkan prestasi, tentunya tidak akan terlepas dari
upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Perubahan tersebut harus
pula diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan
pembelajaran di sekolah (di dalam kelas ataupun di luar kelas). Salah satu
perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang
2
semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid
(student centered). Berdasarkan alasan tersebut maka sangatlah penting bagi para
pendidik khususnya guru memahami karakteristik materi, peserta didik, dan
metodologi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan dalam
pemilihan model – model pemebelajaran modern (Trianto, 2009). Sebagai seorang
fasilitator, seorang guru diharapkan mampu menciptakan situasi belajar sebaik
mungkin, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara optimum,
dalam arti ada motivasi intrinsik untuk belajar dari dalam diri siswa. Disisi lain,
guru dianggap sebagai kunci dalam mempengaruhi dan mendorong minat siswa
dalam belajar (Teksoz, dkk, 2010).
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap hasil belajar kimia siswa SMA
Negeri 1 Doloksanggul, masalah yang sering dihadapi pada pembelajaran adalah
rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata–rata hasil belajar
siswa yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Rendahnya hasil belajar
peserta didik disebabkan oleh masih dominannya proses pembelajaran
konvensional yang cenderung bersifat teacher–centered sehingga siwa menjadi
pasif. Konsep mol merupakan salah satu pokok bahasan kimia yang seringkali
dianggap sulit oleh siswa. Hal ini dikarenakan konsep mol merupakan materi
pelajaran yang bersifat hitungan. Karena kurangnya minat dan tidak memahami
materi pelajaran menyebabkan siswa malas mengikuti pembelajaran sehingga
tidak ada aktivitas yang terbentuk dari siswa ketika proses belajar mengajar.
Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa ada respon dan pertanyaan
dari siswa.
Metode pembelajaran Think Pair Share merupakan metode pembelajaran
yang dikembangkan oleh Frank Lyman dan Spencer Kagan dari Universitas
Maryland (Huda, 2011). Metode ini memberi kesempatan pada siswa untuk
bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Metode Think Pair Share
atau berpikir berpasangan berbagi merupakan metode pembelajaran kooperatif
yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Prosedur yang
digunakan dalam metode Think Pair Share dapat memberi siswa lebih banyak
waktu untuk berpikir, untuk merespon, dan saling membantu (Trianto, 2009).
3
Hal ini didukung pada penelitian yang telah dilakukan oleh Hajjah (2015)
yang menyatakan bahwa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan kontribusi karakter kemampuan berpikir
kritis terhadap hasil belajar siswa adalah 22, 56%. Selanjutnya Sitompul (2010),
menyatakan peningkatan hasil belajar yang diajarkan menggunakan model Think
Pair Share dari 29%
menjadi 69%. Selanjutnya Siregar (2015) menyatakan
bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TPS
lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran NHT dengan persen peningkatan hasil belajar pada model
pembelajaran TPS adalah 75% dan pada model pembelajaran NHT adalah 45%.
Menurut Nugraha, dkk (2013) menyatakan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan metode TPS dilengkapi dengan media index card match dapat
membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan siswa mudah
memahami konsep karena didukung media yang menarik dalam diskusi, sehingga
akan menambah daya ingat serta membantu dalam mengerjakan soal sebagai
proses evaluasi belajar. Oleh karena itu pembelajaran kimia menggunakan metode
pembelajaran think pair share dilengkapi media index card match meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Menurut Ni’mah (2014) menyatakan bahwa persentase analisis aktivitas
belajar siswa dengan menggunakan metode TPS secara keseluruhan siswa kelas
eksperimen diperoleh 76,52%, aktivitas belajar siswa kelas eksperimen tergolong
“baik”. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh 64,3%, aktivitas belajar siswa
kelas kontrol tergolong “cukup baik”. Artinya penerapan model pembelajaran
Think Pair Share (TPS) dengan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Menurut Surayya, dkk (2014) menyatakan bahwa rata-rata hasil
belajar siswa pada model pembelajaran TPS sebesar 69,27 dimana jumlah siswa
yang tuntas sebanyak 14 orang (43,75%). Hasil ini mengindikasikan bahwa secara
kuantitatif rata-rata hasil belajar pada kelompok TPS relatif lebih baik
dibandingkan dengan kelompok model pembelajaran konvensional. Menurut
Sunarto, dkk (2008) menyatakan bahwa
pembelajaran dengan
hasil belajar siswa yang diberi
metode Think Pair Share secara signifikan lebih baik
4
daripada siswa yang diberi pembelajaran dengan metode ekspositori, dimana
pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menunjukkan peningkatan
sebesar 91%. Menurut Wardhani, dkk (2014) menyatakan bahwa
model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat digunakan sebagai
solusi permasalahan pembelajaran konvensional yang menyebabkan aktivitas
siswa meningkat sehingga dapat memberikan hasil belajar yang memuaskan pada
materi ikatan kimia kelas XI.
Kartu berpasangan (index card match) merupakan suatu media pendidikan
yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Media pendidikan dengan
bentuk kartu berpasangan ini akan menjadikan kelas jauh dari ketegangang,
sehingga akan memudahkan siswa menerima pelajaran dan diharapkan siswa lebih
mudah mempelajari dan memahami isi materi tersebut dan akan mampu
meningkatkan daya keaktifan siswa dalam belajara serta dapat mengembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan sehingga dapat berkembang secara mandiri
(Nugraha, 2013). Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis terdorong untuk
mengadakan penelitian yang berjudul : Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Media Kartu Berpasangan
(Index Card Match) Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA Pada Pokok
Bahasan Konsep Mol.
1.2.
Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka ruang lingkup masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar kimia di kelas.
2. Kurangnya variasi metode mengajar yang dilakukan guru.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.
4.
Media pembelajaran yang digunakan kurang menarik perhatian siswa.
5. Pendekatan pembelajaran klasikal dengan menggunakan metode
ceramah masih dominan digunakan.
5
1.3.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini:
1. Pengaruh Model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
pada Materi Pembelajaran Konsep Mol dengan media Kartu Berpasangan
(Index Card Match).
2. Peningkatan
hasil
belajar
siswa
yang diajarkan
dengan
model
pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan media Kartu
Berpasangan (Index Card Match) pada
Materi Pembelajaran Konsep
Mol.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan media kartu
berpasangan dengan topik konsep mol pada peningkatan hasil belajar siswa lebih
tinggi daripada pengaruh model konvensional?”
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan media kartu berpasangan
dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Konsep Mol.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai
bahan
masukan
bagi
guru
dalam
menentukan
model
pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi
pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan Konsep Mol.
2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara
berdiskusi khususnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS
dengan media kartu berpasangan sehingga dapat dimanfaatkan siswa
untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan teman sebaya.
6
3. Menjadi bahan pertimbangan atau masukan bagi peneliti yang mau
meneliti hal yang selajalan dengan penelitian ini.
1.7. Definisi Operasional
1.
Pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa.
2. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah
mengalami aktivitas belajar.
3. Media kartu berpasangan (index card match) merupakan media
pembelajaran
yang
menuntut
siswa
untuk
bekerja
sama
dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang dipelajari dengan
cara menyenangkan.
4. Konsep Mol merupakan dasar dari perhitungan kimia yang mencakup
pengukuran massa, volume, jumlah partikel dari besaran kuantitatif
lainnya seperti partikel yang menyangkut atom, molekul, ion serta partikel
renik lainnya.
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan media kartu berpasangan
(index card match) lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang
dibelajarkan
dengan
model
pembelajaran
Konvensional.
Pada
kelas
Eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar 73% sedangkan pada kelas
kontrol peningkatan yang terjadi lebih rendah yaitu 66%.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan media kartu
berpasangan (index card match) sebagai model dan media alternatif, karena
model dan media ini dapat memaksimalkan hasil belajar kimia siswa.
2. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) memerlukan
waktu yang lama, baik dalam segi persiapan maupun pelaksanaan
pembelajaran. Disarankan untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran
dengan baik dan pengelolaan waktu yang tepat agar didapatkan hasil yang
maksimal.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian dengan model yang sama dengan pokok
bahasan yang berbeda.
57
DAFTAR PUSTAKA
Ambarsari,, dan Wiwin., (2013), Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta, Pendidikan Biologi, Vol.5, No.1.
Asriani., (2012), Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Dibandingkan Tipe NHT yang Diintegrasikan dengan Media Power
Point Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab dan Hasil
Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Cahyana., Dede., dan Rahmat., (2007), Kimia Untuk SMA dan MA Kelas X,
Piranti Darma Kalokatama, Jakarta.
Daryanto, H., (2001), Evaluasi Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta
Hajjah, S., (2015), Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Kooperatif Tipe BerpikirBerpasangan-Berbagi pada Reaksi Redoks, Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Hasibuan, F., (2012), Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa di MAN 1 Medan, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Huda, Miftahul., (2011), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Hutasuhut, D., (2015), Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Think Pair
Share (TPS) Dilengkapi Media Kartu Berpasangan Terhadap Hasil
Belajar Kimia pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Kusuma, D.Cahaya, (2013), Analisis Komponen-Komponen Pengembangan
Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, Jurnal
Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013,
Halaman 4-5.
Lie, Anita., (2002), Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperatif Learning
di Ruang-Ruang kelas, P.T Grasindo, Jakarta
Mahmuddin, 2009, Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning).
http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/22/strategi-pembelajarankooperatif-cooperatif-learning/ Diakses 7 Januari 2016
Mulyasa, H.E, (2013), Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung
58
Ni’mah. A., dan Dwijananti, P., (2014) Penerapan Model Pembelajaran Think
Pair Share (TPS) Dengan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII MTs. Nahdlatul
Muslimin Kudus, Unnes Physics Education Journal, Vol.3, No.2.
Nugraha, Anita., Elfi Susanti., dan Masykuri., (2013), Efektivitas Metode
Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Yang Dilengkapi
Media Kartu Berpasangan (Index Card Match) Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Semester Gasal SMA N
2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi FMIPA, UNS,
Surakarta.
Prasetyaningrum., Dina., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) Disertai Media Kartu Soal Dan Roda Impian
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA
Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), Vol.2, No.3.
Silitonga, P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Simbolon, P., (2008). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Listrik
Statis, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.
Siregar, Z., (2008), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Tipe TPS (Think Pair Share) Dengan NHT (Numbered
Head Together) Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid, Skripsi FMIPA,
Unimed, Medan.
Sitompul, D., (2010), Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Pada Pokok
Bahasan Asam Basa Kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, Skripsi
FMIPA, Unimed, Medan.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, PT. Rineka
Cipta, Jakarta.
Sunarto, W., Woro., dan Eli Suci., (2008), Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan
Model Pembelajaran Metode Think-Pair-Share Dan Metode Ekspositori,
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol.2, No.1.
Suprihatiningrum, J.,
Yogyakarta.
(2013),
Strategi
Pembelajaran,
Ar-Ruzz
Media,
Surayya, L., Subagia., dan Tika., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Think
Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Keterampilan
59
Berpikir Kritis Siswa, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Vol.4.
Sutikno, M. Sorby, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Holistica,
Lombok
Sutresna, Nana., (2006), Cerdas Belajar Kimia Kelas X, PT. Grafindo Media
Pratama, Bandung.
Teksoz Gaye., Sahin Elvan., dan Ertepinar Hamide., (2010), A new vision for
chemistry education students : Environmental education, International
Journal of Environmental & Science, 5 : 131-149.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Wardhani, A., Masykuri., dan Budi., (2014), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Model Think Pair Share (TPS) Menggunakan Strategi Peta Konsep Dan
Peta Pikiran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Materi Ikatan Kimia Kelas
XI SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia, Vol.3, No.2.
PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN
(INDEX CARD MATCH) TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK
BAHASAN KONSEP MOL
Oleh :
Yohana Raphyta Munthe
NIM 4123131090
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN
(INDEX CARD MATCH) TERHADAP HASILBELAJAR
KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN
KONSEP MOL
Yohana Raphyta Munthe (4123131090)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi
daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional pada
pokok bahasan konsep mol. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas
X SMA Negeri 1 Doloksanggul. Sampel yang digunakan dua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi pengajaran model TPS dan
kelas kontrol diberi pengajaran konvensional. Sebelum dilakukan perlakuan
diperoleh hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 45,8 + 7,38 dan setelah
diberikan pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe TPS diperoleh
hasil belajar siswa sebesar 85,36 + 5,66. Sedangkan untuk siswa pada kelas
kontrol sebelum dilakukan perlakuan diperoleh hasil belajar siswa sebesar 50,54 +
9,94 dan setelah diberikan pembelajaran konvensional diperoleh hasil belajar
siswa sebesar 82,68 + 6,01.
Hasil pengujian hipotesis diperoleh harga thitung > ttabel yaitu 3,402 > 1,675
dengan taraf signifikasi 5%, sehingga Ha diterima yang berarti hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe TPS dengan media kartu
berpasangan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model konvensional. Dari hasil perhitungan gain antara posttes dan pre-tes diperoleh besarnya gain pada kelas eksperimen adalah 73% dan
pada kelas kontrol adalah 66%.
Kata Kunci : Think Pair Share (TPS), prestasi belajar, konsep mol.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan kasih karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share (TPS) Dengan Media Kartu Berpasangan (Index Card
Match) Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA Pada Pokok Bahasan Konsep Mol”
disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA
UNIMED.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Nurmalis, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah meluangkan
waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Ibu Dr. Ir. Nurfajriani, M.Si, Bapak Drs. Marudut Sinaga,
M.Si, dan Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si sebagai dosen penguji yang telah
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D selaku dosen pembimbing
akademik (PA) dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai jurusan
kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd yang telah
memberikan banyak masukan dan nasehat selama penulis menjalani perkuliahan
hingga saat pengerjaan skripsi ini. Dan tak lupa, penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Kasmin Simbolon selaku Kepala Sekolah
SMA N 1 Doloksanggul, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia
terkhusus kepada Ibu Dahlia Tampubolon, S.Pd dan Bapak Esbon Hutagalung,
S.Pd dan seluruh siswa/i kelas XI IPA 1, X-6 dan X-7 SMA Negeri 1
Doloksanggul yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian
berlangsung.
v
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua Orangtua saya
Ayahanda tercinta M. H. Munthe dan Ibunda tercinta B. Pardosi, S.Pd, pemilik
kasih yang tak berujung yang senantiasa menyelimuti kegelisahan hati hingga
menjadi sebuah ketenangan, yang terus berjuang dengan penuh pengorbanan
dalam mendidik dan membesarkan saya, setiap doa dan tetesan keringat yang
membasahi sekujur tubuhnya tak akan dapat terbayar oleh apapun,
selalu
memberikan nasehat, semangat dan motivasi yang luar biasa kepada penulis,
terima kasih Papa dan Mama buat semua yang telah kalian berikan sehingga
penulis dapat memperoleh gelar Sarjana. Kepada abang – abangku tersayang
Jimmy A. M. Munthe, S.Pd, Gandi H Munthe, ST, Chandra H. P Munthe, A.md.,
Aris R Munthe, S.Par., dan tak lupa kepada adik tersayang Bobby S Munthe,
terima kasih untuk doa, dukungan, semangat dan kasih sayang yang selalu kalian
berikan kepada saya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat tersayang Lasro
Sihite, Daniel Lumban Tobing, Haryati Lumban Gaol, dan Ayu Angelica Purba
yang selalu memberikan semangat bagi penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan untuk teman-teman seperjuangan Helen
Sirait, Meliana Sibarani, Judika Lumban Tobing, Yoana Situmorang Putri, Kak
Saema, Setia Damanik dan semua teman – teman Kimia Dik-C 2012 UNIMED.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman PPL SMA N 2
Perbaungan terkhusus pada Tity Wahyuni Daulay.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumber ide kreatif untuk
memperkaya ilmu dalam memajukan pendidikan di Negeri ini.
Medan, Agustus 2016
Penulis,
Yohana R Munthe
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Ruang Lingkup Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
5
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
5
1.7. Definisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1. Kerangka Teoritis
7
2.1.1. Pengertian Belajar
7
2.1.2. Hasil Belajar
8
2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif
14
2.1.3.1. Pembelajaran Kooperatif
14
2.1.3.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
15
2.1.3.3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share)
16
2.1.3.3.1. Kelebihan dan Kelemahan TPS (Think Pair Share)
18
2.1.4. Media Index Card Match
18
2.1.5. Konsep Mol
22
vii
2.2. Kerangka Konseptual
30
2.3. Hipotesis Penelitian
31
2.3.1. Hipotesis Verbal
31
BAB III METODE PENELITIAN
32
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
32
3.2. Populasi dan Sampel
32
3.2.1. Populasi
32
3.2.2. Sampel
32
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
32
3.3.1. Variabel Penelitian
32
3.3.2. Instrumen Penelitian
33
3.4. Rancangan Penelitian
35
3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian
36
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
36
3.5.2. Prosedur Penelitian
36
3.6. Teknik Analisis Data
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
42
4.1.Hasil Penelitian
42
4.1.1 Analisis Data danInstrumen Penelitian
42
4.1.1.1. Validitas Tes
42
4.1.1.2. Reliabilitas Tes
43
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran
43
4.1.1.4. Daya Pembeda
43
4.2. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian
44
4.2.1. Hasil Belajar Siswa
44
4.2.2. Observasi Aspek Afektif dan Aspek Psikomotorik
46
4.3. Analisis Data Hasil Penelitian
49
4.3.1. Uji Normalitas
49
4.3.2. Uji Homogenitas
50
viii
4.3.3. Uji Hipotesis
50
4.3.4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain)
51
4.4. Pembahasan
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
56
5.1. Kesimpulan
56
5.2. Saran
56
DAFTAR PUSTAKA
57
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
38
Gambar 4.1. Rata – Rata Hasil Belajar Siswa
46
Gambar 4.2. Rata – Rata Nilai Afektif Siswa
48
Gambar 4.3. Rata – Rata Nilai Psikomotorik Siswa
48
Gambar 4.4. Gain Hasil Belajar Siswa
52
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
35
Tabel 4.1. Rekapitulasi Analisis Instrumen
44
Tabel 4.2. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
45
Tabel 4.3. Nilai Rata-Rata Afektif dan PsikomotorikSiswa
47
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas
49
Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas
50
Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis
51
Tabel 4.7. Hasil Perolehan Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
51
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
60
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
64
Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal Instrument Test Sebelum Validasi
74
Lampiran 4. Kisi-Kisi Soal Instrument Test Sesudah Validasi
81
Lampiran 5. Soal Instrumen Test Sebelum Validasi
88
Lampiran 6. Soal Instrumen Test Sesudah Validasi
93
Lampiran 7. Lembar Pengamatan Afektif Siswa
96
Lampiran 7a. Pedoman Tes Afektif Siswa
98
Lampiran 8. Lembar Pengamatan Psikomotorik Siswa
99
Lampiran 8a. Pedoman Tes Psikomotorik Siswa
101
Lampiran 9. Soal dan Penyelesaian Media Kartu Berpasangan
102
Lampiran 10. Perhitungan Uji Validitas Tes
108
Lampiran 11. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes
112
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
113
Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes
114
Lampiran 14. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
115
Lampiran 15. Presentase Peningkatan Hasil Belajar
119
Lampiran 16. Perhitungan Uji Normalitas
120
Lampiran 17. Perhitungan Uji Homogenitas
126
Lampiran 18. Perhitungan Uji Hipotesis
128
Lampiran 19. Tabel Varian dan Standar Deviasi Pretest-Postest
130
Lampiran 20. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi
Nilai Pretest dan Postest
132
Lampiran 21. Tabel Penilaian Afektif Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
134
Lampiran 22. Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
135
Lampiran 23. Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2)
136
Lampiran 24. Daftar NilaiPersentil untuk Distribusi F
137
xii
Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment
138
Lampiran 26. Tabel Distribusi t (Tabel t)
139
Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian
140
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia
karena dengan pendidikan akan membentuk manusia yang berkualitas dan
berpotensi tinggi. Pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk berlatih dan
mewujudkan cita-cita sebagai proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, sehingga mampu membuat
peserta didik lebih kritis dalam berpikir. Pendidikan khususnya sekolah, harus
memiliki sistem pembelajaran yang menekankan pada proses dinamis yang
didasarkan pada upaya meningkatkan keingintahuan siswa tentang dunia.
Pendidikan harus mendesain pembelajarannya yang berpusat pada siswa agar
minat dan aktivitas sosial peserta didik terus meningkat. Dengan belajar, maka
kemampuan siswa akan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan perkembangan
siswa sehingga menjadi mandiri (Prasetyaningrum, dkk, 2013).
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu
bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih
substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang
secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2009).
Apabila kita ingin meningkatkan prestasi, tentunya tidak akan terlepas dari
upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Perubahan tersebut harus
pula diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan
pembelajaran di sekolah (di dalam kelas ataupun di luar kelas). Salah satu
perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang
2
semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid
(student centered). Berdasarkan alasan tersebut maka sangatlah penting bagi para
pendidik khususnya guru memahami karakteristik materi, peserta didik, dan
metodologi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan dalam
pemilihan model – model pemebelajaran modern (Trianto, 2009). Sebagai seorang
fasilitator, seorang guru diharapkan mampu menciptakan situasi belajar sebaik
mungkin, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara optimum,
dalam arti ada motivasi intrinsik untuk belajar dari dalam diri siswa. Disisi lain,
guru dianggap sebagai kunci dalam mempengaruhi dan mendorong minat siswa
dalam belajar (Teksoz, dkk, 2010).
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap hasil belajar kimia siswa SMA
Negeri 1 Doloksanggul, masalah yang sering dihadapi pada pembelajaran adalah
rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata–rata hasil belajar
siswa yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Rendahnya hasil belajar
peserta didik disebabkan oleh masih dominannya proses pembelajaran
konvensional yang cenderung bersifat teacher–centered sehingga siwa menjadi
pasif. Konsep mol merupakan salah satu pokok bahasan kimia yang seringkali
dianggap sulit oleh siswa. Hal ini dikarenakan konsep mol merupakan materi
pelajaran yang bersifat hitungan. Karena kurangnya minat dan tidak memahami
materi pelajaran menyebabkan siswa malas mengikuti pembelajaran sehingga
tidak ada aktivitas yang terbentuk dari siswa ketika proses belajar mengajar.
Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa ada respon dan pertanyaan
dari siswa.
Metode pembelajaran Think Pair Share merupakan metode pembelajaran
yang dikembangkan oleh Frank Lyman dan Spencer Kagan dari Universitas
Maryland (Huda, 2011). Metode ini memberi kesempatan pada siswa untuk
bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Metode Think Pair Share
atau berpikir berpasangan berbagi merupakan metode pembelajaran kooperatif
yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Prosedur yang
digunakan dalam metode Think Pair Share dapat memberi siswa lebih banyak
waktu untuk berpikir, untuk merespon, dan saling membantu (Trianto, 2009).
3
Hal ini didukung pada penelitian yang telah dilakukan oleh Hajjah (2015)
yang menyatakan bahwa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan kontribusi karakter kemampuan berpikir
kritis terhadap hasil belajar siswa adalah 22, 56%. Selanjutnya Sitompul (2010),
menyatakan peningkatan hasil belajar yang diajarkan menggunakan model Think
Pair Share dari 29%
menjadi 69%. Selanjutnya Siregar (2015) menyatakan
bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TPS
lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran NHT dengan persen peningkatan hasil belajar pada model
pembelajaran TPS adalah 75% dan pada model pembelajaran NHT adalah 45%.
Menurut Nugraha, dkk (2013) menyatakan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan metode TPS dilengkapi dengan media index card match dapat
membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan siswa mudah
memahami konsep karena didukung media yang menarik dalam diskusi, sehingga
akan menambah daya ingat serta membantu dalam mengerjakan soal sebagai
proses evaluasi belajar. Oleh karena itu pembelajaran kimia menggunakan metode
pembelajaran think pair share dilengkapi media index card match meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Menurut Ni’mah (2014) menyatakan bahwa persentase analisis aktivitas
belajar siswa dengan menggunakan metode TPS secara keseluruhan siswa kelas
eksperimen diperoleh 76,52%, aktivitas belajar siswa kelas eksperimen tergolong
“baik”. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh 64,3%, aktivitas belajar siswa
kelas kontrol tergolong “cukup baik”. Artinya penerapan model pembelajaran
Think Pair Share (TPS) dengan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Menurut Surayya, dkk (2014) menyatakan bahwa rata-rata hasil
belajar siswa pada model pembelajaran TPS sebesar 69,27 dimana jumlah siswa
yang tuntas sebanyak 14 orang (43,75%). Hasil ini mengindikasikan bahwa secara
kuantitatif rata-rata hasil belajar pada kelompok TPS relatif lebih baik
dibandingkan dengan kelompok model pembelajaran konvensional. Menurut
Sunarto, dkk (2008) menyatakan bahwa
pembelajaran dengan
hasil belajar siswa yang diberi
metode Think Pair Share secara signifikan lebih baik
4
daripada siswa yang diberi pembelajaran dengan metode ekspositori, dimana
pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menunjukkan peningkatan
sebesar 91%. Menurut Wardhani, dkk (2014) menyatakan bahwa
model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat digunakan sebagai
solusi permasalahan pembelajaran konvensional yang menyebabkan aktivitas
siswa meningkat sehingga dapat memberikan hasil belajar yang memuaskan pada
materi ikatan kimia kelas XI.
Kartu berpasangan (index card match) merupakan suatu media pendidikan
yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Media pendidikan dengan
bentuk kartu berpasangan ini akan menjadikan kelas jauh dari ketegangang,
sehingga akan memudahkan siswa menerima pelajaran dan diharapkan siswa lebih
mudah mempelajari dan memahami isi materi tersebut dan akan mampu
meningkatkan daya keaktifan siswa dalam belajara serta dapat mengembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan sehingga dapat berkembang secara mandiri
(Nugraha, 2013). Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis terdorong untuk
mengadakan penelitian yang berjudul : Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Media Kartu Berpasangan
(Index Card Match) Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA Pada Pokok
Bahasan Konsep Mol.
1.2.
Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka ruang lingkup masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar kimia di kelas.
2. Kurangnya variasi metode mengajar yang dilakukan guru.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.
4.
Media pembelajaran yang digunakan kurang menarik perhatian siswa.
5. Pendekatan pembelajaran klasikal dengan menggunakan metode
ceramah masih dominan digunakan.
5
1.3.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini:
1. Pengaruh Model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
pada Materi Pembelajaran Konsep Mol dengan media Kartu Berpasangan
(Index Card Match).
2. Peningkatan
hasil
belajar
siswa
yang diajarkan
dengan
model
pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan media Kartu
Berpasangan (Index Card Match) pada
Materi Pembelajaran Konsep
Mol.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan media kartu
berpasangan dengan topik konsep mol pada peningkatan hasil belajar siswa lebih
tinggi daripada pengaruh model konvensional?”
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan media kartu berpasangan
dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Konsep Mol.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai
bahan
masukan
bagi
guru
dalam
menentukan
model
pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi
pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan Konsep Mol.
2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara
berdiskusi khususnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS
dengan media kartu berpasangan sehingga dapat dimanfaatkan siswa
untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan teman sebaya.
6
3. Menjadi bahan pertimbangan atau masukan bagi peneliti yang mau
meneliti hal yang selajalan dengan penelitian ini.
1.7. Definisi Operasional
1.
Pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa.
2. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah
mengalami aktivitas belajar.
3. Media kartu berpasangan (index card match) merupakan media
pembelajaran
yang
menuntut
siswa
untuk
bekerja
sama
dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang dipelajari dengan
cara menyenangkan.
4. Konsep Mol merupakan dasar dari perhitungan kimia yang mencakup
pengukuran massa, volume, jumlah partikel dari besaran kuantitatif
lainnya seperti partikel yang menyangkut atom, molekul, ion serta partikel
renik lainnya.
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan media kartu berpasangan
(index card match) lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang
dibelajarkan
dengan
model
pembelajaran
Konvensional.
Pada
kelas
Eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar 73% sedangkan pada kelas
kontrol peningkatan yang terjadi lebih rendah yaitu 66%.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan media kartu
berpasangan (index card match) sebagai model dan media alternatif, karena
model dan media ini dapat memaksimalkan hasil belajar kimia siswa.
2. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) memerlukan
waktu yang lama, baik dalam segi persiapan maupun pelaksanaan
pembelajaran. Disarankan untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran
dengan baik dan pengelolaan waktu yang tepat agar didapatkan hasil yang
maksimal.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian dengan model yang sama dengan pokok
bahasan yang berbeda.
57
DAFTAR PUSTAKA
Ambarsari,, dan Wiwin., (2013), Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta, Pendidikan Biologi, Vol.5, No.1.
Asriani., (2012), Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Dibandingkan Tipe NHT yang Diintegrasikan dengan Media Power
Point Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab dan Hasil
Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Cahyana., Dede., dan Rahmat., (2007), Kimia Untuk SMA dan MA Kelas X,
Piranti Darma Kalokatama, Jakarta.
Daryanto, H., (2001), Evaluasi Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta
Hajjah, S., (2015), Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Kooperatif Tipe BerpikirBerpasangan-Berbagi pada Reaksi Redoks, Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Hasibuan, F., (2012), Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa di MAN 1 Medan, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Huda, Miftahul., (2011), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Hutasuhut, D., (2015), Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Think Pair
Share (TPS) Dilengkapi Media Kartu Berpasangan Terhadap Hasil
Belajar Kimia pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Kusuma, D.Cahaya, (2013), Analisis Komponen-Komponen Pengembangan
Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, Jurnal
Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013,
Halaman 4-5.
Lie, Anita., (2002), Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperatif Learning
di Ruang-Ruang kelas, P.T Grasindo, Jakarta
Mahmuddin, 2009, Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning).
http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/22/strategi-pembelajarankooperatif-cooperatif-learning/ Diakses 7 Januari 2016
Mulyasa, H.E, (2013), Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung
58
Ni’mah. A., dan Dwijananti, P., (2014) Penerapan Model Pembelajaran Think
Pair Share (TPS) Dengan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII MTs. Nahdlatul
Muslimin Kudus, Unnes Physics Education Journal, Vol.3, No.2.
Nugraha, Anita., Elfi Susanti., dan Masykuri., (2013), Efektivitas Metode
Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Yang Dilengkapi
Media Kartu Berpasangan (Index Card Match) Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Semester Gasal SMA N
2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi FMIPA, UNS,
Surakarta.
Prasetyaningrum., Dina., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) Disertai Media Kartu Soal Dan Roda Impian
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA
Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), Vol.2, No.3.
Silitonga, P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Simbolon, P., (2008). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Listrik
Statis, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.
Siregar, Z., (2008), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Tipe TPS (Think Pair Share) Dengan NHT (Numbered
Head Together) Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid, Skripsi FMIPA,
Unimed, Medan.
Sitompul, D., (2010), Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Pada Pokok
Bahasan Asam Basa Kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, Skripsi
FMIPA, Unimed, Medan.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, PT. Rineka
Cipta, Jakarta.
Sunarto, W., Woro., dan Eli Suci., (2008), Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan
Model Pembelajaran Metode Think-Pair-Share Dan Metode Ekspositori,
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol.2, No.1.
Suprihatiningrum, J.,
Yogyakarta.
(2013),
Strategi
Pembelajaran,
Ar-Ruzz
Media,
Surayya, L., Subagia., dan Tika., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Think
Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Keterampilan
59
Berpikir Kritis Siswa, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Vol.4.
Sutikno, M. Sorby, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Holistica,
Lombok
Sutresna, Nana., (2006), Cerdas Belajar Kimia Kelas X, PT. Grafindo Media
Pratama, Bandung.
Teksoz Gaye., Sahin Elvan., dan Ertepinar Hamide., (2010), A new vision for
chemistry education students : Environmental education, International
Journal of Environmental & Science, 5 : 131-149.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Wardhani, A., Masykuri., dan Budi., (2014), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Model Think Pair Share (TPS) Menggunakan Strategi Peta Konsep Dan
Peta Pikiran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Materi Ikatan Kimia Kelas
XI SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia, Vol.3, No.2.