perairan maka kelarutan gas-gas yang ada di dalamnya akan semakin berkurang. Selain itu, pada perairan laut dalam sumber oksigen seperti difusi gas antara air
dan udara serta proses fotosintesis tidak terjadi. Perairan laut dalam biasanya memiliki kandungan oksigen yang rendah, mencapai 3 mlL Kropp 2004.
Nilai kebutuhan oksigen biologis BOD di stasiun pengamatan berkisar antara 0,77-6,62 mgL. Nilai BOD tertinggi terdapat pada Stasiun 7 6,62 mgL
dan Stasiun 6 6,27 mgL, sedangkan nilai BOD terendah terdapat pada Stasiun 1 0,77 mgL. Hal ini diduga karena tingginya partikel tersuspensi pada stasiun
tersebut.
4.1.4. Karakteristik Substrat
Karakteristik substrat dasar suatu perairan akan mempengaruhi kehidupan benthos yang hidup pada substrat tersebut. Karakteristik substrat akan
mempengaruhi keefektifan gerak maupun cara makan benthos. Pada penelitian ini tipe substrat ditentukan berdasarkan Skala Wentworth. Ukuran butiran substrat
disajikan dalam grafik kumulatif ukuran butiran substrat yang dapat dilihat pada Lampiran 8, sedangkan Tabel 5 menunjukan karakteristik substrat berdasarkan
skala Wentworth pada setiap stasiun serta komposisi penyusun substrat tersebut kerikil, pasir, lempung dan liat. Sedangkan untuk Stasiun 1 dan 10, penentuan
tipe substrat dilakukan dengan pengamatan secara visual. Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan karakteristik
substrat antar stasiun pengamatan. Median diameter substrat terbesar terdapat pada substrat Stasiun 3 sedangkan yang terkecil terdapat pada substrat Stasiun 6.
Median diameter substrat diperoleh dengan cara memplotkan persentase 50 pada grafik kumulatif fraksi ukuran partikel substrat, sehingga nilai mediannya
dapat diketahui. Berdasarkan klasifikasi kelas Wentworth Buchanan 1984, Stasiun 2 bertipe substrat pasir sangat halus, Stasiun 3 dan 4 bertipe substrat pasir
kasar, Stasiun 5; 6; 7; dan 8 bertipe substrat lempung, dan Stasiun 9 bertipe substrat pasir sedang. Terlihat bahwa Stasiun 1 dan 10 bertipe substrat batuan.
Stasiun 5, 6, 7, dan 8 memiliki kandungan lempung dan liat lumpur lebih banyak dibanding stasiun lainnya. Hal ini dimungkinkan karena kedalaman di
stasiun tersebut lebih tinggi dibanding stasiun lain. Lokasi stasiun yang lebih dalam memungkinkan partikel halus terakumulasi di bagian tersebut. Dengan tipe
substratnya yang halus, stasiun tersebut memiliki diameter partikel dan pori-pori yang lebih kecil Plaser 2003 in Honata 2010. Hal yang berbeda terjadi pada
Stasiun 2, 3, 4, dan 9 dengan kandungan pasir lebih tinggi dibanding stasiun lainnya. Stasiun tersebut berada pada lokasi dekat pesisir dengan kedalaman
perairan lebih dangkal sehingga partikel halus tidak terakumulasi karena biasanya pada daerah dekat pantai terdapat arus yang kencang. Odum 1971 menyatakan
bahwa partikel halus akan mengendap dan menjadi substrat bila arusnya lemah. Tabel 5. Karakteristik substrat di lokasi penelitian berdasarkan Skala Wentworth
Stasiun Fraksi Substrat
Median Diameter
Substrat mm
Tipe Subtrat Kedalaman
m Kerikil
Pasir Lempung
Liat 1
100,00 0,00
0,00 0,00
- Batuan
29,4 2
0,00 50,97
38,78 10,25
0,1000 Pasir Sangat
Halus 303,4
3 5,93
93,97 0,10
0,00 0,6670
Pasir Kasar 85,0
4 1,66
98,32 0,02
0,00 0,6062
Pasir Kasar 293,0
5 0,00
36,28 45,22
18,50 0,0177
Lempung 590,0
6 0,00
27,10 52,15
20,75 0,0080
Lempung 1840,0
7 0,00
33,38 42,87
23,75 0,0150
Lempung 1547,0
8 0,00
4,40 73,85
21,75 0,0700
Lempung 2549,0
9 0,00
99,36 0,64
0,00 0,2636
Pasir Sedang 290,0
10 90,00
10,00 0,00
0,00 -
Batuan 46
Visual
4.1.5. Pengelompokan Stasiun Pengelompokan stasiun dilakukan untuk mengetahui kesamaan antar
stasiun. Pengelompokan stasiun dilakukan dengan menggunakan Indeks Similaritas
Bray-Curtis berdasarkan
kepadatan makrozoobenthos
dan meiobenthos dan Indeks Similaritas Canberra berdasarkan karakteristik substrat
dasar dengan bantuan program Minitab 15. Pada penelitian ini, stasiun yang diamati dikelompokan berdasarkan kepadatan makrozoobenthos, kepadatan
meiobenthos dan karakteristik substrat dasar perairan. Gambar 9 menunjukan pengelompokan stasiun berdasarkan kepadatan
makrozoobenthos. Terlihat dengan taraf kesamaan 65,74, terdapat enam kelompok stasiun berdasarkan kepadatan makrozoobenthosnya. Kelompok
pertama terdiri dari Stasiun 1 dan 10, hal ini sangat mungkin terjadi karena
karakteristik habitat yang mirip antara kedua stasiun. Kelompok kedua terdiri dari Stasiun 2, 5, 6, dan 7. Sementara Stasiun 9, 8, 4, dan 3 membentuk kelompok
sendiri.
Gambar 9. Dendrogram pengelompokan stasiun berdasarkan kepadatan makrozoobenthos K= Kelompok
Gambar 10 menunjukan pembagian kelompok stasiun berdasarkan kepadatan meiobenthos. Terlihat bahwa dengan taraf kesamaan 98,23 terbentuk
2 kelompok stasiun. Kelompok pertama terdiri dari Stasiun 2, 5, 9, 6, dan 7 sedangkan Stasiun 8 membentuk kelompok sendiri. Hal ini dapat dikarenakan
tipe substrat pada Stasiun 8 yang sangat berbeda dengan stasiun lainnya. Gambar 11 menunjukan pengelompokan stasiun berdasarkan karakteristik
substrat dasar perairan. Berdasarkan taraf kesamaan 96,07, terbentuk 4 kelompok. Kelompok pertama hanya terdiri dari Stasiun 1 dan 10. Kelompok
kedua terdiri dari Stasiun 2, 5, 7, dan 6. Kelompok ketiga hanya terdiri dari Stasiun 8. Kelompok keempat terdiri dari Stasiun 3, 4, dan 9.
Gambar 10. Dendrogram pengelompokan stasiun berdasarkan kepadatan meiobenthos K= Kelompok
Gambar 11. Dendrogram pengelompokan stasiun berdasarkan karakteristik substrat K= Kelompok
Berdasarkan pengelompokan stasiun, terlihat adanya kemiripan antara pengelompokan stasiun berdasarkan kepadatan makrozoobenthos, kepadatan
meiobenthos, dan karakteristik substrat. Kemiripan tersebut mengindikasikan adanya suatu kelompok benthos baik meiobenthos maupun makrozoobenthos
yang lebih menyukai jenis substrat tertentu. Misalnya pada Stasiun 8 yang selalu
mengelompok sendiri baik dalam pengelompokan stasiun menurut kepadatan makrozoobenthos, meiobenthos, maupun karakteristik substrat. Hal tersebut
dapat menunjukan bahwa organisme benthos baik makrozoobenthos maupun meiobenthos yang dominan pada Stasiun 8 merupakan organisme yang lebih
menyukai karakteristik substrat Stasiun 8 yang lebih didominasi lempung. Contoh lain terlihat pada Stasiun 1 dan 10 yang merupakan satu kelompok baik
berdasarkan kepadatan makrozoobenthos maupun karakteristik subtrat. Hal tersebut mengindikasikan adanya organisme benthos yang lebih menyukai tipe
substrat pada Stasiun 1 dan 10.
4.1.6. Hubungan benthos dan karakteristik substrat dasar perairan