Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat

EFEKTIVITAS WEBSITE SEBAGAI MEDIA
KOMUNIKASI PEMASARAN KAMPOENG WISATA
BISNIS TEGALWARU, CIAMPEA, BOGOR, JAWA
BARAT

JAZAUL AUFA

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR\
BOGOR
2014

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Website
sebagai Media Komunikasi Pemasaran Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru,
Ciampea, Bogor, Jawa Baratadalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teksdan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014

Jazaul Aufa
NIM I34100113

v

ABSTRAK
JAZAUL AUFA. Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Dibimbing
oleh NINUK PURNANINGSIH.
Media komunikasi pemasaran merupakan saluran yang digunakan untuk
melalukan kegiatan menyampaikan pesan komunikasi pemasaran. Tujuan

penelitian ini adalah menganalisis efektivitas website sebagai media komunikasi
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, unit
agrowisata yang diteliti adalah Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
merupakan wilayah pedesaan yang mengembangkan potensi UKM yang dimiliki
penduduknya untuk meningkatkan ekonomi warganya dengan kegiatan berwisata
mengelilingi dan mengikuti program pelatihan di Desa Tegalwaru. Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh karakteristik pengunjung dan karakteristik
website pada frekuensi pengunjung menggunakan internet dan intensitas
pengunjung terdedah website. Karakteristik pengunjung, karakteristik website, dan
tingkat keterdedahan pengunjung memiliki pengaruh pada aspek kognitif dan
konatif.
Kata kunci: efektivitas, media komunikasi pemasaran, agrowisata.

ABSTRACT
JAZAUL AUFA. Effectiveness of website as a Marketing Communication Media
in Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, West Java. Supervised
by NINUK PURNANINGSIH
Marketing communication media is a channel which used to deliver a marketing
communication message. The objective of this research is to analyze the

effectiveness of a website as a communication media along with all of the factors
which influence it. Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea Sub-district,
Bogor Regency, West Java Province becomes an agrotourism unit that being
researched. Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru is a village area which developed
agrees with inhabitant small and medium-sized enterprises potentiality. All of
inhabitant small and medium-sized enterprises in Tegalwaruare intended to
increase the economic level of society by providing a tourism and training
program. The result of this research shows that the characteristic of Kampoeng
Wisata Bisnis Tegalwaru visitor and website have a big impact on determining the
frequency and the intensity of Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru visitor
accessing website through internet. Visitor characteristic, website characteristic,
and visitor exposed level have an impact to cognitive and conative aspect.
Keywords: effectiveness, marketing communication media, agrotourism

vi

vii

EFEKTIVITAS WEBSITE SEBAGAI MEDIA
KOMUNIKASI PEMASARAN KAMPOENG WISATA

BISNIS TEGALWARU, CIAMPEA, BOGOR, JAWA
BARAT

JAZAUL AUFA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR\
BOGOR
2014

ix

Judul Skripsi : Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran

Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa
Barat
Nama
: Jazaul Aufa
NIM
: I34100113

Disetujui oleh

Dr Ir Ninuk Purnaningsih MSi
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Siti Amanah MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus :_____________________

Judul Skripsi: Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran

Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa
Barat
Jazaul Aufa
Nama
134100113
NIM

Disetujui oleh

Dr Ir Ninuk Purnaningsih MSi
Pembimbing

Tanggal Lulus

2 7 JAN 2014-:

3

PRAKATA
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi berjudul Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat ini dengan
sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat peneliti
harapkan.
Ibu Ninuk Purnaningsih, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu dan pikiran untuk memberi kritikan dan saran selama proses penulisan
hingga laporan proposal skripsi ini terselesaikan. Ibunda Aminah Swarnawati dan
Ayahanda Rofiqur Ridlo selaku orang tua tercinta yang telah memberikan doa,
dukungan, kasih sayang, kritikan, dan saran kepada penulis. Mutia, Fifi, Echa,
Jihan, Raissa, Uty, Caca, Debby, Pipiw, Raga, Rani, Lia, Acid, Nisrin, Putri, Ismi,
dan Tata selaku sahabat-sahabat peneliti yang selalu memberikan motivasi,
semangat, kasih sayang, dan menemani penulis dalam proses penulisan proposal
skripsi ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
teman dan sahabat yang telah dukungan dan semangat penulis dalam proses
penulisan laporan ini. Terlebih kepada keluarga besar Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat (terutama Kak Jabbar, Bang Mimi, angkatan 46, 47,
48), teman-teman di luar Bogor, teman-teman main, teman-teman asrama, temanteman kostan, teman-teman tim Advertising and Multimedia HIMASIERA,temanteman TPB,teman-teman IPB, teman-teman KKP, serta teman-teman
seperjuangan program akselerasi yang memberikan segala bentuk semangat yang

positif dan masukan bagi penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.

Bogor, Januari 2014

Jazaul Aufa

4

1

DAFTAR ISI
halaman
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
viiii
DAFTAR LAMPIRAN
ix

PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Masalah Penelitian
3
Tujuan Penelitian
3
Kegunaan Penelitian
3
TINJAUAN PUSTAKA
5
Komunikasi Pemasaran
5
Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
8
Perilaku Konsumen
10
Agrowisata
11

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi
12
Pemasaran Agrowisata
Kerangka Pemikiran
13
Hipotesis Penelitian
14
Definisi Operasional
15
PENDEKATAN LAPANGAN
19
Metode Penelitian
19
Lokasi dan Waktu Penelitian
19
Teknik Pemilihan Responden
19
Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
20
Kelemahan Penelitian

20
TeknikPengolahan Data dan Analisis Data
20
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
21
Profil Desa Tegalwaru
21
Sejarah dan Pengembangan Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
22
Produk dan Program Pelatihan yang ditawarkan Kampoeng Wisata
23
Bisnis Tegalwaru
PROFIL PENGUNJUNG KAMPOENG WISATA BISNIS TEGALWARU
25
Umur
25
Jenis Kelamin
26
Tingkat Pendidikan
26
Tingkat Motivasi
27
Desain Website
28
Kelengkapan Gambar pada Website
29
Kelengkapan Informasi pada Website
30
Attention
31
Interest
32
Desire
33
Action
33

2

TINGKAT KETERDEDAHAN PENGUNJUNG DAN FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA
Frekuensi Pengunjung Menggunakan Internet
Intensitas Pengunjung Terdedah Website
Frekuensi Memperbaharui Informasi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keterdedahan Pengunjung
Berdasarkan Frekuensi Pengunjung Menggunakan Internet
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keterdedahan Pengunjung
Berdasarkan Intensitas Pengunjung Terdedah Website
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keterdedahan Pengunjung
Berdasarkan Frekuensi Memperbaharui Informasi
EFEKTIVITAS WEBSITE SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
PEMASARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Berdasarkan Aspek Kognitif
Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Berdasarkan Aspek Afektif
Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Berdasarkan Aspek Konatif
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Website sebagai Media
Komunikasi Pemasaran Berdasarkan Aspek Kognitif
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Website sebagai Media
Komunikasi Pemasaran Berdasarkan Aspek Afektif
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Website sebagai Media
Komunikasi Pemasaran Berdasarkan Aspek Konatif
PENUTUP
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

35
35
36
37
37
44
49
57
57
58
60
61
68
76
85
85
85
87
88
96

3

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

19
20

21
22

23

Posisi komunikasi dalam bauran pemasaran
Model hierarki respons
Jumlah Kependudukan Desa Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat
Jumlah dan persentase pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
berdasarkan Umur
Jumlah dan persentase pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
berdasarkan jenis kelamin
Jumlah dan persentase pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
berdasarkan tingkat pendidikan
Jumlah dan persentase pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
berdasarkan tingkat motivasi
Jumlah dan persentase pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
berdasarkan desain website
Jumlah dan persentase pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
berdasarkan kelengkapan gambar pada website
Jumlah dan persentase pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
berdasarkan kelengkapan informasi pada website
Jumlah dan persentase pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
berdasarkan unsur pesan attention
Jumlah dan persentase pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
berdasarkan unsur pesan interest
Jumlah dan persentase pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
berdasarkan unsur pesan desire
Jumlah dan persentase pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
berdasarkan action
Jumlah dan persentase frekuensi pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis
Tegalwaru menggunakan internet
Jumlah dan persentase intensitas pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis
Tegalwaru terdedah website
Jumlah dan persentase frekuensi pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis
Tegalwaru memperbaharui informasi
Nilai koefisien dan signifikansi pengaruh berdasarkan hasil Uji Statistik
Analisis Regresi Linier Berganda variabel pengaruh terhadap variabel
terpengaruh (frekuensi pengunjung menggunakan internet)
Interpretasi pengaruh dan arah pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi pengunjung menggunakan internet
Nilai koefisien dan signifikansi pengaruh berdasarkan hasil Uji Statistik
Analisis Regresi Linier Berganda variabel pengaruh terhadap variabel
terpengaruh (intensitas pengunjung terdedah website)
Interpretasi pengaruh dan arah pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi intensitas pengunjung terdedah website
Nilai koefisien dan signifikansi pengaruh berdasarkan hasil Uji Statistik
Analisis Regresi Linier Berganda variabel pengaruh terhadap variabel
terpengaruh (frekuensi pengunjung memperbaharui informasi)
Interpretasi pengaruh dan arah pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi pengunjung memperbaharui informasi

6
7
21
25
26
27
28
29
30
31
31
32
33
34
35
36
37
39

40
45

46
51

52

4

24 Jumlah dan persentase efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran berdasarkan aspek kognitif
25 Jumlah dan persentase efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran berdasarkan aspek afektif
26 Jumlah dan persentase efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran berdasarkan aspek konatif
27 Nilai koefisien dan signifikansi pengaruh berdasarkan hasil Uji Statistik
Analisis Regresi Linier Berganda variabel pengaruh terhadap variabel
terpengaruh (efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran
aspek kognitif)
28 Interpretasi pengaruh dan arah pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran
aspek kognitif
29 Nilai koefisien dan signifikansi pengaruh berdasarkan hasil Uji Statistik
Analisis Regresi Linier Berganda variabel pengaruh terhadap variabel
terpengaruh (efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran
aspek afektif)
30 Interpretasi pengaruh dan arah pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran
aspek afektif
31 Nilai koefisien dan signifikansi pengaruh berdasarkan hasil Uji Statistik
Analisis Regresi Linier Berganda variabel pengaruh terhadap variabel
terpengaruh (efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran
aspek konatif)
32 Interpretasi pengaruh dan arah pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran
aspek konatif

58
59
60
62

63

70

71

77

78

DAFTAR GAMBAR
1
2

Pertumbuhan jumlah internet host
9
Kerangka pemikiran efektivitas website sebagai media komunikasi 14
pemasaran

5

DAFTAR LAMPIRAN

1
2
3
4

Jadwal Penelitian
Daftar Nama Responden
Hasil Uji Statistik Analisis Regresi Linier Berganda
Dokumentasi

88
89
91
95

6

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Wisata didefinisikan sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara 1. Rekreasi merupakan
salah satu cara penghilang penat dan kebosanan dari segala macam aktivitas
keseharian. Sebagai tujuan dari wisata, rekreasi memiliki keterkaitan dengan
pariwisata. Pariwisata merupakan kegiatan mobilisasi orang dari tempat ia melalui
kegiatan keseharian ke tempat yang dapat memenuhi kebutuhan lain mereka.
Pariwisata memilikiberaneka ragamtujuan mulai dari sekedar beristirahat, melepas
penat pekerjaan atau tugas, mencari suasana baru, bermain, bahkan untuk menjadi
salah satu alternatif mendapatkan wawasan baru.
Dewasa ini, orientasi berwisata orang mulai mengalami pergeseran.
Mayoritas orang sudah mulai berorientasi untuk memenuhi kebutuhan dalam
bentuk menikmati objek-objek spesifik. Mereka tidak lagi mendatangi sebuah
pusat perbelanjaan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, tetapi cenderung
mencari udara segar dengan mengutamakan keindahan alamnya, pengolahan
secara tradisional, interaksi dengan masyarakat lokal, dan sebagainya. Oleh
karena itu, agrowisata cenderung lebih diminati untuk tujuan berwisata.
Agrowisata merupakan suatu sektor usaha pariwisata berbasis lingkungan
dan masyarakat lokal sebagai sarana rekreasi atau kegiatan pariwisata bernilai
tambah dalam perluasan pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman di bidang
pertanian. Selain bertujuan untuk meningkatkan potensi-potensi yang ada di
wilayah agrowisata baik SDA maupun SDM, agrowisata juga bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen dengan potensi alam yang dimiliki dan
memberikan pendidikan baru kepada konsumennya.
Perkembangan munculnya agrowisata ternyata tidak diimbangi dengan
peningkatan pengetahuan pengunjung. Pengetahuan mereka terhadap agrowisata
masih kurang sehingga banyak pengunjung yang tidak mengetahui jenis
keragaman agrowisata, fasilitas yang ditawarkan agrowisata, serta lokasi
agriwisata yang tergolong strategis untuk mereka. Pengunjung dapat juga sebagai
konsumen yang tidak hanya memiliki arti membeli, tetapi mendatangi suatu
tempat. Pengunjung cenderung hanya mengetahui dan mendatangi agrowisata
yang sudah terkenal sehingga hanya berpusat di satu tempat. Sumarwan (2011)
menyatakan bahwa pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya
yang terkait dengan produk atau jasa tersebut, dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen.
Pengetahuan pengunjung akan berpengaruh terhadap keputusan mereka.
Keputusan pengunjung tersebut dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan
pribadi. Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas dan dalam. Dari
segi psikologis, keputusan pengunjung juga dipengaruhi oleh motivasi, persepsi,
1

Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (BPKP 2009).

2

pembelajaran, dan memori. Keputusan pengunjung tidak hanya meningkatkan
pengetahuan pengunjung akan agrowisata, tetapi juga membuat pengunjung untuk
mendatangi agrowisata bahkan membuatnya mendatangi kembali agrowisata
tersebut.
Terjadinya revolusi teknologi komunikasi, media konvensional tradisional
menjadi media internet secara lambat terus berkembang menyebabkan terjadinya
pergeseran paradigma media yang bersifat global dan sangat fundamental.
Pergeseran itu menyangkut produksi, penyimpanan, dan penyebaran informasi
digital secara global melalui jaringan internet (online). Buktinya, Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengeluarkan data bahwa pada
tahun 2012 lalu, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 63 juta
orang atau 24,23 persen dari total populasi negara ini 2. Untuk itu, saat ini kegiatan
komunikasi pemasaran tidak terlepas dari suatu perencanaan media.
Saat ini, para pemasar telah banyak yang memanfaatkan media online
sebagai media komunikasi pemasaran. Dari media online ini diharapkan akan
dapat mempengaruhi keputusan pengunjung dalam membeli barang atau jasa yang
ditawarkan. Hal ini juga sudah mulai banyak ditawarkan untuk berbagai sektor
pariwisata, terutama agrowisata. Website seharusnya memberikan tampilan yang
dapat menarik minat pengunjung sehingga daya tarik pesan akan meningkat pula.
Kepuasan pengunjung dapat terlihat ketika pengunjung yang membuka halaman
website membuat keputusan untuk mendatangi agrowisata tersebut. Untuk itu
dalam halaman website, tampilan profil dan hal-hal yang ditawarkan oleh
agrowisata menjadi fokus utama yang perlu untuk ditampilkan dan diberikan
penekanan sehingga dapat menarik pengunjung.
Komunikasi pemasaran akan dikatakan efektif ketika konsumen
mengalami perubahan di tiga aspek. Tiga aspek meliputi kognitif (perubahan),
afektif (perubahan sikap), dan konatif (perubahan perilaku). Jika dihubungkan
dengan keputusan pengunjung maka komunikasi pemasaran melalui website
berarti telah terdedahnya akan pengunjung oleh media komunikasi pemasaran
(website), kemudian pengunjung sudah mempunyai keinginan untuk mendatangi
agrowisata, dan akhirnya mendatangi agrowisata tersebut. Pesan dari komunikasi
pemasaran dapat dikatakan efektif juga karena telah mencapai tahap akhir dari
konsep AIDA (attention, interest, desire, dan action), yaitu action atau melakukan
tindakan.
Berdasarkan hal-hal yang telah terjadi dewasa ini, dapat dilihat akan
terdapat kemungkinan bahwa komunikasi pemasaran melalui website merupakan
salah satu alternatif untuk memasarkan agrowisata sehingga dapat membentuk
suatu keputusan pengunjung. Oleh karena itu, perlu ditelaah lebih lanjut mengenai
seberapa besar efektivitas website agrowisata sebagai media komunikasi
pemasaran terhadap terbentuknya keputusan pengunjung.

2

Yusuf O. 13 Desember 2012. 2013, pengguna internet Indonesia bisa tembus 82 juta. [Internet].
[dikutip tanggal 12 Juni 2012]. Tekno Kompas. Dapat diunduh dari :
http://tekno.kompas.com/read/2012/12/13/10103065/2013.pengguna.
internet.indonesia.bisa.tembus.82.juta

3

Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibangun beberapa masalah
penelitian yang dapat dirumuskan oleh pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana website sebagai media komunikasi pemasaran Kampoeng
Wisata Bisnis Tegalwaru dalam memasarkan produk dan programprogram pelatihan?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengunjung memilih produk dan
program-program pelatihan yang ditawarkan Kampoeng Wisata Bisnis
Tegalwaru?
3. Bagaimana efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran
dalam mempengaruhi pengunjung untuk membeli produk dan
mengikuti program-program pelatihan yang ditawarkan Kampoeng
Wisata Bisnis Tegalwaru?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian di atas, dapat pula disusun beberapa tujuan
dari penelitian ini, di antaranya adalah untuk:
1. Mengetahui website sebagai media komunikasi pemasaran Kampoeng
Wisata Bisnis Tegalwaru Waru dalam memasarkan produk dan
program-program pelatihan
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengunjung
memilih produk dan program-program pelatihan yang ditawarkan
Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, dan
3. Menganalisis efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran
dalam mempengaruhi pengunjung untuk membeli produk dan
mengikuti program-program pelatihan yang ditawarkan Kampoeng
Wisata Bisnis Tegalwaru.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai website
sebagai media komunikasi pemasaran dalam memasarkan produk dan programprogram pelatihan yang ditawarkan Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, serta
melihat efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran dalam
mempengaruhi terbentuknya keputusan konsumen untuk membeli produk dan
mengikuti program-program pelatihan yang ditawarkan Kampoeng Wisata Bisnis
Tegalwaru. Secara lebih khusus, penelitian ini akan bermanfaat bagi beberapa
pihak, yakni:
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitianpenelitian selanjutnya yang sejenis. Peneliti selanjutnya juga
diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari penelitian
ini.

4

2. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk
lebih mengenal produk dan program-program pelatihan yang
ditawarkan oleh Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru. Selain itu,
masyarakat di sekitar Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru diharapkan
akan terkena dampak yang baik, seperti semakin terkenalnya desa
mereka.
3. Bagi instansi terkait
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan dan
perbaikan dalam meningkatkan kualitas produk serta komunikasi
pemasaran yang dilakukan sehingga produk dan program-program
pelatihan yang ditawarkan oleh instansi tersebut akan semakin dikenal
masyarakat dan memiliki target pasar yang luas.

5

TINJAUAN PUSTAKA
Pergeseran paradigma dalam perkembangan pariwisata di Indonesia, ternyata
dapat memunculkan inovasi untuk mengembangkan pariwisata berwawasan
lingkungan, salah satunya adalah agrowisata. Namun, saat ini pengembangan sektor
usaha agrowisata masih belum diimbangi dengan proses komunikasi pemasaran
yang baik dan tepat sasaran. Akibatnya, banyak target pasar yang belum mengetahui
keanekaragaman agrowisata di dalam maupun di luar lingkungannya. Kampoeng
Wisata Bisnis Tegalwaru merupakan salah satu contoh dari keanekaragaman
agrowisata karena memanfaatkan potensi alam maupun manusia di Desa Tegalwaru
yang dikemas untuk menjadi suatu kegiatan wisata dan edukasi. Website digunakan
sebagai alternatif media komunikasi pemasaran. Untuk melihat efektivitas website
sebagai media komunikasi pemasaran dalam pengembangan agrowisata, diperlukan
pengertian dan pemahaman mengenai hal-hal berikut ini, yaitu: (1) komunikasi
pemasaran; (2) website sebagai media komunikasi pemasaran; (3) perilaku
konsumen; (4) agrowisata; dan (5) faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
komunikasi pemasaran agrowisata.
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan memperkenalkan barang,
jasa, atau hal-hal lain dari produsen kepada konsumen sehingga terjadi perubahan
pengetahuan, sikap, dan perilaku konsumen. Komunikasi pemasaran merupakan
kegiatan dalam bidang pemasaran yang bertujuan untuk memperkenalkan produk,
meyakinkan, dan mempengaruhi konsumen melakukan pembelian terhadap
produk dan mengingatkan konsumen mengenai produsen dan produknya.
Kegiatan komunikasi pemasaran ditujukan untuk menyampaikan pesan yang akan
menimbulkan dampak dan mencapai kesamaan makna di antara produsen dan
konsumen sesuai dengan makna pesan yang diinginkan oleh produsen.
Tujuan dari pentingnya pemahaman akan komunikasi adalah pesan yang
ingin disampaikan dapat menimbulkan dampak sesuai dengan yang inginkan dan
mencapai kesamaan makna yang diinginkan. Tujuan dari pentingnya pemahaman
akan pemasaran adalah proses mengenali kebutuhan konsumen sehingga dapat
terbentuk suatu hubungan baik antara produsen dan konsumen. Berbeda dengan
komunikasi pemasaran, pemasaran yang lebih menekankan pada kebutuhan
pasarnya.
Kotler dalam Kennedy dan Soemanagara (2006) mendefinisikan
pemasaran sebagai proses yang membentuk hubungan antara produsen dengan
individu atau mencapai tingkat kepuasan lebih tinggi melalui penciptaan produk
yang berkualitas. Pemasaran adalah proses, kegiatannya dilakukan dalam jangka
waktu yang panjang. Bauran pemasaran biasa dikenal sebagai four of P’s yang
terdiri dari product,price, promotion, dan place.

6

Tabel 1 Posisi komunikasi dalam bauran pemasaran
Four of Ps
Product
Price
Place
Promotion

Four of C’s
Customer Solutions
Costomer Cost
Convenience
Communication

Sumber: Kennedy dan Soemanagara, Marketing Communication: Taktik
dan Strategi, Jakarta 2006, hlm: 4.

Komunikasi pemasaran membutuhkan cara atau strategi menyampaikan
pesan sehingga dicapai dampak dan kesamaan makna yang diinginkan. Strategi
komunikasi pemasaran terdiri dari, yaitu: a) advertising (periklanan);b) sales
promotion (promosi penjualan); c) publicity (publisitas); d) personal selling; dan
e) direct marketing. Berikut adalah penjabaran strategi komunikasi pemasaran
menurut Kusumastuti (2009):
a. Iklan (advertising)
Iklan merupakan model komunikasi yang dapat menjangkau publik secara
luas. Iklan dapat digunakan untuk membangun image jangka panjang dan
juga mempercepat penjualan
b. Penjualan tatap muka (personal selling)
Penjualan tatap muka merupakan penjualan produk dengan cara tatap muka
langsung dengan konsumen. Alat promosi ini paling efektif karena dapat
membuat hubungan interaktif secara dekat sehingga dapat mengenal
konsumen lebih dalam dan lebih baik
c. Promosi penjualan (sales promotion)
Dalam hal komunikasi, promosi penjualan dapat menjadi sarana untuk
menarik perhatian dan memberikan informasi yang akhirnya akan
mengarahkan konsumen pada produk. Melalui promosi penjualan dapat
mengajak konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan
d. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity)
Public relation adalah upaya terencana guna mempengaruhi opini publik
melalui karakter dan kinerja yang bertanggung jawab. Dalam hal ini, public
relation dan publisitas dapat menarik perhatian khalayak jika memiliki
kredibilitas tinggi dan hanya sebagai pemberi informasi tanpa melibatkan
unsur penjualan
e. Pemasaran langsung (direct marketing)
Pemasaran langsung dapat menjangkau konsumen yang lebih spesifik.
Karena, dalam hal ini promosi dilakukan langsung kepada konsumen itu
sendiri. Pesan yang disampaikan dapat disesuaikan dengan karakter dan
respon konsumen yang dituju serta dapat diperbaharui secara cepat.
Tahap-tahap komunikasi ditentukan dan strategi pesan disusun untuk
menumbuhkan kesadaran atas keberadaan sebuah produk dan layanan
(awareness), membangkitkan keinginan atas memiliki atau memperoleh produk
(interest), dan mempertahankan loyalitas pelanggan (loyalty). Dengan terjadinya
hal tersebut, dapat dikatakan komunikasi pemasaran sudah berhasil terlaksana.

7

Dalam perilaku konsumen dikenal Tricomponent Attitude Model, yaitu
Cognitive(pengetahuan), Affection (perasaan), dan Conative (kecenderungan
perilaku) (Kennedy dan Soemanagara 2006). Model komunikasi pemasaran
mengasumsikan bahwa khalayak akan melewati tahap kognitif, afektif, dan
perilaku dalam memberikan respons pada proses komunikasi.
Tabel 2 Model hierarki respons
Tahapan
Model AIDA

Tahap
Kognitif

Atensi/Perhatian

Model
Model
Model
Hierarki
InovasiPengaruh
Adopsi
Kesadaran
Kesadaran
Pengetahuan

Model
Komunikasi
Paparan
Penerimaan
Respons
kognitif

Tahap Afektif

Minat
Keinginan

Rasa suka

Minat

Sikap

Preferensi

Evaluasi

Maksud

Percobaan

Perilaku

Keyakinan
Tahap
Perilaku

Tindakan

Pembelian

Adopsi
Sumber: Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran: Edisi Ketiga Belas, Jakarta 2009, hlm: 178

Dampak aspek-aspek pesan dan karakteristik khalayak terhadap perubahan
sikap khalayak dapat dilihat dari attention, interest, desire, dan action (AIDA).
Adapun penjelasan lebih rinci mengenai aspek-aspek dalam konsep AIDA
menurut Rangkuti (2009), yaitu:
a. Attention (Perhatian)
Upaya mendapat perhatian konsumen. Terdapat perubahan yang nyata dari
sikap attention setelah melihat daya tarik pesan, seperti desain, logo, dan
huruf yang jelas. Umumnya, posisi diatas sebelah kanan pada halaman
sebelah kanan akan meraih lebih banyak perhatian. Selain itu, atribut
kreativitas juga dapat dimanfaatkan untuk menarik perhatian, seperti warna,
headline, ilustrasi, pilihan jenis huruf, dan lain sebagainya.
b. Interest (Ketertarikan)
Upaya menarik minat konsumen. Dalam hal interest tidak terdapat perubahan
yang nyata melalui daya tarik pesan karena konsumen lebih tertarik pada
produk bukan hanya sekedar melihat. Rasa tertarik mungkin dapat
dimunculkan dengan menggunakan pewarnaan, gambar, dan iklan yang
menarik. Keaslian penampilan dan penyusunan kalimat juga sangat
berpengaruh pada daya tarik website.

8

c. Desire (Keinginan)
Upaya membangkitkan keinginan. Daya tarik pesan tidak menimbulkan
perubahan yang nyata. Konsumen harus dibuat tertarik dan terdorong untuk
menginginkan barang, jasa, atau hal-hal lain yang ditawarkan. Keinginan
tersebut dapat dimunculkan dengan memberikan informasi mengenai
keuntungan yang akan didapat jika membeli barang, jasa, atau hal-hal lain
yang ditawarkan. Selain itu, keinginan juga timbul karena adanya proses
pertukaran. Apabilakonsumen membeli barang, jasa, atau hal-hal lain yang
ditawarkan, mereka akan memperoleh hal yang sama dengan biaya yang telah
dikeluarkan.
d. Action (Tindakan)
Upaya menyebabkan tindakan. Dalam hal action terlihat jelas nyata
menimbulkan perubahan pada konsumen, yaitu konsumen membeli produk.
Tindakan merupakan hal tersulit untuk ditumbuhkan dalam seorang
konsumen. Pemasar harus pandai dan kreatif dalam membuat inovasi baru
sehingga mendorong sebuah tindakan dilakukan. Selain website yang harus
diubah semenarik mungkin, upaya-upaya kreatif dari pemasar juga sangat
menentukan tindakan yang akan dilakukan oleh konsumen.
Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Website atau disingkat Web merupakan suatu alamat situs dalam internet
yang akan menampilkan informasi berupa teks, gambar, animasi, suara, maupun
video yang hanya dapat diakses apabila memiliki koneksi internet dan diakses
melalui browser (Ulum 2012). Media komunikasi pemasaran merupakan saluran
yang digunakan untuk melalukan kegiatan menyampaikan pesan komunikasi
pemasaran. Website sebagai media komunikasi pemasaran diperlukan untuk
mengatasi perkembangan jaman yang membutuhkansaluran komunikasi
pemasaran yang bersifat lebih interaktif dan mudah untuk diakses.
Media massa tradisional lebih menekankan pada model komunikasi “satuuntuk-banyak”, sedangkan media online (internet) lebih menekankan pada model
komunikasi “banyak-untuk-satu” (e-mail ke satu alamat sentral, banyak pengguna
yang berinteraksi dengan satu website) dan “banyak-untuk-banyak (e-mail, milis,
kelompok-kelompok baru) (Severin dan Tankard 2001). Media online atau biasa
kita sebut sebagai Internet merupakan perkembangan media komunikasi yang
menghubungkan seluruh jaringan komputer dunia sehingga dapat membantu
manusia berkomunikasi secara cepat dan mudah. Perkembangan jaman lantas
membuat banyak terjadinya perubahan. Perubahan tidak hanya meliputi aspek
sosial, ekonomi, maupun politik saja, tetapi meliputi pengembangan dunia yang
lebih modern. Perubahan teknologi merupakan salah satu contohnya, baik
teknologi transportasi maupun teknologi komunikasi. Dalam perkembangan
teknologi komunikasi, semua informasi dapat tersedia dengan cepat, kapan, dan di
mana saja. Perkembangan ini membawa komunikasi ke arah yang lebih interaktif.

9

50
40
30
20
10

1-1-99

1-7-98

1-1-98

1-7-97

1-1-97

1-7-96

1-1-96

1-7-95

1-1-95

0

Gambar 1 Pertumbuhan jumlah internet host

Fitur Internet yang paling populer adalah surat elektronik (e-mail) dan
world wide web (www), yaitu sistem situs komputer yang luas dan dapat
dikunjungi oleh siapa saja dengan software browser dan disambungkan dengan
internet. Jumlah pengguna internet mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.
Salah satu pengukuran mengenai besarnya internet adalah jumlah host computer.
Dalam Kennedy dan Soemanagara (2006) menyatakan bahwa pertumbuhan
jumlah Internet dengan:
“Satu sumber industri melaporkan bahwa terdapat 83 juta pengguna Web
di Amerika Seikrat pada tahun 1999, naik 26% dari tahun sebelumnya
(Thompson 1999). Penelitian lain menemukan bahwa lebih dari 79.4 juta
orang dewasa atau 38% populasi AS yang berusia 16 tahun ke atas, adalah
pengguna internet pada bulan Maret 1999 (IntelliQuest 1999). Faktor
utama yang berperan dalam pesatnya pertumbuhan Internet adalah potensi
e-commerceatau transaksi jual-beli melalui Internet.”
Komunikasi pemasaran melalui website memiliki beberapa keuntungan
bila dibandingkan dengan komunikasi pemasaran langsung. Hal ini disebabkan
biaya yang dikeluarkan relatif lebih mudah dan terjangkau, tidak terbatas kapan
dan akses informasi, serta pengambilan informasi dapat dilakukan secara cepat.
Kegiatan komunikasi pemasaran melalui website, konsumen akan semakin
terdedah oleh pesan yang ingin disampaikan. Pemunculan iklan-iklan di website
maupun media sosial akan memancing konsumen untuk mencari informasi lebih
lanjut. Kegiatan komunikasi pemasaran dilakukan dengan kreatif untuk lebih
menarik perhatian konsumen karena persaingan antara produsen semakin kuat
tanpa adanya pembagian ruang pada target sasaran.
Kegunaan Web antara lain memperluas jangkauan promosi, sebagai media
tanpa batas karena dapat diakses oleh siapa pun dan kapan pun selama 24 jam
sehari dan 7 hari seminggu, meningkatkan citra yang ingin ditekankan dari suatu
usaha, meningkatkan layanan pelanggan, dan menjadi suatu langkah lebih maju
dalam bersaing dengan para pesaing. Terdapat lima alasan penting Web
dibutuhkan, yaitu faktor kompetisi, faktor mobilitas, faktor eksistensi, faktor

10

kemudahan, dan faktor kredibilitas. Faktor kompetisi ditunjukkan dengan
pengenalan barang, jasa, atau hal-hal lainnya yang menjadi lebih efektif dan
efisien, serta menjadi langkah maju dalam persaingan. Faktor mobilitas
ditunjukkan dengan mobilitas yang dilakukan menjadi tidak melelahkan karena
bukan kita yang menjelajah, tetapi justru kita yang dikunjungi. Faktor eksistensi
ditunjukkan dengan adanya Web sebagai pembuktian bahwa usaha bisnis,
lembaga, atau yang lainnya benar-benar ada. Faktor kemudahan ditunjukkan
pemberian kemudahan kepada konsumen untuk mengakses informasi yang lebih
banyak dan mendalam. Faktor kredibilitas ditunjukkan dengan membangun
reputasi dan kredibilitas untuk menciptakan citra (Ulum 2012).
Unsur-unsur website berupa memperhatikan desain, kejelasan gambargambar, informasi yang disajikan di dalamnya, dan lain-lain. Desain yang efektif
menarik perhatian adalah desain yang dapat memadupadankan komposisi warna
dan tipografi. Komposisi warna dengan warna cerah cenderung akan lebih
menarik perhatian jika dibandingkan dengan warna gelap, hal yang sama dengan
komposisi warna yang tidak monoton. Tipografi dapat dilihat dari ukuran dan
jenis huruf yang digunakan, serta penempatan tulisan yang tepat juga menjadi
suatu penilaian.
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan studi mengenai individu, kelompok, dan
organisasi mengetahui, memilih, membeli, menggunakan, dan menggunakan
kembali barang, jasa, atau hal-hal lainnya untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan
pribadi. Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas dan dalam. Budaya
adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Hampir seluruh
kelompok manusia mengalami stratifikasi sosial, sering kali dalam bentuk kelas
sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat,
tersusun secara hierarki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai. Selain faktor
budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, peran sosial, dan status
memperngaruhi perilaku pembelian. Faktor-faktor tersebut menyebabkan terjadi
perbedaan selera, kebutuhan, dan motivasi dalam melakukan pembelian. Faktor
pribadi berupa usia dan tahap siklus hidup, pekerjaaan dan keadaan ekonomi,
kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai mempengaruhi perilaku
pembelian.
Terdapat empat proses psikologis yang dapat mempengaruhi respons
konsumen secara fundamental, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, dan
memori. Motivasi mempunyai dua arah dan intensitas. Terdapat tiga teori
motivasi, yaitu teori Freud, teori Maslow, dan teori Herzberg. Teori Freud
mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku seseorang
sebagian besar adalah ketidaksadaran, dan bahwa seorang tidak dapat memahami
secara penuh motivasinya sendiri. Teori Maslow mengasumsikan bahwa
kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang
tidak menekan, yaitu kebutuhan psikologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan
sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Teori
Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang membedakan ketidakpuasan atau

11

dissatisfier (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan kepuasan atau
satisfier (faktor yang menyebabkan kepuasan).
Persepsi merupakan proses kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan
masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Dalam
pemasaran, persepsi lebih penting daripada realitas karena persepsi yang
mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Selain itu, pembelajaran mendorong
perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman. Memori dibedakan
menjadi dua, yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek. Memori
jangka panjang (long term memory-LTM-) merupakan penyimpanan informasi
yang lebih permanen dan pada dasarnya tak terbatas. Berbeda dengan memori
jangka pendek (short term memory-STM) merupakan penyimpanan informasi
temporer dan terbatas (Kotler dan Keller 2009).
Agrowisata
Agrowisata merupakan suatu sektor usaha pariwisata berbasis lingkungan
dan masyarakat lokal sebagai sarana rekreasi atau kegiatan pariwisata bernilai
tambah dalam perluasan pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman di bidang
pertanian. Mengutip dari Pamulardi (2006), pengertian agrowisata dalam Surat
Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata, Pos, dan
Telekomunikasi Nomor: 204/KPTS/HK/050/4/1989 dan Nomor KM.
47/PW.DOW/MPPT/89 Tentang Koordinasi Pengembangan Wisata Agro,
didefinisikan “sebagai suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan
usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan,
perjalanan, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian".
Rekreasi sebagai salah satu cara penghilang penat memiliki keterkaitan
dengan pariwisata. Pariwisata merupakan kegiatan mobilisasi orang dari tempat ia
melalui kegiatan keseharian ke tempat yang dapat memenuhi kebutuhan lain
mereka. Tujuan dari pariwisata beraneka ragam mulai dari sekedar beristirahat,
melepas penat pekerjaan atau tugas, mencari suasana baru, bermain, bahkan untuk
menjadi salah satu alternatif mendapatkan wawasan baru. Pembangunan
pariwisata berwawasan lingkungan yang lebih mengedepankan aspek lingkungan,
pendidikan, dan partisipasi masyarakat lokal menimbulkan kecenderungan
perkembangan agrowisata menjadi kian pesat dibandingkan dengan jenis wisata
lainnya. Berdasarkan hal-hal tersebut, agrowisata sebagai salah satu bentuk dari
pariwisata memberi jaminan di aspek sosial, budaya, dan ekonomi secara
berkelanjutan. Usaha pertanian disesuaikan dengan potensi-potensi desa, seperti
persawahan padi, penggilingan padi, pertanian jagung, pertanian bawang,
pertanian singkong, dan sebagainya. Selain itu, pengembangan agrowisata juga
disesuaikan dengan keinginan usaha dari masyarakat lokal dan dilakukan pula
pelatihan-pelatihan dalam meningkatkan kemampuan SDM lokal.
Penekanan pada partisipasi masyarakat lokal, agrowisata menjadi salah
satu sektor pariwisata dengan upaya pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan
tidak hanya ditujukan kepada masyarakat lokal saja, tetapi juga para pengunjung
agrowisata. Bertambahnya wawasan mengenai produk pertanian dan cara bertani
yang benar merupakan salah satu contoh pemberdayaan pengunjung dari aspek
pendidikan. pengunjung dapat berinteraksi langsung sehingga dapat melihat,
mengetahui, dan mendapat pengalaman intelektual dan budaya setempat. Ruang

12

lingkup agrowisata meliputi pertanian, peternakan, hortikultura, perkebunan, dan
perikanan. Klasifikasi agrowisata terdiri dari empat jenis, yaitu:
1. Agrowisata bisnis, kegiatan wisata dilakukan secara bersama-sama dengan
kegiatan bisnis dalam bidang agro. Agrowisata bisnis ini memang
ditujukan untuk kegiatan bisnis sehingga konsumen akan mendapatkan
kepuasan dan juga akan mendapatkan kebutuhan wisatanya.
2. Agrowisata rekreasi, kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan
berekreasi. Dewasa ini, agrowisata inilah yang cukup berkembang.
Agrowisata ini ditujukan untuk rekreasi dalam obyek wisata agro sehingga
konsumen mendapatkan kepuasan dan menghilangkan penat.
3. Agrowisata budaya, kegiatan wisata yang dilakukan dengan
pengembangan budaya dalam bidang agro. Agrowisata ini ditujukan
adalah untuk menambah pengetahuan mengenai kebudayaan, budaya, dan
kehidupan masyarakat pertanian yang mayoritas masih bersifat alami dan
tradisional.
4. Agrowisata Scientific kegiatan wisata yang dilakukan dengan kegiatan
pendidikan dalam bidang agro. Agrowisata ini ditujukan adalah untuk
menambah dan meningkatkan pengetahuan pada bidang agro.
Dalam komunikasi pemasaran agrowisata, kegiatan dilakukan dengan
penekanan pada penyampaian pesan agar konsumen mengetahui keberadaan
agrowisata yang dipasarkan tanpa adanya usaha mempersuasi untuk membeli,
mengkonsumsi, atau menerapkan, tetapi diharapkan dapat memicu adanya
perubahan lainnya. Dewasa ini, upaya komunikasi pemasaran agrowisata sebagian
besar dilakukan dengan personal selling. Jarang ditemukan komunikasi
pemasaran melalui iklan berupa pamflet, brosur, billboard, serta iklan di radio dan
televisi. Upaya komunikasi pemasaran ini masih kurang efektif karena belum
menjangkau seluruh target konsumen agrowisata. Konsumen masih belum
menyadari keanekaragaman agrowisata baik yang ada di dalam maupun di luar
lingkungannya.
Oleh
karena
itu,
diperlukan
upaya
komunikasi
pemasaranagrowisata dengan terobosan baru untuk memperkenalkan kepada
konsumen mengenai keunggulan dan keunikan yang ditawarkan oleh usaha
agrowisata.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Pemasaran
Agrowisata
Efektivitas komunikasi pemasaran agrowisata merupakan gambaran
pengukuran tersampaikannya materi mengenai agrowisata dengan adanya
kesamaan makna dan persepsi di kedua belah pihak sehingga dapat menimbulkan
dampak berupa sikap atau suatu tindakan. Efektivitas merupakan salah satu cara
untuk mengukur dampak yang ditimbulkan dari kegiatan promosi terhadap
khayalak sasarannya. Efektivitas promosi dapat dilihat dari segi keefektivan
komunikasi yang dilancarkan oleh pemasar kepada khalayak sasarannya sehingga
pesan yang ingin disampaikan akan memiliki kesamaan makna di kedua belah
pihak.

13

Kennedy dan Soemanagara (2006) mengemukakan bahwa dalam perilaku
konsumen dikenal Tricomponent Attitude Model, yaitu Cognitive (pengetahuan),
Affection (perasaan), dan Conative (kecenderungan perilaku). Kemudian, menurut
Kusumastuti (2009) terdapat strategi komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk
mencapai tiga tahap perubahan pada konsumen. Tahap pertama adalah tahap
perubahan pengetahuan, yaitu konsumen mengetahui keberadaan sebuah produk,
untuk apa produk dicipitakan dan kepada siapa produk ditujukan. Tahap kedua
adalah tahap perubahan sikap yang ditentukan oleh tiga komponen yaitu kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan konatif (perilaku). Tahap ketiga adalah
perubahan perilaku yang dimaksudkan agar konsumen tidak berpaling kepada
produk lain dan tetap menggunakan produk tersebut.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini menjelaskan adanya pengaruh antarvariabel
penelitian. Keputusan pengunjung dalam penelitian ini memiliki pengaruh dengan
faktor internal dan faktor eksternal dari responden. Faktor internal dari responden
adalah karakteristik pengunjung yang meliputi umur, tingkat pendidikan, tingkat
motivasi dan jenis kelamin. Karakteristik pengunjung ini dapat memberikan
gambaran umum kondisi pengunjung, serta dapat menentukan perilaku dalam
proses keputusan pada saat akan membeli produk dan mendatangi Kampoeng
Wisata Bisnis Tegalwaru. Faktor eksternal dalam penelitian ini adalah
karakteristik website sebagai media komunikasi pemasaran. Salah satu media
yang digunakan dalam melaksanakan upaya komunikasi pemasaran Kampoeng
Wisata Bisnis Tegalwaru adalah media online, lebih spesifiknya adalah website.
Website sebagai media komunikasi pemasaran dapat diukur dengan adanya unsurunsur yang dimiliki oleh website dan unsur pesan yang mencakup konsep pesan
AIDA, yaitu Attention, Interest, Desire, dan Action. Faktor internal dan faktor
eskternal ini diduga memiliki pengaruh terhadap tingkat keterdedahan pengunjung
Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru.
Tingkat keterdedahan pengunjung dapat diukur dengan melalui frekuensi
pengunjung menggunakan internet, intensitas pengunjung terdedah website, dan
frekuensi memperbaharui informasi. Tingkat keterdedahan pengunjung diduga
memilih pengaruh terhadap efektivitas komunikasi pemasaran Kampoeng Wisata
Bisnis Tegalwaru. Efektivitas komunikasi pemasaran dapat diukur melalui sejauh
mana tujuan komunikasi pemasaran yang dapat mengubah sikap konsumen. Hal
ini terdiri dari komponen kognitif, afektif, dan konatif. Faktor internal dan faktor
eskternal, juga dapat menentukan keputusan pengunjung untuk bertindak sehingga
diduga memiliki pengaruh terhadap efektivitas komunikasi pemasaran Kampoeng
Wisata Bisnis Tegalwaru.

14

Karakteristik
Pengunjung
a.
b.
c.
d.

Umur
Jenis Kelamin
Tingkat
Pendidikan
Tingkat
Motivasi

Tingkat Keterdedahan
Pengunjung
a.

Karakteristik Website
sebagai Media
Komunikasi
Pemasaran
- Keterangan:
Unsur-unsur
website (desain,
kelengkapan
gambar,
kelengkapan
informasi)
- Unsur pesan AIDA

b.
c.

Frekuensi pengunjung
menggunakan internet
Intensitas pengunjung
terdedah website
Frekuensi
memperbaharui
informasi

Efektivitas Website
sebagai Media
Komunikasi
Pemasaran
a.
b.
c.

Kognitif
Afektif
Konatif

: Berpengaruh
Gambar 2

Kerangka pemikiran efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran

Hipotesis Penelitian
Hipotesis Penelitian:
Karakteristik pengunjung, karakteristik website, dan tingkat keterdedahan
pengunjung memiliki pengaruh terhadap efektivitas website sebagai media
komunikasi berdasarkan aspek kognitif, afektif, dan konatif.
Berdasarkan hipotesis penelitian tersebut, dapat disimpulkan hipotesis uji
statistik penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik pengunjung dan karakteristik website memiliki pengaruh
terhadap frekuensi menggunakan internet
2. Karakteristik pengunjung dan karakteristik website memiliki pengaruh
terhadap intensitas terdedah website
3. Karakteristik pengunjung dan karakteristik website memiliki pengaruh
terhadap frekuensi memperbaharui informasi
4. Karakteristik pengunjung, karakteristik website, dan tingkat keterdedahan
pengunjung memiliki pengaruh terhadap efektivitas website sebagai media
komunikasi berdasarkan aspek kognitif

15

5. Karakteristik pengunjung, karakteristik website, dan tingkat keterdedahan
pengunjung memiliki pengaruh terhadap efektivitas website sebagai media
komunikasi berdasarkan aspek afektif, dan
6. Karakteristik pengunjung, karakteristik website, dan tingkat keterdedahan
pengunjung memiliki pengaruh terhadap efektivitas website sebagai media
komunikasi berdasarkan aspek konatif.
Definisi Operasional
Karakteristik pengunjung merupakan faktor-faktor yang terdapat pada diri
seorang pengunjung dan diduga memiliki pengaruh kepada pengunjung. Beberapa
variabel yang diukur sebagai karakteristik pengunjung, antara lain:umur, tingkat
pendidikan, tingkat motivasi dan jenis kelamin.
a. Umur adalah lama hidup pengunjung pada saat penelitian dilakukan yang
dihitung sejak hari kelahiran yang dinyatakan dalam tahun. Jenis data berupa
jenis data ordinal. Data ini disesuaikan dengan data umur pengunjung yang
terdapat di lapangan dan dilakukan pembulatan ke bawah pada variabel umur,
yaitu pembulatan yang mengarah pada umur ketika ulang tahun terakhir
responden. Pembagian kategori dilakukan dengan pengukuran sebaran normal
data yang dibagi: (1) 25% ke bawah untuk kategori 1; (2) 25-75% untuk
kategori ke 2, dan (3) 75% ke atas untuk kategori 3 sehingga didapatkan
kategori, sebagai berikut:
1. Umur Dewasa Awal (19-21 tahun)
2. Umur Dewasa (21-40 tahun)
3. Umur tua (40-45 tahun)
b. Jenis kelamin adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat dalam kartu
identitas yang dimiliki oleh responden. Jenis data berupa data nominal. Jenis
kelamin dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) Laki-laki
2) Perempuan
c. Tingkat pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti
pengunjung sampai dengan saat penelitian. Jenis data berupa data ordinal dan
dikategorikan sesuai dengan data yang terdapat di lapangan, sebagai berikut:
1) Rendah (SMA/SMK/MA atau sederajat)
2) Sedang (D1/D2/D3)
3) Tinggi (Sarjana)
d. Motivasiberkunjung adalah suatu hal yang mendorong seseorang untuk
membeli produk dan mengunjungi Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru. Jenis
data berupa data nominal. Motivasi dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) Sekedar melihat-lihat Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
2) Untuk membeli produk yang ditawarkan Kampoeng Wisata Bisnis
Tegalwaru
3) Untuk mengikuti program-program pelatihan yang ditawarkan oleh
Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru sesuai dengan kebutuhan
4) Untuk membeli produk dan mengikuti program-program pelatihan
yang ditawarkan Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru

16

Selain variabel internal t