Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

rata, berapa pensil yang di dapatkan teman toni?”, Bisa saja siswa mengerjakannya 4 + 15 – 6 dll. Sehingga hasilnya pun menjadi tidak tepat. Penelitian tentang teori Watson ini sudah dilakukan oleh beberapa orang seperti Kurniya Ayu Winarsih dkk dengan judul “Analisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Kategori Kesalahan Menurut Watson dalam Menyelesaikan Permasalahan Pengolahan Data Siswa Kelas VI SDN Baletbaru 02 Sukowono Jember Tahun Pelajaran 20142015 ”, Aris Arya Wijaya dan Masriya dengan judul “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ” dan juga beberapa penelitian lainnya. Berdasarkan penyataan-pernyataan tersebut, maka peneliti merasa perlu adanya pengidentifikasi kesalahan siswa dalam pengerjaan soal cerita matematika, yang akan peneliti kaji dalam sebuah judul peneliti an yaitu: “Analisis Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Soal Matematika Berdasarkan Kriteria Watson ”. Peneliti menggunakan kriteria Watson karena beliau merupakan seorang ahli psikologi S-R stimulus respon, yang menemukan delapan Kriteria mengidentifikasi kesalahan siswa dalam mengerjakan soal. Delapan kriteria ini akan mempermudah peneliti mengidentifikasi kesalahan siswa dari tiap langkah jawaban siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Nilai matematika yang masih kurang dibandingkan dengan pelajaran lain. 2. Kemampuan menyelesaikan soal cerita yang masih kurang 3. Kesalahan masih dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dapat diidentifikasi.

C. Pembatasan Masalah

Setelah mengidentifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi mengidentifikasi kesalahan siswa pada saat mengerjakan soal cerita matematika dengan kriteria Watson. Subjek penelitian merupakan siswa tingkat SMPMTs sederajat dengan level kelas 7 dan kelas 8. Soal yang menjadi intrumen penelitian merupakan soal cerita yang diadaptasi dari soal- soal Ujian Nasional dari tahun 20092010 hingga 20142015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut. 1. Kriteria Watson manakah yang banyak dipenuhi siswa? 2. Bagaimanakah kesalahan siswa berdasarkan asal sekolah?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui dan mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika dengan kriteria Watson. 2. Mengetahui perbedaan kriteria kesalahan yang dilakukan siswa dengan jika berbeda asal sekolahnya.

F. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, mengetahui jenis-jenis kesalahan siswa yang sering dihadapi saat menyelesaikan soal cerita menurut kriteria Watson dan ini tambahan wawasan peneliti didalam ilmu pendidikan. 2. Melalui penelitian ini memberikan informasi kepada pendidik khususnya yang mengajarkan matematika sehinnga bisa mengatasi kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita, minimal mengurangi kesalahan yang dilakukan siswa ataupun mengevaluasi juga cara pembelajaran yang akan meningkatkan pemahaman siswa. 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Teori-teori yang Relevan

1. Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal

Dalam kamus Bahasa Indonesia kesalahan diartikan sebagai kekeliruan atau kealpaan. 5 Kekeliruan atau kealpaan dalam hal ini bisa dilakukan dengan sengaja ataupun tidak. Kesalahan ini timbul banyak unsur-unsur yang mempengaruhinya, seperti peserta didiknya itu sendiri, pengajar, metode pembelajaran, dan lingkungannya. Misalnya peserta didik dalam proses pembelajaran tidak memperhatikan saat guru menjelaskan dan tidak mengulang materi yang telah diberikan guru, sehingga saat mengerjakan soal yang diberikan guru tidak bisa menyelesaikannya. Adapun kesalahan yang dilakukan pengajar misalnya jarang hadir dikelas, hanya memberikan tugas kepada siswa, sehingga bagi beberapa siswa saat diberikan soal belum bisa menyelesaikannya. Metode pembelajaran pun berpengaruh, jika hanya melibatkan guru saja tanpa melibatkan keaktifan siswa dalam proses belajar bisa menimbulkan kejenuhan bagi siswa. Lingkukan yang ada di sekitar sekolah ataupun di sekitar siswa baik keluarga dan masyarakat sekitar sudah tentu berpengaruh terhadap siswa, siswa yang tinggal di lingkungan yang mengerti akan pentingnya pendidikan akan berbeda dengan siswa yang berada di lingkungan yang kurang mengerti pentingnya pendidikan. Maka dari itu dalam pembelajaran, seorang guru sebaiknya melakukan analisis terhadap kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Analisis yang dilakukan berupa mencari tahu jenis dan penyebab kesalahan siswa. 5 http:kbbi.web.idsalah, diakses tanggal 25 juli 2016 pukul 20.00 “Faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri individu yang sedang belajar. ” 6 Faktor internal ini meliputi kesehatan siswa, kesehatan ini sangat berpengaruh saat proses pembelajaran, tentunya jika kondisi baik maka penerimaanpun materi yang diajarkan pun bisa maksimal. Selanjutnya yaitu kemampuan siswa, dengan kata lain kecerdasan yang dimiliki siswa bisa saja berbeda, siswa yang memiliki kecerdasan yang lebih tinggi akan menerima materi lebih cepat dibandingkan siswa yang memiliki kecerdasan yang lebih rendah. Faktor internal selanjutnya yaitu bakat, siswa yang memiliki bakat matematika bisa mencapai keberhasilan matematika dibandingkan siswa yang tidak memlikinya. Selanjutnya minat, siswa yang sudah tidak minat dengan belajar matematika yang sudah menklaim bahwa matematika itu sulit maka sulitlah mereka untuk mempelajarinya begitupun sebaliknya. Selain itu ada motivasi belajar dan cara belajar, kedua hal ini pun merupakan faktor internal siswa yang menentukan dalam hasil belajar siswa, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan cara belajar yang baik bisa memperoleh hasil yang terbaik, begitupun sebaliknya. “Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar diri individu.” 7 Seperti halnya keluarga, hubungan yang antar anggota keluarga dan memiliki kepedulian yang baik juga dalam pendidikan ini berpengaruh baik bagi siswa. Begitu pula dengan lingkungan sekolah, sekolah yang tempatnya aik, memiliki pengajar-pengajar yang berkualitas, fasilitas sekolah yang cukup bisa menjadi faktor penunjang dalam hasil belajar siswa. Yang terakhir adalah masyarakat, dimana masyarakat ini juga penting dalam perkembangan peserta didik Dalam hal ini, peneliti fokuskan untuk meneliti faktor internal siswa, yaitu menganalisis bagaimana siswa dapat menyelesaikan soal yang sedang dihadapi. Rendahnya kemampuan dalam hal ini menyebabkan hasil 6 Mardia Witleni, Renny Risdawati, RRP Megahati S, Pengaruh Faktor internal dan Eksternal terhadap hasil belajar biologi siswa IPA di SMA N 1 Lingo Sari Baganti Kabupaten Pesisir selatan 7 ibid