xl
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2005 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau BBPBAP Jepara Jawa Tengah.
Analisis proksimat dan kandungan asam lemak dalam silase Artemia dilakukan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM
Yogyakarta.
B. Bahan dan Alat
1. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian, yaitu udang windu
Penaeus monodon Fab. stadium postlarva 5 sebanyak 6300 ekor yang diperoleh dari pembenihan di BBPBAP Jepara Jawa Tengah, pakan formulasi, Artemia yang
telah diperkaya dengan silase ikan, asam formiat, kaporit 30 ppm, air laut, kemikalia untuk analisis proksimat, kemikalia untuk analisis asam lemak.
2. Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan dalam penelitian, yaitu bak dengan ukuran 2 x 2
x 0,4m dan wadah bervolume 20 liter sebanyak 18 buah, wadah gelap, saringan 50 mikron, botol 1,5 L, aerator air, hand pH meter, DO meter, refraktometer,
timbangan analitik, heater, jangka sorong, pengaduk, stopwatch, gayung, kertas
xli tissue, selang aerasi, plastik pembungkus, blender, alat untuk analisis proksimat,
alat untuk analisis asam lemak.
C. Desain Penelitian
Artemia dari stadium nuplius hingga dewasa diberikan pakan yang diperkaya dengan silase ikan. Artemia dewasa yang diperoleh diharapkan
memiliki kandungan nutrisi khususnya asam lemak esensial bagi udang yang lebih baik dari pada tanpa pemberian silase ikan. Selanjutnya Artemia dewasa
yang telah diperkaya dengan silase ikan dibuat silase untuk diberikan sebagai campuran pakan formulasi postlarva udang windu. Silase Artemia yang dihasilkan
kemudian dicampurkan pada pakan formulasi sesuai dengan dosis perlakuan. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap
RAL dengan 6 macam perlakuan. K
: 0 ml silase Artemia + 50 g pakan formulasi postlarva udang. A
: 0,5 ml silase Artemia + 50 g pakan formulasi postlarva udang. B
: 1,0 ml silase Artemia + 50 g pakan formulasi postlarva udang. C
: 1,5 ml silase Artemia + 50 g pakan formulasi postlarva udang. D
: 2,0 ml silase Artemia + 50 g pakan formulasi postlarva udang. E
: 2,5 ml silase Artemia + 50 g pakan formulasi postlarva udang. Selama 14 hari perlakuan dengan pemberian dosis silase Artemia seperti
yang telah disebutkan di atas pada postlarva udang windu, diukur standar kualitas dari postlarva udang windu tersebut meliputi pertumbuhan, laju pertumbuhan,
kelangsungan hidup, dan daya tahan terhadap stres osmotik stress test; serta
xlii faktor-faktor lingkungan yang dianggap dapat mempengaruhi kondisi perairan
media pemeliharaan.
D. Cara Kerja