bersamaan. Operator dengan “hand piece” membuat variasi pada amplitudo bentuk gelombang. Elektroseksi dapat digunakan untuk eksisi atau insisi jaringan tanpa tekanan
dengan mudah dan cepat serta hemostasis yang baik. Tetapi untuk pembuluh darah dengan diameter 2 mm masih dibutuhkan elektrokoagulasi.
4. Elektrolisis
Elektrolisis menggunakan tegangan rendah, kuat arus langsung yang rendah dari elektroda negatif ke elektroda positif. Elektroda negatif diletakkan pada jaringan target
dimana elektron dilepaskan. Elektron-elektron berinteraksi dengan jaringan untuk memproduksi natrium hidroksida dan gas hidrogen sehingga menyebabkan mencairnya
jaringan. Asam yang dihasilkan pada elektroda positif akan menghasilkan koagulasi jaringan. Apabila memakai arus bolak-balik disebut termolisis. Penggunaan utama
elektrolisis ialah untuk menghilangkan rambut yang tidak diinginkan.
Istilah elektrokauter dan bedah listrik sering tertukar. Elektrokauter tidak termasuk dalam bedah listrik dan sangat jelas perbedaannya. Elektrokauter menggunakan ujung filamen yang
dipanaskan yang dihubungkan dengan aliran listrik bertegangan rendah, kuat arus yang tinggi, biasanya berupa sebuah baterai. Panas dialirkan dari filamen ke jaringan target,
menyebabkan denaturasi protein dan koagulasi jaringan. Tidak terdapat perpindahan aliran listrik dari filamen ke jaringan target, dan pasien bukan merupakan bagian dari lengkung
sirkuit.
IX. Prosedur tindakan bedah listrik
1. Kenali lesi.
1,2,15,19
Apakah lesi dapat diatasi dengan tindakan bedah listrik. 2.
Anamnesis penderita. Apakah pada penderita terdapat kontraindikasi tindakan elektrosurgeri seperti
penggunaan alat pacu jantung, memakai alat-alat bantu yang terbuat dari metal dan lain sebagainya.
3. Tindakan antiseptik.
Hindari antiseptik yang berasal dari bahan yang mudah terbakar seperti alkohol.
Universitas Sumatera Utara
4. Anestesi disesuaikan dengan lesi.
Pemilihan anestesi disesuaikan dengan keadaan lesi, anestesi dapat berupa anestesi topikal EMLA, gelkrim lidokain atau injeksi lidokain dengan atau tanpa adrenalin.
Anestesi diaplikasikan sampai dengan beberapa milimeter diluar lesi. 5.
Jika diperlukan pemeriksaan biopsi histopatologis, ambil jaringan dengan skalpel atau kuret tajam terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan tindakan bedah listrik.
6. Pilih elektroda yang sesuai dengan lesi, dan bagian tangan yang tak memegang elektroda
aktif sebaiknya kontak dengan kulit sekitar lesi. 7.
Tindakan bedah listrik dan kuret dilakukan bergantian. 8.
Jika masih ada perdarahan kecil, hentikan dengan penekanan selama beberapa saat. Jika perdarahan belum berhenti, dapat diberikan hemostasis kimia atau dengan sentuhan
elektroda aktif lagi. 9.
Luka diolesi dengan krimsalap antibiotik dan sebaiknya ditutup dengan kasa dan diganti setiap hari sampai luka sembuh.
10. Penyembuhan luka secara sekunder biasanya berlangsung selama 3-4 minggu.
X. Keuntungan bedah listrik
1. Sederhana dan mudah dipakai di tempat praktek sehari-hari.
10
2. Tidak memerlukan waktu lama.
3. Tidak perlu antiseptik yang berlebihan.
4. Efek hemostasis baik.
5. Parut hipertrofik dapat dihindarkan dengan arus yang rendah.
6. Trauma minimal, secara kosmetik hasil dapat diterima dengan baik.
7. Tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
XI. Kerugian bedah listrik
1. Penyembuhan luka lebih lama.
10
2. Hanya dapat digunakan untuk lesi-lesi kecil.
3. Harga relatif mahal.
XII. Aplikasi klinis bedah listrik