b.Air tanah dalam. Terdapat setelah lapisan rapar air yang pertama. pengambilan air tanah dalam,
tak semudah pada air tanah dangkal. Kualitas dari air tanah dalam pada umumnya lebih baik dari air dangkal,
karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. susunan unsur-unsur kimia tergantung pada lapis-lapis tanah yang dilalui. Jika melalui tanah kapur, maka
air itu akan menjadi sadah, karena mengandung Ca HCO
3 2
dan Mg HCO
3 2
.jika melalui batuan granit, maka air itu lunak dan agresif karena mengandung gas CO
2
dan Mn HCO
3 2
. c.Mata air
Adalah air tanah yang ke luar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas
kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan keluarnya munculnya permukaan tanah terbagi atas:
− Rembesan, di mana air ke luar dari lereng-lereng − Umbul, di mana air ke luar ke permukaan pada suatu dataran Sutrisno, 2006.
2.1.3 Pembagian Air
Pembagian air berdasarkan analisis a.
Air kotorair tercemar Air yang bercampur dengan satu atau berbagai campuran hasil buangan disebut
air tercemarair kotor. Sumber air kotorair tercemar
Universitas Sumatera Utara
Menurut lokasi pencemaran maka air tercemar ini digolongkan dalam 2 lokasi yaitu:
Air tercemar di pedesaan. Sumber pencemar adalah hasil sampah rumah
tangga, hasil kotoran hewan, hasil industri kecil.
Air tercemar perkotaan bersumber dari hasil sampah rumah tangga, pusat perbelanjaan, industri kecil, industry besar, hotel, restoran, tempat keramaian.
b. Air bersih
Air bersih adalah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteriologi belum terpenuhi. Air bersih ini diperoleh dari sumur gali, sumur
bor, air hujan, air dari sumber mata air. Pemanfaatan air bersih
Secara umum dapat dikatakan penggunaan air bersih sebagai berikut:
Akan diolah menjadi air siap minum
Untuk keperluan keluarga cuci, mandi
Sarana pariwisata
Pada industri sarana pendingin
Sebagai alat pelarut dalam bidang farmasikedokteran
Pelarut obat-obatan dan infuse apabila air tersebut telah diolah menjadi air steril
Sebagai sarana irigasi
Sebagai sarana peternakan
Sebagai sarrana olahraga kolam renang
Universitas Sumatera Utara
c. Air siap diminumair minum
Air siap minumair minum ialah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologi serta level kontaminasi maksimum LKM Maximum
Contaminant Level. Level kontaminasi maksimum meliputi sejumlah zat kimia, kekeruhan dan
bakteri koliform yang diperkenankan dalam batas-batas aman. Lebih jelas lagi, bahwa air siap minumair minum yang berkualitas harus terpenuhi syarat
sebagai berikut:
Harus jernih, transparan dan tidak berwarna
Tidak dicemari bahan organik maupun bahan anorganik
Tidak berbau, tidak berasa, kesan enak bila diminum
Mengandung mineral yang cukup sesuai dengan standard
Bebas kumanLKM coliform dalam batas aman Gabriel, 2001.
2.1.4 Golongan-golongan Air
Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut
peruntukannya adalah sebagai berikut. 1.
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan. 4.
Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik dengan air Effendi, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Air MinumAir bersih 2.2.1 Pengertian Air MinumAir bersih