1. 3 Karakteristik Bangunan Tradisional M elayu

commit to user 42 Gambar 3.8 Rumah Melayu Pekanbaru sumber : rumah melayu Solusi terbaik adalah relokasi pemukiman yang melanggar aturan garis sepadan sungai. Karena secara kontur daerah tersebut berada di wilayah rendah dan merupakan daerah aliran sungai DAS. Jika program Waterfront City akan direalisasikan daerah tersebut diharapkan mampu menjadi daerah yang berwawasan lingkungan.

III. 1. 3 Karakteristik Bangunan Tradisional M elayu

Bangunan tradisional yang disebut juga ” Seni Bina” melayu, terutama untuk rumah, pada hakekatnya amatlah diutamakan dalam kehidupan orang melayu. Rumah baiknya tetap juga menjadi lambang kesempurnaan hidup. Beberapa ungkapan tradisional melayu menyebutkan rumah sebagai ” cahaya hidup dibumi, tempat beradat berketurunan, tempat berlabuh kaum kerabat, tempat singgah dagang lalu, hutang orang tua kepada anaknya” . Lambang-lambang yang berkaitan dengan bangunan tradisional melayu bukan saja terdapat pada bagian-bagian bangunan itu tapi juga dalam bentuk berbagai upacara, bahan bangunan dan nama-namanya serta letak bangunan itu. Nilai budaya melayu riau umumnya berpuncak dari tiga aspek yang dominan, yaitu agama islam, adat dan tradisi melayu. Adat dan tradisi yang kian melonggar berangsur-angsur menyebabkan nilai-nilai ” asli” semakin kabur kehilangan warna. Dalam seni bangunan tradisional, pergeseran serta perubahan sangat jelas terlihat. Di seluruh Riau, bangunan tradisional semakin sedikit. commit to user 43 Gambar 3.9 Rumah dominan kayu sumber : rumah melayu Gambar 3.10 rumah tinggal di Pekanbaru sumber : rumah melayu Gambar 3.11 dinding lidah pian dengan ikat pinggang penutup papan lantai sumber : rumah melayu Sedangkan lambang-lambang yang dikandungnya nyaris tidak lagi dikenal oleh masyarkat. Musyawarah, upacara dan kegotong- royongan dalam pelaksanaan mendirikan bangunan, sudah sangat diabaikan. Tempat untuk bangunan itu pun tidak lagi dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat. Bentuk dan ukuran memakai gaya arsitektur masa kini. Bahan bangunan yang menurut tradisi harus dipilih secara tertentu kini tergantung dari bahan yang terdapat dipasaran. Begitu pula dengan ragam hias dan lain sebagainya. Di kampung-kampung, tempat sisa- sisa bangunan tradisional masih banyak terdapat, pemiliknya atau orang tua-tua di situ tidak banyak lagi yang mengetahui makna lambang-lambangnya. Kalaupun masih ada para tukang yang masih dapat membuat bangunan yang berpola tradisional, mereka kurang mengetahui tentang arti yang dikandung lambang- lambang tersebut. commit to user 44 Gambar 3.12 Idrus Tintin sumber : rumah melayu Gambar 3.13 tangga menghadap ke jalan sumber : rumah melayu Rumah M elayu di Pekanbaru Dilihat dari rumah-rumah lama yang masih ada di Pekanbaru, terutama masih dijumpai di daerah Kampung Bandar dapatlah terlihat bentuk dan gaya artistik seni bina tradisional rumah Pekanbaru. Rumah-rumah tersebut berada disepanjang pinggiran Sungai Jantan Sungai Siak. Kendati telah mengalami perbaikan renovasi karena faktor alam, namun bentu asli dari rumah-rumah tersebut tidaklah mengalami perubahan baik dilihat dari ukuran rumah maupun bentuk rumah yang masih dipertahankan, tak terkecuali bentuk atap dan ornamen. Secara umum tipologi bentuk bangunan rumahnya adalah panggung atau berkolong dan memiliki tiang-tiang tinggi. Hal ini sesuai dengan adat setempat serta kebiasaan yang sudah turun temurun, dengan tinggi tiang penyangga sekitar dua sampai dua setengah meter. Beratap limas kendati ada beberapa rumah lama dengan atap biasa dengan bentuk lurus persegi panjang umumnya 12 m disekat dengan menggunakan telo. Ruang-ruang yang telah disekat dengan pintu telo tersebut memiliki kegunaan dan makna yang berbeda- beda. Bahan bangunan umumnya menggunakan papan kayu yang dilapisi dengan minyak win. Serta memiliki tingkap jendela yang besar dan panjang. Beberapa rumah malah panjang tingkap hampir menyamai pintu depan rumah. commit to user 45 Dibeberapa rumah juga ditemukan bentuk lain dengan adanya loteng yang berjendela dan rangka bangunan yang sangat unik. Dilihat dari rumah-rumah yang tersisa yang berada di sekitar Kampung Bandar dan Kampung Bukit, secara umum banyak dijumpai rumah-rumah yang menggunakan atap limas. Dengan demikian jika ditelusuri ke berbagai sudut dan pinggiran Kota Pekanbaru masih akan kita jumpai rumah-rumah tua yang masih memiliki arsitektur Melayu, yang sesungguhnya merupakan bagian dari perjalanan Kota Pekanbaru hingga menjadi kota besar seperti saat ini.

III. 2 W aterfront dan Rest A rea yang di Rencanakan