dengan adanya prubahan hormonal yang lebih dominan maka menjadikan kasus kerusakan gigi dan mulut atau tingkat kesehatan gigi dan mulut
menjad lebih parah dari trimester I, dan III.
2. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut
Menurut Notoatmodjo 2011 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil tau yang didapatkan dari lima penginderaan individu seperti indera
penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman dan perasa terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan disini mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan cirri-ciri
gigi sehat, perawatan gigi selama kehamilan, cara menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan, akibat tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut,
pengaruh kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan dan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bagi ibu hamil.
Hasil penelitian didapatkan bahwa hamper sebagian besar ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang kesehatan gigi dan mulut
selama kehamilan yaitu sebanyak 30 responden 66.7. Hasil penelitian ini sejalan dengan Gan Xiao Shin 2013 yang menunjukkan hanya 4 responden
yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang baik, 34 responden berpengetahuan cukup, 22 responden berpengetahuan kuranng dan
40 responden yang berpengetahuan buruk. Dan hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Hajikazemi dkk 2008 di Iran yang menunjukkan
hanya 5,6 responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan penelitian
Tang dkk yang menunjukkan sebesar 44,62 responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan mulut. Hasil penelitian ini mungkin disebabkan
sebagian besar ibu hamil hanya focus pada kehamilannya dan kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.
3. Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Selama Kehamilan
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bermanfaat untuk menjaga kondisi janin agar tetap tumbuh dan berkembang secara sehat dan sempurna, serta
mencegah terjadinya kelahiran bayi dengan berat badan tidak normal atau kelahiran premature. Selama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan
gigi dan mulut sehingga fungsi pengunyahan tetap baik dan asupan gigi tetap baik dan ibu hamil tetap sehat, serta mencegah penyakit gigi dan mulut menjadi
lebih parah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa tingkat kebersihan rongga
mulut ibu hamil sebagian besar adalah baik. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Wardhani, 2012 yaitu tingkat kebersihan rongga mulut ibu
sebagian besar pada semua trimester adalah sedang, untuk status kesehatan gigi dan mulut pada trimester 1 sebagian besar mengalami inflamasi ringan 2
sedangkan pada trimester 2 dan 3 sebagian besar mengalamu inflamasi sedang. Hasil penelitian Wardhani, 2012 ini juga menunjukkan adanya hubungan
antara tingkat kebersihan mulut dan status gingival pada ibu hamil yaitu semakin buruk tingkat kebersihan mulut makan status ginggivanya juga semakin
buruk meskipun kekuatan hubungannya berbeda pada tiap trimester. Pada trimester 1 dan 3 tingkat kebersihan mulut dan status ginggiva ibu hamil
memiliki hubungan yang kuat, sedangkan pada trimester 2 tingkat kebersihan mulut dan status ginggiva ibu hamil memiliki hubungan yang sedang.
Pada permukaan gigi yang kebersihan mulutnya sedang dan buruk, terdapat banyak debris dan kalkulus yang menumpuk pada area tersebut. Hal ini
memungkinkan materi dalam debris menjadi makanan bagi bakteri plak sehinga dapat tumbuh dan berkembang. Bakteri plak memang menggunakan nutrient
yang dapat berdifusi ke dalam akumulasi plak, seperti larutan gula, sukrosa, fruktosa, maltose, glukosa dan laktosa.
B. Analisa Bivariat