PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MIKRO PADA VIGOR BENIH DUA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) SETELAH MENJALANI PERIODE SIMPAN

(1)

Krisna Aji Hutomo

ABSTRACT

THE EFFECT OF DOSAGES OF MICRO-NUTRIENT FERTILIZER ON THE SEED VIGOR OF TWO VARIETIES OF RICE (Oryzasativa L.)

AFTER BEING STORRED AT CERTAIN PERIODE

By

Krisna Aji Hutomo

One way to increase rice development is to use high yielding varieties.

Fertilization is one of the important requirements in supporting plant growth. The growth of rice can still be optimized by providing an additional element such as nutrients. This study aims to determine the effect of (a) dosage of micro-nutrient fertilizer in rice seed vigor (b) differences in vigor between the two rice varieties, and (c) giving different of micro-nutrient fertilizer in rice seed vigor resulting in two rice varieties Mayang and Mira-1.

This research was conducted at the Laboratory of Seed and Plant Breeding Faculty of Agriculture, Lampung University in December 2009 to August 2010. The design of treatment arranged in a factorial (2x3) was randomized in that design. The experimental design used split plot design in randomize completely block design with three replicating. The main plot was the dosages of micro-nutrient fertilizer dose of (0 kg/ha, 1 kg/ha, and 2 kg/ha). The subplots were varieties, (Mayang and Mira).


(2)

Krisna Aji Hutomo The results of this research indicated that: (1) micro-nutrient fertilize1kg/ha

showed a higher seed vigor than with the others which was indicated by total normal germination after being stored for 0, 2, 4, and 8 months; the germination rate of seeds after being stored for 2 months, (2) Mayang showed a higher seed vigor than Mira indicated by normal seedling dry weight after being stored for 8 months; electrical conductivity after being stored for 4, 6, and 8 months; normal germination after being stored for 0, 4, 6, and 8 months; water content after being stored for 8 months; the speed of seed germination after being stored for 4, 6, and 8 months; normal germination after being stored for 6 months, and primary root length after being stored for 8 months; (3) For the variety of Mayang, the dosage of fertilizer did not affect the seed vigor, on the other hand for the variety of Mira, the dosage of 1 kg/ha showed the highest vigor.


(3)

Krisna Aji Hutomo

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MIKRO PADA VIGOR BENIH DUA VARIETAS PADI (Oryza sativaL.) SETELAH MENJALANI PERIODE

SIMPAN

Oleh

Krisna Aji Hutomo

Salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan padi adalah menggunakan varietas unggul. Pemupukan merupakan salah satu syarat penting dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman padi masih dapat dioptimalkan dengan pemberian unsur tambahan berupa unsur hara mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (a) pemberian pupuk mikro pada vigor benih padi (b) perbedaan vigor antardua varietas padi, dan (c) berbeda pemberian pupuk mikro pada vigor benih padi yang dihasilkan pada dua varietas padi Mayang dan Mira-1.

Penelitian dilakukan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada Desember 2009 sampai Agustus 2010. Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (2x3) diacak dalam rancangan tesebut. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (split plot) dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan tiga kelompok. Petak utama adalah pupuk mikro dengan dosis 0 kg/ha (kontrol M-1), 1 kg/ha (M-2), dan 2 kg/ha (M-3). Anak petak adalah varietas sebagai anak petak


(4)

Krisna Aji Hutomo Mayang (V1) dan Mira (V2). Satuan percobaan berjumlah 12 satuan percobaan. Homogenitas ragam antarperlakuan dianalisis dengan menggunakan uji Bartllet dan kemenambahan model diuji dengan uji tukey. Bila analisis ragam terpenuhi, maka dilanjutkan dengan melakukan pembandingan nilai tengah menggunakan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pemberian pupuk mikro sebesar 1kg/ha mampu menghasilkan vigor benih yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pupuk mikro 0 dan 2 kg/ha yang ditunjukkan oleh kecambah normal total setelah benih menjalani periode simpan 0, 2, 4, dan 8 bulan; kecepatan perkecambahan benih setelah menjalani periode simpan 2 bulan; (2) Varietas Mayang mengasilkan vigor benih yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Mira ditunjukkan oleh bobot kering kecambah normal setelah benih menjalani periode simpan 8 bulan; daya hantar listrik setelah benih menjalani periode simpan 4, 6, dan 8 bulan; kecambah normal total setelah benih menjalani periode simpan 0, 4, 6, dan 8 bulan; kadar air setelah benih menjalani periode simpan 8 bulan; kecepatan perkecambahan setelah benih menjalani periode simpan 4, 6, dan 8 bulan; kecambah normal kuat setelah benih menjalani periode simpan 6 bulan; dan panjang akar primer setelah benih menjalani periode simpan 8 bulan;

(3) Pada varietas Mayang dosis pupuk mikro tidak berpengaruh pada vigor benih, sebaliknya, pada varietas Mira dosis 1 kg/ha menunjukkan vigor paling tinggi.


(5)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemberian pupuk mikro sebesar 1kg/ha mampu menghasilkan vigor benih yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pupuk mikro 0 dan 2 kg/ha yang ditunjukkan oleh kecambah normal total setelah benih menjalani periode simpan 0, 2, 4, dan 8 bulan; kecepatan perkecambahan benih setelah menjalani periode simpan 2 bulan.

2. Varietas Mayang mengasilkan vigor benih yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Mira ditunjukkan oleh bobot kering kecambah normal setelah benih menjalani periode simpan 8 bulan; daya hantar listrik setelah benih menjalani periode simpan 4, 6, dan 8 bulan; kecambah normal total setelah benih menjalani periode simpan 0, 4, 6, dan 8 bulan; kadar air setelah benih menjalani periode simpan 8 bulan; kecepatan perkecambahan setelah benih menjalani periode simpan 4, 6, dan 8 bulan; kecambah normal kuat setelah benih menjalani periode simpan 6 bulan; dan panjang akar primer setelah benih menjalani periode simpan 8 bulan.

3. Pengaruh interaksi antar pupuk mikro dan varietas nyata ditunjukkan oleh variabel kecepatan perkecambahan setelah benih menjalani periode simpan 4 dan 6 bulan. Pada varietas Mayang pemberian pupuk mikro 1, dan 2 kg/ha


(6)

42 tidak menunjukkan vigor benih, sedangkan pada varietas Mira-1 pemberian pupuk mikro 1 kg/ha menghasilkan vigor lebih tinggi daripada tanpa pupuk mikro.

5.2 Saran

Berdasarkan interaksi yang terdapat antara pemberian pupuk mikro dan varietas yang berbeda sehingga disarankan tidak semua varietas perlu ditambahkan pupuk mikro hanya pada tanah-tanah yang memiliki kandungan unsur hara mikro dalam jumlah yang sedikit.


(7)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Sektor pertanian tanaman pangan merupakan sektor pertanian yang memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan sektor pertanian tanaman pangan berarti keberhasilan dalam pembangunan nasional karena kestabilan sosial, politik, dan ekonomi diindikasikan terkait erat dengan ketercukupan kebutuhan pangan.

Padi (Oryza sativaL.) merupakan komoditas utama sektor tanaman pangan Indonesia. Peranan padi sebagai sumber makanan pokok penduduk Indonesia menjadikan usaha peningkatan produksi tanaman padi sebagai prioritas utama pemerintah dalam perencanaan program pembangunan sektor tanaman pangan.

Dalam usaha melaksanakan program tersebut, kendala utama yang dihadapi adalah peningkatan produksi yang masih rendah sehingga tidak mencukupi kebutuhan pangan masyarakat yang semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh konversi lahan pertanian yang semakin luas dan cepat. Luas lahan sawah yang subur telah beralih penggunaanya untuk keperluan nonpertanian seperti industri, pemukiman, jalan, dan lain-lain yang diperkirakan dua puluh ribu hektar setiap tahun (BATAN, 1996).


(8)

2 Pemecahan masalah terus diusahakan pemerintah dengan menerapkan program-program pertanian seperti teknologi-teknologi andalan dalam usaha intensifikasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi secara optimal. Berbagai teknologi yang diterapkan salah satunya yaitu penggunaan, varietas unggul dan kegiatan pemupukan merupakan hal yang penting dalam penerapan teknologi tersebut. Pupuk merupakan faktor penting dalam menentukan produksi tanaman padi, meskipun hal tersebut membutuhkan penunjang dari sarana lain.

Varietas yang digunakan harus memiliki mutu yang tinggi. Penggunaan varietas unggul mampu memberikan hasil yang tinggi tiap satuan luas lahan karena daya hasilnya lebih baik daripada varietas lainnya (Aksi Agraris Kanisius, 1990). Pemupukan yang diberikan pada suatu varietas padi merupakan faktor penunjang yang sangat mempengaruhi daya hasil yang tinggi. Ketercukupan hara tanaman adalah syarat utama untuk kesempurnaan pertumbuhan tanaman (Lingga, 1999).

Penggunaan benih varietas unggul akan menghasilkan benih bervigor tinggi, mutu tinggi, ekonomis dan dapat mempengaruhi faktor lingkungan. Mutu benih yang tinggi mencakup mutu fisik, fisiologis dan genetik yang dipengaruhi oleh penanganannya dari produksi sampai akhir periode simpan (Sadjad, 1994), sehingga penggunaan benih varietas unggul harus mendapatkan perhatian lebih besar dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian kita.

Suatu tanaman dapat tumbuh, berkembang dan menhasilkan sampai

menyelesaikan suatu siklus hidup dengan sempurna biasanya membutuhkan enam belas unsur esensial. Enambelas unsur hara tersebut terbagi ke dalam dua bagian yaitu 9 unsur hara makro dan 7 unsur hara mikro. Pada dasarnya suatu tanaman


(9)

3 tidak dapat tumbuh secara optimal bila unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut tidak dapat terpenuhi secara berimbang, yaitu dengan pemberin pupuk makro dan dengan penambahan pupuk mikro. Mutu padi masih dapat

dioptimalkan dengan pemberian unsur tambahan berupa unsur hara mikro.

Pemberian penambahan pupuk mikro pada tanaman dapat membuat pertumbuhan tanaman menjadi optimal dan menghasilkan benih yang bervigor tinggi.

Setiap varietas padi memiliki genetis yang berbeda sehingga diduga memiliki kemampuan penyerapan unsur hara yang juga berbeda. Varietas padi yang memiliki genetis yang lebih baik maka diduga memiliki kemampuan yang lebih baik dalam penyerapan pupuk mikro.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pemberian pupuk mikro berpengaruh pada vigor benih padi yang dihasilkan?

2. Apakah terdapat perbedaan vigor antaradua varietas padi?

3. Apakah terdapat pengaruh berbeda pemberian pupuk mikro pada vigor benih padi yang dihasilkan pada dua varietas padi Mayang dan Mira-1?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan indentifikasi dan perumusan masalah yang telah dibuat, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk mikro terhadap vigor benih padi. 2. Mengetahui perbedaan vigor antardua varietas padi.


(10)

4 3. Mengetahuiapakah terdapat pengaruh berbeda pemberian pupuk mikro pada

vigor benih padi yang dihasilkan pada dua varietas padi Mayang dan Mira-1

1.3 Landasan Teori

Padi varietas unggul adalah padi yang telah dilepas oleh pemerintah dan memiliki keunggulan dalam potensi hasil ataupun sifat-sifat lainnya. Varietas unggul padi di Indonesia meliputi Mira-1, Mayang, IR 64, Cigeulis, Cilamaya Muncul, dan Ciherang.

Varietas Mayang merupakan varietas memiliki potensi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan nasional. Varietas ini mampu menghasilkan 9,20 ton/ha dengan rata-rata produksi 6,9 ton/ha gabah kering giling. Mayang adalah padi golongan Cere dengan umur tanam 115-120 hari dan tinggi 105-110 cm serta bobot per 1.000 butir adalah 26-27 gram. Varietas ini memiliki keunggulan tahan hama wereng coklat biotipe 1,2, agak tahan biotipe-3 dan tahan hawar daun bakteri strain III dan IV. Padi Varietas Mira-1 merupakan jenis padi hasil radiasi dan dikembangkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk meningkatkan produksi kualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan pangan secara lokal maupun nasional yang telah teruji mempunyai berbagai keunggulan diantaranya tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 2 dan mempunyai potensi hasil tinggi yaitu 8,0 ton per hektar. Sifat genetik ysng berbeda ini juga menimbulkan perbedaan vigor benih pada masing-masing varietas.

Pemupukan adalah kegiatan pemberian tambahan unsur hara ke dalam tanah untuk mecukupi kebutuhan tanaman. Kegiatan ini sangat diperlukan karena


(11)

5 ketersediaan unsur hara dalam tanah terbatas sehingga tidak selalu mecukupi kebutuhan hara tanaman (Jumin, 1994).

Pupuk mikro merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman sebagai pendukung metabolisme tanaman; seperti halnya unsur hara seng yang berfungsi dalam reaksi enzimatik dan membantu dalam metabolisme nitrogen, unsur hara boron yang berfungsi sebagai pengatur fungsi fisiologis metabolisme nitrogen dan penyerapan nutrisi, serta unsur hara besi yang berhubungan sebagai katalisator dalam senyawa organik bagian dari enzim redoks. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro, maka harus dilakukan pemupukan tambahan dengan memberikan pupuk mikro. Adapun pemberian pupuk tersebut dapat dilakukan melalui akar atau lewat daun. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemberian pupuk mikro adalah jenis dan dosis yang dibutuhkan tanaman mengingat unsur ini dibutuhkan dalam jumlah relatif sedikit dan bila berlebihan akan bersifat racun bagi tanaman.

Unsur mikro dibutuhkan tanaman dengan kadar yang relatif sedikit, tetapi harus ada, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi tanaman, walaupun efeknya tidak merugikan bila kekurangan unsur makro. Bila kelebihan unsur mikro, tanaman dapat keracunan, bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan (misalnya kelebihan natrium/Na pada padi), bahkan dapat juga sampai pada kematian. Pemberian pupuk mikro pada tanaman padi dapat mempengaruhi proses fisiologis tanaman tersebut sehingga dapat dihasilkan pertumbuhan yang optimal. Unsur hara mikro terdiri dari Fe, Mn, Mo, B, Cu, Zn, dan Cl. Hal yang perlu


(12)

6 tanaman berbeda kebutuhan akan unsur mikro sehingga kelebihan sedikit saja akan bersifat racun bagi tanaman.

Tabel 1. Ketersediaan unsur mikro dalam tanah dan kebutuhan normal tanaman. Unsur hara Ketersediaan dalam

tanah (ppm)

Kebutuhan Normal Tanaman (ppm)

Boron (B) 0,10 5,0 6,0 18,0 (monokotil)

20,0 60,0 (dikotil)

Tembaga (Cu) 0,10 4,0 5,0 20,0

Besi (Fe) 2,10 150,0 50,0 250,0

Mangan (Mn) 1,00 100,0 20,0 500,0

Molibdenum (Mo) 0,05 0,5 0,2 1,0

Seng (Zn) 1,00 20,0 25,0 125,0

Sumber: Tanindo (2008)

Pupuk mikro merupakan pupuk pelengkap dari pupuk dasar yang telah diberikan pada tanaman. Unsur hara yang termasuk dalam unsur mikro antara lain yaitu Fe, Mn, B, Cu, Zn, dan Cl. Pupuk mikro dapat berperan sebagai katalisator dan berperan dalam mengefektifkan serta mengoptimalkan tanaman menyerap unsur-unsur utama dari dalam tanah dan dari pupuk dasar (Urea, SP-36, KCl, ZA, pupuk kandang). Pemberian pupuk mikro pada tanaman padi dapat berpengaruh pada proses fisiologis tanaman tersebut sehingga dapat dihasilkan benih yang baik pemasakannya dan memperpanjang waktu kemunduran benih selama periode penyimpanan.

Beberapa keunggulan pupuk mikro yang lainya adalah dapat melengkapi kebutuhan unsur hara tanaman yang tidak disediakan oleh pupuk dasar NPK, tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap serangan hama penyakit,

meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tanaman (jumlah anakan, produksi, kualits rendeman), ramah lingkungan (biodegradable), dan hasil tanaman bebas dari unsur-unsur logam berat yang bersifat karsinogenik.


(13)

7 Lingga (1999) menyatakan bahwa unsur hara makro dan mikro yang cukup tersedia akan lebih mengaktifkan dalam mendukung pemasakan buah dan mempercepat umur panen. Menurut Armaini (2007), dengan penelitian yang dilakukan pada buah tomat, pemberian pupuk mikro dapat lebih mengefektifkan penyerapan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Ketersediaan unsur hara makro dan mikro tersebut dalam keadaan seimbang sehingga dapat mengaktifkan kegiatan enzim dan memperlancar proses fisiologis di dalam tanaman yang dapat merangsang sel meristem dan mempercepat proses pematangan buah yang akhirnya dapat mempercepat umur panen. Dwijoseputro (1985) mengemukakan bahwa pemasakan benih karena penyerapan unsur hara yang baik ada

hubungannya dengan pertumbuhan dan mutu benih. Hal ini akan mempengaruhi vigor benih yang dihasilkan.

Sifat genetik yang berbeda dari setiap varietas sehingga diduga memiliki kemampuan penyerapan unsur hara yang juga berbeda begitupun Varietas Mayang dan Mira-1. Varietas padi yang memiliki sifat genetis yang lebih baik maka diduga memiliki kemampuan yang lebih baik dalam penyerapan pupuk mikro. Faktor-faktor yang mempengaruhi umur simpan benih adalah faktor dalam benih yang meliputi faktor genetik, pengaruh kondisi sebelum panen, pengaruh struktur dan komposisi benih, benih keras, tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi benih, kadar air benih, kerusakan mekanik, dan Vigor. Sedangkan faktor lingkungan adalah pengaruh kondisi saat panen, kerusakan mekanis, suhu dan kelembaban (Bass dan Justice, 1994). Bila kondisi faktor dalam dan lingkungan dapat menciptakan cara simpan yang baik, diharapkan dapat memperlambat laju penurunan vigor daya simpan benih.


(14)

8 1.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori maka disusun kerangka pemikiran untuk memberikan penjelasan teori terhadap perumusan masalah. Padi merupakan komoditas utama sektor tanaman pangan Indonesia. Peranan padi sebagai sumber makanan pokok penduduk Indonesia menjadikan usaha peningkatan produksi tanaman padi

sebagai prioritas utama dalam perencanaan program pembangunan sektor tanaman pangan. Usaha peningkatan produksi dapat terus diupayakan salah satunya adalah dengan penggunaan varietas unggul. Varietas unggul merupakan modal utama dalam suatu pertanaman termasuk padi karena disukai oleh petani, memiliki produksi yang tinggi, tahan terhadap organisme penggangu (OPT) mutu hasil tinggi dan tahan simpan.

Padi varietas Mayang dan Mira merupakan jenis padi yang memiliki keunggulan yang potensial dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan nasional. Potensi hasil yang tinggi pada kedua varietas tersebut menunjukkan bahwa varietas Mayang dan Mira memiliki faktor genetis dan vigor tumbuh benih yang baik.

Tanaman membutuhkan penambahan unsur hara mikro yang seimbang untuk dapat tumbuh dan menghasilkan produksi yang maksimal. Pupuk mikro

merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman sebagai pendukung metabolisme tanaman padi. Keseluruhan dari pemberian unsur hara mikro tersebut adalah berperan sebagai pelengkap dari pupuk dasar yang telah diberikan dan untuk menjadikan tanaman dapat tumbuh dengan sehat dan menghasilkan pertumbuhan yang optimal.


(15)

9 Peran dasar pemberian pupuk mikro adalah sebagaikatalisator, mengefektifkan dan mengoptimalkan tanaman menyerap unsur hara utama dari dalam tanah dan dari pupuk dasar sehingga dapat diperoleh pertumbuhan yang optimal dan diperoleh benih bervigor tinggi.

Benih yang dihasilkan oleh varietas Mayang dan Mira-1 memiliki sifat genetik yang berbeda maka mempunyai kemampuan dalam menyerap unsur hara juga berbeda. Varietas yang memiliki respons baik terhadap pupuk mikro

kemungkinan memiliki benih yang bervigor tinggi. Vigor awal benih diduga benih tersebut mempunyai daya simpan yang lama, hal ini dapat ditunjukkan oleh laju penurunan persentase kecambah normal, kecepatan perkecambahan benih, kecambah normal kuat, panjang akar primer, panjang tajuk kecambah normal, panjang kecambah normal, bobot kering kecambah normal, kadar air benih, dan daya hantar listrik.

1.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

(1) Pemberian pupuk mikro dapat meningkatkan vigor benih padi. (2) Perbedaan varietas dapat menimbulkan perbedaan vigor benih.

(3) Pengaruh pupuk mikro menghasilkan efek berbeda pada vigor benih padi yang dihasilkan pada dua varietas padi Mayang dan Mira-1.


(1)

3. Mengetahuiapakah terdapat pengaruh berbeda pemberian pupuk mikro pada vigor benih padi yang dihasilkan pada dua varietas padi Mayang dan Mira-1

1.3 Landasan Teori

Padi varietas unggul adalah padi yang telah dilepas oleh pemerintah dan memiliki keunggulan dalam potensi hasil ataupun sifat-sifat lainnya. Varietas unggul padi di Indonesia meliputi Mira-1, Mayang, IR 64, Cigeulis, Cilamaya Muncul, dan Ciherang.

Varietas Mayang merupakan varietas memiliki potensi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan nasional. Varietas ini mampu menghasilkan 9,20 ton/ha dengan rata-rata produksi 6,9 ton/ha gabah kering giling. Mayang adalah padi golongan Cere dengan umur tanam 115-120 hari dan tinggi 105-110 cm serta bobot per 1.000 butir adalah 26-27 gram. Varietas ini memiliki keunggulan tahan hama wereng coklat biotipe 1,2, agak tahan biotipe-3 dan tahan hawar daun bakteri strain III dan IV. Padi Varietas Mira-1 merupakan jenis padi hasil radiasi dan dikembangkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk meningkatkan produksi kualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan pangan secara lokal maupun nasional yang telah teruji mempunyai berbagai keunggulan diantaranya tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 2 dan mempunyai potensi hasil tinggi yaitu 8,0 ton per hektar. Sifat genetik ysng berbeda ini juga menimbulkan perbedaan vigor benih pada masing-masing varietas.

Pemupukan adalah kegiatan pemberian tambahan unsur hara ke dalam tanah untuk mecukupi kebutuhan tanaman. Kegiatan ini sangat diperlukan karena


(2)

ketersediaan unsur hara dalam tanah terbatas sehingga tidak selalu mecukupi kebutuhan hara tanaman (Jumin, 1994).

Pupuk mikro merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman sebagai pendukung metabolisme tanaman; seperti halnya unsur hara seng yang berfungsi dalam reaksi enzimatik dan membantu dalam metabolisme nitrogen, unsur hara boron yang berfungsi sebagai pengatur fungsi fisiologis metabolisme nitrogen dan penyerapan nutrisi, serta unsur hara besi yang berhubungan sebagai katalisator dalam senyawa organik bagian dari enzim redoks. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro, maka harus dilakukan pemupukan tambahan dengan memberikan pupuk mikro. Adapun pemberian pupuk tersebut dapat dilakukan melalui akar atau lewat daun. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemberian pupuk mikro adalah jenis dan dosis yang dibutuhkan tanaman mengingat unsur ini dibutuhkan dalam jumlah relatif sedikit dan bila berlebihan akan bersifat racun bagi tanaman.

Unsur mikro dibutuhkan tanaman dengan kadar yang relatif sedikit, tetapi harus ada, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi tanaman, walaupun efeknya tidak merugikan bila kekurangan unsur makro. Bila kelebihan unsur mikro, tanaman dapat keracunan, bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan (misalnya kelebihan natrium/Na pada padi), bahkan dapat juga sampai pada kematian. Pemberian pupuk mikro pada tanaman padi dapat mempengaruhi proses fisiologis tanaman tersebut sehingga dapat dihasilkan pertumbuhan yang optimal. Unsur hara mikro terdiri dari Fe, Mn, Mo, B, Cu, Zn, dan Cl. Hal yang perlu


(3)

tanaman berbeda kebutuhan akan unsur mikro sehingga kelebihan sedikit saja akan bersifat racun bagi tanaman.

Tabel 1. Ketersediaan unsur mikro dalam tanah dan kebutuhan normal tanaman. Unsur hara Ketersediaan dalam

tanah (ppm)

Kebutuhan Normal Tanaman (ppm)

Boron (B) 0,10 5,0 6,0 18,0 (monokotil)

20,0 60,0 (dikotil)

Tembaga (Cu) 0,10 4,0 5,0 20,0

Besi (Fe) 2,10 150,0 50,0 250,0

Mangan (Mn) 1,00 100,0 20,0 500,0

Molibdenum (Mo) 0,05 0,5 0,2 1,0

Seng (Zn) 1,00 20,0 25,0 125,0

Sumber: Tanindo (2008)

Pupuk mikro merupakan pupuk pelengkap dari pupuk dasar yang telah diberikan pada tanaman. Unsur hara yang termasuk dalam unsur mikro antara lain yaitu Fe, Mn, B, Cu, Zn, dan Cl. Pupuk mikro dapat berperan sebagai katalisator dan berperan dalam mengefektifkan serta mengoptimalkan tanaman menyerap unsur-unsur utama dari dalam tanah dan dari pupuk dasar (Urea, SP-36, KCl, ZA, pupuk kandang). Pemberian pupuk mikro pada tanaman padi dapat berpengaruh pada proses fisiologis tanaman tersebut sehingga dapat dihasilkan benih yang baik pemasakannya dan memperpanjang waktu kemunduran benih selama periode penyimpanan.

Beberapa keunggulan pupuk mikro yang lainya adalah dapat melengkapi kebutuhan unsur hara tanaman yang tidak disediakan oleh pupuk dasar NPK, tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap serangan hama penyakit,

meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tanaman (jumlah anakan, produksi, kualits rendeman), ramah lingkungan (biodegradable), dan hasil tanaman bebas dari unsur-unsur logam berat yang bersifat karsinogenik.


(4)

Lingga (1999) menyatakan bahwa unsur hara makro dan mikro yang cukup tersedia akan lebih mengaktifkan dalam mendukung pemasakan buah dan mempercepat umur panen. Menurut Armaini (2007), dengan penelitian yang dilakukan pada buah tomat, pemberian pupuk mikro dapat lebih mengefektifkan penyerapan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Ketersediaan unsur hara makro dan mikro tersebut dalam keadaan seimbang sehingga dapat mengaktifkan kegiatan enzim dan memperlancar proses fisiologis di dalam tanaman yang dapat merangsang sel meristem dan mempercepat proses pematangan buah yang akhirnya dapat mempercepat umur panen. Dwijoseputro (1985) mengemukakan bahwa pemasakan benih karena penyerapan unsur hara yang baik ada

hubungannya dengan pertumbuhan dan mutu benih. Hal ini akan mempengaruhi vigor benih yang dihasilkan.

Sifat genetik yang berbeda dari setiap varietas sehingga diduga memiliki kemampuan penyerapan unsur hara yang juga berbeda begitupun Varietas Mayang dan Mira-1. Varietas padi yang memiliki sifat genetis yang lebih baik maka diduga memiliki kemampuan yang lebih baik dalam penyerapan pupuk mikro. Faktor-faktor yang mempengaruhi umur simpan benih adalah faktor dalam benih yang meliputi faktor genetik, pengaruh kondisi sebelum panen, pengaruh struktur dan komposisi benih, benih keras, tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi benih, kadar air benih, kerusakan mekanik, dan Vigor. Sedangkan faktor lingkungan adalah pengaruh kondisi saat panen, kerusakan mekanis, suhu dan kelembaban (Bass dan Justice, 1994). Bila kondisi faktor dalam dan lingkungan dapat menciptakan cara simpan yang baik, diharapkan dapat memperlambat laju penurunan vigor daya simpan benih.


(5)

1.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori maka disusun kerangka pemikiran untuk memberikan penjelasan teori terhadap perumusan masalah. Padi merupakan komoditas utama sektor tanaman pangan Indonesia. Peranan padi sebagai sumber makanan pokok penduduk Indonesia menjadikan usaha peningkatan produksi tanaman padi

sebagai prioritas utama dalam perencanaan program pembangunan sektor tanaman pangan. Usaha peningkatan produksi dapat terus diupayakan salah satunya adalah dengan penggunaan varietas unggul. Varietas unggul merupakan modal utama dalam suatu pertanaman termasuk padi karena disukai oleh petani, memiliki produksi yang tinggi, tahan terhadap organisme penggangu (OPT) mutu hasil tinggi dan tahan simpan.

Padi varietas Mayang dan Mira merupakan jenis padi yang memiliki keunggulan yang potensial dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan nasional. Potensi hasil yang tinggi pada kedua varietas tersebut menunjukkan bahwa varietas Mayang dan Mira memiliki faktor genetis dan vigor tumbuh benih yang baik.

Tanaman membutuhkan penambahan unsur hara mikro yang seimbang untuk dapat tumbuh dan menghasilkan produksi yang maksimal. Pupuk mikro

merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman sebagai pendukung metabolisme tanaman padi. Keseluruhan dari pemberian unsur hara mikro tersebut adalah berperan sebagai pelengkap dari pupuk dasar yang telah diberikan dan untuk menjadikan tanaman dapat tumbuh dengan sehat dan menghasilkan pertumbuhan yang optimal.


(6)

Peran dasar pemberian pupuk mikro adalah sebagaikatalisator, mengefektifkan dan mengoptimalkan tanaman menyerap unsur hara utama dari dalam tanah dan dari pupuk dasar sehingga dapat diperoleh pertumbuhan yang optimal dan diperoleh benih bervigor tinggi.

Benih yang dihasilkan oleh varietas Mayang dan Mira-1 memiliki sifat genetik yang berbeda maka mempunyai kemampuan dalam menyerap unsur hara juga berbeda. Varietas yang memiliki respons baik terhadap pupuk mikro

kemungkinan memiliki benih yang bervigor tinggi. Vigor awal benih diduga benih tersebut mempunyai daya simpan yang lama, hal ini dapat ditunjukkan oleh laju penurunan persentase kecambah normal, kecepatan perkecambahan benih, kecambah normal kuat, panjang akar primer, panjang tajuk kecambah normal, panjang kecambah normal, bobot kering kecambah normal, kadar air benih, dan daya hantar listrik.

1.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

(1) Pemberian pupuk mikro dapat meningkatkan vigor benih padi. (2) Perbedaan varietas dapat menimbulkan perbedaan vigor benih.

(3) Pengaruh pupuk mikro menghasilkan efek berbeda pada vigor benih padi yang dihasilkan pada dua varietas padi Mayang dan Mira-1.