Permasalahan Manfaat Manfaat Air Bagi Kesehatan Zat Organik Sebagai KMnO

1.2 Permasalahan

Berapakah kadar angka permanganat pada air minum dan air bersih yang akan digunakan di daerah Medan apakah memenuhi standar kualitas air bersih. 1.3 Tujuan Untuk mengetahui kadar angka permanganat dari air minum dan air bersih di daerah Medan yang akan di gunakan oleh masyarakat.

1.3 Manfaat

Memberikan informasi mengenai kandungan kadar Angka permanganat pada air minum dan air air bersih di daerah Medan, serta memberikan wawasan dan pengetahuan penulis terhadap penerapan ilmu kimia analisis dalam pemeriksaan kualitas air. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air merupakan zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi. Air adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 O: satu molekul air tersusun dari dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Pada kondisi standar, air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau yaitu pada tekanan 100 kPa 1 bar dan temperature 273,15 K 0 o C. Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik Kusmayadi, 2008.

2.1.1 Sifat Umum Air − Sifat Fisik

 Titik beku 0 o C;  Masa jenis es 0 o C 0,92 gcm 3 ;  Masa jenis air 0 o C 1,00 grcm 3 ;  Panas lebur 80 kalgram;  Titik didih 100 o C;  Panas penguapan 540 kalgram;  Temperatur kritis 347 o C;  Tekanan kritis 217 Atm;  Konduktivitas listrik spesifik 25 o C 1x10 -17 ohm-cm; Universitas Sumatera Utara  Konstanta dielektrikum 25 o C. Perlu diketahui bahwa air laut mempunyai titik beku -1,9 o C, massa jenis air tawar terbesar pada 4 o C, sedangkan air laut kadar garam 35 mempunyai masa jenis terbesar pada -3,5 o C. − Sifat Kimia Baik air laut, air hujan ,maupun air tanahair tawar mengandung mineral. Macam-macam mineral yang terkandung dalam air tawar bervariasi tergantung struktur tanah dimana air itu diambil. Sebagai contoh mineral yang terkandung dalam air itu bukan melalui suatu reaksi kimia melainkan terlarut dari suatu subtansi misalnya dari batu andesit dari batu vulkanis. Sifat kimia yang lain yaitu konduktivitas listrik pada air paling seikit 1000 kali lebih besar daripada cairan non metalik pada suhu ruangan.  Air dapat terurai oleh pengaruh arus listrik engan reaksi: H 2 O → H + + OH -  Air merupakan pelarut yang baik  Air dapat bereaksi dengan basa kuat dan asam kuat  Air bereaksi dengan berbagai subtansi membentuk senyawa padat dimana air terikat dengannya, misalnya senyawa hidrate Gabriel, 2001.

2.1.2 Sumber-Sumber Air

Sumber-sumber air minum diantaranya adalah: 1. Air laut. 2. Air Atmosfir, air mateorologik. Universitas Sumatera Utara 3. Air permukaan. 4. Air tanah. 1.Air laut. Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl.kadar garam NaCl dalam air laut 3 . Dengan keadaan ini maka air laut tak memenuhi syarat untuk air minum. 2.Air atmosfir, air meteriologik. Alam dalam keadaan murni sangat bersih karena dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan olah kotoran-kotoran industridebu dan lain sebgainya. Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjainya korosikaratan. juga air hujan ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun. 3.Air permukaan. Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi.pada umumnya air permukaan ini hanya mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur,batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Beberapa pengotoran ini untuk masing-masing air permukaan akan berbeda- beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini. jenis pengotorannya adalah merupakan kotoran fisik, kimia dan bakteriologi. Universitas Sumatera Utara Setelah mengalami suatu pengotoran, pada suatu saat air permukaan itu akan mengalami suatu proses pembersihan sendiri yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Udara yang mengandung oksigen atau gas O 2 akan membantu mengalami proses pembusukan yang terjadi pada air permukaan yang telah mengalami pengotoran, karena selama dalam perjalanan, O 2 akan meresap kedalam air permukaan. 4.Air tanah Terbagi atas: a.air tanah dangkal. Terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah.lumpur akan tertahan demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia garam-garam yang terlarut karena mempunya lapisan tanah yang mempunyai unsure-unsur kimia yang tertentu untuk lapisan tanah. Lapis tanah disini berfungsi sebagai saringan. Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air akan terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal. Air tanah dangkal ini dapat pada kedalaman 15,00 m. sebagai sumur air minum, air tanah dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agak baik. kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim. Universitas Sumatera Utara b.Air tanah dalam. Terdapat setelah lapisan rapar air yang pertama. pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Kualitas dari air tanah dalam pada umumnya lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. susunan unsur-unsur kimia tergantung pada lapis-lapis tanah yang dilalui. Jika melalui tanah kapur, maka air itu akan menjadi sadah, karena mengandung Ca HCO 3 2 dan Mg HCO 3 2 .jika melalui batuan granit, maka air itu lunak dan agresif karena mengandung gas CO 2 dan Mn HCO 3 2 . c.Mata air Adalah air tanah yang ke luar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan keluarnya munculnya permukaan tanah terbagi atas: − Rembesan, di mana air ke luar dari lereng-lereng − Umbul, di mana air ke luar ke permukaan pada suatu dataran Sutrisno, 2006.

2.1.3 Pembagian Air

Pembagian air berdasarkan analisis a. Air kotorair tercemar Air yang bercampur dengan satu atau berbagai campuran hasil buangan disebut air tercemarair kotor. Sumber air kotorair tercemar Universitas Sumatera Utara Menurut lokasi pencemaran maka air tercemar ini digolongkan dalam 2 lokasi yaitu:  Air tercemar di pedesaan. Sumber pencemar adalah hasil sampah rumah tangga, hasil kotoran hewan, hasil industri kecil.  Air tercemar perkotaan bersumber dari hasil sampah rumah tangga, pusat perbelanjaan, industri kecil, industry besar, hotel, restoran, tempat keramaian. b. Air bersih Air bersih adalah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteriologi belum terpenuhi. Air bersih ini diperoleh dari sumur gali, sumur bor, air hujan, air dari sumber mata air. Pemanfaatan air bersih Secara umum dapat dikatakan penggunaan air bersih sebagai berikut:  Akan diolah menjadi air siap minum  Untuk keperluan keluarga cuci, mandi  Sarana pariwisata  Pada industri sarana pendingin  Sebagai alat pelarut dalam bidang farmasikedokteran  Pelarut obat-obatan dan infuse apabila air tersebut telah diolah menjadi air steril  Sebagai sarana irigasi  Sebagai sarana peternakan  Sebagai sarrana olahraga kolam renang Universitas Sumatera Utara c. Air siap diminumair minum Air siap minumair minum ialah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologi serta level kontaminasi maksimum LKM Maximum Contaminant Level. Level kontaminasi maksimum meliputi sejumlah zat kimia, kekeruhan dan bakteri koliform yang diperkenankan dalam batas-batas aman. Lebih jelas lagi, bahwa air siap minumair minum yang berkualitas harus terpenuhi syarat sebagai berikut:  Harus jernih, transparan dan tidak berwarna  Tidak dicemari bahan organik maupun bahan anorganik  Tidak berbau, tidak berasa, kesan enak bila diminum  Mengandung mineral yang cukup sesuai dengan standard  Bebas kumanLKM coliform dalam batas aman Gabriel, 2001.

2.1.4 Golongan-golongan Air

Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut. 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu. 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik dengan air Effendi, 2002. Universitas Sumatera Utara 2.2 Air MinumAir bersih 2.2.1 Pengertian Air MinumAir bersih Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 907 MenkesSKVII2002, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Jenis air minum meliputi : 1. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga 2. Air yang didistribusikan melalui tangki air 3. Air kemasan 4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling penting. Seperti diketahui, kadar air tubuh manusia mencapai 68 persen dan untuk tetap hidup air dalam tubuh tersebut harus dipertahankan. Kebutuhan air minum setiap orang bervariasi dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per hari, tergantung pada berat badan dan aktivitasnya. Namun, agar tetap sehat, air minum harus memenuhi persyaratan fisik, kimia, maupun bakteriologis Suriawiria, 1995.

2.2.2 Syarat-syarat Air MinumAir bersih

Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Air minumpun seharusnya tidak mengandung kuman pathogen dan segala makhluk yang membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis, dan dapat merugikan secara ekonomis. Air itu seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakekatnya, tujuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air. Air minum yang memenuhi persyaratan harus memenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis, serta level kontaminasi maksimum Universitas Sumatera Utara LKM. Level kontaminasi maksimum meliputi sejumlah zat kimia, kekeruhan dan bakteri Coliform yang diizinkan dalam batas-batas maksimum Slamet, 1994. Dari segi kualitas air minum harus memenuhi : a. Syarat fisik Adapun syarat-syarat fisik yang ditentukan, yaitu : - Air tak boleh berwarna - Air tak boleh berasa - Air tak boleh berbau - Suhu air hendaknya suhu udara ± 3 o C - Air harus jernih. b. Syarat kimia Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan. Sutrisno, 2006. c. Syarat biologi Kualitas air ditentukan oleh kehadiran dan jumlah Coli didalamya, yaitu air minum dan untuk air lainnya. Penentuan kehadiran mikroba didalam air, berdasarkan kebutuhannya untuk mengetahui ada tidaknya jenis yang berbahaya sebagai penyebab penyakit, penghasil toksin dan penyebab pencemaran air. Suriawiria, 1993 2.3 Pencemaran Air 2.3.1 Definisi Pencemaran Air Menurut peraturan mentri kesehatan RI no. 173MenkesVII77 Pencemaran air adalah suatu peristiwa masuknya zat ke dalam air yang mengakibatkan kualitas mutu air tersebut menurun sehingga dapat menggangu Universitas Sumatera Utara atau membahayakan kesehatan masyarakat. Menurut peraturan perintah RI no. 20 tahun 1990 Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, enenrgi dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang membahayakan yang mengakibatkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntuknya Mukono,2006.

2.3.2 Beberapa Parameter Untuk Menilai Pencemaran Air

 Turbidity  Temperatur  pH  Dissolved Oksigen  Biological Oxygen Demand  Total Solid  Phosfat  Nitrat  Bacteri-coli  Biologis Sutrisno, 2006

2.3.3 Sumber-sumber Pencemaran Air

 Domestik Rumah Tangga Yaitu berasal dari pembuangan air kotor dari amar mandi, kakus dan dapur.  Industri Secara umum jenis polutan air dapat dikelompokkan sebagai berikut: a.Fisik Universitas Sumatera Utara Pasir atau lumpur yang tercampur dalam limbah air. b.kimia Bahan pencemar yang berbahaya: Merkuri Hg, cadmium Cd, Timah hitam Pb, pestisida dan jenis logam berat lainnya. c.Mikrobioligi Berbagai macam bakteri, virus, parasit dan lain-lainnya. Misalnya yang berasal dari pabrik yang mengolah hasil ternak, rumah potong dan tempat pemerahan susu sapi. d.Radioaktif Beberapa bahan radioaktif yang dihasilkan oleh pembangkit Listrik Tenaga Nuklir PLTN dapat pula menimbulkan pencemaran air.  Pertanian dan perkebunan Polutan air dari pertanianperkebunan dapat berupa: a.Zat kimia Misalnya berasal dari penggunaan pupuk, pestisida seperti DDT, Dieldrin dan lain-lain b.Mikrobiologi misalnya virus, bakteri, parasit yang berasal dari kotoran ternak dan cacing tambang di lokasi perkebunan. c.Zat Radioaktif Berasal dari penggunaan zat radioaktif yang dipakai dalam proses pematangan buah,mendapatkan bibit unggul, dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Universitas Sumatera Utara

2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencemaran Air

 Mikroorganisme Salah satu indikator bahwa air tercemar adalah adanya mikroorganisme patogen dan non patogen didalamnya. Danau atau sungai yang terkontaminasitercemar mempunyai spesies mikroorganisme yang berlainan dari air yang bersih. Air yang tercemar umumnya mempunyai kadar bahan organic yang tinggi sehingga pada umumnya banyak mengandung mikroorganisme heterotropik. Mikroorganisme heterotropik akan menggunakan bahan organik tersebut untuk metabolism, misalnya bakteri koliform.  Curah Hujan Curah hujan di suatu daerah akan menentukan volume dari badan air dalam rangka mempertahankan efek pencemaran terhadap setiap bahan buangan di dalamnya deluting effects. Curah hujan yang cukup tinggi sepanjang musim dapat lebih mengencerkan mendispersikan air yang tercemar.  Kecepatan Aliran Air Stream Flow Bila badan air memiliki aliran yang cepat, maka keadaan itu dapat memperkecil kemungkinan timbulnya pencemaran air karena bahan polutan dalam air akan lebih cepat terdispersi.  Kualitas Tanah Kualitas tanah Pasir atau lempung juga mempengaruhi pencemaran air, ini berkaitan dengan pencemaran tanah yang terjadi di dekat sumber air. Beberapa sumber pencemaran tanah dapat berupa bahan beracun seperti pestisida, herbisida, Universitas Sumatera Utara logam berat dan sejenisnya serta penimbunan sampah secara besar-besaran misalnya open dumping.

2.3.5 Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Pencemaran Air

 Disebabkan oleh mikrobiologi dalam air Contoh penyakit yang ditimbulkan antara lain: 1.Tifoid, disebabkan oleh kuman salmonella thyphosa 2.kolera, disebabkan oleh bakteri vibrio kolera 3.Leptospirosis, disebabkan oleh spirochaeta 4.Giardiasis, disebabkan oleh sejenis protozoa 5.Disentri, disebabkan oleh Entamoeba histolitytica  Disebabkan Oleh Pestisida Tercemarnya air oleh pestsida dapat menyebabkan kanker kulit, keracunan, kerusakan jaringan dan pada konsentrasi tertentu bisa menimbulkan kematian Mukono, 2006.

2.4 Manfaat Air Bagi Kesehatan

Air minum dalam tubuh manusia berfungsi untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan fisiologi tubuh. Setiap waktu, air perlu dikonsumsi karena setiap saat tubuh bekerja dan berproses. Di samping itu, air juga berguna untuk melarutkan dan mengolah sari makanan agar dapat dicerna. Tubuh manusia terdiri dari berjuta-juta sel dan komponen terbanyak sel-sel itu adalah air. Jika kekurangan air, sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Begitu pula, air merupakan bagian ekskreta cair keringat, air mata, air seni, tinja, uap pernafasan, dan cairan tubuh darah lympe lainnya Depkes RI, 2006. Universitas Sumatera Utara

2.5 Zat Organik Sebagai KMnO

4 Zat organik yang terdapat di alam bisa berasal dari : a. Alam misalnya minyak, tumbuh-tumbuhan, serat-serat minyak dan lemak hewan, alkohol, selulosa, gula, pati dan sebagainya. b. Sintesa misalnya berbagai persenyawaan dan buah-buahan yang dihasilkan dari proses-proses dalam pabrik. c. Fermentasi misalnya alkohol, aseton, gliserol, antibiotik, asam-asam dan sejenisnya yang berasal dari kegiatan mikroorganisme terhadap bahan-bahan organik. Dengan melihat proses asal terjadinya bahan-bahan organik tersebut dapat diketahui bahwa sumber utama dari bahan-bahan tersebut adalah kegiatan-kegiatan rumah tangga dan proses-proses industri, tanpa mengkesampingkan adanya bahan- bahan organik yang berasal dari kegiatan-kegiatan dalam bidang pertanian, peternakan dan pertambangan. Adanya bahan-bahan organik dalam air erat hubungannya dengan terjadinya perubahan sifat fisik dari air, terutama dengan timbulnya warna, bau dan rasa dan kekeruhan yang tidak diinginkan. Adanya zat organik dalam air dapat diketahui dengan menentukan angka permanganatnya. Walaupun KmnO 4 sebagai oksidator yang dipakai tidak dapat mengoksidasi semua zat organik yang ada, namun cara ini sangat praktis dan cepat pengerjaanya. Standar kandungan bahan organik dalam air- minum menurut Dep. Kes. R.I. maksimal yang diperbolehkan adalah 10 mgL. Pengaruh terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh penyimpangan terhadap standar ini adalah timbulnya bau yang tidak sedap pada air minum, dan dapat menyebabkan sakit perut Sutrisno, 2006 Universitas Sumatera Utara 2.6 TITRIMETRI 2.6.1 Pengertian Titrimetri