PENGELOLAAN, PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DALAM RANGKA DESENTRALISASI OTONOMI DAERAH (Studi Pada Desa Punten Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

PENGELOLAAN, PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
ALOKASI DANA DESA (ADD) DALAM RANGKA DESENTRALISASI
OTONOMI DAERAH (Studi Pada Desa Punten Kecamatan Bumiaji Kota
Batu)
Oleh: EKO INDRA AJI ( 02230062 )
Dept. of Goverment Science
Dibuat: 2008-04-09 , dengan 3 file(s).

Keywords: Otonomi Daerah
terselenggaranya pembangunan dan pemerintahan di desanya. Keberhasilan pembangunan di
daerah merupakan rangkaian keberhasilan dari tingkat desa hingga kabupaten. Oleh sebab itu
penyelenggaraan pemerintahan desa harus dilakukan secara baik karena menjadi bagian dari
pertanggungjawaban bupati. Masyarakat dan lembaga desa juga dituntut meningkatkan perannya
dalam proses perencanaan, serta pengawasannya terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa.
Hal itu untuk mewujudkan pemerintahan desa yang transparan dan bertanggungjawab.
Penelitian ini dilakukan di Desa Punten Kecamatan Bumiaji Kota Batu dengan tujuan untuk
mengetahui, 1) pengelolaan bantuan ADD yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Punten, 2)
penggunaan bantuan ADD yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Punten, 3)
pertanggungjawaban bantuan ADD yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Punten. Data yang
dipergunakan adalah data primer berupa hasil wawancara dan data sekunder berupa laporan yang
berkaitan dengan keuangan desa. Metode analisa yang dipergunakan adalah analisa deskriptif

kualitatif dengan mendeskripsikan temuan-temuan hasil penelitian dan menguraikannya untuk
mengetahui fakta yang sebenarnya.
Hasil penelitian ini menyimpulkan: 1) Dalam perencanaan dana ADD Pemerintah Desa Punten
mendata dan menginventarisir apa saja kebutuhan desa melalui rembug desa antara aparatur desa
dengan para tokoh dan warga desanya agar dana ADD yang diterima dapat dimanfaatkan
seluruhnya guna meningkatkan kesejahteraan warga desa. Selain aparatur desa, tokoh
masyarakat dan warga desa terlibat dalam perencanaan ADD. Dalam pengorganisasian dana
ADD, pemerintah Desa Punten mengkonsultasikan dan meminta persetujuan dari BPD tentang
perencanaan ADD yang telah dibuat agar perencanaan dana ADD memiliki kekuatan hukum dan
pengesahan langsung dari anggota BPD sehingga anggota BPD ikut terlibat. Dalam
pengorganisasian ADD Pemerintah Desa berkonsultasi dan meminta persetujuan BPD sebelum
menetapkan pelaksana/panitia pelaksana. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Desa Punten
menerima usulan pelaksanaan dari pelaksana pekerjaan sehingga pelaksana pekerjaan ikut
terlibat. Pelaksanaan pekerjaan diawasi/dipantau secara bersama-sama oleh lembaga desa dan
masyarakat baik pada saat pembangunan maupun setelah pembangunan selesai dikerjakan., 2)
Pos-pos pembangunan yang menggunakan ADD dapat berupa pembangunan fisik dan non fisik.
Pembangunan fisik berupa pembangunan dan perbaikan sarana prasarana masyarakat desa
seperti Taman Kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), Pos Keamanan Lingkungan (Pos
Kamling), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan sebagainya. Adapun pembangunan
non fisik meliputi pembagian raskin (beras untuk orang miskin), pengobatan gratis, sunatan

massal, dan penyuluhan hasil pertanian., 3) Dalam pertanggungjawaban pengelolaan ADD,
selain Pemerintah Desa Punten, semua pihak memiliki peran penting dalam proses pengelolaan
dana ADD yaitu anggota BPD, tokoh masyarakat, dan pelaksana pekerjaan. Laporan
pertanggungjawaban pengelolaan dan penggunaan dana ADD yang dibuat oleh Kepala Desa

Punten dan diserahkan ke Kecamatan Bumiaji yang kemudian dilaporkan kepada Pemerintah
Kota Batu dimana pihak kecamatan dan kota kemudian melakukan evaluasi pengelolaan dan
penggunaan ADD tersebut. Desa Punten selama ini sangat rendah. Hampir tidak ada
pertanggungjawaban berupa pelaporan keuangan pembangunan desa dari Kepala Desa yang
pernah bermasalah dalam mengelola keuangan ADD.

To guarantee that Allocation Fund Village managed better, a number of District require that
reporting of Allocation Fund Village accompanied with reporting of responsibility of village
head in managing APBDES. Thereby, this demand oblige head village to justify the activity of
before BPD and even also to society because they were lah exploiting and releasing additional
fund to be well-held development him and governance in his countryside. Efficacy of
development in area are efficacy network of village storey;level till District. On that account
management of governance of village must be done by baik karena becoming the part of
responsibility of regent. Society and village institute is also claimed to improve the role of in
course of planning, and also the observation of to management of governance of village. That

thing to realize governance of transparent village and responsibility.
This research is done in Punten Village District Of Bumiaji Batu City as a mean to know, 1)
management of aid of Allocation Fund Village done by Government of Punten Village, 2) usage
of aid of Allocation Fund Village done by Government of Punten Village, 3) responsibility of aid
of Allocation Fund Village done by Government Of Punten Village. Data the utilized is primary
data in the form of result interview and data of sekunder in the form of report related to finance
village. Analysis method the utilized is descriptive analysis qualitative is it findings result of
research and elaborate him to know fact which in fact.
This research result conclude 1) In the plan fund of Allocation Fund Village Governmental of
Punten Village data and register any kind of requirement of village pass to negotiate countryside
between village aparatur with all the village citizen and figures of so that fund of Allocation
Fund Village accepted can be exploited entirely utilize improved prosperity of village citizen.
Besides peripheral of village, elite figure and village citizen involve in the plan Allocation Fund
Village. In fund organization of Allocation Fund Village, governmental of Punten Village
consulted and ask permission of BPD concerning planning of Allocation Fund Village which
have been made to fund planning of Allocation Fund Village have legal force and direct
authentication of member of BPD so that member of BPD follow to involve. In organization of
Allocation Fund Village Governmental Village consult and ask permission of BPD before
specifying executor / executor committee. In execution of him, Governmental of Punten Village
accept execution proposal of executor of work so that executor of work follow to involve.

Execution of work observed / to be watched by together by village institute and good society at
the time of development and after development have been done 2) Development post using
Allocation Fund Village can in the form of construction and non physical. Construction in the
form of development and repair of medium of prasarana village society like Nursery School
(TK), elementary school (SD), Post Security Environment (Post Kamling), Center Health of
Society (Puskesmas), etc. As for development of non physical cover the division of raskin (rice
for the pauper), free medication, mass sunatan, and counselling of agricultural produce, 3) In
responsibility of management of Allocation Fund Village, besides Government of Punten
Village, all sides have important role in course of fund management of Allocation Fund Village

that is member of BPD, elite figure, and executor of work. Management responsibility reporting
and usage of fund of Allocation Fund Village made by is Head Punten Village and delivered to
District of Bumiaji which was then reported to Government of Batu City where district side and
city than to do management of evaluation and useg of Allocation Fund Village it. Punten village
this long time very low. Next to nothing responsibility in the form of reporting of countryside
development fund of Head Village which have had problem in managing finance of Allocation
Fund Village.