2. Sirkuit osilasi mengatur frekuensi
Apabila voltase telah dinaikkan pada level yang sesuai untuk bedah listrik, maka diperlukan sirkuit osilasi untuk meningkatkan frekuensi.
Terdapat beberapa bentuk, yaitu : a.
Spark gap Spark gap terdiri dari kondensator area tempat penyimpanan energi listrik, sebuah
air gap yang kecil spark gap, dan sebuah transformator induktor. Kondensator akan bermuatan voltase tinggi yang dihasilkan oleh lilitan sekunder pada
transformator yang bervoltase tinggi. Setelah energi penuh, kondensator akan melepaskan energi melalui udara. Akibatnya menimbulkan efek pada arus dan
menghasilkan osilasi. Arus yang kemudian mengalir melalui transformator yang menopang osilasi dihubungkan dengan sirkuit pasien.
b. Sirkuit tabung hampa udara
Sirkuit tabung hampa udara menggunakan tabung hampa udara termionik sebagai pengganti spark gap. Arus listrik yang dihasilkan berbentuk gelombang tanpa
hambatan undamped. Sirkuit tabung hampa udara digunakan untuk elektrokoagulasi dan elektroseksi atau kombinasi keduanya.
3. Sirkuit pasien
Terdapat sebuah kapasitor penghambat pada sirkuit pasien untuk mencegah lewatnya cadangan voltase dengan frekuensi rendah yang dapat menimbulkan syok atau terbakar
karena kesalahan pemakaian alat. Mempunyai elektroda pegangan elektoda aktif dan elektroda dispersif ground plate.
V. Istilah penting dalam prosedur bedah listrik
Beberapa istilah sering salah digunakan atau kurang dimengerti. Istilah yang paling sering membingungkan adalah :
- Monopolar dan bipolar
1,6,11-16
Monopolar dan bipolar adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah titik kontak jaringan pada ujung elektroda. Apabila hanya terdapat satu ujung elektroda yang
kontak dengan jaringan disebut monopolar dan apabila kedua ujung elektroda kontak dengan jaringan disebut bipolar.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Sirkuit Monopolar dikutip sesuai dengan aslinya dari kepustakaan 16
Gambar 2. Sirkuit Bipolar dikutip sesuai dengan aslinya dari kepustakaan 16
- Monoterminal dan biterminal
Monoterminal dan biterminal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah elektroda yang digunakan. Dikatakan monoterminal apabila jumlah elektroda
yang digunakan hanya satu dimana tubuh pasien dianggap sebagai ground plate yang akan menampung kelebihan energi yang keluar. Apabila terdapat dua elektroda dimana
elektroda pertama adalah elektroda yang berasal dari ESU ke pasien sedangkan elektroda kedua sebagai ground plate kemudian kembali ke ESU maka disebut biterminal.
Universitas Sumatera Utara
VI. Elektroda aktif
Elektroda aktif mengantarkan radiofrekuensi dari generator ke tempat aplikasi bedah. Elektroda aktif terdiri dari :
3,10,11,16
- Pinsil pegangan Pinsil pegangan dapat dikendalikan langsung dengan menekan tombol yang diinginkan
atau mengaktifkan pedal kaki.
Gambar 3. Pinsil pegangan dikutip sesuai dengan aslinya dari kepustakaan 16
- Ujung elektroda aktif Macam-macam bentuk ujung elektroda aktif :
o Ujung elektroda bentuk bola
Gambar 4. Ujung elektroda bentuk bola dikutip sesuai dengan aslinya dari kepustakaan 16
o Ujung elektroda bentuk pisau
Gambar 5. Ujung elektoda bentuk pisau dikutip sesuai dengan aslinya dari kepustakaan 16
Universitas Sumatera Utara
o Ujung elektroda bentuk jarum
Gambar 6. Ujung elektroda bentuk jarum dikutip sesuai dengan aslinya dari kepustakaan 16
o Ujung elektroda aktif bentuk khusus :
Gambar 7.a. Ujung elektroda bentuk loop
Gambar 7.b. Ujung elektroda bentuk jarum tumpul
Gambar 7.c. Ujung elektroda bentuk jarum bayonet dikutip sesuai dengan aslinya dari kepustakaan 16
- Lapisan ujung elektroda aktif Polytetrafluoroethylene PTFE merupakan lapisan pada stainless steel yang akan
membuat kerak menjadi resisten dan mudah dibersihkan selama aplikasi bedah. Silikon juga dapat digunakan untuk pelapis ujung elektroda aktif tetapi kurang baik karena tidak
toleransi pada temperatur tinggi.
Universitas Sumatera Utara
VII. Efek klinis terhadap jaringan