Ciri-ciri Kreativitas Belajar Indikator Kreativitas Belajar Fase Kreativitas dalam Belajar

menciptakan hubungan yang baru atas sesuatu yang telah diketahui dan disepakati, kemampuan untuk cepat tanggap terhadap segala prinsip yang baru, kemampuan untuk bersikap fleksibel dan berekspresi secara bebas, dan kemampuan untuk tanggap terhadap permasalahan-permasalahan yang melingkupi seseorang. 17 Berdasarkan beberapa definisi kreativitas yang dikemukakan di atas, maka kreativitas bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melihat bermacam- macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah dengan melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada sehingga lebih efisien, efektif dan produktif.

b. Ciri-ciri Kreativitas Belajar

Adapun ciri-ciri dari kreativitas enurut Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam itu adalah : 1 Kelancaran berfikir fluency of thinking, yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. 2 Keluwesan flesibility, yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, dan mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. 3 Elaborasi elaboration, yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu objek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. 4 Keaslian originality, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik unusual atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli. 18 17 Amal Abdussalam Al-Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak, Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2005, h.30-31. 18 Nashori, op. Cit. h. 43-44. Sedangkan menurut Munandar, ciri kreativitas meliputi aptitude dan nonaptitude.

c. Indikator Kreativitas Belajar

1 Memiliki rasa ingin tahu yang besar. 2 Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot. 3 Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah. 4 Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu. 5 Mempunyaimenghargai rasa keindahan. 6 Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain. 7 Memiliki rasa humor tinggi. 8 Mempunyai daya imajinasi yang kuat. 9 Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain orisinil 10 Dapat bekerja sendiri. 11 Senang mencoba hal-hal baru. 12 Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan kemampuan elaborasi. 19

d. Fase Kreativitas dalam Belajar

Wallas yang dikutip oleh Nana Syaodih Sukmadinata dalam Buku Landasan Psikologi Proses Pendidikan, mengemukakan ada empat tahap perbuatan atau kegiatan kreatif: 1 Tahap persiapan atau preparation, merupakan tahap awal berisi kegiatan pengenalan masalah, pengumpulan data informasi yang relevan, melihat hubungan antara hipotesis dengan kaidah-kaidah yang ada, tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru menjajaki kemungkinan-kemungkinan. 19 Hamzah B. Uno, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, Cet.I, h.21. 2 Tahap pematangan atau incubation, merupakan tahap menjelaskan, membatasi, membandingkan masalah. Dengan proses inkubasi atau pematangan ini diharapkan ada pemisahan mana hal-hal yang benar-benar penting dan mana yang tidak, mana yang relevan dan mana yang tidak. 3 Tahap pemahaman atau illumination, merupakan tahap mencari dan menemukan kunci pemecahan, menghimpun informasi dari luar untuk dianalisis dan disintesisikan, kemudian merumuskan beberapa keputusan. 4 Tahap pengetesan atau verification, merupakan tahap mentes dan membuktikan hipotesis, apakah keputusan yang diambil itu tepat atau tidak. 20 Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui proses belajar diskaveriinkuiri dan belajar bermakna, dan tidak dapat dilakukan hanya dengan kegiatan belajar bersifat ekspositori. Karena inti dari kreativitas adalah pengembangan kemampuan berpikir divergen dan bukan berpikir konvergen. Berpikir devergen adalah proses berpikir melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandangan atau menguraikan sesuatu masalah atas beberapa kemungkinan pemecahan. Untuk mengembangkan kemampuan demikian guru perlu mencipatakan situasi belajar-mengajar yang banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah, melakukan beberapa percobaan, mengembangkan gagasan atau konsep-konsep siswa sendiri. Situasi demikian menuntut pula sikap yang telah demokratis, terbuka, bersahabat, percaya kepada siswa. Kreativitas itu penting dalam pendidikan karena mengemukakan empat alasan yaitu: Pertama, karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Seorang ahli, Maslow 1968, yang menyelidiki sistem kebutuhan manusia menekankan bahwa kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya. Orang yang sehat mental, yang 20 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, Cet.III, h.105. bebas dari hambatan-hambatan, dapat mewujudkan diri sepenuhnya. Hal ini berarti ia berhasil mengembangkan dan menggunakan semua bakat dan kemampuannya dan dengan demikian memperkaya hidupnya. Kedua, kreativtas atau berpikir kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu. Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. 21 Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa apabila seseorang ingin membangun kreativitas harus memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani. Jika jasmani seseorang itu sehat ia dapat mewujudkan ide atau gagasan yang dihasilkan. Dalam upaya mengembangkan kreativitas dan menjaga usaha agar pengembangan itu berjalan lancar. Maka, perlu diperhatikan komponen- komponen untuk membangun kreativitas dan cara mengembangkan kreativitas. 1 Komponen-Komponen Membangun Kreativitas a Kreativitas memerlukan kesehatan jasmani dan rohani. b Kreativitas memerlukan pertumbuhan pribadi yang seimbang antara jasmani dan rohani. c Kreativitas memerlukan kemerdekaan berpikir dan bekerja. d Keadaan atau trauma batin akan tercermin dari penampilan dan tutur kata yang diucapakan seseorang. 2 Cara-cara Mengembangkan Kreativitas a Kreativitas memerlukan informasi pengetahuan sebagai bahan untuk berpikir. b Produktifitas yang diperoleh dengan menggarap kreativitas tidak langsung membawa atau menghasilkan produk akhir, justru dapat menghasilkan atau mencetuskan ide dan resep untuk bekerja. 22 21 Munandar., op. cit. h. 46 22 Samuel MP, Mari Mempertinggi Kreativitas, Jakarta: PT Gunung Agung, h.161.

e. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kreativitas.

Dokumen yang terkait

Peran guru PAI sebagai motivasi dalam meningkat kedisiplinan siswa di SMP Nusantara Plus Ciputat

0 19 93

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Upaya Guru PAI Dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

0 3 91

Kreativitas Guru PAI Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

Kreativitas Guru PAI Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

Kreativitas Guru PAI Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 38

Kreativitas Guru PAI Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

Kreativitas Guru PAI Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 1 26

Kreativitas Guru PAI Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

Kreativitas Guru PAI Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2