102
Tabel 19. Distribusi Tingkat Kesehatan Rumah tangga Pariwisata Aktif dalam Kegiatan pariwisata dan Rumah Tangga Nonpariwisata Tidak Aktif
dalam Kegiatan Pariwisata
Aktifitas Responden
Tingkat Kesehatan Jumlah
Sampel Baik
Sedang Buruk
25 sering sakit
25 -50 sering sakit 50 sering
sakit Jumlah
Jumlah Jumlah
Pariwisata Nonpariwisata
5 2
16,67 6,67
19 22
63,33 73,33
6 6
20 20
30 30
Jumlah 7
41 12
60
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2006
Berdasarkan analisis Chi-Kuadrat
2
χ
. Diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rumah tangga yang aktif dalam kegiatan
pariwisata dengan rumah tangga yang tidak aktif dalam kegiatan pariwisata dalam tingkat kesehatan. Hal ini terlihat dari nilai
2
χ
hitung
1,50 angka ini lebih kecil dari
2
χ
tabel
5,99 pada taraf signifikan 95 a=0,05. Kondisi kesehatan di sekitar Taman Wisata Alam Laut Pulau Weh tidak terlepas dari peran aktif masyarakat setempat
terhadap pentingnya pembangunan kesehatan masyarakat dan juga ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendukung program kesehatan masyarakat.
Kesadaran yang tinggi terhadap kesehatan keluarga tercermin dari upaya-upaya yang dilakukan penduduk dalam menjaga lingkungan pemukimannya.
5.3.5. Kondisi Perumahan
Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia selain sandang, pangan dan kesehatan serta pendidikan. Kondisi perumahan yang
ditempati dapat menunjukkan kondisi sosial ekonomi rumah tangga. Semakin baik kondisi dan kualitas rumah yang ditempati menunjukkkan semakin baik keadaan
sosial ekonomi suatu rumah tangga.Informasi penting yang digunakan sebagai
103
indikator kesejahteraan rakyat untuk kondisi perumahan antara lain jenis atap, bilik, status rumah, lantai, dan luas.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai
2
χ
hitung
sebesar 29,15 angka ini lebi besar dari
2
χ
tabel
5,99 pada taraf signifikan 95 a=0,05. Hal ini menunjukkkan bahwa rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pariwisata berbeda secara signifikan
dalam kondisi perumahan. Hal ini disebabkan oleh arti pentingnya rumah bagi masyarakat di wilayah ini. Rumah tidak hanya dijadikan sebagai tempat berteduh
tetapi juga merupakan cermin status sosial bagi masyarakat di Kawasan Taman Wisata Alam Laut TWAL PUlau Weh.
Kondisi perumahan rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pariwisata dan rumah tangga yang tidak aktif dalam kegiatan pariwisata, terdiri dari kategori
permanen, semi permanen, dan tidak permanen. Berdasarkan data yang diperoleh, rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pariwisata sebagian besar memiliki kondisi
perumahan yang permanent, yaitu 83 25 rumah tangga. Sedangkan sisanya 14 4 rumah tangga yang mempunyai kondisi perumahan semi permanent dan 3
1 rumah tangga yang mempunyai kondisi perumahan tidak permanent. Resonden yang tidak aktif dalam kegiatan pariwisata, kondisi perumahannya sebagian besar
semi permanent yaitu 60 18 rumah tangga. 37 11 rumah tangga kondisi perumahannya permanent dan 3 1 rumah tangga kondisi perumahannya tidak
permanent Tabel 20. berdasarkan kondisi perumahan yang dimiliki kedua kelompok rerponden tersebut menunjukkkan bahwa berdasarkan indikator kondisi
perumahan kelompok rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pariwisata relatif lebih baik kondisi perumahannya di banding kelompok rumah tangga yang tidak aktif
dalam kegiatan pariwisata.
104
Tabel 20. Distribusi Kondisi Perumahan Rumah tangga Pariwisata Aktif dalam Kegiatan pariwisata dan Rumah Tangga Nonpariwisata Tidak Aktif
dalam Kegiatan Pariwisata
Aktifitas Responden
Kondisi Perumahan Jumlah
Sampel Permanen
Semi Permanen Tidak Permanen
Jumlah Jumlah
Jumlah Pariwisata
Nonpariwisata 25
11 83,33
36,67 4
18 13,34
60,00 1
1 3,33
3,33 30
30 Jumlah
35 22
3 60
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2006
5.4.6. Fasilitas Perumahan