. Efektivitas Website Sebagai Media Promosi Agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat

EFEKTIVITAS WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI
AGROWISATA GUNUNG MAS, BOGOR, JAWA BARAT

NABILA RAHMA IRAWATI

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK
CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas
Website sebagai Media Promosi Agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa
Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2016
Nabila Rahma Irawati
NIM I34120155

ABSTRAK
NABILA RAHMA IRAWATI. Efektivitas Website sebagai Media
Promosi Agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat. Dibawah bimbingan
ANNA FATCHIYA
Website merupakan salah satu media promosi yang digunakan oleh
pihak agrowisata Gunung Mas dalam mempromosikan usaha wisatanya.
Tujuan penelitian ini ialah menganalisis efektivitas website dalam
mempromosikan agrowisata Gunung Mas dan menganalisis faktor-faktor
yang berhubungan dengan efektivitas promosi dilihat dari tahapan attention,
interest, desire, dan action (AIDA). Penelitian ini menggunakan metode
survei dengan menggunakan kuesioner online dan didukung dengan
wawancara dengan stakeholder agrowisata Gunung Mas beserta beberapa
responden. Responden berjumlah 72 orang yaitu pengunjung website yang
telah bersedia mengisi kueisoner online. Hasil penelitian menunjukkan
website efektif dalam menstilmusi perhatian (attention) dan meningkatkan

ketertarikan (interest) responden. Website kurang efektif dalam
memunculkan keinginan (desire) hingga mendorong responden untuk
mengunjungi agrowisata Gunung Mas (action). Faktor yang berhubungan
dengan efektivitas promosi melalui tahapan attention, interest, desire adalah
kelengkapan dan kejelasan informasi
Kata kunci: efektifitas, promosi, website

ABSTRACT
NABILA RAHMA IRAWATI. The Effectiveness of Website as Promotion
Media of Gunung Mas Agrotourism, Bogor, West Java. Under the guidance
of ANNA FATCHIYA
Website is one of the promotion media that used by the agro Gunung
Mas in promoting its tourism business. The purpose of this study was to
analyze the effectiveness of the website in promoting agrotourism Gunung
Mas and analyze what factors are related to the effectiveness of promotion
from the stages of attention, interest, desire, and action (AIDA). This study
used survey method by using an online questionnaire and supported by
interviews with stakeholders agrotourism Gunung Mas along with several
respondents. The amount of respondents is 72 people who have been
willing to fill online questionnaire. The results showed an effective website

in raise attention to increase interest of respondents. Website less effective
in eliciting desire to encourage respondents to visit the agrowisata Gunung
Mas. Factors related to the effectiveness of the promotion through the
stages of attention, interest, desire is the completeness and clarity of the
information
Keyword: effectiveness, promotion, website

EFEKTIVITAS WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI
AGROWISATA GUNUNG MAS, BOGOR, JAWA BARAT

NABILA RAHMA IRAWATI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2016

Judul

:

Nama
NIM

:
:

Efektivitas Website sebagai Media Promosi Agrowisata Gunung
Mas, Bogor, Jawa Barat
Nabila Rahma Irawati
I34120155

Disetujui oleh

Dr. Ir. Anna Fatchiya.,M.Si

Dosen Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Ir. Siti Amanah, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. karena rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Efektivitas
Media Promosi Website sebagai Sarana Promosi Agrowisata Gunung Mas,
Bogor, Jawa Barat”. Proposal skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat
penelitian untuk strata 1 pada Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Anna
Fatchiya, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya
untuk memberi saran dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi.
Kepada Bapak Ibnu Darmawan dan Ibu Atiek Larasati selaku orang tua

penulis, terima kasih banyak atas doa, kasih sayang, perhatian, dan
dukungan tiada henti yang telah diberikan. Terima kasih kepada pihak-pihak
PTPN VIII dan agrowisata Gunung Mas yang telah membantu penulis
selama proses penelitian. Kepada ayah Indra Birmawan Jenie, bude Ariet
Widowati, tante Anies Irawati, dan om Rizal Syarief, terima kasih atas
dukungan moril dan semangat serta doa yang selalu diberikan kepada
penulis. Terima kasih penulis sampaikan untuk teman-teman KPM 49
terutama Ade Wulandari, Fina Windayani, Kharin Faradiba Ghyanti, Syifa
Ibtisamah, Fajarina Nurin, Nela Gabrielle, dan Enggal Maulidya Suherman
yang selalu menemani, menyemangati, dan mendoakan penulis dalam
kondisi apapun. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada temanteman BP, BPH, dan Dewan Direksi Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmuilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (HIMASIERA) 2015 atas
perhatian, pengalaman, pengajaran, kasih sayang, motivasi, dan semangat
yang diberikan kepada penulis. Terima kasih untuk teman-teman satu
bimbingan; Sri Agustin Maulani, Kharin Faradiba Ghyanti, Anindita
Lintangdesi, dan Kak Yayuk atas dukungan dan semangat selama proses
penyusunan skripsi. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2016
Nabila Rahma Irawati


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Masalah Penelitian
Manfaat Penelitian
PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Komunikasi Pemasaran
Promosi
Website
Perilaku Komunikasi

Agrowisata
Efektivitas Website sebagai Media Promosi
KERANGKA PEMIKIRAN

HIPOTESIS PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
PENDEKATAN LAPANG
Metode Penelitian
Objek dan Waktu
Teknik Penentuan Responden dan Informan
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
GAMBARAN UMUM AGROWISATA GUNUNG MAS
Profil Agrowisata Gunung Mas
Website
KARATERISTIK RESPONDEN, KONTEN WEBSITE, DAN
PERILAKU KOMUNIKASI RESPONDEN
Karateristik Responden
Konten Website
Perilaku Komunikasi
EFEKTIVITAS PROMOSI AGROWISATA GUNUNG MAS
Efektivitas Promosi Melalui Website
Attention
Interest

Desire
Action
HUBUNGAN ANTARA KARATERISTIK PENGUNJUNG WEBSITE
DENGAN EFEKTIVITAS PROMOSI
Hubungan Antara Usia dengan Efektivitas Promosi
Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Efektivitas Promosi
Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan Efektivitas Promosi
Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Efektivitas Promosi
Hubungan Antara Jenis Pekerjaan dengan Efektivitas Promosi

vi
vii
viii
3
3
5
5
6
6
7

7
7
8
9
11

12
13
15
16
17
21
21
21
21
22
22
25
25
26

29
29
31
33
35
35
36
36
37
38
39
39
41
43
46
48

HUBUNGAN ANTARA KONTEN WEBSITE DENGAN
EFEKTIVITAS PROMOSI
Hubungan Antara Kelengkapan dan Kejelasan Informasi dengan
Efektivitas Promosi
Hubungan Antara Desain Website dengan Efektivitas Promosi
Hubungan Antara Tipografi dengan Efektivitas Promosi
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN
EFEKTIVITAS PROMOSI
Hubungan Antara Frekuensi Mengakses Internet dengan Efektivitas
Promosi
Hubungan Antara Frekuensi Mengakses Website dengan Efektivitas
Promosi
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

51
51
54
56
61
61
63
67
68
72
84

DAFTAR TABEL
1.
2.
3.
4.

Perbandingan promosi melalui cara konvensional dan media sosial
Hasil penelitian kelebihan website dalam pemasaran produk/jasa
Jumlah dan persentase responden berdasarkan karateristik
Persentase responden berdasarkan pengkategorian penilaian
terhadap
konten website
Persentase responden berdasarkan kelengkapan dan kejelasan informasi
Jumlah dan persentase responden berdasarkan penilaian responden
terhadap desain website

9
15
29
31

Persentase responden berdasarkan pengkategorian penilaian
terhadap tipografi pada website
Nilai minimum, maximum, dan rata-rata responden berdasarkan
indikator media sosial
Jumlah dan presentase responden berdasarkan indikator frekuensi
mengakses website

33

10. Jumlah dan persentase responden dalam mencapai tahap AIDA
11. Persentase dan penilaian responden dalam mencapai tahap AIDA
12. Nilai minimum, maximum, dan rata-rata responden berdasarkan

35
36
36

5.
6.
7.
8.
9.

31
32

33
34

tahap attention
13. Nilai minimum, maximum, dan rata-rata responden berdasarkan

tahap interest
14. Persentase responden berdasarkan indikator pencapaian
desire
15. Persentase responden berdasarkan indikator pencapaian
action

37

tahap

37

tahap

38

16. Persentase hubungan antara karateristik usia dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap attention
17. Persentase hubungan antara karateristik usia dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap interest
18. Persentase hubungan antara karateristik usia dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap desire
19. Persentase hubungan antara karateristik usia dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap action
20. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap attention
21. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap interest
22. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap desire
23. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap action
24. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendapatan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap attention
25. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap interest
26. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap desire
27. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap action
28. Persentase hubungan antara karateristik jenis kelamin dengan tingkat

39
40
40
41
41
42
42
43
44
44
45
45
46

efektivitas media promosi pada tahap attention
29. Persentase hubungan antara karateristik jenis kelamin dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap interest
30. Persentase hubungan antara karateristik jenis kelamin dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap desire
31. Persentase hubungan antara karateristik jenis kelamin dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap action
32. Persentase hubungan antara karateristik jenis pekerjaan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap attention
33. Persentase hubungan antara karateristik jenis pekerjaan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap interest
34. Persentase hubungan antara karateristik jenis pekerjaan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap desire
35. Persentase hubungan antara karateristik jenis pekerjaan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap action
36. Persentase hubungan antara kelengkapan dan kejelasan informasi dengan
tingkat efektivitas media promosi pada tahap attention
37. Persentase hubungan antara kelengkapan dan kejelasan informasi dengan
tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest
38. Persentase hubungan antara kelengkapan dan kejelasan informasi dengan
tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire
39. Persentase hubungan antara kelengkapan dan kejelasan informasi dengan
tingkat efektivitas media promosi pada tahap action
40. Persentase hubungan antara desain website dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap attention
41. Persentase hubungan antara desain website dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap inerest
42. Persentase hubungan antara desain website dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap desire
43. Persentase hubungan antara desain website dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap action
44. Persentase hubungan antara tipografi dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap attention
45. Persentase hubungan antara tipografi dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap interest
46. Persentase hubungan antara tipografi dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap desire
47. Persentase hubungan antara tipografi dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap action
48. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses internet dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap attemtion
49. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses internet dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap interest
50. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses internet dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap desire
51. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses internet dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap action
52. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses website dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap attemtion
53. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses website dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap interest
54. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses website dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap desire

46
47
47
48
49
49
50
51
52
53
53
54
55
55
56
57
57
57
58
61
62
62
63
64
64
65

55. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses website dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap action

65

DAFTAR GAMBAR
1.
2.
3.
4.

Salah satu vila agrowisata Gunung Mas
Website Agrowisata Gunung Mas
Menu ketersediaan penginapan dan reservasi
Salah satu artikel dalam website

25
36
37
37

DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Gambaran lokasi Agrowisata Gunung Mas, Bogor
Jadwal kegiatan penelitian
Contoh tampilan kuesioner online
Panduan wawancara mendalam
Catatan harian
Contoh hasil uji statistik Rank Spearman
Contoh hasil uji Chi Square

72
73
74
75
76
79
82

2

3

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia memiliki beberapa tempat wisata yang berpotensi untuk
dikunjungi oleh pengunjung dalam negri maupun asing, diantaranya tempat
wisata bersejarah, wisata alam, wisata edukasi, dan lain sebagainya.
Masing-masing tempat wisata memiliki daya tarik tersendiri sehingga
mendorong pengelola dan berbagai pihak tempat wisata mencari cara
promosi agar banyak pengunjung yang tertarik untuk mengunjungi tempat
wisata tersebut. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 5 tentang daya tarik wisata
menyebutkan
bahwa daya tarik wisata merupakan segala hal yang memiliki keunikan
berupa keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang menjadi tujuan
wisatawan.
Agrowisata merupakan salah satu pilihan tempat wisata yang menarik
dan memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia. Tempat wisata ini
menawarkan kegiatan pertanian seperti belajar menanam padi, memetik
buah, memberi makan hewan ternak, wisata perikanan, wisata unggas, dan
lain sebagainya. Secara tidak langsung kegiatan agrowisata menjadi media
edukasi bagi pengunjung. Kegiatan agrowisata meningkatkan persepsi
positif petani serta masyarakat akan arti pentingnya pelestarian sumberdaya
lahan pertanian. Pengembangan kegiatan agrowisata dapat melestarikan
kearifan dan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau
masyarakat sekitar agrowisata (Subowo 2002).
Sejumlah kawasan wisata di berbagai daerah mulai banyak
dikembangkan sebagai kawasan agrowisata, seperti perkebunan teh
Rancabali Bandung, kebun strawberry yang berada di Lembang, Merapi
Farma Herbal, agrowisata Taman Turi. Taman Anggrek Indonesia Permai,
dan masih banyak lagi. Namun masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui keberadaan agrowisata. Menurut Kompasiana (2015),
keberadaan agrowisata belum diketahui oleh masyarakat luas disebabkan
kurangnya promosi yang baik dan efektif, baik dalam nusantara maupun
mauncanegara. Jika pemasaran belum dilakukan secara aktif dan rutin,
maka agrowisata tersebut tidak dapat mengenalkan keunggulan produk
wisatanya (Ikhsania 2015). Pengenalan agrowisata kepada khalayak
membutuhkan sebuah strategi pemasaran yang efektif agar agrowisata dapat
dikenal dan diketahui oleh kahalayak luas, sehingga agrowisata dapat lebih
berkembang. Pengenalan agrowisata kepada khalayak luas dapat dilakukan
melalui kegiatan promosi. Promosi menurut Morissan (2010) ialah bagian
dari pemasaran yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan
konsumen.
Promosi dapat bersifat konvensional dan melalui media internet. Secara
konvensional, promosi dilakukan dengan cara menyebar leaflet, brosur,
memasarkan secara langsung (tatap muka), dan lain sebagainya. Promosi
dengan menggunakan media internet dapat dilakukan melalui berbagai

4
macam media sosial, salah satunya melalui website. Namun promosi secara
kovensional memiliki kelemahan yaitu banyak memakan biaya. Promosi
yang dilakukan melalui media website jauh lebih menguntungkan
dibandingkan promosi yang dilakukan secara konvensional.
Promosi melalui website memiliki keuntungan antara lain informasi
dapat tersebar luas, mudah diakses, dan tidak terbatas waktu dan wilayah.
Fungsi website antara lain sebagai fungsi komunikasi, fungsi informasi, dan
fungsi entertainment (Widhiarso dan Sukadi 2013). Media promosi berupa
website juga akan memudahkan pengunjung dalam mencari informasi
mengenai produk atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan. Selain itu,
website tidak hanya dapat diakses dengan menggunakan komputer atau
laptop, namun juga bisa diakses melalui smartphone atau telepon genggam
lainnya (Syahrizal 2013). Hasil penelitian mengenai kegiatan promosi Home
Industry Jamur Agro Santoso melalui website oleh Fristanto (2014)
menyebutkan bahwa website memudahkan home industry Jamur Agro
Santoso dalam mengembangkan usahanya, banyak masyarakat yang
mengetahui tentang Agro Santoso sebagai home industry budidaya jamur,
dan banyak konsumen yang memesan produk melalui laman website Home
Industri Agro Santoso. Disisi lain, website memiliki potensi untuk
dikunjungi oleh masyarakat yang memiliki gadget dan sudah terdedah akan
teknologi.
Kegiatan promosi melalui website dapat dikatakan efektif jika konten
beserta informasi yang terdapat dalam website tersebut dapat mempengaruhi
keputusan dan intensitas kedatangan pengunjung agrowisata. Hal tersebut
terbukti dalam penelitian Aufa (2014) mengenai Efektivitas Website sebagai
Media Komunikasi Pemasaran Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru,
Ciampea, Bogor, Jawa Barat menyatakan bahwa website Kampoeng Wisata
Bisnis Tegalwaru telah memiliki desain yang cukup baik, kesediaan gambar
dan informasi yang lengkap, unsur dalam pesan yang cukup sehingga
pengunjung telah menyadari adanya Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru,
mencari informasi lebih lanjut, tertarik untuk berkunjung atau melakukan
pembelian, serta melakukan kunjungan dan pembelian. Efektivitas pesan
dapat dikatakan efektif jika pesan yang disampaikan dipahami oleh
komunikan, komunikan bersikkap sesuai yang dikehendaki oleh
komunikator, dan ada kesesuaian antar komponen (Hamidi 2007).
Faktor-faktor lain yang turut berhubungan dengan efektivitas website
sebagai media promosi ialah karateristik pengunjung dan perilaku
komunikasi pengunjung website. Dari hasil penelitian Aufa (2014)
mengenai Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat
mengatakan bahwa pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
mayoritas tergolong umur dewasa (21-45 tahun), pengunjung berjenis
kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan laki- laki, dan pendidikan
tergolong rendah serta frekuensi penggunaan internet tergolong tinggi
disebabkan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan dapat
diakses dengan mudah.
Salah satu agrowisata yang memanfaatkan website sebagai media
promosi ialah agrowisata Gunung Mas, Bogor. Website tersebut ditujukan

5
untuk meningkatkan informasi bagi khalayak yang ingin mengetahui lebih
lanjut tentang agrowisata Gunung Mas. Penggunaan website dalam promosi
agrowisata ini mendukung kegiatan promosi yang sudah dilakukan
sebelumnya, yakni melalui brosur, billboard, dan mulut ke mulut dimana
pengunjung agrowisata Gunung Mas akan menceritakan pengalaman
berwisatanya kepada teman, keluarga, dan kerabat sehingga intensitas
pengunjung dapat semakin meningkat.
Website memudahkan konsumen potensial untuk mencari informasi
terkait fasilitas dan atraksi wisata yang ditawarkan agrowisata Gunung Mas
sehingga tertarik untuk melakukan kunjungan wisata ke agrowisata Gunung
Mas. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa perlu untuk melihat
efektivitas promosi agrowisata Gunung Mas melalui website serta
faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas promosi agrowisata
Gunung Mas.

Perumusan Masalah
Kegiatan promosi yang dilakukan pihak pemasar agrowisata Gunung
Mas menggunakan media konvensional berupa billboard dan brosur serta
media online berupa website. Penggunaan website sebagai media promosi
memudahkan pemasar dalam mempromosikan produk atau jasanya. Namun
belum diketahui apakah promosi yang dilakukan oleh agrowisata Gunung
Mas melalui website dikatakan efektif. Oleh sebab itu, penelitian ini akan
mengkaji efektivitas penggunaan media promosi berupa website pada
agrowisata Gunung Mas, Bogor. Sejauh mana website efektif sebagai
media promosi agrowisata Gunung Mas, Bogor?
Efektivitas website sebagai media promosi agrowisata Gunung Mas
tentu dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor dari sisi pengunjung dan
faktor dari konten website. Efektivitas website sebagai media promosi juga
dapat dilihat dari frekuensi mengakses internet dan kunjungan website.
Berdasar uraian diatas, maka faktor apa saja yang berhubungan dengan
efektivitas website sebagai media promosi agrowisata Gunung Mas,
Bogor?

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut
1. Menganalisis sejauh mana website efektif sebagai media promosi
agrowisata Gunung Mas, Bogor
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan
efektivitas promosi dilihat dari tahapan attention, interest, desire,
dan action (AIDA)

6
Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut
1. Bagi akademisi, penelitian ini dapat menambah pengetahuan
khususnya di bidang komunikasi pemasaran dan dapat digunakan
sebagai literatur untuk menulis penelitian selanjutnya
2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan untuk mengetahui efektivitas promosi yang dilakukan
pihak Agrowisata Gunung Mas, Bogor khususnya promosi melalui
website
3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat mendorong
masyarakat untuk mengetahui keberadaan Agrowisata Gunung Mas,
Bogor

7

PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan
membantu kegiatan pemasaran perusahaan. Hal ini disebabkan karena
komunikais dan pemasaran memegang peranan penting bagi dunia bisnis.
Tanpa komunikasi dalam pemasaran, konsumen tidak akan mengetahui
keberadaan suatu produk (Kusumastuti 2009). Pemasaran dimulai dari
mengidentifikasi
kebutuhan
dan
kemampuan
pelanggan,
mengkonseptualisasikan kebutuhan tersebut ke dalam kapasitas perusahaan
untuk memproduksi, mengkomunikasikan kepada sasaran, dan
mendengarkan pendapat sasaran setelah mereka menggunakan atau
mengkonsumsi produk (Poerwanto dan Sukirna 2012).
Lebih lanjut Poerwanto dan Sukirna (2012) mengatakan tugas utama
komunikasi pemasaran ialah menanamkan citra di benak sasaran.
Kemudian, tujuan pokok dari komunikasi pemasaran ialah membangun dan
memelihara citra produk. Selain itu juga bertujuan untuk memperoleh
perhatian, mendorong minat dan keinginan, serta berlanjut pada tindakan
sasaran. Pemasar sebagai komunikator harus memperhatikan pesan yang
akan disampaikan. Pesan harus memiliki daya tarik secara rasional dan
emosional. Daya tarik pesan secara rasional adalah pesan berkualitas,
bermanfaat, dan bernilai bagi pengguna. Pesan secara emosional ialah
pesan yang dapat mengendalikan emosi negatif dan positif yang
mempengaruhi motivasi pembelian.
Menurut Setiadi, model komunikasi pemasaran diawali dengan sender
atau sumber. Dalam hal ini yang berperan sebagai sumber ialah pemasar
yang merancang pesan dan akan disampaikan pada konsumen serta
penentuan jenis promosi. Keseluruhan proses ini disebut encoding. Proses
selanjutnya ialah pesan (message) melalui media yang akan diterima oleh
receiver atau penerima dimana penerima akan merespon atas pesan tersebut.
Langkah terakhir ialah effect dimana akan ada feed back dari penerima
kepada sumber (Wanarijki 2013).
Dalam menyusun pesan komunikasi pemasaran terdapat formula AIDA,
antara lain;
1) Attention (perhatian), sesuatu yang membuat masyarakat atau
khalayak tertarik, 2) Interest (minat), dalam tahap ini khalayak mulai
berfikir bahwa isi pesan bermanfaat baginya, 3) Desire (keinginan), isi
pesan yang disampaikan mendorong khalayak untuk mulai bertindak sesuai
yang dianjurkan, dan 4) Action (tindakan), dalam tahap ini khalayak
bertindak dan isi pesan menegaskan cara melakukan tindakan yang
dianjurkan (Kusumastuti 2009).

8
Promosi
Kegiatan promosi merupakan salah satu bagian yang vital dari
rangkaian kegiatan pemasaran dan berguna sebagai alat komunikasi yang
digunakan perusahaan untuk menginformasikan, mempengaruhi, serta
membujuk calon konsumen akan produk atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan (Shofian 2015).
Menurut Putra (2010), promosi ialah kegiatan yang bertujuan
mempengaruhi konsumen agar dapat mengenal dan mengetahui produk dan
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan serta akan ada keinginan untuk
membeli atau menggunakan prooduk atau jasa tersebut. Menurut Morissan
(2010) promosi ialah bagian dari pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk berkomunikasi dengan konsumen.
Keuntungan dari promosi antara lain memperkuat merk, mendorong
antusiasme penjual untuk menjual baik produk baru maupun yang sudah
lama, memfasilitasi pengenalan produk, memenangkan persaingan, dan
memperkuat periklanan. Tujuan promosi ialah; 1) memperkenalkan
perusahaan kepada masyarakat, berdasarkan riset sebagian konsumen belum
mengetahui keberadaan perusahaan, 2) mendidik konsumen agar mengerti
dalam memanfaatkan produk perusahaan jika belum memahami cara
memanfaatkan produk tersebut, dan 3) mengubah citra perusahaan dimata
masyarakat (Morissan 2010).
Promosi dapat dilakukan dengan berbagai media seperti booklet, leaflet,
papan baliho, iklan majalah, iklan surat kabar/koran, dan sebagainya.
Promosi melalui media tersebut bersifat konvensional. Promosi yang
dilakukan dengan media konvensional pertama kali muncul pada tahun 1842
dimana Volney B Palmer menggunakan istilah “Advertising Agency” dan
mendirikan biro iklan pertama di Philadelphia, Amerika Serikat (Triadi dan
Bharata 2010). Disisi lain, promosi dengan media konvensional seperti
majalah memiliki kelemahan antara lain dalam hal biaya pemasangan iklan
yang relatif mahal, jangkauan terbatas, dan pemasangan iklan yang cukup
lama karena harus melewati proses pemesanan. Seiring perkembangan
jaman, internet semakin banyak dibutuhkan masyarakat untuk memudahkan
aktivitasnya. Internet merupakan web global jaringan komputer yang luas
dan berkembang pesat (Wandanaya 2011). Promosi yang dilakukan melalui
internet dapat menggunakan berbagai media sosial seperti facebook, twitter,
blog, instagram, path¸ atau website. Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan
perbandingan promosi melalui media konvensional dan promosi melalui
media sosial.
Website merupakan media promosi interaktif karena mudah diakses
kapan saja dan dimana saja, menghemat biaya, dan informasi yang
disampaikan menyebar luas dan cepat serta merupakan sarana yang efektif
untuk melakukan promosi produk dan jasa serta terbukti menjadi media
informasi yang diminati selain media informasi lainnya Hal ini disebabkan
karena sifat website yang interaktif, menarik, jangkauan global, dan
informasi up to date (Mujiyana dan Elissa 2013).

9
Tabel 1. Perbandingan promosi melalui cara konvensional dan media sosial
No
1.

Jenis Promosi
Konvensional

-

2.

Media Sosial

-

Karatersitik Promosi
Promosi dan pemasaran dilakukan secara
tatap muka
Jangkauannya terbatas
Perlu memikirkan pengeluaran biaya
promosi (contoh: poster dan leaflet) yang
harus disebarkan
Penyebaran informasi terbatas
Akses konsumen terbatas
Waktu promosi terbatas
Resiko rendah
Tempat promosi dilakukan di satu titik
Promosi dan pemasaran dilakukan kapan
saja selama tersambung dengan internet
Jangkauan luas dan tak terbatas
Dapat memilih beragam media sosial yang
ada
Penyebaran informasi cepat
Akses konsumen mudah
Waktu promosi 24 jam
Rawan akan resiko
Biaya promosi rendah karena tidak perlu
mencetak poster atau memasang iklan di
media (contoh televisi dan radio)

Sumber: Kurniawan 2015

Website
Seiring dengan perkembangan jaman, keberadaan internet semakin
dibutuhkan masyarakat luas. Keberadaan intenet secara tidak langsung
mempengaruhi peningkatan komunikasi antara perusahaan dengan
pelanggan dalam hal pemasaran. Konsumen dewasa ini mengharapkan
komunikasi dua arah dengan perusahaan dan semakin banyak perusahaan
yang beranggapan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk pelayanan
terhadap konsumen (Morissan 2010).
Lebih lanjut Morissan (2010) mengatakan internet membantu
perusahaan membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen,
karyawan, dan stakeholders lainnya melalui kekuatan komunikasi dua arah.
Salah satu contohnya adalah website. Menurut Permana dan Darmawan
(2013), website (worl wide web) pertama kali ditemukan pada tahun 1980
oleh Sir Timothy John “Tim” Berners Lee dengan tujuan untuk
mempermudah tukar menukar informasi. Website dapat berfungsi sebagai
media promosi, media pemasaran, media informasi, media pendidikan, dan
media komunikasi. Jenis-jenis website antara lain;
1. Basic
Yaitu website yang digunakan untuk mempublikasikan informasi
seperti company profile
2. Search Engine

10
Berupa situs pencari situs-situs lainnya yang berisi materi yang kita
butuhkan
3. Portal
Seperti search engine, portal dapat mecari situs lain namun disusun
secara dictionary
4. Blog
Pengelola blog dapat menuliskan pikirannya dan dipublish melalui
internet
5. Networking
Situs yang menampung banyak member untuk membentuk
komunitas dan dapat saling berkenalan, membangn relasi hingga
bertukar pikiran
6. Forum
Situs seperti networking namun tidak focus pada friend relationship
melainkan lebih pada ajang diskusi dalam bentuk tulisan dan
diorganisasikan per kategori
7. News
Sebuah situs yang mengelola berita untuk dipublish ke internet
8. Event Organizer
Sebuah situs yang mengelola informasi pegadaan acara berisi waktu
berlangsungnya sebuah event
9. Gallery
Situs yang menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar serta
dapat dikategorikan per jenis foto
10. Multimedia Streaming
Situs yang menyediakan video streaming dan audio streaming
dimana seseorang dapat menonton dan mendengarkan multimedia
melalui web. Situs ini merupakan tren baru dalam dunia website
11. E-Commerce
Situs yang melakukan perdagangan melalui internet, dimana
pengelola dapat memanage berbagai macam barang yang ingin
dijual kemudian dipublikasikan beserta dengan informasi-informasi
yang berkaitan dengan barang-barang yang dijual. Situs ini juga
menyediakan transaksi online.
12. E-Learning
Situs yang menyediakan pembelajaran online melalui internet
dengan media tulisan, gambar, multimedia, dan lain sebagainya
Website sebagai salah satu media promosi memiliki beberapa
keuntungan antara lain; 1) web merupakan media informasi dengan cakupan
yang luas; 2) informasi dapat diupdate; 3) sering diakses oleh publik; 4)
tingginya penggunaan internet; 5) menangkat citra lembaga; 6)
mempermudah untuk membangun hubungan baik dengan publik; dan 7)
biaya pengeluaran rendah (Jayanti dan Nelisa 2012). Web menawarkan
sejumlah informati relatif lebih banyak dibanding media lain dan informasi
apapun dapat dicari melalui web. Informasi yang bersifat publik menjadi
efektif dan efisien bila disebarkan melalui web (Istanto 2001).
Situs website merupakan sarana yang efektif untuk melakukan promosi
produk dan jasa serta terbukti menjadi media informasi yang diminati selain

11
media informasi lainnya Hal ini disebabkan karena sifat website yang
interaktif, menarik, jangkauan global, dan informasi up to date (Ellisa dan
Mujiyana 2013).
Unsur-unsur yang terdapat dalam website antara lain desain, kejelasan
gambar, informasi, tipografi, dan lain sebagainya. Desain yang menarik
ialah desain yang dapat mengkombinasikan warna dan tipografi
(penggunaan ukuran dan jenis tulisan). Warna merupakan sensitivitas yang
berhubungan dengan indra, dimana warna dapat menarik perhatian,
menolak, dan bahkan bisa mempengaruhi emosi pengunjung website, serta
warna yang digunakan dalam website menimbulkan kesan pertama bagi
pengunjung ketika mengunjungi sebuah situs (Suyanto 2015). Lebih lanjut
Suyanto (2015) menyatakan tipografi merupakan penentuan pemilihan
huruf, penentuan ukuran huruf, spasi dan jarak, dan bagaimana teks dapat
mudah dibaca. Sementar itu, kelengkapan informasi yang disampaikan turut
menjadi penilaian sebab khalayak membutuhkan informasi yang cukup
dalam pencarian informasi.
Penyusunan pesan atau informasi dalam website harus disampaikan
secara jelas agar pengunjung website dapat memahami makna pesan yang
disampaikan. Pesan atau informasi yang disampaikan harus mengandung
unsur 7C, yaitu; 1) completeness, informasi yang diberikan harus selengkap
mungkin, 2) conciseness, semua bentuk komunikasi disusun secara singkat,
padat, dan jelas, 3) concreteness, pesan yang disampaikan harus spesifik
dan tidak abstrak, dan 4) concideration, mempertimbangkan situasi
penerima pesan, 5) clarity, pesan disusun menggunakan kata maupun
simbol yang mudah dipahami, 6) courtesy, memperhatikan tata krama dan
sopan santun, dan 7) correctness, pesan harus dibuat secara cermat
(Kusumastuti 2009).

Perilaku Komunikasi
Perilaku dasarnya berorientasi pada tujuan, yang artinya perilaku
seseorang dimotivasi oleh keinginan memperoleh tujuan tertentu.
Disimpulkan, perilaku komunikasi ialah aktivitas dengan tujuan untuk
mencari dan memperoleh informasi dari berbagai sumber (Ichwanudin
1998).
Dalam lingkup pariwisata, informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung
memegang peranan penting. Informasi berisikan detil tentang lokasi,
fasilitas, harga, peta, gambar, dan lain sebagainya. Banyak media yang
dapat digunakan dalam menyampaikan dan mengakses informasi salah
satunya dengan menggunakan media internet. Kemudahan dalam mengakses
internet dan biayanya yang murah menjadi pilihan pengunjung dalam
memperoleh informasi. Adanya perilaku pengunjung yang mencari
informasi secara berulang kali disebut konfirmasi (Furbani 2008).
Lebih lanjut Furbani (2008) menyebutkan respon dalam konfirmasi
dapat dilihat sebagai berikut; 1) Pengakuan langsung, yaitu seseorang
memberikan respon dengan segera yang ditandai dengan menerima
informasi dari sumber, 2) Perasaan positif, seseorang menanggapi informasi
dengan sikap yang positif, 3) Respon bertanya dimana seseorang menggali

12
informasi lebih banyak lagi, 4) Respon setuju, sikap dimana seseorang
setuju dengan pilihan, dan 5) Respon suportif, ungkapan dalam bentuk
pengertian, dukungan, atau memperkuat keyakinan.
Perilaku komunikasi juga dapat dilihat dari keterdedahan terhadap
media. Menurut Rosengren dan Erick, aspek keterdedahan terhadap media
diukur berdasar waktu dalam menggunakan media, jenis-jenis media yang
diikuti, dan hubungans antar individu yang mengonsumsi media informasi
baik dengan isi media maupun dengan media (Samsi 2005). Menurut
Ichwanudin (1998), keterdedahan pada media ialah aktivitas yang bertujuan
untuk memperoleh informasi dari berbagai media seperti televise, radio,
koran, brosur, dan sebagainya.
Pencarian informasi dilakukan sebelu membuat keputusan tujuan wisata
(Kolb 2006). Pencarian informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber
sebagai bahan pertimbangan pada berbagai pilihan. Ricci dan Werthner
dalam Furbani (2008) menyatakan bahwa wisatawan selalu berdasarkan
informasi dalam menentukan kebutuhan mengenai tempat yang ingin dituju,
aktivitas yang dapat dilakukan, pelayanan, pemililihan batas waktu, dan
anggaran.
Berdasarkan hasil penelitian Aufa (2014) mengenai “Efektivitas
Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran Kampoeng Wisata Bisnis
Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat“ frekuensi penggunaan internet
tergolong tinggi. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi yang semakin
canggih dan dapat diakses dengan mudah.
Agrowisata
Agrowisata merupakan kegiatan yang mengembangkan sumberdaya
alam suatu daerah yang memiliki potensi di bidang pertanian untuk
dijadikan kawasan wisata. Menurut Pamulardi (2006) agrowisata adalah
kawasan wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek
wisata. Daerah perkebunan, sentra penghasil sayuran, dan wilayah pedesaan
berpotensi menjadi agrowisata. Suasana alami yang menjadi latar belakang
agrowisata diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan.
Menurut Sastrayuda (2010) bilamana agrowisata dikelola secara
professional, agrowisata dapat memberikan banyak manfaat terhadap;
1. Meningkatkan konservasi lingkungan.
Pengembangan dan pengeolaan agrowisata yang dimana obyeknya
menyatu dengan lingkungan alam harus memperhatikan kelestarian
lingkungan. Diharapkan agrowisata juga dapat bernanfaat bagi
lingkungan
2. Meningkatkan estetika dan keindahan alam.
Lingkungan alam yang indah, panorama yang memberikan
kenyamanan dan tertata rapi akan memberikan suasana alami bagi
siapapun yang melihatnya.
3. Memberi nilai rekresi.
Wisata tidak dapat dipisahkan keberadaannya sebagai sarana
rekreasi. Kegiatan rekreasi ditengah area pertanian akan
memberikan kenikmatan sendiri.
4. Meningkatkan kegiatan ilmiah dan ilmu pengetahuan.

13
Agrowisata tidak hanya mengembangkan nilai rekreatif tetapi juga
mendorong seseorang untuk menambah ilmu pengetahuan,
menambah rasa ingin tahu, dan dapat menjadi sumber informasi
kekayaan alam.
5. Mengembangkan ekonomi masyarakat.
Agrowisata yang dikembangkan dengan baik dan memperhatikan
dasar kemampuan masyarakat, akan memberikan dampak positif
bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Efektivitas Website sebagai Media Promosi
Menurut KBBI, efektivitas ialah suatu hal yang memiliki pengaruh,
manjur, membawa hasil, dan berhasil atas suatu usaha atau tindakan.
Dengan kata lain sesuatu hal dapat dikatakan berhasil dilihat dari
tercapainya suatu tujuan. Sebuah pesan dapat dikatakan efektif jika; 1)
pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh komunikan, 2) komunikan
bersikap atau berperilaku seperti yang dikehendaki oleh komunikator, dan 3)
ada kesesuaian antar komponen (Hamidi 2007).
Menurut Kotler dan Keller, dalam efektivitas komunikasi pemasaran,
komunikasi tidak dapat disebut efektif jika sumber gagal dalam
menyampaikan pesan atau penerima tidak merespon atas pesan yang
disampaikan. Pengukuran hasil komunikasi pemasaran dilihat berdasarkan
dampak pada khalayak sasaran seperti kesadaran terhadap isi pesan dan
frekuensi sasaran menerima pesan serta perubahan sikap khalayak sasaran
yang timbul (Wanarijki 2013).
Model AIDA (attention, interest, desire, action) menjadi salah satu
model yang digunakan untuk mengetahui efektivitas promosi dari sebuah
produk atau jasa. Proses AIDA berawal dari tahap timbulnya perhatian
terhadap barang atau jasa, jika muncul suatu ketertarikan terhadap barang
atau jasa tersebut maka ia akan menuju ke tahap minat, dan selanjutnya jika
ia sangat berminat/berhasrat pada barang atau jasa yang ditawarkan, maka ia
akan mengambil keputusan untuk membeli barang atau jasa tersebut (Santi
2012).
Tahapan proses AIDA menurut Irfan (2014) dalam Kruti S dan Alan D
meliputi;
1. Attention
Sebagian besar khalayak belum sadar akan hadirnya suatu produk
atau merk, maka pemasar harus membangun kesadaran khalayak
dengan pesan-pesan sederhana yang memberikan informasi dasar
produk tersebut.
2. Interest
Tahap ini konsumen mulai sadar akan adanya produk kemudian
tertarik terhadap produk tersebut. Selanjutnya pemasar membangun
minat pada konsumen dengan caa menunjukkan fitur unik dari
produk tersebut dan menyajikan promosi yang menarik
3. Desire
Merupakan tahap dimana konsumen berminat terhadap produk yang
ditawarkan. Fungsi dari promosi yang dilakukan mendorong mereka

14
untuk membeli produk tersebut. Menimbulkan minat konsumen
trhadap produk yang ditawarkan dapat diakukan dengan cara
menujukkan bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan
konsumen serta menggunakan promosi yang kreatif dan berkualitas
4. Action
Tahap ini merupakan strategi jangka panjang dimana iklan atau
promosi yang dilakukan tidak langsung menimbulkan tindakan
pembelian dari konsumen, namun menciptakan keinginan yang
akhirnya akan mendorong keputusan pembelian
Efektivitas website dalam pemasaran dapat dipengaruhi oleh beragam
faktor, antara lain faktor konten website dan karakteristik konsumen (Jayanti
dan Nelisa 2012). Website memiliki konten seperti desain, kejelasan
gambar, informasi, dan lain sebagainya. Desain yang dapat menarik
perhatian ialah desain yang efektif dan mampu mengkombinasikan
komposisi warna dan tipografinya. Komposisi warna cerah cenderung lebih
menarik perhatian dibanding warna yang monoton. Selain itu, tipografi dan
penempatan tulisan pun menjadi penilaian yang dilakukan oleh pengunjung
halaman website. Informasi berupa detail barang, lokasi, dokumentasi,
harga, fasilitas, dan contact person yang terdapat dalam website menjadi
komponen penting karena konsumen memerlukan informasi tersebut ketika
akan menggunakan atau membeli usaha, produk, atau jasa yang ditawarkan.
Berdasarkan penelitian “Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi
Pemasaran Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa
Barat“ oleh Aufa (2014), menunjukkan bahwa website Kampoeng Wisata
Bisnis Tegalwaru memiliki desain cukup baik, informasi yang tersedia
dijabarkan secara lengkap, serta unsur pesan cukup jelas sehingga
pengunjung menyadari keberadaan Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru,
dan mencari informasi lebih lanjut hingga melakukan pembelian dan
kunjungan.
Perilaku seorang konsumen dapat dipengaruhi oleh beragam faktor,
antara lain; faktor budaya yang merupakan determian dasar keinginan dan
perilaku seseorang, faktor sosial dimana kelompok referensi, keluarga,
peran sosial, dan status mempengaruhi keputusan pembelian, serta faktor
pribadi dimana pekerjaan, usia, keadaan ekonomi, siklus hidup, dan
kepribadian juga mempengaruhi keputusan pembelian. Dari hasil penelitan,
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengunjung Kampoeng Wisata
Bisnis Tegalwaru adalah faktor pribadi, yakni karakteristik pengunjung
(umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat motivasi). Hasil
penelitian mengenai kegiatan promosi Home Industri Agro Santoso melalui
website oleh Fristanto (2014) menyebutkan bahwa website memudahkan
mengembangkan usahanya, banyak masyarakat yang mengetahui tentang
Agro Santoso sebagai home industry budidaya jamur, dan banyak konsumen
yang memesan produk melalui laman website Home Industri Agro Santoso.

15
Tabel 2. Hasil Penelitian Kelebihan Website dalam Pemasaran Produk/Jasa
No

Judul Penelitian

1.

Rancang Bangun
Media Promosi
dan Pemesanan
Online Bagas
Motor Berbasis
Web

2.

Efektivitas
Website sebagai
Media
Komunikasi
Pemasaran
Kampoeng Wisata
Bisnis Tegalwaru,
Ciampea, Bogor,
Jawa Barat
Perancangan
Media Promosi
Wana Wisata
Tanjung Papuma
Jember
Perancangan Web
sebagai Media
Promosi Koleksi
Naskah Kuno
Minangkabau di
Museum
Adityawarman
Sumatera Barat
Efektivitas Media
Promosi dalam
Komunikasi
Pemasaran
Agrowisata
Kampoeng Air
Katulampa Bogor

3.

4.

5.

Nama
Penulis dan
Tahun
Yoni
Widhiarso,
Sukadi
(2013)

Jazaul Aufa
(2014)

Bagus Fuad
Permana
(2013)

Kelebihan Website
Informasi dapat tersebar luas,
mudah diakses, dan tidak terbatas
waktu dan wilayah serta team
pemasaran
terbantu
dalam
menyampaikan informasi dan
promosi serta konsumen dapat
memesan produknya melalui
website
Informasi
yang
tersedia
dijabarkan secara lengkap, serta
unsur pesan cukup jelas sehingga
pengunjung
menyadari
keberadaan Kampoeng Wisata
Bisnis
Tegalwaru,
mencari
informasi lebih lanjut hingga
melakukan
pembelian
dan
kunjungan.
Dapat menjangkau banyak orang,
lebih tersegmen, diupdate dengan
cepat, dan informasi disajikan
dengan lengkap

Susan
Jayanti,
Malta Nelisa
(2014)

Dengan adanya website, maka
masyarakat
akan
semakin
mengenal dan mengetahui seluk
beluk Museum Adityawarman
dan meningkatkan intensitas
kunjungan.

Siti
Chaerunisa
(2013)

Data hasil lapang menunjukan
bahwa mereka yang jarang
mengakses atau hanya sekali atau
dua kali, mereka sudah tertarik
dari informasi yangdisampaikan
sehingga memutuskan untuk
berkunjung

Kerangka Pemikiran
Efektivitas website sebagai media promosi agrowisata Gunung Mas,
Bogor, dapat diukur menggunakan model AIDA (attention, interest, desire,

16
action). Efektivitas website memiliki hubungan dengan konten website,
diantaranya tingkat kelengkapan dan kejelasan informasi, desain website,
dan tipografi. Karateristik pengunjung website seperti usia, jenis kelamin,
pekerjaan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan turut mempengaruh
efektivitas website. Selain konten website dan karateristik pengunjung
website, perilaku komunikasi seperti frekuensi akses internet dan frekuensi
mengunjungi website juga memiliki hubungan terhadap efektivitas website
sebagai media promosi agrowisata Gunung Mas, Bogor.

X.1 Konten Website
X.1.1 Tingkat kelengkapan dan kejelasan
informasi
X.1.2 Desain visual website
X.1.3 Tipografi

X.2 Karateristik Pengunjung Website
X.2.1 Usia
X.2.2 Jenis kelamin
X.2.3 Tingkat pendidikan
X.2.4 Pekerjaan
X.2.5 Tingkat pendapatan

Y.1 Efektivitas
Website
Y.1.1 Attention
Y.1.2 Interest
Y.1.3 Desire
Y.1.4 Action

X.3 Aktivitas Pengguna Media Sosial
X.2.7 Frekuensi akses internet
X.2.8 Frekuensi mengunjungi website
agrowisata Gunung Mas
Keterangan:

berhubungan

Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut
1. Terdapat hubungan antara konten website (tingkat kelengkapan dan
kejelasan informasi, desain visual, dan tipografi) dengan masingmasing tahapan AIDA (attention, interest, desire, action)
2. Terdapat hubungan antara karateristik pengunjung website (usia,
pendidikan, dan tingkat pendapatan) dengan masing-masing tahapan

17
AIDA (attention, interest, desire, action)
3. Terdapat perbedaan hubungan antara jenis kelamin&jenis pekerjaan
pengunjung dalam masing-masing tahapan AIDA (attention,
interest, desire, action)
4. Terdapat hubungan antara perilaku komunikasi (frekuensi akses
internet dan frekuensi akses website) dengan masing-masing tahapan
AIDA (attention, interest, desire, action)

Definisi Operasional
1. Konten Website
Konten website sebagai media komunikasi pemasaran memiliki
beberapa unsur antara lain tingkat kelengkapan informasi dan
kejelasan informasi, desain visual, dan tipografi. Konten website
digunakan dalam mempengaruhi minat pengguna internet agar
tertarik untuk mengunjungi dan menggali informasi dari website
mengenai agrowisata Gunung Mas, Bogor.
a. Tingkat kelengkapan dan kejelasan informasi merupakan
informasi yang disajikan secara lengkap dan jelas. Tingkat
kelengkapan informasi diukur dari adanya informasi berupa
profil, lokasi, harga, fasilitas, dan contact person. Jenis data
berupa data ordinal. Kategori tingkat kelengkapan dan kejelasan
informasi adalah sebagai berikut
Rendah (skor 1) = total skor jawaban 7-18
Sedang (skor 2) = total skor jawaban 19-30
Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 31-42
b. Desain visual merupakan unsur yang terdapat dalam website
untuk menarik perhatian pengguna internet. Jenis data berupa
data ordinal. Kategori desain website adalah sebagai berikut
Rendah (skor 1) = total skor jawaban 1-2
Sedang (skor 2) = total skor jawaban 3-4
Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 5-6
c. Tipografi merupakan unsur yang terdapat dalam website untuk
menarik perhatian pengguna internet. Jenis data berupa data
ordinal. Kategori desain website adalah sebagai berikut
Rendah (skor 1) = total skor jawaban 2-5
Sedang (skor 2) = total skor jawaban 6-9
Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 10-12
2. Karateristik Pengunjung
Merupakan faktor-faktor yang terdapat pada diri seorang
pengunjung. Beberapa variabel yang diukur ialah usia, jenis kelamin,
pekerjaan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan.
Pengkategorian karakteristik tingkat pendidikan menggunakan
standar deviasi

18

a. Usia adalah lama hidup pengunjung/responden saat melakukan
kunjungan ke agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa
Barat/penelitian dilakukan.s Jenis data merupakan data ordinal.
Karateristik usia dibedakan menjadi tiga kategori berdasarkan
standar deviasi, yaitu;
Usia muda (skor 1)
= 37 tahun
b. Jenis kelamin ialah sifat fisik pengunjung/responden sesuai
dengan yang tercatat pada kartu identitas pengunung/responden.
Jenis data berupa data nominal. Kategori jenis kelamin yaitu;
Laki-laki = kode 1
Perempuan= kode 2
c. Pekerjaan adalah
pekerjaan yang merupakan sumber
pendapatan utama di rumah tangga. Jenis data berupa data
nominal. Kategori jenis pekerjan yaitu
Belum bekerja
= kode 1
Pelajar
= kode 2
Ibu Rumah Tangga
= kode 3
Pegawai Swasta
= kode 4
PNS/ABRI/Polri
= kode 5
d. Tingkat pendidikan ialah jenjang pendidikan formal terakhir
yang ditempuh oleh pengunjung sampai penelitian dilakukan.
Jenis data berupa data ordinal. Pengkategorian tingkat
pendidikan berdasarkan standar deviasi. Kategori jenis
pendidikan ialah sebagai berikut
Rendah (skor 1) = SMA
Sedang (skor 2) = D1/D2/D3
Tinggi (skor 3) = S1/S2/S3
e. Pendapatan diukur dari pendapatan responden dalam jangka
waktu tertentu sampai dengan waktu saat penelitian berlangsung.
Pendapatan