Keadaan Agroklimat Wilayah Penelitian

32

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Agroklimat Wilayah Penelitian

Rancangan plot percobaan lapangan dengan perlakuan pemupukan nitrogen N dan fosfor P telah dilakukan di Rayon II Afdeling 7 Kebun Bunga Mayang PTPN VII Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung dengan letak lintang 04 50’ LS dan 104 52’ BT dengan ketinggian tempat 38 mdpl. Varietas tebu yang digunakan adalah Kidang Kencana sedangkan deskripsi tercantum pada Lampiran 1. Berdasarkan hasil analisis tanah pada awal penelitian menunjukkan bahwa tanah pada lokasi penelitian tergolong agak masam dengan pH 5.6. Kemasaman tanah seperti ini masih optimum untuk pertumbuhan tebu. Menurut Sundara 1998 tanaman tebu masih dapat toleran pada kisaran pH 5 – 8.5. Kandungan N-total, Na dan KTK dalam tanah tergolong sangat rendah. Kandungan Ca, Mg, dan K tergolong rendah sedangkan kandungan P tergolong sangat tinggi. Nilai-nilai kandungan hara dapat dilihat pada Lampiran 2 dan penggolongannya menurut Pusat Penelitian Tanah 1983 seperti pada Lampiran 3. Gulma pada petak percobaan umumya gulma berdaun lebar seperti Acalypha australis, Ageratum conyzoides, Borreria alata, Momordica charantea dan Physalis angulata. Beberapa jenis gulma rumput juga diamati yang terdiri atas Axonopus compressus, Brachiaria distachya, Cynodon dactylon, Digitaria ciliaris , dan Eleusine indica. 4.1.1. Faktor Tanah Tanah di lokasi percobaan memiliki bobot jenis bulk density yang berbeda antara tanah di lapisan atas 0 – 20 cm dan di lapisan bawah 20 - 40 cm, masing-masing 1.41 g cm -3 dan 1.47 g cm -3 Tabel 2. Perbedaan bobot jenis ini sangat dimungkinkan karena tanah di lapisan atas lebih banyak bahan organik dibandingkan tanah di lapisan bawah. Porositas tanah yang lebih tinggi pada tanah di lapisan atas 40.40 dari pada tanah di lapisan bawah 38.33 juga merupakan indikasi tanah di lapisan atas lebih gembur dan mengandung bahan organik lebih banyak. 33 Tabel 2. Nilai Parameter dan Peubah Fisik Tanah di Lokasi Percobaan Parameter Kedalaman tanah 0 – 20 cm 20 – 40 cm Bobot jenis g cm -3 1.41 1.47 Kapasitas lapang vol; mm 23.87 26.13 Titik layu permanen vol; mm 13.93 17.20 Porositas vol 40.40 33.38 Ket : nilai-nilai berasal dari rata-rata 3 blok lahan percobaan . 4.1.2. Faktor Iklim Unsur iklim yang disajikan adalah suhu, kelembaban nisbi, curah hujan, kecepatan angin, dan radiasi. Keempat unsur iklim yang pertama tersedia di Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Geofisika Kotabumi. Stasiun ini terletak lebih kurang 40 km dari lokasi percobaan. Curah hujan dari bulan Juli 2008 hingga bulan Agustus 2009 sebesar 1280 mmtahun Gambar 4. Menurut Sundara 1998 tebu dapat beradaptasi baik pada curah hujan rata-rata 1200 mm per tahun. Lokasi penelitian berdasarkan klasifikasi Schmidth-Fergusson memiliki 9 bulan basah CH bulanan ≥ 50 mm per bulan dan 3 bulan kering CH bulanan ≤ 50 mm per bulan. 50 100 150 200 250 300 350 400 Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb M ar Apr M ei Jun Jul B u l a n C H m m pe r bul a n 5 10 15 20 25 30 Ha ri Hu ja n Har i CH Bulanan Hari Hujan Gambar 4. Curah Hujan dan Hari Hujan Selama Percobaan Lapangan 34 20 22 24 26 28 30 32 34 36 Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb M ar Apr M ei Jun Jul B u l a n S u h u C T rata-rata T maks Tmin 1 2 3 4 5 6 7 Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb M ar Apr M ei Jun Jul B u l a n Lama P en y in ar an jam Lama Penyinaran Rata-rata suhu maksimum lokasi penelitian adalah 33 C, rata-rata suhu minimum 23 C Kondisi suhu rata-rata pada bulan-bulan tersebut sebesar 27 C Gambar 5. Menurut Sundara 1998 pertumbuhan optimum tanaman tebu dicapai pada kisaran suhu 24 – 30 o C. Secara umum kondisi lingkungan ini pada saat penelitian sesuai untuk pertumbuhan tanaman tebu Martine et al., 1999. Gambar 5. Suhu Bulanan Selama Percobaan Lapangan Radiasi matahari diduga dari data lama penyinaran yang dicatat oleh stasiun tersebut. Data dikumpulkan harian untuk jangka waktu dua tahun, yaitu tahun 2008 sampai 2009. Lama penyinaran tertinggi selama bulan April karena di bulan April sudah memasuki musim kemarau dan terendah di bulan desember, yang bulan dengan curah hujan tertinggi Gambar 6. Gambar 6. Lama Penyinaran Selama Percobaan Lapangan 35

4.2. Intersepsi Radiasi Qint Tanaman Tebu