Efek klinis terhadap jaringan Modalitas bedah listrik

VII. Efek klinis terhadap jaringan

Variabel yang berbengaruh pada efek klinis terhadap jaringan antara lain : - Besar kuat arus voltase : 5,6,9,12,13,17 Semakin besar arus yang melewati suatu area,maka semakin besar jumlah panas yang dihasilkan sehingga efeknya terhadap jaringan semakin besar. - Ukuran elektroda : Semakin kecil diameter elektroda, maka arus listrik yang dihasilkan akan semakin terkonsentrasi, sehingga energi yang didapat akan semakin besar. - Lamanya kontak : Semakin lama kontak yang terjadi antara elektroda dengan jaringan, maka akan semakin luas dan dalam kerusakan jaringan yang ditimbulkannya. - Manipulasi elektroda : Hal ini dapat ditentukan jika vaporisasi atau koagulasi terjadi. Hal ini berfungsi sebagai densitas arus dan resultan panas yang dihasilkan ketika percikan listrik pada jaringan dibandingkan cara memegang elektroda yang langsung kontak dengan jaringan. - Tipe jaringan : Jaringan bervariasi luas resistensinya. - Kerak pada elektroda : Kerak pada elektroda sangat resisten terhadap arus. Membersihkan elektroda dari kerak akan meningkatkan kemampuannya dengan mempertahankan resistensi yang lebih rendah di dalam sirkuit bedah listrik. - Tipe gelombang arus Ada 3 tipe bentuk gelombang arus yang keluar dari generator yaitu cut, blend dan coagulation. Variasi pada bentuk gelombang tergantung efeknya pada jaringan.

VIII. Modalitas bedah listrik

Dibagi atas beberapa kelompok 1. Elektrodesikasi elektrofulgurasi 1,3,14,15,18 Digunakan untuk lesi-lesi yang sangat superfisial epidermis. Penyembuhan luka akan menghasilkan skar yang sangat minimal atau tanpa skar. Menggunakan elektroda monoterminal dengan arus berfrekuensi tinggi dan kuat arus yang rendah. Pada elektrodesikasi, elektroda ditempelkan diatas kulitlesi yang akan menyebabkan destruksi jaringan karena terjadi dehidrasi. Pada elektrofulgurasi, elektroda ditempatkan beberapa mm diatas permukaan kulitlesi sehingga pijaran listrik akan menyebabkan jaringan Universitas Sumatera Utara membentuk arang yang merupakan barier terhadap lapisan dibawahnya. Dengan memakai energi rendah, setelah beberapa detik akan terbentuk gelembung. Saat ini epidermis akan lepas dari dermis sehingga mudah dilepas dengan kuret atau digosok dengan kasa. Gambar 8.a. Elektrodesikasi Gambar 8.b. Elektrofulgurasi dikutip sesuai dengan aslinya dari kepustakaan 16 2. Elektrokoagulasi Elektroda ditempelkan atau dimasukkan ke dalam lesi. Menggunakan elektroda biterminal berfrekuensi dan dengan kuat arus yang lebih tinggi serta voltase yang lebih rendah daripada elektrodesikasi. Berguna untuk menghancurkan jaringan yang dalam dermis dan untuk homestasis pada operasi skalpel. Dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan tumor ganas, seperti karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel basal primer yang kecil diameter 1 cm dan tanpa komplikasi, serta tumor jinak seperti trikoepitelioma. Elektroda diletakkan pada lesi dan digerakkan perlahan-lahan. Selanjutnya jaringan akan membentuk arang, kemudian dikuret. Untuk lesi maligna, dapat dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Sembuh dengan membentuk jaringan parut. Untuk koagulasi bisa digunakan elektroda monopolar atau bipolar. Sebaiknya waktu kontak antara elektroda dengan jaringan serta kekuatan power yang dipakai seminimal mungkin, sehingga dapat mencegah meluasnya kerusakan pembuluh darah yang dapat menyebabkan “delayed bleeding”. 3. Elektroseksi Menggunakan elektroda biterminal dengan voltase yang rendah dan kuat arus tinggi. Menyebabkan cairan yang terdapat di dalam jaringan menguap. Hanya terjadi sedikit penyebaran panas dan kerusakan pinggir jaringan. Hemostasis dan elektroseksi terjadi Universitas Sumatera Utara bersamaan. Operator dengan “hand piece” membuat variasi pada amplitudo bentuk gelombang. Elektroseksi dapat digunakan untuk eksisi atau insisi jaringan tanpa tekanan dengan mudah dan cepat serta hemostasis yang baik. Tetapi untuk pembuluh darah dengan diameter 2 mm masih dibutuhkan elektrokoagulasi. 4. Elektrolisis Elektrolisis menggunakan tegangan rendah, kuat arus langsung yang rendah dari elektroda negatif ke elektroda positif. Elektroda negatif diletakkan pada jaringan target dimana elektron dilepaskan. Elektron-elektron berinteraksi dengan jaringan untuk memproduksi natrium hidroksida dan gas hidrogen sehingga menyebabkan mencairnya jaringan. Asam yang dihasilkan pada elektroda positif akan menghasilkan koagulasi jaringan. Apabila memakai arus bolak-balik disebut termolisis. Penggunaan utama elektrolisis ialah untuk menghilangkan rambut yang tidak diinginkan. Istilah elektrokauter dan bedah listrik sering tertukar. Elektrokauter tidak termasuk dalam bedah listrik dan sangat jelas perbedaannya. Elektrokauter menggunakan ujung filamen yang dipanaskan yang dihubungkan dengan aliran listrik bertegangan rendah, kuat arus yang tinggi, biasanya berupa sebuah baterai. Panas dialirkan dari filamen ke jaringan target, menyebabkan denaturasi protein dan koagulasi jaringan. Tidak terdapat perpindahan aliran listrik dari filamen ke jaringan target, dan pasien bukan merupakan bagian dari lengkung sirkuit.

IX. Prosedur tindakan bedah listrik