PESTA TUGU SARANA MEMPERERAT KEKERABATAN KETURUNAN SILALAHI DI KECAMATAN SILAHI SABUNGAN.

(1)

PESTA TUGU SARANA MEMPERERAT KEKERABATAN

KETURUNAN SILALAHI

DI KECAMATAN SILAHI SABUNGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NERE DORA SINAGA

NIM. 3113121054

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS MEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Nere Dora Sinaga, NIM 3113121054. Pesta Tugu Sarana Mempererat Kekerabatan Keturunan Silalahi Di Kecamatan Silahi Sabungan. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengetahui Untuk mengetahui latar belakang tugu pada Masyarakat Batak (b) Untuk mengetahui bagaimana sejarah terjadi pesta pembangunan tugu Marga Silahi Sabungan serta (c) Untuk mengetahui bagaimana pesta tugu sebagai sarana mempererat kekerabatan keturunan Silahi Sabungan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Silahi Sabungan, Kabupaten Dairi. Jenis penelitian yang di gunakan peneliti adalah penelitian lapangan ( Field

Research) dengan pendekatan metode deskriptif kualitatif. Peneliti memilih

pendekatan metode deskriptif kualitatif karena metode ini lebih menekankan pada kata-kata dari hasil wawancara dan catatan lapangan, sementara telaah dokumen merupakan penunjang untuk mendapatkan data-data yang akan dianalisis dengan mendiskripsikan hasilnya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti diperoleh bahwaPesta Tugu yang dilaksanakan setiap tahun pada Bulan November menjadi sarana bagi Keturunan Silahi Sabungan yang berada di perantauan dengan Keturunan yang berada di

Bona Pasogit(kampung halaman) untuk mempererat hubungan kekerabatan

karena semua Keturunan Silahi Sabungan akan berkumpul pada pesta tugu tersebut.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skipsi ini dengan judul: “PESTA TUGU SARANA MEMPERERAT KEKERABATAN KETURUNAN SILALAHI DI KECAMATAN SILAHI SABUNGAN”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor UNIMED. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial. 3. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan

Sejarah UNIMED

4. Bapak Syahrul Nizar S, M.Hum, M.A selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah.

5. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, arahan serta petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semua kebaikan Ibu.

6. Ibu Lukitaningsih, M.Hum selaku Dosen Penasehat Akademik dan penguji penulis yang banyak memberikan bimbingan kepada penulis.


(7)

iii

7. Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku Dosen Penguji utama yang telah memberikan pemikiran dan saran sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Hafnita Lubis, M.Pd selaku Dosen Penguji bebas yang telah memberikan pemikiran dan saran sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah serta administrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED yang telah berbagi ilmu melalui proses belajar mengajar selama beberapa tahun ini. Penulis ucapkan banyak terima kasih atas bimbingan kalian semua.

10.Teristimewa kepada Oppung saya Boru Saragih. Terima kasih buat buat segalanya yang telah diberikan kepada penulis mulai dari materi, nasihat dan perhatian yang begitu banyak sehingga penulis bisa sampai seperti sekarang. Tuhanlah yang membalas segala kebaikan Oppung.

11.Teristimewa Kepada orang Tua saya yaitu bapak H. Sinaga dan mama R.Silalahi terima kasih telah memberikan segalanya kepada penulis. Doa dan cinta kalian yang memberikan semangat kepada penulis.

12.Teristimewa kepada adik-adik penulis yaitu Ayu Puspita Sinaga, Naomi Agustina Sinaga dan Candra Pande Sinaga. Terima kasih karena kalian selalu memberikan semangat kepada penulis. Doa dan cinta yang tulus dari kalian merupakan kekuatan bagi penulis untuk tetap semangat dalam menyelesaikan studi.


(8)

iv

13.Kepada Bou Kelvin, Bou Lisbet, Bou Daniel, Bou Juan, Amangboru Manullang terkhusus kepada amangboru (+) Daniel serta amangboru (+) Kelvin. Penulis ucapkan terima kasih yang begitu besar untuk cinta dan kasih yang telah diberikan kepada penulis.

14.Kepada Inang Tua Fitri yang telah membantu penulis baik materi, maupun kasih sayang. Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya Tuhanlah yang membalas kebaikan Inang Tua.

15.Kepada kawan-kawan seperjuangan yang pantang menyerah 2 % terima kasih penulis ucapkan karena kalian yang selalu membantu dan menolong penulis selama kuliah. terima kasih kepada Win Harefa,Talenta Sidabutar, Jefri Tobing, Saudur, Jeasy, Puspa, Zhunzhu, Supri, Nedia, dan Partner kerja Nia Simanjuntak.

16.Terima kasih kepada kawan PPL SMP N 2 Kabanjahe terkhusus kepada Febri Hutagalung dan Merry Sihombing telah memberikan pencerahan kepada penulis.

17.Terima kasih penulis ucapkan kepada informan Bapak Lenny Sipangkar, Bapak Janner Situngkir, Ibu Rontina Silalahi, Oppung Morina Nababan dan Bapak Sipayung telah membantu penulis dalam memberikan informasi.

18.Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Esra Anak Ampun, S.STP selaku sekretaris Kecamatan Silahi Sabungan yang membantu memberikan data untuk keperluan penulis dalam menyelesaikan skripsi.


(9)

v

Dalam penulisan skripsi ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik.Namun, sebagai manusia biasa yang memiliki keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima masukan berupa saran serta kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Medan, Februari 2016 Penulis,

Nere Dora Sinaga NIM. 3113121054


(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Rumusan Masalah ... 4

1.4Tujuan Penelitian ... 5

1.5Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Konsep ... 2.1.1 Pesta Tugu Silahi Sabungan ... 7

2.1.2 Falsafah Batak Dalam Menghormati Leluhur ... 9

2.1.3 Tugu Pada Masyarakat Batak ... 11

2.1.4 Kekerabatan Batak ... 12

2.2 Kerangka Berpikir ... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 18

3.2 Lokasi Penelitian ... 18

3.3 Sumber Data ... 18

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.5 Teknik Analisis Data ... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 23

4.1.1 Keadaan Geografi Kecamatan Silahi Sabungan ... 24

4.1.2 Keadaan Demografi/penduduk Kecamatan Silahi Sabungan ... 26

4.1.3 Sarana Dan Prasarana Kecamatan Silahi Sabungan ... 36


(11)

vii

4.2.1 Silsilah Raja Silahi Sabungan ... 42

4.2.2 Perjalanan Silahi Sabungan Ke Huta Lahi ... 43

4.2.3 Pertemuan Silahi Sabungan Dengan Raja Pak-Pak serta Pinggan matio Boru Padang Batang Hari... 46

4.2.4 Pertemuan Silahi Sabungan Dengan Si Boru Nailing ... 48

4.3 Peninggalan Silahi Sabungan ... 4.3.1 Poda Sagu-Sagu Marlangan ... ...49

4.3.2 Batu Sigadap ... 50

4.3.3 Aek Si Paulak Hosa ... 50

4.3.4 Gondang Sitolu Puluh Tolu ... 50

4.4 Pembahsan Hasil Penelitian 4.4.1 Latar Belakang Tugu Pada Masyarakat Batak ... 52

4.4.2 Sejarah Pesta Pembangunan Tugu Marga Silahi Sabungan ... 55

4.4.3 Pesta Tugu Sarana Mempererat Keturunan Silahi Sabungan ... 60

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Pedoman wawancara Daftar Narasumber

Peta Kecamatan Silahi Sabungan Dokumentasi Selama Penelitian


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin... 26

Tabel 2 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 27

Tabel 3 Luas Lahan Menurut Penggunaan... 28

Tabel 4 Keadaan Pertanian... 29

Tabel 5 Produksi Perikanan Silalahi ... 30

Tabel 6 Produksi Tenun Silalahi ... 31

Tabel 7 Jumlah Penganut Agama Di Silalahi ... 32

Tabel 8 JumlahUnit Gereja ... 33

Tabel 9 Etnis/Suku Yang Mendiami Wilayah Silalahi ... 34

Tabel 10 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Terakhir ... 34

Tabel 11 Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 35

Tabel 12 Potensi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ... 37

Tabel 13 Potensi Pendidikan Sekolah Dasar ... 37

Tabel 14 Potensi Pendidikan Sekolah Menengah Pertama ... 38

Tabel 15 Potensi Pendidikan Sekolah Menengah Atas ... 38

Tabel 16 Sarana Gedung Kesehatan ... 39

Tabel 17 Sarana Tenaga Kesehatan ... 39

Tabel 18 Telekomunikasi ... 40

Tabel 19 Nama-Nama Objek Wisata ... 41


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Lampiran 2 : Daftar Narasumber

Lampiran 3 : Peta Kecamatan Silahi Sabungan Lampiran : Dokumentasi Selama Penelitian


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia dikenal dengan wilayah yang mempunyai beraneka ragam kebudayaannya mulai dari Sabang sampai Merauke. Kebudayaan yang beraneka ragam ini membuat Indonesia mempunyai banyak warna di setiap daerahnya. Karena setiap daerah memiliki ciri budaya khas tersendiri. baik dalam hal bermasyarakat, berkesenian, kepercayaan terhadap nenek moyang dan lain sebagainya.

Melalui perjalanan Sejarah Indonesia yang telah begitu panjang. dan menilik masyarakat yang ada di Indonesia, maka salah satu masyarakat Indonesia di huni oleh Suku Batak. sebagai salah satu suku bangsa daripada rumpun melayu/ Indonesia tua, termasuk yang tertua di Sumatera khususnya di Indonesia. Umumnya, Mempunyai arti penting dalam sejarah kebudayaan asli Indonesia.

Masyarakat Batak pada umumnya mendapat pengaruh besar dari kebudayaan Hindu. Ciri-ciri kebudayaan Hindu yang di impor ke tanah Batak adalah bentuk tempat tinggal yang khas, kosakata Hindu, sistem penulisan dan gagasan-gagasan keagamaan.

Salah satu contoh kebudayaan Hindu yang mempengaruhi Batak adalah penggunaan kata marga dalam masyarakat Batak merupakan produk dari kebudayaan Hindu. Istilah marga dalam masyarakat Batak merujuk kepada sistem kekerabatan yang bersifat besar.


(15)

2

Dalam Masyarakat Batak rasa keagungan terhadap leluhur atau nenek moyang begitu tinggi. Untuk merealisasikan rasa kecintaan mereka terhadap leluhurnya maka masyarakat Batak pada umumnya menyimpan tulang belulang

(saring-saring) nenek moyang di dalam guci-guci yang besar yang di pahat dari batu.

Selain di dalam guci-guci besar masyarakat Batak juga menyimpannya di dalam kuburan batu seperti halnya kuburan Raja Sidabutar yang ada di Tomok.

Namun seiring dengan hilangnya kemampuan orang Batak di dalam seni memahat batu, maka keberadaan guci batu kemudian digantikan dengan didirikannya tugu dan makam yang megah (tambak). Pada setiap makam telah di sediakan lobang-lobang untuk meletakkan tulang belulang leluhur yang telah di gali (na ni ongkal).

Pembangunan tugu ditanah Batak mulai marak sejak tahun lima puluhan. Setiap marga berlomba lomba untuk membangun tugu marganya. Sehingga pada setiap wilayah induk marga, kita dapat menjumpai berdirinya tugu marga. Pembangunan tugu marga merupakan cara baru yang dilakukan masyarakat batak dalam mengekspresikan keyakinan kepada roh roh leluhur. Dalam tugu itu biasanya dipersiapkan tempat bagi tulang belulang ( saring–saring) leluhur

marganya. Tugu yang dibangun tinggi menjulang dengan berbagai macam model. Dipandang dari sisi cita cita hidup orang Batak, semakin tinggi tugu marga maka kehebatan hidup dalam pomparan leluhur tersebut didalam dunia juga tinggi.

Pembangunan tugu marga di lakukan oleh seluruh keturunan marga induk di mana saja mereka berada. Salah satunya adalah Marga Silalahi, marga ini memiliki delapan cabang marga induk yaitu, Sihaloho, Situngkir, Sondiraja,


(16)

3

Sidabariba, Sidebang, Sidabutar, Pintu Batu dan Tambunan. Bapa leluhur dari seluruh cabang marga ini adalah Raja Silahi Sabungan. Tugu yang di bangun bernama Tugu Silahi Sabungan yang di bangun di daerah Silalahi.

Sejak tahun lima puluhan mulai terjadi arus migrasi yang cukup besar dari orang Batak tidak terlepas juga keturunan Marga Silalahi yang keluar dari daerah asal (Bona Pasogit). Hal ini dapat melonggarkan ikatan kekerabatan dan rasa solidaritas antar sesama keturunan marga. Disamping itu juga mereka bisa kehilangan identitas sebagai orang Batak karena berada di antara suku-suku bangsa lainnya. Karena itu mereka perlu mengenal asal muasal mereka.

Keturunan Silahi Sabungan sebagian besar telah merantau kekota kota lain dan telah sukses didaerah suku lain. Namun yang menjadi menarik adalah mereka tetap antusias mengadakan pesta tugu setiap tahunnya. Pada umumnya yang menjadi penitia dan pelaksana bukan keturunan yang menetap di Daerah Silahi Sabungan namun keturunan yang telah merantau. Hal ini menjadi menarik karena antusias mereka sangat luar biasa besar untuk perayaan ini.

Tugu Silahi Sabungan terletak dipinggiran Danau Toba. Tugu ini menajdi daya tarik peneliti pertama arsitektur tugu ini menyerupai Monumen Nasional (monas) yang terdapat di Jakarta. Kedua yaitu letak tugu ini berada dipinggiran Danau Toba membuat tugu memiliki kesan dramatis, misterius dan menarik. Yang ketiga adalah antusias keturunan Silalahi dalam perayaan pesta tugu setiap tahunnya.

Di zaman yang semakin maju ini telah mempengaruhi pemikiran manusia untuk menjadi individual. hal ini menjadi kajian yang menarik apa yang membuat


(17)

4

Keturunan Silahi Sabungan tetap semangat dalam mengadakan pesta tugu setiap tahunnya.

Pesta tugu merupakan penguatan ikatan kekerabatan di antara sesama Marga Silalahi. Ikatan ini kemudian akan menimbulkan solidaritas yang tinggi di antara sesama keturunan satu marga, dan memberikan kebanggaan terhadap marga yang mereka miliki. Penulis sangat tertarik untuk meneliti dan mengetahui bagaimana dan sejauh mana “Pesta Tugu Sarana Mempererat Kekerabatan Keturunan Silalahi Di Kecamatan Silahi Sabungan”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan latar belakang, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Makna tugu bagi masyarakat Batak!

2. Sejarah awal pembangunan tugu Marga Silahi Sabungan!

3. Pesta tugu sebagai sarana mempererat kekerabatan keturunan Silahi Sabungan!

1.3Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Latar belakang tugu pada Masyarakat Batak ?


(18)

5

3. Bagaimana pesta tugu sarana mempererat kekerabatan keturunan Silahi Sabungan ?

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui latar belakang tugu pada Masyarakat Batak ?

2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah pesta pembangunan tugu Marga Silahi Sabungan ?

3. Untuk mengetahui bagaimana pesta tugu sarana mempererat kekerabatan keturunan Silahi Sabungan ?

1.5Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi masyarakat, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang peranan pesta tugu dalam mempertahankan kekerabatan Keturunan Silahi Sabungan, khususnya bagi masyarakat Keturunan Silahi Sabungan

2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Pesta Tugu Silahi Sabungan dikaji dalam bidang sejarah

3. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Pesta Tugu Silahi Sabungan dan untuk memperkenalkan Daerah Silahi Sabungan yang belum semua masyarakat khususnya masyarakat Sumatera Utara yang belum mengetahuinya


(19)

6

4. Bagi UNIMED, untuk menambah perbendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan khususnya untuk Jurusan Pendidikan Sejarah

5. Menambah referensi pengetahuan dalam perkembangan sejarah lokal khususnya di Sumatera Utara


(20)

79

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Melalui hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan serta mengacu pada rumusan masalah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Raja Silahi Sabungan diperhitungkan lahir tahun 1300 di Lumban Gorat Balige perhitungan Tahun kelahirannya belum ada kepastiannya karena belum ada kajian yang secara pasti menyatakan angka tahun kelahiran raja Silahi Sabungan namun diperkirakan berkisar abad ke 14 menurut buku-buku yang beredar yang menuliskan sejarah Silahi Sabungan. Raja Silahi Sabungan adalah orang pertama yang membuka pemukiman di daerah Silalahi sehingga penamaan daerah ini berdasarkan namanya.

2. Marga-Marga Silalahi yang berkembang saat ini merupakan Nama-Nama anak Silahi Sabungan seperti Loho Raja keturunannya menjadi Marga Sihaloho, Tungkir Raja Keturunannya menjadi Marga Situngkir, Sondi Raja Keturunannya menjadi Marga RumaSondi, Butar Raja keturunannya menjadi marga Sinabutar, Bariba Raja keturunannya menjadi marga Sidabariba, Debang Raja keturunannya menjadi marga Sidebang, Batu Raja keturunannya menjadi marga Pintu Batu dan Tambun Raja Menjadi Marga Tambunan

3. motivasi keturunan marga induk membangun tugu dan makam yang begitu mewah adalah karena Masyarakat Batak Sangat menghormati leluhurnya


(21)

80

maka pemujaan adalah bentuk penghormatan tertinggi yang diberikan kepada roh nenek moyang. Pembangunan tugu yang menjulang tinggi juga mencerminkan tingginya harapan orang Batak akan berkat yang hendak dilimpahkan oleh roh bapa leluhurnya.

4. Di Silalahi Perayaan Pesta Tugu mulai dilaksanakan tahun 1981 dan masih berlangsung sampai dengan sekarang. Panitia pelaksana pesta tugu setiap tahun selalu bergilirian sesuai dengan urutan anak-anak Silahi Sabungan dan berlangsung setiap tahun,pesta ini diadakan pada bulan November pada minggu ketiga ataupun keempat.

5. Pesta tugu menjadi sarana mempererat kekerabatan Keturunan Silalahi dikarenakan Dimana Keturunan Silahi Sabungan yang telah lahir di perantauan tetap mengenal dan mengetahui siapa-siapa saja orang-orang yang semarga dengannya dengan pertemuan di acara pesta tugu.Sebagai ajang temu ramah dan temu kangen dengan teman-teman lama yang telah jauh terpisah karena telah berjauh-jauhan. Di acara pesta tugu inilah mereka akhirnya saling bertemu untuk melepas rindu.Sebagai tempat berkenalan dengan orang-orang yang merantau didaerah-daerah lainnya.Sebagai tempat untuk bertutur maka kita akan mengetahui apa yang pantas kita panggil terhadap orang tesebut.


(22)

81

5.2Saran

Membangun sebuah hubungan kekerabatan dengan jangkauan daerah yang luas tidaklah mudah. Hubungan kekerabatan bisa terjalin apabila kita memiliki pengertian dalam masing-masing pribadi saling membutuhkan dan saling melengkapi agar terjalin keharmonisan sebuah keluarga.

Dizaman yang telah modern ini sifat manusia cenderung individualisme dimana hanya mementingkan sendiri membuat kekerabatan yang jauh lambat laun bisa merenggang dan menghilang secara perlahan-lahan.

Bagi Keturunan Silahi Sabungan telah banyak yang meninggalkan kampung halamannya dan menetap didaerah lain secara otomatis hubungan kekerabatan bisa menjadi renggang. Apalagi yang telah lahir diperantauan kerinduan akan persaudaraan dengan yang satu marga dengannya kemungkinan minim. oleh karena itu penulis memiliki saran sebagai berikut :

1. Para orang tua sudah bisa memberikan pengertian, arahan kepada generasi muda mengenai betapa pentingnya memelihara hubungan kekerabatan dengan satu marga. Maka ketika orang tua menghadiri acara2 adat kalau bisa di ajak anaknya agar memberikan pendekatan. 2. Dizaman yang telah serba teknologi ini masyarakat umumnya

menyukai membaca lewat informasi yang berasal dari internet. Namun penulis lihat belum ada website resmi yang memberikan informasi mengenai Silahi Sabungan. Dengan ini penulis harapkan agar website resmi Silahi Sabungan telah diterbitkan. Mengingat Keturunan Silahi


(23)

82

Sabungan diseluruh dunia cukup banyak. Dan mereka pasti ingin juga mengetahui seluk beluk margannya.


(24)

83

83

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu.1986.Antropologi BudayaMengenal Kebudayaan Dan Suku-Suku

Bangsa Di Indonesia. Surabaya : CV Pelangi

Hutagalung, WM. 1991. Pustaha Batak.Tulus Jaya

Koentjaraningrat. 1971. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta : Penerbit Djambatan

Loeb, Edwin. 2013. Sumatra Sejarah Dan Masyarakatnya. Yogyakarta : Ombak Manurung, P. 2012 Metodologi Penelitian. Jakarta : Halaman Moeka Publising Nainggolan, Tagor. 2014. Batak Toba sejarah Dan Tranformasi Gereja. Medan :

Bina Media Perintis

Sangti, Batara. 1977. Sejarah Batak. Penerbit Media Cipta

Schreiner, Lothar. 1994. Adat Dan Injil Perjumpaan Adat Dengan Iman KristenDi

Tanah Batak. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia

Siahaan, Nalom. 1982. Adat Dalihan Natolu Prinsip Dan Pelaksanaannya. Jakarta

Sihaloho, J. 2000. Memori Tumaras Tugu Dan Makam Raja Silahi Sabungan Di

Silalahi Nabolak.

Silalahi, James Henry. 2000. Pandangan Injil Terhadap Upacara Adat Batak. Sumatera Utara : Pelayanan Misi Kristus

Silalahi, TP. Sejarah Silahi Sabungan Barita Ni Raja Silahi Sabungan. Medan : Penerbit Mitra

Simanjuntak, B A. 2009. Konflik Status Dan Kekuasaan Orang Batak Toba. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Sinaga, Richard.2000. Silsilah Marga Marga Batak. Jakarta : Dian Utama Sjamsudin, Helius. 2007.Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak

Tambunan, E H. 1982. Sekelumit Mengenai Masyarakat Batak Toba Dan


(1)

4. Bagi UNIMED, untuk menambah perbendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan khususnya untuk Jurusan Pendidikan Sejarah

5. Menambah referensi pengetahuan dalam perkembangan sejarah lokal khususnya di Sumatera Utara


(2)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Melalui hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan serta mengacu pada rumusan masalah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Raja Silahi Sabungan diperhitungkan lahir tahun 1300 di Lumban Gorat Balige perhitungan Tahun kelahirannya belum ada kepastiannya karena belum ada kajian yang secara pasti menyatakan angka tahun kelahiran raja Silahi Sabungan namun diperkirakan berkisar abad ke 14 menurut buku-buku yang beredar yang menuliskan sejarah Silahi Sabungan. Raja Silahi Sabungan adalah orang pertama yang membuka pemukiman di daerah Silalahi sehingga penamaan daerah ini berdasarkan namanya.

2. Marga-Marga Silalahi yang berkembang saat ini merupakan Nama-Nama anak Silahi Sabungan seperti Loho Raja keturunannya menjadi Marga Sihaloho, Tungkir Raja Keturunannya menjadi Marga Situngkir, Sondi Raja Keturunannya menjadi Marga RumaSondi, Butar Raja keturunannya menjadi marga Sinabutar, Bariba Raja keturunannya menjadi marga Sidabariba, Debang Raja keturunannya menjadi marga Sidebang, Batu Raja keturunannya menjadi marga Pintu Batu dan Tambun Raja Menjadi Marga Tambunan

3. motivasi keturunan marga induk membangun tugu dan makam yang begitu mewah adalah karena Masyarakat Batak Sangat menghormati leluhurnya


(3)

maka pemujaan adalah bentuk penghormatan tertinggi yang diberikan kepada roh nenek moyang. Pembangunan tugu yang menjulang tinggi juga mencerminkan tingginya harapan orang Batak akan berkat yang hendak dilimpahkan oleh roh bapa leluhurnya.

4. Di Silalahi Perayaan Pesta Tugu mulai dilaksanakan tahun 1981 dan masih berlangsung sampai dengan sekarang. Panitia pelaksana pesta tugu setiap tahun selalu bergilirian sesuai dengan urutan anak-anak Silahi Sabungan dan berlangsung setiap tahun,pesta ini diadakan pada bulan November pada minggu ketiga ataupun keempat.

5. Pesta tugu menjadi sarana mempererat kekerabatan Keturunan Silalahi dikarenakan Dimana Keturunan Silahi Sabungan yang telah lahir di perantauan tetap mengenal dan mengetahui siapa-siapa saja orang-orang yang semarga dengannya dengan pertemuan di acara pesta tugu.Sebagai ajang temu ramah dan temu kangen dengan teman-teman lama yang telah jauh terpisah karena telah berjauh-jauhan. Di acara pesta tugu inilah mereka akhirnya saling bertemu untuk melepas rindu.Sebagai tempat berkenalan dengan orang-orang yang merantau didaerah-daerah lainnya.Sebagai tempat untuk bertutur maka kita akan mengetahui apa yang pantas kita panggil terhadap orang tesebut.


(4)

5.2Saran

Membangun sebuah hubungan kekerabatan dengan jangkauan daerah yang luas tidaklah mudah. Hubungan kekerabatan bisa terjalin apabila kita memiliki pengertian dalam masing-masing pribadi saling membutuhkan dan saling melengkapi agar terjalin keharmonisan sebuah keluarga.

Dizaman yang telah modern ini sifat manusia cenderung individualisme dimana hanya mementingkan sendiri membuat kekerabatan yang jauh lambat laun bisa merenggang dan menghilang secara perlahan-lahan.

Bagi Keturunan Silahi Sabungan telah banyak yang meninggalkan kampung halamannya dan menetap didaerah lain secara otomatis hubungan kekerabatan bisa menjadi renggang. Apalagi yang telah lahir diperantauan kerinduan akan persaudaraan dengan yang satu marga dengannya kemungkinan minim. oleh karena itu penulis memiliki saran sebagai berikut :

1. Para orang tua sudah bisa memberikan pengertian, arahan kepada generasi muda mengenai betapa pentingnya memelihara hubungan kekerabatan dengan satu marga. Maka ketika orang tua menghadiri acara2 adat kalau bisa di ajak anaknya agar memberikan pendekatan. 2. Dizaman yang telah serba teknologi ini masyarakat umumnya

menyukai membaca lewat informasi yang berasal dari internet. Namun penulis lihat belum ada website resmi yang memberikan informasi mengenai Silahi Sabungan. Dengan ini penulis harapkan agar website resmi Silahi Sabungan telah diterbitkan. Mengingat Keturunan Silahi


(5)

Sabungan diseluruh dunia cukup banyak. Dan mereka pasti ingin juga mengetahui seluk beluk margannya.


(6)

83

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu.1986.Antropologi BudayaMengenal Kebudayaan Dan Suku-Suku Bangsa Di Indonesia. Surabaya : CV Pelangi

Hutagalung, WM. 1991. Pustaha Batak.Tulus Jaya

Koentjaraningrat. 1971. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta : Penerbit Djambatan

Loeb, Edwin. 2013. Sumatra Sejarah Dan Masyarakatnya. Yogyakarta : Ombak Manurung, P. 2012 Metodologi Penelitian. Jakarta : Halaman Moeka Publising Nainggolan, Tagor. 2014. Batak Toba sejarah Dan Tranformasi Gereja. Medan :

Bina Media Perintis

Sangti, Batara. 1977. Sejarah Batak. Penerbit Media Cipta

Schreiner, Lothar. 1994. Adat Dan Injil Perjumpaan Adat Dengan Iman KristenDi Tanah Batak. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia

Siahaan, Nalom. 1982. Adat Dalihan Natolu Prinsip Dan Pelaksanaannya. Jakarta

Sihaloho, J. 2000. Memori Tumaras Tugu Dan Makam Raja Silahi Sabungan Di Silalahi Nabolak.

Silalahi, James Henry. 2000. Pandangan Injil Terhadap Upacara Adat Batak. Sumatera Utara : Pelayanan Misi Kristus

Silalahi, TP. Sejarah Silahi Sabungan Barita Ni Raja Silahi Sabungan. Medan : Penerbit Mitra

Simanjuntak, B A. 2009. Konflik Status Dan Kekuasaan Orang Batak Toba. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Sinaga, Richard.2000. Silsilah Marga Marga Batak. Jakarta : Dian Utama Sjamsudin, Helius. 2007.Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak

Tambunan, E H. 1982. Sekelumit Mengenai Masyarakat Batak Toba Dan Kebudayaannya Sebagai Sarana Pembangunan. Bandung : Tarsito


Dokumen yang terkait

Fungsi Pesta Luhutan Bolon Tugu Raja Silahisabungan dalam Mempertahankan Integrasi Sosial Pomparan Raja Silahisabungan (Studi Kasus pada Masyarakat Silalahi Nabolak, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi)

1 80 155

Fungsi Pesta Luhutan Bolon Tugu Raja Silahisabungan dalam Mempertahankan Integrasi Sosial Pomparan Raja Silahisabungan (Studi Kasus pada Masyarakat Silalahi Nabolak, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi)

6 104 155

POLA KOMUNIKASI PERKUMPULAN KETURUNAN MANURUNG PADA TRADISI PESTA TAHUNAN MARGA (BONA TAON) DALAM MEMPERERAT TALI PERSAUDARAAN (Studi pada Perkumpulan Keturunan Manurung Kota Bandar Lampung)

1 25 85

KEPERCAYAAN KETURUNAN RAJA SILAHISABUNGAN TERHADAP BATU SIGADAP DI DESA SILALAHI NABOLAK KECAMATAN SILAHISABUNGAN KABUPATEN DAIRI.

1 8 21

BENTUK PENYAJIAN ANSAMBEL GONDANG SABANGUNAN SEBAGAI PENGIRING TORTOR PADA PESTA ADAT TUGU SILAHISABUNGAN DI DESA SILALAHI NABOLAK KECAMATAN SILAHIABUNGAN KABUPATEN DAIRI.

1 6 52

MAKNA TUGU SILAHI SABUNGAN BAGI MARGA �.

0 5 21

STUDI KELIMPAHAN IKAN PORA PORA (MYSTACOLEUCUS PADANGENSIS) DI KECAMATAN SILAHI SABUNGAN KABUPATEN DAIRI DANAU TOBA.

0 0 22

Fungsi Pesta Luhutan Bolon Tugu Raja Silahisabungan dalam Mempertahankan Integrasi Sosial Pomparan Raja Silahisabungan (Studi Kasus pada Masyarakat Silalahi Nabolak, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi)

0 0 10

Fungsi Pesta Luhutan Bolon Tugu Raja Silahisabungan dalam Mempertahankan Integrasi Sosial Pomparan Raja Silahisabungan (Studi Kasus pada Masyarakat Silalahi Nabolak, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi) SKRIPSI

0 0 11

Fungsi Pesta Luhutan Bolon Tugu Raja Silahisabungan dalam Mempertahankan Integrasi Sosial Pomparan Raja Silahisabungan (Studi Kasus pada Masyarakat Silalahi Nabolak, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi)

0 0 10