Laju Pertumbuhan HASIL DAN PEMBAHASAN

lxx Pada Gambar 10-13 menunjukkan bahwa pakan pada dosis 4 vb dan 5 vb pertambahan berat postlarva udang windu sudah tidak berjalan seiring dengan pemberian lemak, protein, EPA, dan DHA dalam pakan. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan lemak, protein, EPA, dan DHA yang diperlukan untuk pertumbuhan sudah cukup terpenuhi pada pakan dengan dosis 1 - 3 vb. Pakan dengan kandungan 0,72 mgg lemak, 3,81 mgg protein, 0,296 mgg EPA, dan 0,34 mgg DHA Lampiran 2 memberikan pertambahan berat terbaik bagi postlarva udang windu yang dipelihara.

C. Laju Pertumbuhan

Hasil penghitungan laju pertumbuhan dari postlarva udang windu yang diperoleh dalam penelitian disajikan dalam Tabel 4. Hasil Anava pada laju pertumbuhan postlarva udang windu Lampiran 6 menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata P 0,05 perlakuan pemberian pakan formulasi yang dicampur dengan silase Artemia yang telah diperkaya dengan silase ikan. Pada postlarva udang windu yang diberi pakan campuran pakan formulasi dengan silase Artemia yang telah diperkaya dengan silase ikan, laju pertumbuhan tertinggi postlarva udang windu stadium PL 7 – PL 20, dicapai pada perlakuan C 3 vb dan terendah pada perlakuan K 0 vb. Dari perlakuan C diperoleh laju pertumbuhan rata-rata sebesar 0,19 ± 0,00 mghari dan berbeda nyata P 0,05 dengan perlakuan K 0,08 ± 0,00 mghari, A 0,13 ± 0,01 mghari, B 0,14 ± 0,00 mghari, D 0,17 ± 0,00 mghari, dan E 0,13 ± 0,00 mghari. lxxi Tabel 4. Laju pertumbuhan atau Specific Growth Rate SGR udang windu stadium PL 7 – PL 20 selama penelitian. Perlakuan Laju Pertumbuhan vb mg hari K 0,08 a ± 0,00 A 0,13 b ± 0,01 B 0,14 b ± 0,00 C 0,19 d ± 0,00 D 0.17 c ± 0,00 E 0,13 b ± 0,00 Keterangan : huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata antara perlakuan dengan uji DMRT taraf 5. K : pakan formulasi + 0 vb silase Artemia A : pakan formulasi + 1 vb silase Artemia B : pakan formulasi + 2 vb silase Artemia C : pakan formulasi + 3 vb silase Artemia D : pakan formulasi + 4 vb silase Artemia E : pakan formulasi + 5 vb silase Artemia 0,04 0,08 0,12 0,16 0,2 Dosis Perlakuan S G R m g h a r i 0 vb 1 vb 2 vb 3 vb 4 vb 5 vb Gambar 14. Laju pertumbuhan atau Specific Growth Rate SGR postlarva udang windu selama penelitian. lxxii Setiap udang Penaeid membutuhkan asam lemak esensial khususnya EPA dan DHA yang berbeda-beda. Tingkat optimum EPA dan DHA untuk Penaeus japonicus sekitar 1 dalam pakan, kemudian pertumbuhan Penaeus azectus akan lebih baik jika diberi pakan dengan kandungan 18:3n3 asam linolenat sebesar 1. Selanjutnya P. monodon membutuhkan HUFA sebesar 0,5-1 dalam pakan Nur, 2003. Berdasarkan Tabel 4 dan Gambar 14, adanya penambahan silase Artemia yang telah diperkaya dengan silase ikan sampai pada konsentrasi 3 vb menunjukkan respon pertumbuhan yang meningkat, akan tetapi pada konsentrasi 4 dan 5 vb memperlihatkan respon pertumbuhan yang menurun. Nur 2003 menyebutkan bahwa adanya penambahan EPA dan DHA yang berlebihan dalam pakan akan menyebabkan penurunan respon pertumbuhan yang selanjutnya dapat menghambat pertumbuhan. Secara umum pemberian pakan formulasi yang dicampur dengan silase Artemia yang telah diperkaya dengan silase ikan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laju pertumbuhan postlarva udang windu, dan dapat dikatakan bahwa postlarva udang windu yang memiliki laju pertumbuhan tinggi, memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan yang laju pertumbuhannya rendah. Pemberian silase Artemia dengan konsentrasi 3 vb dapat memberikan laju pertumbuhan yang terbaik bagi postlarva udang windu yang dipelihara. lxxiii

D. Ketahanan terhadap Stres Osmotik

Dokumen yang terkait

SUBTITUSI PAKAN BERBAHAN SILASE IKAN DENGAN LEVEL BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN, FCR DAN KELULUSHIDUPAN BENIH UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) PL 25-30

0 19 18

PENGARUH PEMBERIAN NAUPLII Artemia sp. YANG DIPERKAYA SUSU BUBUK TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA UDANG VANNAMEI ( Litopenaeus vannamei)

5 31 30

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI Daphnia sp YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG SPIRULINA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN KOMET (Carassius auratus)

2 26 34

PEMBERIAN PAKAN ALAMI MOINA SP. YANG DIPERKAYA TEPUNG IKAN UNTUK MENINGKATKAN KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE (CLARIAS SP.)

3 36 37

Pengaruh Artemia yang Diperkaya dengan Kadar Vitamin C Berbeda terhadap Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup dan Daya Tahan Larva Udang Windu

0 14 52

Karakteristik mutu dan kelarutan kitosan dari ampas silase kepala udang windu (Penaeus monodon)

0 5 70

Mempelajari Mutu Silase dan Kitosan Dari Ampas Silase Limbah Udang

0 11 70

Pengaruh Pemberian Rotifer (Brachionus rotundiformis) Dan Artemia Yang Diperkaya DHA 70G Terhadap Kelangsungan Hidup dan Intermolt Period Larva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

0 8 156

Pengaruh Pemberian Rotifer (Brachionus rotundiformis) Dan Artemia Yang Diperkaya DHA 70G Terhadap Kelangsungan Hidup dan Intermolt Period Larva Udang Vaname

1 5 73

PENINGKATAN KUALITAS WARNA DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN CUPANG (Betta splendens) DENGAN PEMBERIAN PAKAN Artemia salina YANG TELAH DIBERI PAKAN TEPUNG BUNGA KENIKIR (Tagetes erecta).

1 3 14