PENGEMBANGAN KECERDASAN MORAL SISWA UNTUK MENINGKATKAN SIKAP BERKARAKTER PADA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SMA MULIA PRATAMA MEDAN.

(1)

PENGEMBANGAN KECERDASAN MORAL SISWA UNTUK

MENINGKATKAN SIKAP BERKARAKTER PADA

KELAS X TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SMA MULIA PRATAMA MEDAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nova Elita Siburian NIM.3123111051

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

v ABSTRAK

Nova Elita Siburian. NIM. 3123111051. “Pengembangan Kecerdasan Moral Siswa Untuk Meningkatkan Sikap Berkarakter kelas X Tahun Pelajaran 2015/2016 SMA Mulia Pratama Medan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktual mengenai pengembangan kecerdasan moral siswa untuk meningkatkan sikap berkarakter kelas X tahun pelajaran 2015/2016 SMA Mulia Pratama Medan. Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta Mulia Pratama Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Mulia Pratama Medan yang berjumlah 156 siswa dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang siswa dengan mengambil 15% dari jumlah populasi dengan menggunakan teknik sampel acak. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yang mengkombinasikan antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif (mixed methods). Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi, wawancara, penyebaran angket, dan dukumentasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan di SMA Mulia Pratama Medan dengan subjek penelitian murid dan guru dalam pengembangan kecerdasan moral siswa untuk meningkatkan sikap berkarakakter bahwa dengan pengembangkan kecerdasan moral setiap siswa terbukti dapat membentuk sikap yang berkarakter didalam diri peserta didik. Secara keseluruhan murid sudah mengerti akan pentingnya kecerdasan moral seperti menghormati orang yang lebih tua, menjadi diri sendiri, memperlakukan orang dengan cara yang sama, memahami perasaan orang lain, membantu tanpa pamrih, adil, menghargai pendapat orang lain membantu demi kepentingan umum, iklas dan rela berkorban. Guru PPKn di SMA Mulia Pratama medan juga mengambil peranan penting dalam pengembangan kecerdasan moral siswa untuk meningkatkan sikap berkarakter sesuai dengan materi pelajara yang ada di PPKn.


(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala petunjuknya yang selalu memberikan kesehatan dan melimpahkan rahmat, sehingga dapat mengatasi kesulitan yang penulis alami dalam menyelesikan penulisan dan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini penulis ajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Kecerdasan Moral Siswa Untuk Meningkatkan Sikap Berkarakter Pada Kelas X Tahun Pelajaran 2015/2016 SMA Mulia Pratama Medan”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan memberikan banyak bimbingan kepada penulis sejak awal sehingga selesai penulisan skripsi serta semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun dari tutur bahasa dan penyajian tulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang memebangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam


(6)

ii

penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka terselesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan M.Si selaku Wakil Dekan 1 sekaligus pembimbing skripsi penulis yang telah banyak memberikan motivasi, arahan, dorongan dan semangat untuk bisa teliti dan cermat dalam menyelesaikan skripsi penelitian ini dengan baik.

4. Ibu Dr Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku ketua Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Arif Wahyudi S.H, M.H selaku sekretasis Jurusan Sekaligus dosen penguji.

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan Penguji penulis yang telah memebrikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Sri Yunita, S.Pd, M.Pd, selaku dosen penguji bebas dalam penyempurnaan skripsi penelitian ini.

8. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang


(7)

iii

telah memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.

9. Bapak Jon selaku Staf Pegawai di jurusan PPKn yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan kelengkapan administrasi selama proses perkuliahan.

10.Teristimewa buat orangtua tercinta, ayahanda Marugan Siburin dan Ibunda Uduran Sinaga yang telah membesarkan, mendidik, memberikan semangat, motivasi, dan pengorbanan yang luar biasa dalam hal apapun yang telah membesarkan, memberikan perhatian, kasih sayang, mendidik, mendoakan, memberikan nasehat dan arahan serta bimbingan sehingga penulis dapat duduk di bangku perkualiahan dan menyelesaikan pendidikan di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

11.Untuk yang tercinta kakak saya Corry siburian, dan adik saya Marganda dan ridwan Ricardo yang selalu membantu dan memberikan motivasi dan dukungan kepada saya.

12.Buat yang tersayang David Redy Vivus Saragih yang selalu membantu dan memberi semangat motivasi dalam penyelesaikan penulisan skripsi ini.

13.Buat sahabat-sahabatku tersayang Cristyvany Bangun, Kiki Jaseva tambah dan fenny chairany yang selalu menemani dan memberikan hari hari yang ceria didalam perkulihan selama 4 tahun ini.


(8)

iv

14.Buat teman teman seperjuangan kelas Reguler B 2012 yang berjuang bersama untuk meraih gelar Sarjana.

15.Buat teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Siantar Narumonda yang bersama selama tiga bulan didalam menjalankan praktek mengajar.

Penulis menyadari sepenuhnya dan dengan kerendahan hati bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik maupun saran. Akhir kata penulis mengharapkan semoga kiranya skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya bagi pembaca pada umumnya.

Medan, Agustus 2016 Peneliti

Nova Elita Siburian NIM. 3123111051


(9)

vi DAFTAR ISI

ABSTAK...v

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL………..….….….viii

DAFTAR LAMPIRAN………..………xi

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teori ... 9

1. Pengertian Pengembangan ... 9

2. Kecerdasan Moral ... 9

a. Pengetian Moral ... 9

b. Kecerdasan Moral ... 13

3. Sikap Berkarakter ... 17

a. Pengertian Sikap ... .17


(10)

vii

4. Peran GuruPKn….…………...………...…………27

B. Kerangka Berpikir ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Lokasi Penelitian ... 32

B. Populasi Dan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel...32

C. Variabel Penelitian, Defenisi Opersional Dan Instrumen Penelitian...34

1.Variabel Penelitian...34

2. Defenisi Operasional... 34

3.Instrumen Penelitian……….……….……37

D. Teknik Pengumpulan Data ... 40

E. Teknik Analisis Data… ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….42

A. Hasil Penelitian………...……42

B. Pembahasan……….68

BAB V PENUTUP...73

A. Kesimpulan ………73

B. Saran………75


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Daftar Tabel 2.1. Nilai Karakter Melalui Penerapan Model-Model Pembelajaran

Inovatif………..………...…..………... 20

Daftar Tabel 3.1. Jumlah Populasi Kelas X……….……… 28

Daftar Tabel 3.2. Sampel………. 29

Daftar Tabel 3.3. Instrumen Penelitian………..… 33

Daftar Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Guru……….. 35

Daftar Tabel I Tindakan Murid Apabila Ditegur Oleh Guru Atau Orang Tua…... 39

Daftar Tabel II Tindakan Apabila Berjumpa Dengan Guru ……….... 42

Daftar Tabel III Cara Menahan Diri Dari Hal-Hal Yang Salah…………....……… 43

Daftar Tabel IV Tindakan Jika Teman Mengajak Bolos Sekolah…………...… 44

Daftar Tabel V Sikap Terhadap Teman Yang Berbeda Suku……… . 45

Daftar Tabel VI Tindakan Apabila Teman Mendapat Musibah……….. 46

Daftar Tabel VII Tindakan Apabila Salah Satu Teman Sedang Bersedih Karena

Mendapat Nilai Rendah………...………. 47

Daftar Tabel VIII Tindakan Terhadap Seorang Yang Membutuhkan Bantuan


(12)

ix

Daftar Tabel IX Tindakan Saat Terjadi Perkelahin Sesama Teman Dikelas………..49

Daftar Tabel X Tindakan Apabila Seorang Teman Menawarkan Contekan Pada Saat

Ujian………..50

Daftar Tabel XI Tindaan Apabila Mendapat Rezeki Dari Tuhan……….. 51

Daftar Tabel XII Tindakan Apabila Kamu Tidak Mengerjakan PR………. 52

Daftar Tabel XIII Tindakan Yang Murid Lakukan Apabila Diberi Tuga Oleh

Guru………...…53

Daftar Tabel XIV Sikap Yang Siswa Tunjukan Terhadap Guru Yang Menarik Dan

Kurang Menarik………..………...………54

Daftar Tabel XV Tindakan Siswa Terhadap Peraturn Yang Dibuat Sekolah………55

Daftar Tabel XVI Tindakan Apabila Terjadi Perdebatan Pada Saat Rapat Osis…....56

Daftar Tabel XVII Tindakan Siswa Apabila Diajak Ikut Bergotong Royong………57

Daftar Tabel XVIII Tindakan Siswa Melihat Orang Buta Dijalan………….………58

Daftar Tabel XIX Siswa Membantu Teman Yang Kurang Mampu……...…………59

Daftar Tabel XX Apakah Siswa Pernah Meminta Imbalan Pada Saat Membantu Orang Lain...60

Tabel XXI Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Angket Responden…………...………61

Tabel XXII Persentase Data Kwantitatif Ke Kwalitatis Dalam Bentu Skala


(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Instrumen Penelitian

Lampiran 2 Wawancara Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Nota Tugas

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian Dari Jurusan

Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian dari Fakultap

Lampiran 6 Surat Keterangan Dari Tempat Penelitian

Lampiran 7 Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan

Lampiran 8 Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED

Lampiran 9 Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Kartu Peserta Seminar Proposal Penelitian

Lampiran 11 Peryataan Keaslian Tulisan

Lampiran 12 Riwayat Hidup Penulis


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kecerdasan moral merupakan bagian dari manusia yang mempertajam nilai moral manusia Kecerdasan moral merupakan inti kecerdasan bagi seluruh manusia, karena kecerdasan moral secara langsung mendasari kecerdasan manusia untuk berbuat sesuatu yang berguna. Kecerdasan moral memberikan hidup manusia memiliki tujuan yang baik. Tanpa kecerdasan moral, kita tidak dapat berbuat sesuatu yang berkenan dan sesuai dengan nilai nilai yang ada. Pada dasarnya cara menumbuhkan karakter yang baik dalam diri anak didik adalah dengan membangun kecerdasan moralnya Zubaedi (2011:55) dan pendidikan karakter secara esensial, yaitu untuk mengembangkan kecerdasan moral (building

moral intelligence) atau pengembangan kemampuan moral anak-anak. Sehinggga

dengan demikian kecerdasan moral dan karakter adalah sejalan dan keduanya merupakan faktor yang sangat penting dimiliki oleh setiap orang.

Meningkatnya kecerdasan moral anak, diharapakan mereka tidak hanya berpikir dengan benar, tetapi juga bertindak dengan benar dan diharapkan juga terbangunnya karakter yang kuat. Cara terbaik mengembangkan kemampuan karakter dan moral anak merupakan langkah paling tepat melindungi kehidupan moralnya sekarang dan selamanya.

Dunia pendidikan saat ini salah satunya di SMA Mulia Pratama Medan masih banyak dijumpai siswa yang kurang berkarakter. Ada beberapa faktor yang


(15)

2

dapat diidentifikasikan sebagai penyebab mengapa karakter siswa rendah, yaitu antara lain adalah sebagai berikut: (1) penerapan sanksi disiplin atas pelanggaran tata tertib sekolah masih belum optimal dijalankan yang berdampak pada efek jera peserta didik, (2) implementasi pengembangan kecerdasan moral siswa belum berjalan secara efektif, (3) sistem penyelenggaraan proses pembelajaran belum sepenuhnya dijalankan secara terpadu dan (4) belum semua guru mampu melaksanakan profesinya sebagai pendidik secara profesional yang mendukung pembentukan karakter siswa sesuai visi dan misi dari sekolah.

Kemerosotan moral menjadi masalah yang menyebabkan banyak orang tidak berkarakter. Tidak saja orang yang telah dewasa, akan tetapi telah menjalar kepada tunas-tunas muda yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan membela nama baik bangsa dan Negara. Belakangan ini banyak keluhan-keluhan orang tua, ahli pendidik dan orang-orang berkecimpung dalam bidang agama dan social, anak-anak terutama yang sedang berumur belasan tahun dan mulai remaja, banyak yang sukar dikendalikan, nakal, keras kepala, berbuat keonaran, maksiat dan hal-hal yang menggangu ketentraman umum. Sebagaimana Zubaedi

(2011:56), mengatakan bahwa:

Penyebab merosotnya moralitas sangatlah kompleks, terdapat fakta yang tidak dipungkiri. Lingkungan moral tempat anak-anak dibesarkan saat ini sangat meracuni kecerdasan moral mereka karena sejumlah fator social kritis yang membentuk karakter bermoral secara perlahan mulai runtuh, yaitu pengawasan dari orang tua, taladan perilaku bermoral, pendidikan spritural dana agama, hubungan akrab dengan orang-orang dewasa, sekolah khusus, norma-norma nasional yang jelas,dukungan masyarakat stabilitas, pola asuh yang benar dan anak anak secara terus-menerus menerima masukan dari luar yang bertentangan dengan norma-norma yang tengah kita tumbuhkan.


(16)

3

Masalah -masalah moral yang terjadi sekarang ini dikalangan siswa lebih kompleks dibandingkan dengan masalah-masalah moral yang terjadi pada masa sebelumnya. Di masa modernisasi saat ini membangun kecerdasan moral siswa sangat penting dilakukan. Agar bisa membedakan yang benar dan yang salah sehingga dapat menangkis pengaruh buruk dari luar yang dapat mengancam kehidupan. Kecerdasan moral dapat dipelajari oleh siapapun dan bisa mendapat pengajaran tentang apa itu moral sejak balita, meski pada usia tersebut mereka belum mempunyai kemampuan kognitif utuk melakukan penalaran moral.

Pendidikan karakter menjadi tugas dari semua pihak yang terlibat dalam usaha pendidikan (pendidik), baik pendidikan informal, non-formal, dan formal. Aida (2005:33), mengatakan bahwa:

Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, bertingkat atau berjenjang, dimulai dari sekolah dasar samapi dengan perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk didalamnya iala kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan professional,yang dilaksanakan dalam waktu terus-menerus. Pendidikan non-formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, misalnya sanggar kegiatan belajar. Dan pendidikan informal adalah proses pendidikan yang diperolehseseorang dari pengalaman sehari dengan sadar atau tidak sadar seperti dalam keluarga, tetangga, hiburan, dan pasar Baik pendidikan formal, informal dan nonformal bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan karakter.

Pendidikan karakter diintegritaskan pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Semua unsur berperan dalam melakukan pendidikan karakter baik guru, orang tua atau siapa saja yang penting ia memiliki kepentingan untuk membentuk pribadi peserta didik atau anak.


(17)

4

Kecerdasan moral harus secara sadar dipelajari dan tumbuh. Semakin cepat menanamkan kemampuan kecerdasan moral anak, semakin besar kesempatannya membangun persoalaan karakter yang saat ini menjadi bahan pemikiran sekaligus keprihatinan bersama dikarenakan karakter yang kuat dan warga Negara yang berkualitas. Dasar-dasar yang dibutuhkan bagi pembentukan karakter yang kuat, serta kesempatannya mengembangkan kemapuan berpikir, berkeyakinan, dan bertindak sesuai nilai-nilai moral yang ada. Sekolah juga tidak boleh lepas dari peran ini, karena seorang anak yang sudah duduk di bangku sekolah, akan menghabiskan sebagian dari waktunya di sekolah, berinteraksi dengan guru-guru yang berperan sebagai pengajar dan pendidik dan teman-teman yang dapat memberikan pengaruh positif dan juga negatif. Diakui bahwa pengaruh buruk nyata begitu melekat dalam budaya kita, sehingga hampir tidak mungkin menghindarkan anak-anak dari pengaruh tersebut.

Krisis nilai-nilai karakter bangsa dan makna perjuangan hidup yang dialami suatu bangsa akan berdampak luas terhadap timbulnya berbagai krisis-krisis lainnya yang apabila tidak segera dapat diatasi dengan penuh kesadaran bersama maka pada gilirannya akan membawa akibat buruk terhadap perkembangan pola pikir masyarakat. Lebih berbahaya lagi apabila perubahan pola pikir tersebut mengancam kepentingan bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Krisis karakter tersebut haruslah segera diberantas dengan mengembangkan kecerdasan moral siswa. Hal ini menjadi tugas semua pihak yang terlibat dalam usaha pendidikkan (pendidik) dan salah satunya adalah sekolah. Daradjat (1985:21), mengatakan:


(18)

5

hendaknya diusahakan agar sekolah menjadi lapangan yang baik bagi penumbuhan dan pengembangan mental dan moral anak didik, disamping tempat pemberian pengetahuan, pendidikan keterampilan dan pengembangan bakat dan kecerdasan. Dengan kata lain, supaya sekolah merupakan lapangan sosial bagi anak, di mana pertumbuhan mental, moral, sosial dan aspek kepribadian dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik dan hendaknya segala sesuatu yang berhubungan dengan didikan dan pengajaran (baik guru, pegawai, buku, peraturan dan alat-alat) dapat membawa anak didik kepada pembinaan moral yang tinggi dan pengembangan bakat, sehingga anak itu tidak mudah tergoncang jiwanya yang dapat menyebabkan mudah terpengaruh oleh tingkah laku yang kurang baik.

Patutlah kiranya masalah moral saat ini, menjadi objek pemikiran bersama. Para pendidik, orang tua, dan pemerintah pada umumnya harus bekerja sama mengusahakan penanggulangan masalah tersebut, jangan hendaknya diserahan kepada orang tua dan pendidik saja. Karena penyakit moral sudah meluas, walaupun tidak mendalam namun penanggulangannya harus dilaksanakan dengan tepat dan secepat mungkin. Bagaimana hari depan bagi anak muda yang hidup patah hati, tidak bersemangat, lalai belajar, dan hidupnya hanya untuk hari ini, tidak akan ada cita-cita untuk masa depan. Pendek kata, masalah moral hendaknya cepat diperhatikan dan diperbaiki, demi keselamatan bangsa kita dengan serentak dapat melaksanakan pengobatan, pencegahan dan pembinaan.

Atas dasar inilah penulis tertarik untuk mengambil judul skripsi: Pengembangan Kecerdasan Moral Siswa Untuk Meningkatkan Sikap Berkarakter kelas X Tahun Pelajaran 2015/2016 SMA Mulia Pratama Medan.


(19)

6

B. IDENTIFIKASI MASALAH.

Dalam suatu penelitian perlu diidentifikasi masalah-masalah apakah yang akan diteliti agar penilitian tersebut menjadi jelas tujuannya sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman dan pembahasan yang bertele-tele didalam membahas dan meneliti masalah yang ada. Jika identifikasi masalah sudah jelas, tentu dapat dilakukan penelitian lebih mendalam.

Berdasarkan latar belakang, penulis dapat mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pemahaman siswa akan pentingnya kecerdasan moral untuk meningkatkan sikap berkarakter yang masih rendah.

2. Karakter siswa yang kurang baik di sekolah.

3. Rendahnya nilai- nilai moral dan nilai-nilai karakter yang diterapkan di sekolah.

4. Peran guru PPKn dalam pengembangan kecerdasan moral siswa untuk meningkatkan sikap berkarakter.

C. BATASAN MASALAH

Pembatasan masalah dalam suatu penelitian mutlak dilakukan dalam setiap penelitian, agar penelitian tidak terlalu luas pembahasannya dan tidak lari dari masalah-masalah yang dibahas agar penelitian menjadi terarah dan juga sistematis. Menurut Setiawan (2014:20) pembatasan masalah berisi batasan masalah sehingga dari beberapa masalah yang diidentifikasi hanya sebagian saja yang diteliti.


(20)

7

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu Pengembangan Kecerdasan Moral Untuk Meningkatkan Sikap Berkarakter Siswa pada kelas X SMA Mulia Pratama Medan.

D. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah merupakan kelanjutan uraian terdahulu. Dalam perumusan masalah rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah yang diteliti. Setiawan mengemukakan (2014:20) bagian ini memuat rumusan masalah yang merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian yang hendak dicari jawabannya. Perumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan, yang lengkap dan terinci sesuai dengan ruang lingkup masalah dan pembatasan masalah.

Sesuai dengan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana upaya pengembangan kecerdasan moral siswa untuk meningkatkan sikap berkarakter kelas X SMA Mulia Pratama Medan?

E. TUJUAN PENELITIAN

Suatu penelitian dilakukan karena mempunyai tujuan yang hendak dicapai oleh karena itu dari perumusan masalah diatas, maka Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan kecerdasan moral Siswa untuk meningkatkan sikap berkarakter.


(21)

8

E. MANFAAT PENELITIAN

Tidak ada penelitian yang tidak memiliki manfaat, karena pada dasarnya suatu penelitian dilakukan untuk memperoleh manfaat bagi penulis maupun pembaca. Oleh karena itu manfaat penelitian ini dilakukan adalah:

1. Guru dapat mengetahui bagaimana cara yang tepat dalam pengembangan kecerdasan moral yang dapat meningkatkan sikap berkarakter siswa.

2. Dapat menambah percaya diri guru sebagai tenaga profesional.

3. Guru dapat mengatasi permasalahan dalam hal moral dan karakter siswa

4. Peneliti memperoleh informasi tentang masalah-masalah mengenai kecerdasan moral.

5. Memberikan pengalaman mengenai hubungan kecerdasan moral dengan karakter siswa.

6. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah terhadap masalah-masalah mengenai kecerdasan moral dan karakter di dunia pendidikan secara nyata.

7. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa khususnya Departemen PKn Fakultas Ilmu Sosial.


(22)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian maka diambil kesimpulan bahwa kecerdasan moral cukup berpengaruh 65% dalam membentuk sikap berkarakter pada kelas X SMA Mulia Pratama Medan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai hal tersebut dalah hal pengembangan kecerdasan moral siswa untuk menigkatkan sikap berkarakter adalah dengan:

1. Dalam pemebelajaran PKn Guru memberikan tugas yang merangsang penanaman nilai-nilai karakter seperti membuat kliping tentang kebebasan mengemukakan pendapat, meresume buku PKn yang berisi nilai-nilai karakter sehingga pengetahuan tentang nilai karakter bertambah dan teringat dipikiran, kemudian tugas-tugas tersebut dikumpulkan untuk diberi penilain dan sesekali dibahas atau didiskusikan didalam kelas. 2. Guru memberikan motivasi dan pemahaman tentang penting nya nilai nilai

karakter dan memberikan pemahaman bahwa mata pelajaran PKn mengajarkan nilai dan karakter untuk membekali siswa bersikap dan berprilaku dalam masyarakat. Guru menjelaskan bahwa sekarang kelulusan siswa dipengaruhi juga oleh sekolah, sekolah memperhatiikan dan mempertimbangkan sikap, prilaku siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 3, yang sebelumnya hanya ditentukan dengan hasil ujian nasional.


(23)

74

Yang berkarakter, dengan menyeimbangkan pendekatan tersebut siswa menjadi lebih paham tentang nilai-nilai karakter, himbauan memberikan pengetahuan nilai-nilai karakter, kemudian melihat sikap dan prilaku guru yang sesuai antara perkataan atau himbauan dan prilakunya dijadikan teladan siswa, kebiasaan dan penghargaan merangsang siswa untuk bersikap dan berprilaku yang berkarakter.

4. Guru menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenagkan, seperti menggunakan metode diskusi dan simulasi untuk menjelaskan dan memberikan pengalaman mengenai mengaktualisasikan kemerdekaan mengeluarkan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab. Pembelajaran PKn yang mayoritas dilaksanaan pada siang hari menyebabkan daya konsentrasi siswa menurun, sehingga perlu pembelajaran yang aktif dan menarik tapi tidak melupakan penanaman nilai-nilai karakter.

5. Guru membuka diri, berusaha aktif menimba ilmu mengenai nilai-nilai karakter sehingga kemampuan guru berkembang untuk menghadapi tantangan zaman. Tantang dalam penanaman nilai karakter semakin lama semakin berat karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki dampak negative dan dampak positif, dan berpengaruh juga dalam budaya dan karakter siswa.


(24)

75

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis akan membeikan saran antara lain:

1. Berdasarkan pengamatan bahwa kecerdasan moral disekolah tersebut harus lebih ditingkatkan. Bukan hanya guru PPKn yang berperan didalam penegmbangan kecerdasan moral siswa akan tetapi semua pihak yang bertanggung jawab atas perkembangan moral yang baik didalam diri peserta didik.

2. Dilihat dari hasil tabel pertanyaan, belum secara keseluruhan siswa menunjukan bahwa dirinya sudah memiliki kecerdasan moral. Untk itu pengembangan kecerdasan moral siswa masih perlu untuk ditingktkan kembali didalam diri peserta didik sehingga dengan demikian keseluruhan peserta didik akan memiliki kecerdasan moral ddalam dirinya masing-masing yang tentunya sangat berguna bagi dirinya dikemudian hari.

3. Siswa harus memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya kecerdasan moral. Siswa harus memiliki semangat juang untuk mempelajari dan memahami mengenai kecerdasan moral dan bagaimana kecerdasan moral itu dapat membentu karakternya.

4. Pengaruh lingkungan dan keluarga cukup besar membantu proses pengembangan kecerdasan moral siswa diharapkan keluarga mampu membina dan mengarahkan peserta didik untuk mengembangan kecerdasan moral tersebut.


(25)

76

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Adisusilo, Sutarjo. 2014. Pembelajaran Nilai - Karakter. Jakarta: PT Raja Grafido Persada.

Budiningsih, Asri. 2004. Pembelajaran Moral. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, saifudin. 2005. Sikap Manusia Dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Daradjat Zakiah. 2000. Membina Nilai-nilai Moral Di Indonesia. Jakarta: PT Bulan Bintang.

Hadiwardoyo Purwa. 2001. Moral dan Masalahnya. Yogyakarta: Kanisius.

Ismawati Esti. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Ombak

Mj, Aida. 2005. Ilmu Pendidikan. Semarang : Putra Sanjaya.

Purawanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prayitno, Manullang Belferik. 2011. Pendidikan Karakter Dalam Membangun

Bangsa. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Sagala, Syaiful. 2013. Etika Dan Moralitas Pendidikan. Jakarta: PrenadaMedia Group.

Samsuri. 2012. Pendidikan Karakter Warga Negara Kritik Pembangunan

Karakter Bangsa. Surakarta: Pustaka Hanif.

Setiawan Deni. 2014. Metodologi Penelitian. Medan : Laboratorium FIS UNIMED.

Setiawan Deni. 2015. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan: Larispa Indonesia.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitafif Dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.


(26)

77

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zuriah Nurul. 2011. Pendidikan Moral Dan Budi Pekerti Dalam Perspektif

Perubahan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

b. Sumber Undang-Undang


(1)

E. MANFAAT PENELITIAN

Tidak ada penelitian yang tidak memiliki manfaat, karena pada dasarnya suatu penelitian dilakukan untuk memperoleh manfaat bagi penulis maupun pembaca. Oleh karena itu manfaat penelitian ini dilakukan adalah:

1. Guru dapat mengetahui bagaimana cara yang tepat dalam pengembangan kecerdasan moral yang dapat meningkatkan sikap berkarakter siswa.

2. Dapat menambah percaya diri guru sebagai tenaga profesional.

3. Guru dapat mengatasi permasalahan dalam hal moral dan karakter siswa

4. Peneliti memperoleh informasi tentang masalah-masalah mengenai

kecerdasan moral.

5. Memberikan pengalaman mengenai hubungan kecerdasan moral dengan

karakter siswa.

6. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan

pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah terhadap masalah-masalah mengenai kecerdasan moral dan karakter di dunia pendidikan secara nyata.

7. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa khususnya Departemen PKn

Fakultas Ilmu Sosial.


(2)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian maka diambil kesimpulan bahwa kecerdasan moral cukup berpengaruh 65% dalam membentuk sikap berkarakter pada kelas X SMA Mulia Pratama Medan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai hal tersebut dalah hal pengembangan kecerdasan moral siswa untuk menigkatkan sikap berkarakter adalah dengan:

1. Dalam pemebelajaran PKn Guru memberikan tugas yang merangsang

penanaman nilai-nilai karakter seperti membuat kliping tentang kebebasan mengemukakan pendapat, meresume buku PKn yang berisi nilai-nilai karakter sehingga pengetahuan tentang nilai karakter bertambah dan teringat dipikiran, kemudian tugas-tugas tersebut dikumpulkan untuk diberi penilain dan sesekali dibahas atau didiskusikan didalam kelas.

2. Guru memberikan motivasi dan pemahaman tentang penting nya nilai nilai

karakter dan memberikan pemahaman bahwa mata pelajaran PKn mengajarkan nilai dan karakter untuk membekali siswa bersikap dan berprilaku dalam masyarakat. Guru menjelaskan bahwa sekarang kelulusan siswa dipengaruhi juga oleh sekolah, sekolah memperhatiikan dan mempertimbangkan sikap, prilaku siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 3, yang sebelumnya hanya ditentukan dengan hasil ujian nasional.


(3)

Yang berkarakter, dengan menyeimbangkan pendekatan tersebut siswa menjadi lebih paham tentang nilai-nilai karakter, himbauan memberikan pengetahuan nilai-nilai karakter, kemudian melihat sikap dan prilaku guru yang sesuai antara perkataan atau himbauan dan prilakunya dijadikan teladan siswa, kebiasaan dan penghargaan merangsang siswa untuk bersikap dan berprilaku yang berkarakter.

4. Guru menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenagkan, seperti

menggunakan metode diskusi dan simulasi untuk menjelaskan dan memberikan pengalaman mengenai mengaktualisasikan kemerdekaan

mengeluarkan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab.

Pembelajaran PKn yang mayoritas dilaksanaan pada siang hari menyebabkan daya konsentrasi siswa menurun, sehingga perlu pembelajaran yang aktif dan menarik tapi tidak melupakan penanaman nilai-nilai karakter.

5. Guru membuka diri, berusaha aktif menimba ilmu mengenai nilai-nilai karakter sehingga kemampuan guru berkembang untuk menghadapi tantangan zaman. Tantang dalam penanaman nilai karakter semakin lama semakin berat karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki dampak negative dan dampak positif, dan berpengaruh juga dalam budaya dan karakter siswa.


(4)

75

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis akan membeikan saran antara lain:

1. Berdasarkan pengamatan bahwa kecerdasan moral disekolah tersebut

harus lebih ditingkatkan. Bukan hanya guru PPKn yang berperan didalam penegmbangan kecerdasan moral siswa akan tetapi semua pihak yang bertanggung jawab atas perkembangan moral yang baik didalam diri peserta didik.

2. Dilihat dari hasil tabel pertanyaan, belum secara keseluruhan siswa menunjukan bahwa dirinya sudah memiliki kecerdasan moral. Untk itu pengembangan kecerdasan moral siswa masih perlu untuk ditingktkan kembali didalam diri peserta didik sehingga dengan demikian keseluruhan peserta didik akan memiliki kecerdasan moral ddalam dirinya masing-masing yang tentunya sangat berguna bagi dirinya dikemudian hari.

3. Siswa harus memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya

kecerdasan moral. Siswa harus memiliki semangat juang untuk mempelajari dan memahami mengenai kecerdasan moral dan bagaimana kecerdasan moral itu dapat membentu karakternya.

4. Pengaruh lingkungan dan keluarga cukup besar membantu proses

pengembangan kecerdasan moral siswa diharapkan keluarga mampu membina dan mengarahkan peserta didik untuk mengembangan kecerdasan moral tersebut.


(5)

76 Sumber Buku:

Adisusilo, Sutarjo. 2014. Pembelajaran Nilai - Karakter. Jakarta: PT Raja Grafido Persada.

Budiningsih, Asri. 2004. Pembelajaran Moral. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, saifudin. 2005. Sikap Manusia Dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Daradjat Zakiah. 2000. Membina Nilai-nilai Moral Di Indonesia. Jakarta: PT Bulan Bintang.

Hadiwardoyo Purwa. 2001. Moral dan Masalahnya. Yogyakarta: Kanisius.

Ismawati Esti. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Ombak

Mj, Aida. 2005. Ilmu Pendidikan. Semarang : Putra Sanjaya.

Purawanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prayitno, Manullang Belferik. 2011. Pendidikan Karakter Dalam Membangun Bangsa. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Sagala, Syaiful. 2013. Etika Dan Moralitas Pendidikan. Jakarta: PrenadaMedia Group.

Samsuri. 2012. Pendidikan Karakter Warga Negara Kritik Pembangunan Karakter Bangsa. Surakarta: Pustaka Hanif.

Setiawan Deni. 2014. Metodologi Penelitian. Medan : Laboratorium FIS UNIMED.

Setiawan Deni. 2015. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan: Larispa Indonesia.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitafif Dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.


(6)

77

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zuriah Nurul. 2011. Pendidikan Moral Dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

b. Sumber Undang-Undang