Pengujian Vigor Kekuatan Tumbuh V
KT
pada Kondisi Sub-Optimum dengan Metode Terpilih
1. Kondisi Kekeringan
Pengujian vigor kekuatan tumbuh V
KT
pada benih padi gogo dan padi sawah menggunakan larutan PEG-6000 dengan potensial air -2 bar dan pengujian
tingkat kekeringan menggunakan kertas stensil 1-1 menggunakan metode UKD Uji Kertas Digulung dengan ketinggian posisi tanaman 30 cm dari permukaan
air yang diletakan vertikal pada wadah yang berisikan air ± 2 cm. Tolok ukur yang diamati pada kedua metode ini sama, kecuali tolok ukur indeks vigor tidak
diamati pada metode pengujian V
KT KekeringanKetinggian
. Hasil rekapitulasi sidik ragam Tabel 9 menunjukan bahwa faktor
genotipe padi gogo memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tolok ukur daya berkecambah, berat kering kecambah normal dan panjang plumula, namun
tidak berpengaruh nyata terhadap indeks vigor, panjang kecambah, dan panjang akar pada perlakuan PEG-6000 dengan potensial air -2 bar. Genotipe padi sawah
juga memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tolok ukur daya berkecambah, indeks vigor, berat kering kecambah normal, panjang kecambah,
dan panjang plumula, namun tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar. Tabel 9. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengujian Vigor Kekuatan Tumbuh
V
KT
pada Kondisi Sub-Optimum Kekeringan dengan Metode PEG-6000 -2 Bar dan Metode Tingkat Ketinggian
Kelompok SK db Fhitung
DB IV BKKN
PK PP PA
------------------------------------------PEG 6000 -2bar----------------------------------------
Padi Gogo Genotipe 9 27.62 1.60tn 15.78 1.61tn 4.94 1.45tn
Ulangan 2 2.19tn 0.97 0.30tn 1.44tn 4.86 3.02tn
Padi Sawah
Genotipe 19 8.37 7.68 3.30 3.83
10.91 1.43tn
Ulangan 2 0.72tn 0.40tn 0.22tn 8.61
1.18tn 8.13
------------------------------------------Tingkat Ketinggian -------------------------------------
Padi Gogo Genotipe 9 6.51
- 9.13 5.57 12.14 3.67tn
Ulangan 2 7.92 - 10.18 0.39tn
2.51tn 0.38tn Padi
Sawah Genotipe 19 4.83
- 1.00tn 1.65tn 1.28tn 2.08
Ulangan 2 0.27tn - 0.83tn 12.22 4.89 14.06
Keterangan : SK = Sumber Keragaman, db = derajat bebas, DB = Daya Berkecambah, IV = Indeks Vigor, BKKN = Berat Kering Kecambah Normal, PK = Panjang Kecambah,
PP = Panjang Plumula, PA = Panjang Akar, : Sangat nyata, = Nyata, tn = Tidak nyata, - = tidak dilakukan pengamatan.
Perlakuan V
KT KekeringanKetinggian
pada benih padi gogo, genotipe berpengaruh sangat nyata terhadap tolok ukur daya berkecambah, berat kering
kecambah normal, panjang kecambah, serta panjang plumula, namun tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar. Pada benih padi sawah, genotipe
berpengaruh sangat nyata terhadap tolok ukur daya berkecambah dan berpengaruh nyata terhadap tolok ukur panjang akar, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap
berat kering kecambah normal, panjang kecambah dan panjang plumula. Panjang akar biasa digunakan sebagai parameter tingkat toleransi
tanaman terhadap kekeringan. Kecambah yang memiliki akar primer yang lebih panjang memiliki tingkat toleransi kekringan yang lebih baik. Vallejo dan Kelly
dalam Hanum et al. 2007 menyatakan bahwa karakter morfologi atau fenotipik yang umum untuk menduga tingkat toleransi tanaman terhadap cekaman
kekeringan dapat diketahui dengan mengamati perkembangan perakaran yang dapat digunakan untuk membedakan tanaman yang tahan atau toleran dengan
tanaman yang peka. Berdasarkan hasil analisis uji lanjut Tabel 10 menunjukkan bahwa
respon genotipe pada nilai tengah semua tolok ukur yang diamati dalam pengujian V
KT KekekringanPEG
memiliki respon yang berbeda. Genotipe padi gogo yang diduga memiliki kekuatan tumbuh yang baik pada kondisi sub-optimum kekeringan
adalah genotipe yang memiliki nilai tertinggi pada seluruh tolok ukur yang diamati. Pada penelitian ini genotipe padi gogo yang diduga memiliki kekutan
tumbuh yang baik pada kondisi sub-optimum kekeringan adalah B12799E-TB-1- 1-4.
Tabel 10. Daya Berkecambah, Indeks Vigor, Berat kering Kecambah Normal, Panjang Kecambah, Panjang Plumula, Panjang Akar
Genotipe Padi Gogo pada Kondisi Kekeringan PEG -2 Bar
GENOTIPE DB
IV
x
BKKN g
Panjang K cm
P cm A cm
Padi Gogo B12799E-TB-1-1-4
74.67a 9.40ab 0.10a
15.40a 4.16ab
11.23a
B12476E-MR-19-2 69.33ab 9.17ab 0.11a
12.36b 3.56bcd
8.80b B11592F-MR-16-1-5-6
66.67ab 9.17ab 0.11a
12.96b 4abc
9ab
SMD9-1D-MR-9 65.33ab 9.47ab 0.08c
13.3ab 4.56a
8.80b B11787E-2-9-6
62.67b 9.11ab 0.10ab
12.43b 4.20ab
8.23b BP1351D-1-5-2-PK-3-3-7
61.33b 8.97ab 0.08c
12.76b 3.96abc
8.80b B12844-MR-24-6 48c
9.04ab 0.08bc
12.80b 3.43cd
9.36ab
B11592F-MR-14-3-6-1 42.67c 8.5794b
0.63d 12.96b
3.46cd
9.53ab
B11592F-MR-23-2-3 42.67c 8.5833b
0.05de 13.30ab
3.23d 10.06ab
B1249C-MR-21-2-5 18.67d
9.5383a
0.04e 12.50b
3.30d
9.20ab
Keterangan : DB = Daya Berkecambah, IV = Indeks Vigor, BKKN = Berat Kering Kecambah Normal, K = Kecambah, P = Plumula, A = Akar, Angka yang diikuti huruf yang
sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada DMRT 5, x : Analisis data dilakukan dengan transformasi x + 0.5
0.5
Hasil analisis uji lanjut pada Tabel 11 menunjukkan bahwa respon genotipe pada nilai tengah semua tolok ukur yang diamati dalam pengujian
V
KT KekeringanPEG
memiliki respon yang berbeda. Genotipe padi sawah yang memiliki daya berkecambah, indeks vigor, berat kering kecambah, panjang
kecambah, panjang plumula dan panjang akar yang tinggi diduga memiliki kekuatan tumbuh yang tinggi pada kondisi kekeringan. Pada penelitian ini
genotipe yang diduga memiliki kekuatan tumbuh pada kondisi kekeringan adalah adalah B12510-21-SI-3-1-MR-2-PN-3-1.
Tabel 11. Daya Berkecambah, Indeks Vigor, Berat kering Kecambah Normal, Panjang Kecambah, Panjang Plumula, Panjang Akar
Genotipe Padi Sawah pada Kondisi Kekeringan PEG -2 Bar
GENOTIPE DB
IV
x
BKKN g
Panjang K cm
P cm A cm
Padi Sawah B11730-MR-12-2-SI-2-4-4-3-1-2-MR-2-2-
PN-2-5
66.67a 4.80abcd 0.76a 12.56cde 3.47cd
9.03abc
B11742-RS2-4-MR-16-3-2-SI-4-4-MR-3- PN-3-2
65.33ab 4.72abcd 0.76a
11.60e 3.50cd 9.03abc
CIHERANG 65.33ab 6.14a 0.75abc 13.17abcd 3.57cd
9.63abc
B11730-MR-12-2-SI-2-4-4-3-1-2-MR-2-2- PN-1-5
62.67ab 5.32abc 0.75abcde 13.03abcde
3.43cd 9.56abc
B12510-21-SI-3-1-MR-2-PN-3-1 62.67ab 5.53abc 0.75abcde
14.43a 4.76a 9.6abc
B12006-RS1-2-7-3-SI-3-MR-3-PN-2-5 62.67ab 5.17abc 0.75abcde
12.33de 3.53cd 8.80bc
B11730-MR-12-2-SI-2-4-4-3-1-2-MR-2-2- PN-2-4
61.33ab 4.98abcd 0.74abcde
12.70cde 3.63cd
9.06abc
B12328D-PN-49-3-2-4 61.33ab 4.33abcd
0.7658a 14.10ab 4.16b 9.90ab
B11730-MR-12-2-SI-2-4-4-3-1-2-MR-2-2- PN-2-3
61.33ab 5.81ab 0.75abcd 12.27cde 3.43cd
8.67bc B12510-21-SI-3-1-MR-2-PN-3-1
60abc 4.27abcd 0.75abcde 14.30a
4.86a 9.60abc
B12258-7-MR-5-SI-2-MR-3-PN-3-3 50.67abcd 4.18bcd
0.73def 12de 3.23d
8.76bc B12319D-PN-28-1-2-2 50.67abcd
3.80cde 0.75abcde
12.50cde 3.50cd
9.03abc
B12328D-PN-49-3-2-1 46.67bcde 4.33abcd
0.76ab 14.17ab 4.67a 9.53abc
B12319D-PN-28-1-2-1 46.67bcde 3.65cde
0.74abcde
13.10abcde
3.87bc
9.23abc
B12743-MR-15-5-3-PN-1-4 41.33cde 3.12def
0.73bcdef 11.90de
3.23d 8.70bc
B11742-RS2-4-MR-16-3-2-SI-4-4-MR-3- PN-2-4 32def
2.38efg 0.73cdef
13.50abc
3.27d
10.20a
B12743-MR-15-5-3-PN-1-5 30.67ef 1.91fg
0.73bcdef 11.70e
3.33cd 8.36c
B11742-RS2-4-MR-16-3-2-SI-4-4-MR-3- PN-2-1 29.33ef
1.64fg 0.73bcdef
12.87bcde 3.10d
9.80ab
B12744B-MR-4-2-PN-1-5 22.67fg 1.64fg
0.72ef 12.43cde
3.30d 9.13abc
DODOKAN 9.33g 0.7g
0.70f 12.10cde
3.30d 8.83abc
Keterangan : DB = Daya Berkecambah, IV = Indeks Vigor, BKKN = Berat Kering Kecambah Normal, K = Kecambah, P = Plumula, A = Akar, Angka yang diikuti huruf yang
sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada DMRT 5, x : Analisis data dilakukan dengan transformasi x + 0.5
0.5
Secara keseluruhan, daya berkecambah genotipe padi pada kondisi sub- optimum kekeringan sangat rendah. Daya berkecambah padi gogo pada kondisi
kekeringan PEG dengan potensial air -2 bar antara 74.67 B12799E-TB-1-1-4 hingga 18.67 B1249C-MR-21-2-5, sedangkan daya berkecambah pada padi
sawah antara 66.67 B11730-MR-12-2-SI-2-4-4-3-1-2-MR-2-2-PN-2-5 hingga 9.33 Dodokan Tabel 8. Rendahnya jumlah kecambah normal dibandingkan
kontrol pada perlakuan PEG-6000 dengan potensial air -2 bar dikarenakan PEG
memiliki sifat menghambat penyerapan air oleh sel atau jaringan tanaman, sehingga tanaman sulit untuk melakukan perkecambahan Lawor, 1970.
Pengujian V
KT KekeringanKetinggian
pada benih padi sawah dan padi gogo dengan mengamati tolok ukur panjang akar sudah dapat mebedakan genotipe yang
tahan terhadap cekama kekeringan, tetapi untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dapat digunakan tolok ukur lainnya. Genotipe padi gogo pada
pengujian V
KT KekeringanKetinggian
memiliki daya berkecambah berkisar 73.33 B12799E-TB-1-1-4 ± 30 B11592F-MR-14-3-6-1. Genotipe padi gogo yang
diduga memiliki kekuatan tumbuh yang baik pada kondisi sub-optimum kekeringan Tabel 12 adalah B12799E-TB-1-1-4 karena memiliki nilai tertinggi
pada semua tolok ukur yang diujikan. Tabel 12. Daya Berkecambah, Berat kering Kecambah Normal, Panjang
Kecambah, Panjang Plumula, Panjang Akar Genotipe Padi Gogo pada Kondisi Kekeringan Berdasarkan Ketinggian.
GENOTIPE DB BKKN
gram Panjang
K cm P cm
A cm Padi Gogo
B12799E-TB-1-1-4 73.33a 16.10a 16.10a 4.57a
11.53a
B11592F-MR-16-1-5-6
70.00a 15.47abc 15.47abc
4.07b
11.40a
B11787E-2-9-6 70.00a
12.03d 12.03d 3.50c 8.53b
B12476E-MR-19-2 66.67ab
14.13bc 14.13bc 3.63c 10.50a
SMD9-1D-MR-9
66.67ab 13.83c 13.83c 3.70bc 10.13a
BP1351D-1-5-2-PK-3-3-7 63.33abc 15.83ab 15.83ab
4.47a 11.40a
B1249C-MR-21-2-5 53.33bc 14.10bc
14.10bc 3.63c
10.47a
B12844-MR-24-6 50c 13.70cd
13.70cd 3.33c
10.37a
B11592F-MR-14-3-6-1 30d
15.20abc 15.20abc
3.60c
11.65a
Keterangan : DB = Daya Berkecambah, BKKN = Berat Kering Kecambah Normal, K = Kecambah, P = Plumula, A = Akar, Angka yang diikuti huruf yang sama pada
kolom yang sama tidak berbeda nyata pada DMRT 5, x : Analisis data dilakukan dengan transformasi x + 0.5
0.5
Persentase daya berkecambah genotipe padi sawah perlakuan V
KT KekeringanKetinggian
Tabel 13 berkisar 83.33 B12743-MR-15-5-3-PN-1-4 ± 13.33 Dodokan. Hampir seluruh genotipe tidak berbeda nyata dengan genotipe
\DQJ PHPLOLNL QLODL GD\D EHUNHFDPEDK WHUWLQJJL 6HNLWDU JHQRWLSH PDVLK PHPLOLNL GD\D EHUNHFDPEDK VHKLQJJD VHFDUD NHVHOXUXKDQ JHQRtipe padi
sawah yang di uji memiliki V
KT KekeringanKetinggian
yang baik.
Tabel 13. Daya Berkecambah, Berat kering Kecambah Normal, Panjang Kecambah, Panjang Plumula, Panjang Akar Genotipe Padi
Sawah pada Kondisi Kekeringan Berdasarkan Ketinggian.
GENOTIPE DB BKKN
g Panjang
K cm P cm
A cm Padi Sawah
B12743-MR-15-5-3-PN-1-4 83.33a 0.04abc
14.700ab 4.5667abc
10.1333a
B12328D-PN-49-3-2-1 83.33a 0.05ab
16.867a 6.2333a 10.6000a
B12319D-PN-28-1-2-1 80a 0.04abc
15.367ab 5.4667abc
9.9667a
B12319D-PN-28-1-2-2 76.67a 0.04abc
14.900ab 5.0333abc
9.8333a
B12744B-MR-4-2-PN-1-5 73.33ab 0.04abc
14.500abc 4.4333abc 10.1000a
B12743-MR-15-5-3-PN-1-5 73.33ab 0.04abc
14.800ab 4.5667abc 10.2333a
B12328D-PN-49-3-2-4 70abc 0.04abc
16.533ab 5.7333abc
10.8000a
B11730-MR-12-2-SI-2-4-4-3-1-2-MR-2-2-PN-2-3 66.67abc 0.05ab 16.100ab 5.8333ab 10.2667a
CIHERANG 66.67abc 0.03abc 15.067ab 5.4000abc 9.6667a
B12006-RS1-2-7-3-SI-3-MR-3-PN-2-5 66.67abc 0.03abc 15.700ab 4.7667abc 10.9667a
B11742-RS2-4-MR-16-3-2-SI-4-4-MR-3-PN-2-1 66,67abc 0.03abc 15.400ab 4.4333abc 10.9000a
B11730-MR-12-2-SI-2-4-4-3-1-2-MR-2-2-PN-2-4 60abc 0.04abc
15.467ab 4.667abc
10.7000a
B11730-MR-12-2-SI-2-4-4-3-1-2-MR-2-2-PN-2-5 60abc
0.02bc 15.167ab 5.3000abc 9.9000a
B11730-MR-12-2-SI-2-4-4-3-1-2-MR-2-2-PN-1-5 56.67abc
0.02bc 14.533abc
4.3000bc 10.2667a
B11742-RS2-4-MR-16-3-2-SI-4-4-MR-3-PN-3-2 56.67abc
0.03abc 14.967ab 4.7667abc 10.2333a
B11742-RS2-4-MR-16-3-2-SI-4-4-MR-3-PN-2-4 56.67abc
0.02bc 14.000bc 4.2667bc 9.7667a
B12510-21-SI-3-1-MR-2-PN-3-1 46.67abc 0.03abc 14.233abc 4.4667abc 9.4000a
B12510-21-SI-3-1-MR-2-PN-3-1 46.67abc 0.07a
13.867bc 4.8000abc 9.4667a
B12258-7-MR-5-SI-2-MR-3-PN-3-3 43.33c
0.03abc 14.633abc 4.4333abc 10.2333a
DODOKAN 13.33d 0.00c
12.000c 4.0000c
8.000b
Keterangan : DB = Daya Berkecambah, BKKN = Berat Kering Kecambah Normal, K = Kecambah, P = Plumula, A = Akar, Angka yang diikuti huruf yang sama pada
kolom yang sama tidak berbeda nyata pada DMRT 5, x : Analisis data dilakukan dengan transformasi x + 0.5
0.5
Rendahnya daya berkecambah pada perlakuan V
KT KekeringanKetinggian
disebabkan adanya cekaman air pada saat benih berkecambah, sehingga metabolisme benih terganggu akibat air yang diperlukan tidak cukup. Genotipe
yang masih dapat tumbuh pada kondisi sub-optimum kekeringan mengindikasikan genotipe tersebut memiliki vigor kekuatan tumbuh yang baik. Pengujian
V
KT KekeringanKetinggian
lebih mudah dan cepat dalam aplikasi serta secara ekonomi lebih murah dibandingkan pengujian V
KT KekeringanPEG
.
2. Kondisi Salinitas