SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA SEI SEMAYANG PTP N II (1982-1996)”.

SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA SEI SEMAYANG
PTPN II (1982-1996)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
MemperolehGelarSarjanaPendidikan

OLEH :
PELI SOUL JEFENRI HUTAGALUNG
309121060

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi
yang berjudul “Sejarah Perkembangan Pabrik Gula Sei Semayang PTP N II

(1982-1996)” sebagai syarat untuk melengkapi dan memenuhi syarat pencapaian
gelar Sarjana Pendidikan di jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti banyak menerima bantuan moril
maupun materil. Penulis juga menyadari banyak hambatan dan kesulitan yang
dialami dalam penyusunan skripsi ini. Namun berkat dukungan dari berbagai
pihak, akhirnya peneliti dapat menyelesaikannya dengan baik. Dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Teristimewah buat kedua orang tua saya, Santo Hutagalung dan Paulina
br. Parapat. yang telah banyak memberikan dukungan moral dan materi
untuk peneliti mulai menjalani perkuliahan hingga dapat menyelesaikan
studi ini, terimakasih untuk doa dan dukungannya
2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak H. Restu M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial di Universitas
Negeri Medan.
4. Ibu Dra, Flores Tanjung, M.A, selaku ketua jurusan pendidikan sejarah di
Universitas Negeri Medan

ii


5. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku sekretaris jurusan pendidikan
sejarah di Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberi saran dan masukan kepada
peneliti. Memberi dukungan, arahan dan nasehat kepada peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing akademik
sekaligus penguji

dan menjadi orang tua peneliti selama menempuh

pendidikan di jurusan pendidikan sejarah.
8. Bapak Pristi Suhendro, S.Hum, M.Si dan juga Ibu Dra. Lukitaningsih,
M.Hum selaku dosen penguji.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang selama ini telah
banyak

memberikan


ilmu

pengetahuan

kepada

peneliti

selama

perkuliahan.
10. Kepada Kepala Perpustakaan Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan ijin untuk penyelesaian skripsi ini.
11. Buat saudara-saudara saya Julian Bagaskara Hutagalung dan Anggie
Serefina Hutagalung. Terimakasih buat dukungan yang kalian berikan.
12. Terkhusus buat kekasih hati ku, Agustina Nainggalonan. Terimakasih buat
motivasi, doa, Kesabaran, dan kasih sayang yang diberikan kepada
penulis.

iii


13. Buat seluruh pihak karyawan dan staff Pabrik Gula Sei Semayang yang
telah memberikan bantuan data selama penelitian berlangsung hingga
selesainya skripsi ini.
14. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah terutama buat temanteman adik stambuk Partahian, Umi kalsum, Vandi, Enos dan Nere.
Terimakasih buat semangat yang kalian berikan.
Tiada kata yang lebih berharga yang dapat penulis ucapkan selain terimakasih
untuk semua doa, bantuan, bimbingan, motivasi dan harapan dari berbagai pihak,
kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih memberikan balasan kepada semua pihak.
Dan akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
perkembangan semua pihak.

Medan,

Januari 2016

Peli Soul Jefenri Hutagalung

iv


ABSTRAK

Peli Soul Jefenri Hutagalung. 309121060. “Sejarah Perkembangan Pabrik
Gula Sei Semayang PTP N II (1982-1996)”. Skripsi, Jurusan Pendidikan
Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejarah berdirinya pabrik gula sei
semayang yaitu pada tahun 1982 yang ditandai dengan dimulainya proyek
pengembangan industri gula (PPIG) di Sumatera Utara, dan perkembangannya
sampai tahun 1996 yang ditandai dengan peleburan beberapa BUMN yang
membuat pabrik gula sei semayang ini menjadi lebih berkembang, diantaranya
perluasan lahan, areal pabrik, penambahan jumlah pekerja dan mesin pabrik.
Untuk memperoleh data-data tersebut, penulis mengadakan penelitian kualitatif
dengan menggunakan data yang non statistik. Metode yang digunakan adalah
penelitian lapangan (field research). Dari hasil penelitian yang penulis lakukan
menunjukkan bahwa latar belakang berdirinya Pabrik Gula Sei Semayang adalah
karena didorong untuk menggunakan tanah milik PTPN IX agar lebih berdaya
guna yang sebelumnya lahan perkebunan tembakau maka diambil suatu kebijakan
untuk mengadakan diversifikasi (penganekaragaman) tanaman dengan penanaman
coklat, kelapa sawit dan tebu. Sehingga perkebunan tembakau yang ada di PTPN
IX telah banyak dialihkan ke tanaman tersebut. Percobaan penanaman tebu

merupakan awal dari pendirian Pabrik Gula Sei Semayang yang dimulai pada
tahun 1975 oleh Proyek Pengembangan Industri Gula (PPIG). Setelah produksi
pertamanya tahun 1982 sampai tahun 1996, hasil produksi mengalami pasang
surut di tiap tahunnya akibat faktor lahan, tenaga kerja dan produksi. Akhirnya
dapat disimpulkan bahwa Pabrik Gula Sei Semayang mengalami perkembangan
produksi yang tidak sama ditiap tahunnya, dimana di tahun tertentu produksi
meningkat, yang disertakan dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan, begitu juga sebaliknya di tahun tertentu jika lahan perkebunan kurang
mencapai target membuat jumlah tenaga kerja yang sedikit sehingga hasil
produksi menurun.

i

DAFTAR ISI

Hal
ABSTRAK………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….v
DAFTAR TABEL………………………………………………………… viii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….1
B. Identifikasi Masalah…………………………………...…………… 3
C. Rumusan Masalah……….................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………... 4
E. Manfaat Penelitian……………………………………………......... 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Konseptual
1. Industri Gula di Indonesia……...………..……………………….. 6
2. Perkebunan Gula di Indonesia……………...…………………….....9
3. Perkembangan Industri Gula di Indonesia.............................……....11
4. Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTP N)..........................16
5. PTPN II Pabrik Gula Sei Semayang ………….…….........................15
B. Kerangka Berpikir…………………………………………………… 21

v

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian……………………………………………………... 24
B. Lokasi Penelitian…………………………………………………… 25
C. Sumber Data……………………………………………………….. 25
D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………......... 26
E. Teknik Analisis Data………………………………………………..27
F. Tahapan Penelitian..............................................................................28

BAB IV. PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Aspek Sejarah Desa Sei Semayang.............……………………… 30
2. Letak dan Batas Wilayah Desa…………........…………………… 31
3. Luas dan Wilayah Penggunaan Lahan............................................. 31
4. Pembagian Wilayah......................................................................... 32
5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia.........................33
6. Komposis Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin.............................34
B. Latar Belakang Berdirinya Pabrik Gula Sei Semayang PTP N II
1. Sejarah Dibukanya Pabrik Gula Sei Semayang PTP N II……....... 36
2. Ruang Lingkup Bidang Usaha..…………………………………... 39
3. Struktur Organisasi ...........................................……………………40

4. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab..................................................41

C. Perkembangan Pabrik Gula Sei Semayang PTP N II (1982-1996)
1 Perkembangan Produksi Pabrik Gula Sei Semayang ........................44
2. Proses Produksi Pabrik Gula Sei Semayang .....………………….. 48
3. Perbaikan dan Pembelian Mesin Produksi .......................................52
4. Perkembangan Tenaga Kerja Pabrik Gula Sei Semayang ...............56
5. Perkembangan Luas Areal................................................................62

vi

D. Analisis Perkembangan Pabrik Gula Sei Semayang
1.AnalisisPerkembangan Produksi..........................................................63
2.Analisis Perkembangan Tenaga Kerja..................................................64
3.Analisis Perkembangan Luas Lahan.....................................................65
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………….……... 66
B. Saran………………………………………………………………...69

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 70

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

1. Luas Wilayah Penggunaan Lahan Desa Sei Semayang...................31
2. Pembagian Wilayah Desa Sei Semayang.........................................32
3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia........................33
4. Jumlah Penduduk di Desa Sei Semayang........................................34
5. Luas Areal Pabrik Gula Sei Semayang PTP N II............................35
6. Hasil Produksi PGSS.......................................................................47
7. Jumlah Karyawan PGSS..................................................................58
8. Luas Areal Pabrik Gula Sei Semayang............................................62

viii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pabrik Gula Sei Semayang (PGSS) adalah perusahaan penghasil gula yang
dikelola langsung oleh PTPN IX. Pada mulanya PTPN IX hanya memproduksi
lembaran daun tembakau. Lahan bekas tembakau yang telah dipanen harus
dihutankan kembali untuk mencegah penyakit layu daun pada tanaman tembakau
berikutnya. Umur tanaman tembakau kurang lebih 100 hari, sedangkan lama
penghutanan kembali adalah 5 tahun. Dari segi komersil, keadaan ini sulit untuk
dipertahankan. Disamping itu, permintaan lembaran daun tembakau di pasar
internasional menurun. Jika dipandang dari segi produktivitas, penggunaan areal
tanah untuk tanaman tembakau tidak bernilai ekonomis lagi, tetapi tembakau deli
harus tetap dipertahankan karena merupakan komiditi ekspor tradisional dengan
catatan harus diselingi dengan tanaman rotasi (tanaman selingan).
Didorong untuk menggunakan tanah milik PTPN IX agar lebih berdaya
guna

maka

diambil

suatu

kebijakan

untuk

mengadakan

diversifikasi

(penganekaragaman) tanaman dengan penanaman coklat, kelapa gula dan tebu.
Sehingga perkebunan tembakau yang ada di PTPN IX telah banyak dialihkan ke
tanaman tersebut. Percobaan penanaman tebu merupakan awal dari pendirian
Pabrik Gula Sei Semayang yang dimulai pada tahun 1975 oleh Proyek
Pengembangan Industri Gula (PPIG). Percobaan PPIG dilakukan di tiga tempat,
yaitu proyek perkebunan Tanjung Morawa, Perkebunan Batang Kuis, dan
Perkebunan Sei Semayang.

PGSS mulai dibangun pada tanggal 21 April 1981 dengan kapasitas 4000
TCD (Ton Cano Per Days atau ton tebu per hari) dan selesai dibangun pada
tanggal 15 Oktober 1982. Peresmian pabrik ini dilaksanan oleh Presiden RI
Soeharto. Sebelum diresmikan, PGSS telah mengadakan penggilingan percobaan
pada Desember1981, tetapi belum mencapai kapasitas penuh.

Kebijakan ekonomi yang dilakukan diarahkan pada pembangunan di
segala bidang. Hal ini tercermin dalam 8 jalur pemerataan yaitu kebutuhan pokok,
pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan
berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan
peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum pembangunan
jangka panjang (25-30 tahun) yang dalam pelaksanaannya secara periodik lima
tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan lima tahun). Hasil yang didapat,
Indonesia pada tahun 1984 berhasil berswasembada beras, penurunan angka
kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi
pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, serta industrialisasi yang
meningkat pesat (http://www.setneg.go.id, di akses 12/8/2015 20:00)
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama Orde Baru yang pesat sekaligus
juga membawa problematika yang sebelumnya tidak pernah ada. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia dimasa datang dalam
meningkatkan kesejahteraannya semakin menurun karena beban pembayaran
hutang dan semakin menipisnya persediaan hasil bumi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1996, PT Perkebunan
(Persero) dilebur dalam satu perusahaan perseroan baru dengan nama PT.
2

Perkebunan Nusantara (Persero) yang terdiri dari 14 BUMN yaitu PTPN I-IV.
Pabrik Gula Sei Semayang bergabung dengan PTPN II Tanjung Morawa sampai
sekarang
Peleburan beberapa BUMN ini membuat beberapa pabrik gula dengan
berbagai pertimbangan diputuskan untuk ditutup dan sebagian diputuskan untuk
tetap beroperasi. Salah satu diantaranya adalah Pabrik Gula Sei Semayang dengan
beberapa pertimbangan masih tetap berproduksi. Dengan penonaktifan beberapa
pabrik gula terutama di Jawa, ini menjadi salah satu faktor Pabrik Gula Sei
Semayang menjadi lebih berkembang dan Pemerintah lebih mengfokuskan
perkembangan gula di Pulau Sumatera.
Atas dasar inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian “Sejarah
Perkembangan PTPN II Pabrik Gula Sei Semayang (1982-1996)”. Pada rentang
waktu tersebut dapat dijelaskan perkembangan pabrik gula Sei Semayang dari
mulai berdirinya sampai transisi dari PTPN IX menjadi PTPN II yang membuat
pabrik gula Sei Semayang lebih berkembang.

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah di paparkan dalam latar belakang, maka yang
menjadi indentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Sejarah berdirinya PTPN II Pabrik Gula Sei Semayang
2. Perkembangan PTPN II Pabrik Gula Sei Semayang dari tahun 1982 1996.

3

C. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana sejarah berdirinya Pabrik Gula Sei Semayang?
2. Bagaimana perkembangan Pabrik Gula Sei Semayang dari tahun 19821996?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Pabrik Gula Sei Semayang.
2. Untuk mengetahui perkembangan Pabrik Gula Sei Semayang dari
tahun 1982 – 1996.

E. Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca
tentang sejarah dan perkembangan Pabrik Gula Sei Semayang.
2. Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi acuan untuk penelitian
selanjutnya.
3. Menambah referensi tentang sejarah perkebunan.
4. Menambah pengetahuan mahasiswa khususnya pendidikan ilmu
sejarah mengenai sejarah pabrik gula.
5. Menambah pengetahuan masyarakat sekitar pabrik gula mengenai
perkembangan pabrik gula Sei Semayang.
4

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdirinya PTPN Nusantara II

diawali dengan pendirian

perusahaan bangsa Belanda dengan namaN. V. Veronigde Deli
Maatscnappij. Pada tanggal 11 Januari 1958 seluruh perusahaan
Belanda diambil alih oleh kepemilikannya termasuk perusahaan
perkebunan Belanda berdasarkan Undang – Undang No. 86 tahun
1958 tentang normalisasi perusahaan milik Belanda N.N. VDM
yang terdiri dari 34 perusahaan.
2. Perusahaan

Belanda diubah namanya menjadi Perkebunan

Nusantara Baru pada tanggal 28 November 1958, berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 29/1960.Pada bulan Juni 1960
Perusahaan Perkebunan Negara Baru dirubah menjadi 39
perkebunan dengan luas areal 101.633 Ha.
3. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 143 tahun 1961, maka pada
tanggal 1 Juni 1961 Perusahaan Negara Baru dirubah menjadi
Perusahaan Sumatera Utara I yang bergerak khusus dalam bidang
pengembangan tembakau. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
14 tahun 1968, Lembaran Negara No. 23 tahun 1968 maka
Perusahaan Perkebunan Sumatera Utara I dirubah menjadi PN
Perkebunan IX yang terdiri dari 23 Perkebunan dengan luas
58.319,75 Ha. Setelah melakukan penelitian secara seksama, dan

hasilnya dapat memenuhi ketentuan-ketentuan maka Perusahaan
Perkebunan dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan. Perubahan
status ini dilakukan dengan akte No. 6 tanggal 1 April 1974,
sehingga nama Perusahaan Perseroan menjadi PT. Perkebunan IX
(PTP IX), selanjutnya pada bulan April tahun 1996 PT.
Perkebunan IX digabung dengan PT. Perkebunan II sehingga
menjadi PT. Perkebunan Nusantara – II, dengan akte pendirian No.
35 Tahun 1996
4. Setelah melakukan penelitian maka dapat memenuhi ketentuanketentuan untuk pengalihan bentuk menjadi Perusahaan Perseroan.
Perubahan status ini dilakukan dengan akte No. 6 tanggal 1 April
1979, sehingga berubah nama menjadi PT. Perkebunan IX (PTP
IX) dan pada bulan April 1996 diubah lagi menjadi PT.
Perkebunan II, sehingga PT. Perkebunan Nusantara II.
5. Sebelum berdirinya Pabrik Gula Sei Semayang, PTP IX sebagai
pengelola hanya memanfaatkan areal perkebunan ini untuk
menanam tembakau sebagai komiditi ekspor utama. Karena adanya
berbagai permasalahan dalam pengusahaan tembakau dipasaran
serta pemanfaatan tanah secara khusus pada selang waktu
penanaman tembakau, maka proyek pengembangan industri gula
(PPIG), Dirjen perkebunan dilakukan penanaman tebu pada tahun
1975 diperkebunan percobaan yang terletak di Tanjung Morawa,

64

Batang Kuis dan Sei Semayang walaupun daerah tersebut bukan
daerah pemetaan tebu.
6. Kelanjutan dari penanaman tebu diikuti dengan studi kelayakan
yang dilakukan oleh “Philippine Consortium of Sugar Consultant”
pada bulan Februari 1978. Hasil studi ini menyatakan bahwa
pembangunan PGSS layak dilakukan, sehingga pada akhir tahun
1978 keluarlah izin proyek pembangunan pabrik gula dari Menteri
Pertanian RI. Kredit investasi yang digunakan untuk membangun
pabrik tersebut diperoleh dari dua sumber yaitu dari Bank Bumi
Daya sebagai kreditur utama dan dari PTPN IX itu sendiri, serta
didukung juga oleh perkebunan lainnya.
7. PGSS merupakan salah satu pabrik gula yang ada di Desa Sei
Semayang. Keberadaan PGSS cukup mempengaruhi kondisi
perekonomian masyarakat. Dampak yang dirasakan masyarakat
Sei Semayang adalah dampak langsung maupun tidak langsung.
Dampak langsung yang ditimbulkan terhadap masyarakat sekitar
adalah terbukanya lapangan pekerjaan baru. Selain membuka
lapangan pekerjaan, keberadaan PGSS mempunyai banyak
pengaruh terhadap perekonomian masyarakat sekitar yaitu pada
masa giling, biasanya PGSS menjalankan selamatan “wiwitan”.
Selain dalam bidang ekonomi,. PGSS juga berpengaruhterhadap
kondisi sosial yaitu dalam bidang pendidikan, karena masyarakat
semakin sadar akan pentingnya pendidikan.

65

B. Saran
Pabrik gula Sei Semayang merupakan pabrik gula
peniggalan Belanda, dengan adanya pabrik gula di Desa Sei Semayang
Kabupaten Deli Serdang diharapkan mampu untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat dan mengurangi pengangguran disekitar pabrik
gula Sei Semayang. Sehingga diharapkan pihak Pabrik Gula Sei
Semayang bekerja sama dengan petani untuk membeli tebu rakyat, dan
mengurangi mengolah raw sugar menjadi gula konsumsi.

66

DAFTAR PUSTAKA
Badrun, M. 2010. TonggakPerubahan. Jakarta: DirektoratJenderal Perkebunan
Bondan, Kanumoyoso. 2001. Nasionalisasi Perusahaan Belanda di Indonesia.
Jakarta : Pustaka sinar harapan
BPS, Sunggal Dalam Angka. 2015.
DEPDIKBUD.1990. KamusBesarBahasa Indonesia Edisi II. BalaiPustaka
Hardjosoepoetro, Sarjadi. 2008. Gula. Jakarta : Wahana Semesta Intermedia
Hiroyosi, Kano. 1996. Di Bawah Asap Pabrik Gula : Masyarakat Desa di Pesisir
Jawa Sepanjang Abad ke-20. Yogyakarta: Akatiga & UGM Press
Moerdokusumo. 1993. Pengawasan Kualitas dan Teknologi Pembuatan Gula di
Indonesia. ITB Bandung
Mubyarto.1984. Masalah Industri Gula di Indonesia. BPFE
Priyadi, Sugeng. 2014. Sejarah Lisan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Santoso, Urip. 2008. Hukum Agraria dan Hak-Hak Tanah. Jakarta: Kencana
Sjamsuddin Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Bandung: Penerbit Ombak